Anda di halaman 1dari 8

UJIAN AKHIR SEMESTER

BAHASA INDONESIA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Nama : Septiyana Kalistiyani

NIM : 20201220064

Kelas : S1 Akuntansi P2K

1. Tentukan kerangka karangan wacana tersebut !


Jawab:
KERANGKA KARANGAN
Judul Karangan : Pandemi Covid-19 Mendera, Ekonomi Kreatif Harus Tetap Bergerak

Tema Karangan : Sosial, Ekonomi dalam Pandemi

Pikiran Utama 1 : Stimulus ekonomi kreatif

Pikiran Penjelas : Pandemi Covid-19 berdampak pada menurunnya geliat perekonomian

di Indonesia. Namun, pemerintah bersama seluruh sektor terkait terus berupaya untuk

menstimulus ekonomi masyarakat agar tetap bertahan. Stimulus ekonomi kreatif menjadi

salah satu alternatif yang diandalkan dari perekonomian Indonesia.

Pikiran Utama 2 : Pengabdian tim KKN

Pikiran Penjelas : Karena itu, tim KKN Virtual Universitas Padjadjaran dengan Dosen

Pendamping Lapangan Dr. Evie Ariadne Shinta Dewi, M.Si., berkontribusi dengan

membuat sebuah pengabdian untuk membantu para pelaku usaha. Hal ini bertujuan agar

geliat pelaku usaha ekonomi kreatif, utamanya UMKM, tetap berkembang saat masa

pandemi Covid-19 menggelar seminar daring bertajuk “Membangun SDM Berdaya Saing

melalui Seni Kriya Rhineka Aksara Sunda sebagai Peluang Ekonomi Kreatif Sumedang”,

Selasa (21/7) lalu.


Pikiran Utama 3 : Tema seminar

Pikiran Penjelas : Evie mengatakan, tema seminar ini bertujuan untuk memberdayakan

kelompok masyarakat yang produktif secara ekonomi. Salah satunya kelompok usaha

yang dirintis oleh masyarakat di Kabupaten Sumedang yang telah memproduksi beberapa

kerajinan tangan (handycraft) dan membuat desain batik motif huruf Sunda Kaganga

sebagai ornamen.

Pikiran Utama 4 : Kolaborasi mahasiswa dan dosen UNPAD

Pikiran Penjelas : “Di tengah dampak pandemi Covid-19, mahasiswa dan dosen Unpad

berkolaborasi berbuat sesuatu yang konkrit untuk membantu para pelaku ekonomi

kreatif ini,” ujar Evie.

Pikiran Utama 5 : Hadirin seminar

Pikiran Penjelas : Seminar daring ini dihadiri oleh dua pelaku usaha, yaitu Pelestari

Seni Reka Aksara Sunda Eryanti dan Pemilik Galeri Leuit Budi Nugraha.

Pikiran Utama 6 : Data pelaku ekonomi kreatif

Pikiran Penjelas : Dalam pemaparannya di Seminar Daring tersebut, Kepala Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Daerah Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik menyampaikan data

Kondisi Pelaku Ekonomi Kreatif Jawa Barat Terdampak Covid-19, terdapat sebanyak

14.991 orang tenaga kerja.

Pikiran Utama 7 : Data pertumbuhan ekonomi BPS

Pikiran Penjelas : Menurut data dari Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) tentang

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2020 menunjukkan telah terjadi perlambatan ekonomi

nasional menjadi sebesar 2,97%. Hasil laporan dari situs Buku Warung juga menyebut

terjadi penurunan pendapatan hingga 90% pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

selama empat bulan terakhir.

Pikiran Utama 8 : Tema lokakarya


Pikiran Penjelas : Dengan alasan ini, tim KKN-PPM Evie juga menyelenggarakan

lokakarya dengan tema “Pemanfaatan Teknologi dalam Pengembangan UMKM di Masa

Pandemi Covid-19” Kamis, (30/7).

Pikiran Utama 9 : Sub kelompok tim KKN

Pikiran Penjelas : Pada tim KKN Virtual ini, terdapat tiga sub kelompok untuk

memberdayakan UMKM yang menjadi subjek dalam penyelenggaraan KKN-PPM ini,

antara lain Sampeu Wedang Kawung Sari Sumedang, Mie Ayam Bakso Ebo (Mayebo)

Jakarta Timur, dan Kueh Kopi Manglayang (Kukoma) Sumedang. Dalam kegiatan

lokakarya ini para mahasiswa memaparkan hasil dari KKN-PPM mereka.

Pikiran Utama 10 : Metode KKN virtual

Pikiran Penjelas : Menurut Ketua Kelompok “Sampeu Wedang” Ginda Adila, dalam

metode KKN-PPM Virtual ini mahasiswa menunjukkan empati dan dilatih untuk

mengatasi hambatan yang dialami oleh pelaku usaha.

Pikiran Utama 11 : Output yang dicapai

Pikiran Penjelas : “Output yang kami capai yaitu berhasil membantu subjek dalam

packaging untuk pengiriman produk untuk ekspedisi jarak jauh, food marketing, dan

mempublikasikan artikel tentang makanan tradisional Sampeu Wedang di media daring,”

tutur Ginda.

Pikiran Utama 12 : Dampak pandemi pada UMKM

Pikiran Penjelas : Ketua Kelompok “Mayebo” Yasmin Nadinea Bono melihat dampak

pandemi pada UMKM Mayebo yang tutup selama tiga bulan. “Setelah tutup karena

kebijakan PSBB, kedai dengan makanan homemade ini sangat sepi pelanggan. Dengan

mengusulkan beberapa ide dan program, kami dapat membantu persiapan dan pembinaan

tentang pemasaran online untuk kedai Mayebo ini,” ungkap Yasmin.

Pikiran Utama 13 : Kolaborasi kelompok PPK dan tani


Pikiran Penjelas : Kelompok “Kukoma” memberdayakan Kelompok PKK yang

berkolaborasi dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Nanggerang,

Kabupaten Sumedang yang mengolah kopi menjadi biskuit kopi atau coffee cookies.

Pikiran Utama 14 : Perubahan produk

Pikiran Penjelas : “Kami membantu mengusulkan perubahan nama produk menjadi

Kukoma, membuat kemasan baru yang lebih modern, dan membuat akun Instagram untuk

penjualan Kukoma secara online,” ujar Novianti Sukandari anggota sub kelompok

Kukoma.

2. Ringkaslah wacana tsb, dengan terlebih dahulu menulis tahapan meringkas !

3. Mengapa Bahasa sebagai alat komunikasi antar makluk hidup di dunia ini berbeda-beda ?
Jawab:
Ada sekitar 7.000 bahasa berbeda yang tersebar di seluruh dunia saat ini. Mengapa?
Belum ada jawaban yang memuaskan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Walau
begitu, setidaknya beberapa faktor yang mungkin bisa menjelaskan banyaknya bahasa di
dunia saat ini. Diantaranya:
a. Bahasa berkembang di lebih dari satu lokasi
Manusia senang bergerak, berpindah ke satu tempat ke tempat lainnya. Hal itu
membuat bahasa juga berubah seiring waktu. Dialek bahasa dari kelompok manusia
yang bermigrasi bisa berkembang ke arah yang berbeda, hingga akhirnya mereka
berbicara dalam dua bahasa yang terpisah, tetapi tetap terkait.
b. Adanya peperangan
Peperangan dapat membentuk bahasa baru, atau membuat suatu bahasa yang sudah
mapan jadi punah. Misalnya, masyarakat yang kalah atau yang ditaklukkan dalam
perang biasanya akan dipaksa untuk berbicara dengan bahasa pemenang perang.
Peperangan juga bisa membagi dua sebuah populasi yang pernah berbicara dalam
suatu bahasa yang sama untuk untuk membentuk atau menggunakan bahasa baru yang
berbeda.
c. Faktor geografis
Kelompok-kelompok kecil, mereka mengembangkan berbagai bahasa mereka sendiri.
Berbeda suku, berbeda bahasa.

4. Dalam sebuah wacana pengembangan paragraf sangat di perlukan. Berikan pendapatmu


tentang pernyataan di atas !
Jawab:
Paragraf merupakan suatu kesatuan bentuk pemakaian bahasa yang mengungkapkan
pikiran atau topik dan berada di bawah tataran wacana.
Paragraf memiliki potensi terdiri atas beberapa kalimat. Paragraf yang hanya terdiri atas
satu kalimat tidak mengalami pengembangan. Setiap paragraf berisi kesatuan topik,
kesatuan pikiran atau ide. Dengan demikian, setiap paragraf memiliki potensi adanya satu
kalimat topik atau kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelas.
Unsur kelengkapan paragraf mengacu pada adanya pikiran utama yang berwujud kalimat
utama dan pikiran penjelas yang berwujud kalimat-kalimat penjelas. Kalimat-kalimat
penjelas haruslah menunjang kejelasan kalimat utama. Paragraf dinyatakan sebagai
paragraf tidak lengkap jika tidak dikembangkan secara baik. Oleh karena itu, unsur
kelengkapan itu sering pula disebut pengembangan, bahkan ada yang menyebut
perkembangan.
Perlu kita ketahui bahwa pengembangan paragraf memegang peranan penting dalam
proses menulis (mengarang). Karena mengarang adalah proses dari mengembangkan
kalimat topik.

5. Sebutkan empat macam manfaat kutipan !


Jawab:
Manfaat kutipan:
a. Menunjukkan kualitas ilmiah yang lebih tinggi.
b. Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
c. Meningkatkan estetika penulisan.
d. Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan
penyuntingan naskah yang terkait dengan data pustaka.

6. Jelaskan ruang lingkup kalimat efektif!


Jawab:
Ruang lingkup kaliamat efektif:
1. Pengertian kalimat efektif.
2. Syarat suatu kalimat dapat menjadi kalimat efektif.
3. Ciri-ciri kalimat efektif meliputi kesepadanan struktur, kepararelan bentuk, kehematan
kata, kecermatan, ketegasan, kepaduan dan kelogisan.

A. Pengertian kalimat efektif


Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan
kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada
dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan
informasi itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin.
Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik ejaan maupun
tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau pendengarnya. Dengan
kata lain, kalimat efektif mampu menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada
pendengar atau pembacanya seperti apa yang dimaksud dengan penulis.
B. Syarat kalimat efektif
Suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat efektif jika memiliki beberapa syarat
sebagai berikut:
 Mudah dipahami oleh pendengar atau pembacanya.
 Tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan maksud sang penulis.
 Menyampaikan pemikiran penulis kepada pembaca atau pendengarnya dengan
cepat. Sistematis dan tidak bertele-tele.
C. Ciri-ciri kalimat efektif
Kalimat efektif memiliki ciri-ciri yang harus dipenuhi yaitu sebagai berikut:
- Kesepadanan struktur
Kesepadanan adalah keseimbangan antara gagasan atau pemikiran dengan
struktur bahasa yang dipakai dalam kalimat. Kesepadaan dalam kalimat ini
diperlihatkan dengan adanya kesatuan gagasan dan kesatuan fikiran.
Ciri-ciri kalimat yang memiliki kesepadaan struktur, yaitu:
a. Memiliki subjek dan predikat yang jelas.
Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan
menghindarkan penggunaan kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, dan
sebagainya di depan subjek.
Contohnya :
Bagi semua siswa kelas VII harus mengikuti kegiatan studi tur (tidak efektif).
Semua siswa kelas VII harus mengikuti kegiatan studi tour (efektif).
b. Tidak memiliki subjek yang ganda di dalam kalimat tunggal.
Contohnya :
Pembangunan jalan itu kami dibantu oleh warga desa (tidak efektif)
Dalam membangun jembatan itu, kami dibantu oleh warga desa (efektif)
c. Beberapa kata penghubung intrakalimat.
Beberapa kata penghubung intrakalimat (seperti sehingga, dan, atau, lalu,
kemudian, sedangkan, bahkan) tidak digunakan pada kalimat tunggal.
- Kepararelan bentuk
Kalimat efektif memiliki kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat.
Yang dimaksud dengan kesamaan bentuk kata adalah jika kata pertama berbentuk
verba, maka kata selanjutnya berbentuk verba. Namun jika kata pertama
berbentuk nomina, maka kata selanjutnnya berbentu nomina.
- Kehematan kata
Kalimat efektif tidak menggunakan kata-kata atau frasa yang tidak perlu
digunakan. Untuk menghindari pemborosan kata didalam kalimat.
- Kecermatan
Yang dimaksud dengan kecermatan adalah cermat dan tepat dalam memilih kata
sehingga tidak menimbulkan keracunan dan makna garis.
Contohnya :
Guru baru pergi ke ruang guru (tidak efektif).
Guru yang baru pergi ke ruang guru (efektif).
- Ketegasan
Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok
dari kalimat. Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat.
- Kepaduan
Kalimat Efektif memiliki kepaduan pernyataan sehingga informasi yang
disampaikan tidak terpecah-pecah.
- Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan adalah ide yang ada dalam kalimat itu dapat
diterima atau dimengerti oleh akal dan sesuai kaidah EBI.
Contohnya:
Waktu dan tempat kami persilahkan! (tidak efektif).
Bapak dekan kami persilahkan! (efektif).

7. a .Sebutkan dua dari lima contoh wacana yang ada di Bahasa Indonesia !
b. Buatlah 2 wacana yang kau sebutkan !

Anda mungkin juga menyukai