Uas Bindo
Uas Bindo
BAHASA INDONESIA
NIM : 20201220064
di Indonesia. Namun, pemerintah bersama seluruh sektor terkait terus berupaya untuk
menstimulus ekonomi masyarakat agar tetap bertahan. Stimulus ekonomi kreatif menjadi
Pikiran Penjelas : Karena itu, tim KKN Virtual Universitas Padjadjaran dengan Dosen
Pendamping Lapangan Dr. Evie Ariadne Shinta Dewi, M.Si., berkontribusi dengan
membuat sebuah pengabdian untuk membantu para pelaku usaha. Hal ini bertujuan agar
geliat pelaku usaha ekonomi kreatif, utamanya UMKM, tetap berkembang saat masa
pandemi Covid-19 menggelar seminar daring bertajuk “Membangun SDM Berdaya Saing
melalui Seni Kriya Rhineka Aksara Sunda sebagai Peluang Ekonomi Kreatif Sumedang”,
Pikiran Penjelas : Evie mengatakan, tema seminar ini bertujuan untuk memberdayakan
kelompok masyarakat yang produktif secara ekonomi. Salah satunya kelompok usaha
yang dirintis oleh masyarakat di Kabupaten Sumedang yang telah memproduksi beberapa
kerajinan tangan (handycraft) dan membuat desain batik motif huruf Sunda Kaganga
sebagai ornamen.
Pikiran Penjelas : “Di tengah dampak pandemi Covid-19, mahasiswa dan dosen Unpad
berkolaborasi berbuat sesuatu yang konkrit untuk membantu para pelaku ekonomi
Pikiran Penjelas : Seminar daring ini dihadiri oleh dua pelaku usaha, yaitu Pelestari
Seni Reka Aksara Sunda Eryanti dan Pemilik Galeri Leuit Budi Nugraha.
Pariwisata dan Kebudayaan Daerah Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik menyampaikan data
Kondisi Pelaku Ekonomi Kreatif Jawa Barat Terdampak Covid-19, terdapat sebanyak
Pikiran Penjelas : Menurut data dari Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) tentang
nasional menjadi sebesar 2,97%. Hasil laporan dari situs Buku Warung juga menyebut
terjadi penurunan pendapatan hingga 90% pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Pikiran Penjelas : Pada tim KKN Virtual ini, terdapat tiga sub kelompok untuk
antara lain Sampeu Wedang Kawung Sari Sumedang, Mie Ayam Bakso Ebo (Mayebo)
Jakarta Timur, dan Kueh Kopi Manglayang (Kukoma) Sumedang. Dalam kegiatan
Pikiran Penjelas : Menurut Ketua Kelompok “Sampeu Wedang” Ginda Adila, dalam
metode KKN-PPM Virtual ini mahasiswa menunjukkan empati dan dilatih untuk
Pikiran Penjelas : “Output yang kami capai yaitu berhasil membantu subjek dalam
packaging untuk pengiriman produk untuk ekspedisi jarak jauh, food marketing, dan
tutur Ginda.
Pikiran Penjelas : Ketua Kelompok “Mayebo” Yasmin Nadinea Bono melihat dampak
pandemi pada UMKM Mayebo yang tutup selama tiga bulan. “Setelah tutup karena
kebijakan PSBB, kedai dengan makanan homemade ini sangat sepi pelanggan. Dengan
mengusulkan beberapa ide dan program, kami dapat membantu persiapan dan pembinaan
Kabupaten Sumedang yang mengolah kopi menjadi biskuit kopi atau coffee cookies.
Kukoma, membuat kemasan baru yang lebih modern, dan membuat akun Instagram untuk
penjualan Kukoma secara online,” ujar Novianti Sukandari anggota sub kelompok
Kukoma.
3. Mengapa Bahasa sebagai alat komunikasi antar makluk hidup di dunia ini berbeda-beda ?
Jawab:
Ada sekitar 7.000 bahasa berbeda yang tersebar di seluruh dunia saat ini. Mengapa?
Belum ada jawaban yang memuaskan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Walau
begitu, setidaknya beberapa faktor yang mungkin bisa menjelaskan banyaknya bahasa di
dunia saat ini. Diantaranya:
a. Bahasa berkembang di lebih dari satu lokasi
Manusia senang bergerak, berpindah ke satu tempat ke tempat lainnya. Hal itu
membuat bahasa juga berubah seiring waktu. Dialek bahasa dari kelompok manusia
yang bermigrasi bisa berkembang ke arah yang berbeda, hingga akhirnya mereka
berbicara dalam dua bahasa yang terpisah, tetapi tetap terkait.
b. Adanya peperangan
Peperangan dapat membentuk bahasa baru, atau membuat suatu bahasa yang sudah
mapan jadi punah. Misalnya, masyarakat yang kalah atau yang ditaklukkan dalam
perang biasanya akan dipaksa untuk berbicara dengan bahasa pemenang perang.
Peperangan juga bisa membagi dua sebuah populasi yang pernah berbicara dalam
suatu bahasa yang sama untuk untuk membentuk atau menggunakan bahasa baru yang
berbeda.
c. Faktor geografis
Kelompok-kelompok kecil, mereka mengembangkan berbagai bahasa mereka sendiri.
Berbeda suku, berbeda bahasa.
7. a .Sebutkan dua dari lima contoh wacana yang ada di Bahasa Indonesia !
b. Buatlah 2 wacana yang kau sebutkan !