Anda di halaman 1dari 8

Paradigma baru pembelajaran PKn SD

1. Pengertian  Paradigma baru pembelajaran PKn SD

Paradigma merupakan sebuah kerangka berpikir yang digunakan dalam proses pendidikan
kewarganegaraan di indonesia.  Pkn dengan paradigma baru mensyaratkan materi pembelajaran yang
memuat komponen-komponen pengetahuan, ketrampilan, dan disposisi kepribadian warga negara yang
fungsional bukan hanya dalam tataran kehidupan berbangsa dan bernegara melainkan juga dalam
masyarakat di era global.

2. Tugas PKn dengan  Paradigma baru pembelajaran PKn SD

Tugas pkn dengan paradigma barunya yaitu mengembangkan pendidikan demokrasi mengemban tiga
fungsi pokok, yakni mengembangkan kecerdasan warganegara (civic knowledge), membina
keterampilan warga negara (civic skill) dan membentuk watak warganegara (civic disposition).
Selanjutnya, untuk mengembangkan masyarakat yang demokratis melalui pendidikan kewarganegaraan
diperlukan suatu strategi dan pendekatan pembelajaran khusus yang sesuai dengan paradigma baru
pkn. Keunggulan dari paradigma baru pkn dengan model pembelajaran yang memfokuskanpada
kegiatan belajar siswa aktif (active students learning) dan pendekatan inkuiri (inquiry approach

3. Fungsi Pokok PKn

Fungsi PKn di Sekolah Dasar adalah sebagai wahana kurikuler pengembangan karakter warga negara
Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab. Serta adapun fungsi lainnya yakni :

A. Membantu generasi muda memperoleh pemahaman cita-cita nasional /tujuan negara.

B. Dapat mengambil keputusan-keputusan yang bertanggung jawab dalam menyelsaikan masalah


pribadi, masyarakat dan negara.

C. Dapat mengapresiasikan cita-cita nasional dan dapat membuat keputusan-keputusan yang cerdas.

D. Wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang setia kepada
bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berpikir dan bertindak
sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD NKRI 1945.

4. Materi pkn

Mata pelajaran PKn terdiri dari dimensi pengetahuan Kewarganegaraan (civics knowledge) yang


mencakup bidang politik, hukum, dan moral. Dimensi ketrampilan Kewarganegaraan (civics skill)
meliputi ketrampilan, partisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

5. Tugas Guru PKn menciptakan warganegara yang demokrati

pertama peran guru PKn dalam membentuk karakter siswa kelas V SD Inpres Ende 7 yaitu: sebagai sosok
yang memegang amanah, sebagai sosok yang memberi teladan, sebagai sosok yang mendidik dengan
hati membangun sebuah motivasi; Kedua, Kendala-kendala yang dihadapi guru PKn dalam membentuk
karakter siswa kelas V SD Inpres Ende 7 yaitu: kualitas guru yang masih rendah, kurikulum yang selalu
berubah-ubah dan alokasi jam belajar untuk matapelajaran PKn masih terlalu kurang, fasilitas Sekolah
Dasar Inpres Ende 7 Kecamatan Ende Timur Kabupaten Ende masih kurang atau belum memadai,
kesejahteraan guru PKn yang masih kurang. Ketiga, upaya peningkatan peran guru PKn dan Implikasinya
terhadap ketahanan siswa kelas V SD Inpres Ende 7 yang berkenaan dengan: guru PKn yang memiliki
kompetensi pedagogis, guru PKn yang memiliki kompetensi kepribadian, guru PKn yang memiliki
kompetensi social, guru PKn yang memiliki kompetensi professional.
Warganegara yang Demokratis

1. Pengertian Demokrasi
Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat. Demokrasi adalah sistem sosial dan politik pemerintahan diri dengan kekuasaan-
kekuasaan pemerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak-hak
perorangan warga negara.
2. Pengertian Warganegara yang Demokratis
Warganegara yang demokratis adalah keadaan negara di mana kedaulatan atau kekuasaan
tertingginya berada di tangan rakyat atau warganegaranya
3. Upaya mewujudkan Warganegara yang Demokratis
Upaya yang dapat dilakukan
Bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Bertindak demokratis bukan tirani maupun otokrasi.
Tidak melakukan anarkis.
Memilih para pemimpin dengan jalan demokrasi.
menggunakan metode musyawarah dalm menyelesaikan beragam maslah.
Penuh tanggung jawab dan mengutamakan kebebasan.
Memberikan kritik yang membangun

4. Soko Guru/ Ciri Demokrasi

Kedaulatan rakyat.
Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah.
Kekuasaan mayoritas.
Hak-hak minoritas.
Jaminan hak-hak asasi manusia.
Pemilihan yang bebas dan jujur.
Persamaan di depan hukum.
Proses hukum yang wajar.
Pembatasan pemerintahan secara konstitusional.
Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik.
Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama dan mufakat
5. Pilar Demokrasi Konstitusional
Pilar Demokrasi Konstitusional Indonesia
1. Demokrasi Berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa.

Demokrasi berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa berarti seluk beluk sistem serta perilaku
dalam menyelenggarakan kenegaraan RI harus taat asas, konsisten, atau sesuai nilai-nilai dan
kaidah-kaidah dasar Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Demokrasi dengan Kecerdasan


Demokrasi dengan kecerdasan mengatur dan menyelenggarakan demokrasi menurut UUD 1945
itu bukan dengan kekuatan naluri, kekuatan otot, atau kekuatan massa semata-mata.

Jadi, penyelenggaraan demokrasi tersebut justru lebih menuntut kecerdasan rohaniah,


kecerdasan aqliyah, kecerdasan rasional, dan kecerdasan emosional.

3 dari 6 halaman
Pilar Demokrasi Konstitusional Indonesia
3. Demokrasi yang berkedaulatan Rakyat

Jadi, demokrasi atau kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat. Secara prinsip, rakyatlah yang
memiliki atau memegang kedaulatan itu.

Dalam batas-batas tertentu, kedaulatan rakyat itu dipercayakan kepada wakil-wakil rakyat di
MPR (DPR/DPD) dan DPRD.

4. Demokrasi dengan Rule of Law

Demokrasi dengan Rule of Law mempunyai empat makna penting;

Kekuasaan negara Republik Indonesia harus mengandung, melindungi, serta mengembangkan


kebenaran hukum (legal truth) bukan demokrasi ugal-ugalan, demokrasi dagelan, atau
demokrasi manipulatif.
Kekuasaan negara memberikan keadilan hukum, bukan demokrasi yang terbatas pada keadilan
formal dan pura-pura.
Kekuasaan negara menjamin kepastian hukum, bukan demokrasi yang membiarkan
kesemrawutan atau anarki.
Kekuasaan negara mengembangkan manfaat atau kepentingan hukum, seperti kedamaian dan
pembangunan, bukan demokrasi yang justru mempopulerkan fitnah dan hujatan atau
menciptakan perpecahan, permusuhan, dan kerusakan.
4 dari 6 halaman
Pilar Demokrasi Konstitusional Indonesia
5. Demokrasi dengan Pembagian Kekuasaan Negara

Demokrasi menurut UUD 1945 bukan saja mengakui kekuasaan negara Republik Indonesia yang
tidak tak terbatas secara hukum, melainkan juga demokrasi itu dikuatkan dengan pembagian
kekuasaan negara dan diserahkan kepada badan-badan negara yang bertanggung jawab.

Jadi, demokrasi menurut UUD 1945 mengenal semacam pembagian dan pemisahan kekuasaan,
dengan sistem pengawasan dan perimbangan.

6. Demokrasi dengan Hak Asasi Manusia


Demokrasi menurut UUD 1945 mengakui hak asasi manusia, yang tujuannya bukan hanya
menghormati hak tersebut. Akan tetapi, lebih untuk meningkatkan martabat dan derajat
manusia seutuhnya.

5 dari 6 halaman
Pilar Demokrasi Konstitusional Indonesia
7. Demokrasi dengan Pengadilan yang Merdeka

Demokrasi berdasarkan UUD 1945 menghendaki diberlakukannya sistem pengadilan yang


merdeka (independent) serta memberi peluang seluas-luasnya kepada semua pihak yang
berkepentingan untuk mencari dan menemukan hukum yang seadil-adilnya.

Jadi, di depan pengadilan yang merdeka, baik penggugat dengan pengacaranya, penuntut umum
dan terdakwa dengan pengacaranya, mempunyai hak yang sama untuk mengajukan konsideran
(pertimbangan), dalil-dalil, fakta-fakta, saksi, alat pembuktian, dan petitumnya.

8. Demokrasi dengan Otonomi Daerah

Otonomi daerah merupakan pembatasan terhadap kekuasaan negara, khususnya kekuasaan


legislatif dan eksekutif di tingkat pusat, dan lebih khusus lagi pembatasan atas kekuasaan
presiden.

Dalam UUD 1945 secara jelas memerintahkan dibentuknya daerah-daerah otonom, baik provinsi
maupun kabupaten/kota.

Dengan adanya peraturan pemerintah, daerah-daerah otonom itu dibangun dan disiapkan
untuk bisa mengatur dan menyelenggarakan urusan-urusan pemerintah sebagai urusan rumah
tangganya sendiri, yang diserahkan oleh pemerintah pusat.

6 dari 6 halaman
Pilar Demokrasi Konstitusional Indonesia
9. Demokrasi dengan Kemakmuran

Demokrasi menurut UUD 1945 itu ditujukan untuk membangun negara kemakmuran oleh dan
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Indonesia.

Demokrasi dengan kemakmuran bertujuan membangun negara yang makmur yang mencakup
semua aspek entah hak dan kewajiban, kedaulatan rakyat, pembagian kekuasaan, otomi daerah
ataupun keadilan hukum.

10. Demokrasi yang Berkeadilan Sosial


Demokrasi berdasarkan UUD 1945 menggariskan keadilan sosial dari berbagai kelompok,
golongan, dan lapisan masyarakat. Jadi, tidak ada golongan, lapisan, kelompok, satuan, atau
organisasi yang diberi keistimewaan atau hak-hak khusus.

6. Karakteristik Warganegara yang Demokratis


Ada beberapa karakteristik bagi warga negara yang disebut sebagai warga yang demokrat. Yakni
antara lain: A. RASA HORMAT DAN TANGGUNG JAWAB Sebagai warga negara yang demokratis,
hendaknya memiliki rasa hormat terhadap sesama warga negara terutama dalam konteks
adanya pluralitas masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai etnis, suku, ras, keyakinan,
agama, dan ideologi politik. Selain itu, sebagai warga negara yang demokrat, seorang
warganegara juga dituntut untuk turut bertanggung jawab menjaga keharmonisan hubungan
antar etnis serta keteraturan dan ketertiban negara yang berdiri diatas pluralitas tersebut.
Contoh: Kita sebagai warga negara harus memiliki rasa hormat kepada sesama manusia Kita
sebagai warga negara yang baik harus memiliki rasa tanggung jawab yang besar atas segala
perbuatan yang kita lakukan B. BERSIKAP KRITIS Warga negara yang demokrat hendaknya selalu
bersikap kritis, baik terhadap kenyataan empiris (realitas soaial, budaya, dan politik) maupun
terhadap kenyataan supra empiris (agama, mitologi, kepercayaan). Sikap kritis juga harus
ditunjukkan pada diri sendiri. Sikap kritis pada diri sendiri itu tentu disertai sikap kritis terhadap
pendapat yang berbeda. Tentu saja sikap kritis ini harus didukung oleh sikap yang bertanggung
jawab terhadap apa yang harus dikritisi. Contoh: Sebagia warga negara yang baik harus memiliki
sikap keritis, karena sikap keritis itu di dukung oleh tanggung jawab terhadap apa yang telah kita
lakukan C. MEMBUKA DISKUSI DAN DIALOG Perbedaan pendapat dan pandangan serta perilaku
merupakan realitas empirik yang pasti terjadi ditengah komunitas warga negara, apalagi
ditengah komunitas masyarakat yang plural dan multi etnik. Untuk meminimalisasikan konflik
yang ditimbulkan dari perbedaan tersebut, maka membuka ruang untuk berdikusi dan berdialog
merupakan salah satu solusi yang bisa digunakan. Oleh karenanya, sikap membuka diri untuk
berdialog dan diskusi merupakan salah satu ciri sikap warga negara yang demokrat. Contoh:
2. Kita sebagai warga negara demokrasi hendaklah memiliki sikap diskusi dan berdialog dengan
sesama warga negara sendiri maupun asing D. BERSIFAT TERBUKA Sikap terbuka merupakan
bentuk penghargaan terhadap kebebasan sesama manusia, termasuk rasa menghargai terhadap
hal-hal yang tidak biasa atau baru serta pada hal-hal yang mungkin asing. Sikap terbuka yang
didasarkan atas kesadaran akan pluralisme dan keterbatasan diri akan melahirkan kemampuan
untuk menahan diri dan tidak secepatnya menjatuhkan penilaian dan pilihan. Contoh Kita
sebagai warga negara demokrasi harus memiliki sikap terbuka demi ketentraman negara kita E.
RASIONAL Bagi warga negara yang demokrat, memiliki kemampuan untuk mengambil
keputusan secara bebas dan rasional adalah sesuatu hal yang harus dilakukan. Keputusan-
keputusan yang diambil secara rasional akan mengantarkan sikap yang logis yang ditampilkan
oleh warga negara. Sementara, sikap dan keputusan yang diambil secara tidak rasional akan
membawa implikasi emosional dan cenderung egois. Masalah-masalah yang terjadi di
lingkungan warga negara, baik persoalan plitik, budaya, sosial, dan sebagainya, sebaiknya
dilakukan dengan keputusan-keputusan yang rasional. Contoh: Kita sebaai warga negara yang
baik harus memiliki rasa rasional demi ke. sejateraan negara kita F. JUJUR

7. Sistem Tata Kehidupan Bangsa


Dalam masyarakat demokratis terdapat 5 sistem tata kehidupan, yaitu : 1. Sistem personal adalah suatu
system yang merujuk pada orang-orang yang menjadi subjek dalam penyelenggaraan kehidupan
bernegara, yang terdiri atas pemerintah dan yang diperintah. 2. Sistem kelembagaan menunjuk kepada
lembaga-lembaga negara dan lembaga-lembaga pemerintahan menurut Konstitusi dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku 3. Sistem normative adalah system hukum dan perundang-undangan
yang mengatur tata hubungan negara dan warga negara 4. Sistem kewilayahan menunjuk kepada
seluruh wilayah territorial yang termasuk ke dalam yurisdiksi negara Indonesia 5. Sistem ideologis
merujuk kepada ide-ide dasar penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat dan bernegara

8, Pembelajaran PKn untuk mewujudkan Warganegara yang Demokratis


Hakikat Manusia Indonesia sebagai Makhluk Tuhan Yang Maha Esa

1. Pengertian Individu

Pengertian Individu adalah bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi
menjadi bagian yang lebih kecil. Kata individu berasal dari Bahasa Yunani, Individum yang artinya tidak
terbagi, dimana dalam ilmu sosiologi individu diartikan sebagai sebuah organisasi (seseorang) yang
bebas atau tidak terikat dengan organisasi yang lain baik dalam hal tindakan, pikiran, maupun tingkah
laku

2. Pengertian Individu sebagai warga negara Indonesia dan sebagai Makhluk Tuhan Yang Maha Esa

individu sebagai insan Tuhan Yang Maha Esa, difokuskan kepada individu sebagai warga negara yang
menganut agama, Setiap ajaran agama menuntut untuk berperilaku baik yang diaplikasikan dalam
kehidupan secara horizontal, disamping mengabdi dalam bentuk ibadat ritual vertikal sesuai dengan
keyakinannya.

individu adalah satu atau tidak lebih dari satu dan bersifat pribadi
individu sebagai warga negara maksudnya kita harus sadar bahwa kita warga negara Indonesia yg kaya
akan sumber daya alam.dan kita juga harus mematuhi peraturan2 yg ada dinegara kita.sebagai warga
negara yg baik kita harus menyukai budaya2 yg ada diIndonesia contohnya tarian,makanan khas,rumah
adat.ds

3. Dasar Hukum warga negara Indonesia dan sebagai Makhluk Tuhan Yang Maha Esa

Anda mungkin juga menyukai