Anda di halaman 1dari 7

RINGKASAN MATERI KULIAH

PERTEMUAN 10 (AUDIT SEKTOR PUBLIK)

“PELAPORAN AUDIT KEUANGAN”

FADILLAH 02320190040

B5

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2021/2022
A. PENGERTIAN LAPORAN AUDIT
Menurut Mulyadi, laporan audit adalah suatu media yang dipakai oleh auditor
dalam berkomunikasi dengan masyarakat lingkungannya. Dalam laporan tersebut
auditor menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan auditan.

Menurut Boynton Johnson Kell, laporan audit adalah media formal yang
digunakan oleh auditor dalam mengkomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan
tentang kesimpulan atas laporan keuangan yang di audit.

Yang dimaksud dengan laporan audit atau audit report yaitu laporan auditor
yang menyatakan bahwa pemeriksaan telah dilakukan dengan norma pemeriksaan
akuntan, disertai dengan pendapat mengenai kewajaran atas laporan keuangan
perusahaan yang diperiksa, jenis pendapat yang dikenal ialah wajar tanpa syarat
(unqualified clean), wajar dengan syarat (qualified), menolak dengan memberikan
pendapat (adverse), dan menolak tanpa memberikan pendapat sama sekali (disclaimer).

Laporan auditor adalah langkah terakhir dan paling penting dari keseluruhan
proses audit. Secara umum laporan auditor dapat didefinisikan sebagai laporan yang
menyatakan pendapat auditor yang independen mengenai kelayakan atau ketepatan
pernyataan klien bahwa laporan keuangannya disajikan secara wajar sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntan yang berlaku umum, yang diterapkan secara konsisten dengan
tahun sebelumnya. Dalam menyiapkan dan menerbitkan sebuah laporan audit, auditor
harus berpedoman pada empat standar pelaporan yang terdapat dalam Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP).

B. TUJUAN LAPORAN AUDIT


Tujuan umum audit atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat
atas kewajaran laporan keuangan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan
prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia. Kewajaran laporan keuangan dinilai
berdasarkan :asersi yang terkandung dalam setiap unsur yang disajikan dalam laporan
keuangan.
Laporan audit memiliki tiga tujuan utama. Jika auditor tidak dapat mencapai
tujuan ini, laporan mereka hanya akan membuang-buang waktu saja. Di dalam
laporannya, auditor hendaknya berusaha untuk :
 Menginformasikan, yaitu menceritakan hal-hal yang mereka temui.
 Mempengaruhi, yaitu meyakinkan manajemen mengenai nilai dan validasi dari
temuan audit.
 Memberikan hasil, yaitu mengerakkan menajemen kearah perubahan dan
perbaikan.
C. ISI DARI LAPORAN AUDIT
Unsur-unsur laporan audit menurut SA 700 antara lain:
1. Judul
Laporan auditor harus memiliki judul yang mengindikasikan secara jelas
bahwa laporan tersebut adalah laporan auditor independen, sebagai
contohnya: “Laporan Auditor Independen”.
2. Pihak yang dituju (penerima)
Laporan auditor pada umumnya ditujukan kepada pemegang saham atau
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dari entitas.
3.  Paragraf pembuka atau paragraf pendahuluan
Paragraf pendahuluan dalam laporan auditor harus:
 Mengidentifikasi entitas yang laporan keuangannya diaudit.
 Menyatakan bahwa laporan keuangan telah diaudit.
 Mengidentifikasi judul setiap laporan yang menjadi bagian dari laporan
keuangan.
 Merujuk pada ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi
penjelasan lainnya.
 Menyebutkan tanggal atau periode yang dicakup oleh setiap laporan
yang menjadi bagiandari laporan keuangan.
D. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN KAEUANGAN
Bagian dari laporan auditor ini menjelaskan tanggung jawab pihak-pihak dalam
organisasiyang bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan. Laporan auditor
tidak perlu merujuk secara khusus pada “manajemen,” tetapi harus menggunakan
istilah yang tepat dalam konteks kerangka hukum dalam yurisdiksi tertentu. Dalam
beberapa yurisdiksi, pengacuan yang tepat dapat menggunakan “pihak yang
bertanggungjawab atas tata kelola.”
Laporan auditor harus mencakup suatu bagian dengan judul “Tanggung Jawab
Manajemenatas Laporan Keuangan.” Laporan auditor harus menjelaskan tanggung
jawab manajemen atas penyusunan laporan keuangan. Deskripsi tersebut harus
mencakup suatu penjelasan bahwa manajemen bertanggung jawab untuk menyusun
laporan keuangan sesuai dengan kerangka laporan keuangan yang berlaku, dan atas
pengendalian internal yang dipandang perlu oleh manajemen untuk memungkinkan
penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang
disebabkan oleh kecurangan maupun kealahan.
E. SYARAT-SYARAT LAPORAN AUDIT
Pada setiap akhir pelaksanaan audit, auditor harus menyiapkan konsep Laporan
Audit. Isi konsep Laporan Audit tersebut harus mudah dimengerti dan bebas dari
penafsiran ganda serta memenuhi standar pelaporan yaitu:
a. Lengkap : Laporan harus memuat semua informasi yang dibutuhkan untuk
memenuhi tujuan audit, meningkatkan pemahaman yang benar dan memadai
atas hal yang dilaporkan, dan memenuhi persyaratan isi laporan.
b. Akurat : Laporan harus menyajikan bukti yang benar dan menggambarkan
temuan dengan tepat. Satu ketidakakuratan dalam laporan dapat menimbulkan
keraguan atas validitas sebuah laporan dan dapat mengalihkan perhatian
pembaca dari substansi laporan tersebut. Laporan harus memasukkan hanya
informasi, temuan, dan simpulan yang didukung bukti kompeten dan relevan
dalam KKP. Bukti yang dilaporkan harus mencerminkan kebenaran logis atas
masalah yang dilaporkan.
c. Obyektif : Laporan harus disajikan secara seimbang dalam isi dan nada. Ini
berarti auditor harus menyajikan hasil audit secara netral dan menghindari
kecenderungan melebih-lebihkan atau terlalu menekankan kinerja yang kurang.
d. Meyakinkan : Laporan audit harus menjawab tujuan audit, temuan disajikan
secara persuasif, dan kesimpulan serta rekomendasi disusun secara logis
berdasarkan fakta yang disajikan.
e. Jelas : Laporan audit harus mudah dibaca dan dipahami. Laporan harus ditulis
dengan bahasa yang jelas dan sesederhana mungkin, sepanjang hal ini
dimungkinkan. Jika digunakan istilah teknis, singkatan, dan akronim yang tidak
begitu dikenal, hal itu harus didefinisikan dengan jelas. Penggunaan akronim
diusahakan seminimal mungkin. Pengorganisasian materi laporan seara logis dan
keakuratan serta ketepatan dalam menyatakan fakta dan dalam mengambil
simpulan, adalah penting untuk kejelasan dan pemahaman bagi pembaca
Laporan Audit.
f. Ringkas : Laporan audit harus disajikan secara ringkas tidak lebih panjang dari
yang diperlukan untuk mendukung pesan. Jika terlalu rinci, dapat menurunkan
kualitas laporan bahkan dapat menyembunyikan pesan yang sesungguhnya dan
mengurangi minat pembaca. Pengulangan yang tidak perlu juga harus dihindari.
F. TAHAPAN AUDIT KEUANGAN
Ketika melakukan audit laporan keuangan, ada beberapa tahapan yang harus
dilalui. Berikut ini adalah beberapa tahapan audit laporan keuangan yang perlu Anda
ketahui.
 Merencanakan dan merancang pendekatan audit

Tahapan pertama dalam pemeriksaan laporan keuangan secara


menyeluruh adalah merencanakan dan merancang pendekatan audit. Dalam
mengaudit, auditor mempertimbangkan 2 hal yang mempengaruhi jenis
pendekatan.
 Pertimbangan pertama adalah bukti audit yang terkumpul harus
kompeten agar tanggung jawab dan profesionalisme auditor terpenuhi.
 Pertimbangan kedua adalah masalah biaya pengumpulan bukti yang
minimal.

Kedua pertimbangan ini diperlukan untuk merencanakan audit dan


menghasilkan pendekatan audit yang efektif dengan biaya audit yang wajar.

 Melaksanakan uji pengendalian dan uji substantive


Tahapan selanjutnya dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan
adalah melaksanakan uji pengendalian serta uji substantif atas transaksi. Auditor
akan mengurangi lingkup pemeriksaan beberapa tempat ketika laporan
keuangan kurang akurat dan tidak disertai dengan bukti audit.
Dalam tahap ini, auditor harus melakukan uji terhadap efektivitas
pengendalian akurasi informasi dalam laporan keuangan. Selain itu, auditor juga
harus melakukan evaluasi atau penilaian atas pencatatan berbagai transaksi oleh
klien serta memverifikasi nilai moneter terhadap berbagai transaksi tersebut.
Verifikasi inilah yang disebut dengan uji substantif atas transaksi.
 Mengimplementasikan prosedur analitis dan uji rincian saldo

Mengimplementasikan prosedur analitis dan uji rincian saldo merupakan


tahapan selanjutnya yang perlu Anda pahami dalam pemeriksaan laporan
keuangan. Dalam melakukan audit, perbandingan-perbandingan serta hubungan
antara saldo akun dengan tampilan data yang wajar akan digunakan untuk
melakukan prosedur analitis.

Sedangkan saat melakukan prosedur uji rincian saldo, auditor akan 


melakukan berbagai prosedur spesifik yang bertujuan untuk menguji salah saji
moneter pada akun-akun laporan keuangan.

 Melengkapi proses audit dan menerbitkan laporan audit


Melengkapi prosedur audit sangat penting bagi auditor. Hal ini bertujuan
untuk menghubungkan semua informasi yang diperoleh untuk mendapatkan
suatu kesimpulan secara menyeluruh sehingga laporan keuangan tersebut dapat
dipresentasikan secara wajar.

Memiliki laporan keuangan yang wajar menjadi suatu proses yang


penting dan berdasarkan pada pertimbangan profesionalisme auditor. Dalam
praktiknya, auditor akan menggabungkan semua informasi yang didapatkan
selama proses audit. Setelah semua informasi diperoleh dan proses audit selesai,
maka akuntan publik harus menerbitkan laporan audit untuk melengkapi laporan
keuangan.

Anda mungkin juga menyukai