Anda di halaman 1dari 14

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI

PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA DAN LUAR


NEGERI

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi tugas akhir Ilmu Perpustakaan Pada Jurusan Sastra Indonesia
Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Oleh :
MERRY CHINTHIA SILVIANTY
200213506425

JURUSAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2021
ABSTRAK

Pada saat ini, perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diberbagai
bidang sangat pesat. Teknologi Informasi dan Komunikasi sangat penting dalam meningkatkan
perannya, salah satunya dalam bidang perpustakaan. Pada kenyataannya, perkembangan
perpustakaan tidak terlepas dari sejarah manusia, karena perpustakaan itu sendiri adalah produk
manusia. Manusia, organisasi dan teknologi adalah komponen penting dalam pengimplentasian
teknologi informasi di perputakaan Perguruan Tinggi bila dilihat dalam sisi manfaatnya. Dari
segi manusia. Teknologi Informasi termasuk penggunaan sistem dan kepuasan pengguna saat
menggabungkan peran dan keterampilan. Penggunaan sistem juga berhubungan dengan orang
yang menggunakannya, harapan, sikap menerima sistem, dan pelatihan. Dari segi organisasi,
pengimplementasi teknologi informasi di Perpustakaan Perguruan Tinggi dapat diperiksa dari
struktur organisasi dan lingkungan. Struktur organisasi bisa dilihat dari manajemen, komunikasi
dan dukungan yang diterima dari organisasinya. Adapun dari segi teknologi, dalam
pengimplementasian teknologi informasi di Perpustakaan Perguruan Tinggi yaitu dapat dilihat
dari sisi kualitas sistem, kualitas informasi, dan kualitas layanan. Dalam rangka pemerataan dan
percepatan penyediaan jasa akses informasi dan komunikasi di Perpustakaan, serta
pengembangan teknologi informasi khususnya pada Perpustakaan yang belum tersedia akses
informasi dan komunikasi dan/atau yang membutuhkan peningkatan akses informasi dan
komunikasi dan untuk meningkatkan perpustakaan itu sendiri diperlukan dukungan pembiayaan
yang dapat memenuhi kebutuhan ketersediaan akses informasi dan komunikasi, serta perkuatan
sumber daya manusia di dalam mengimplementasikan dan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi, maka perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika tentang
Pemanfaatan Pembiayaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman dan waktu dengan didukung oleh perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, telah banyak bermunculan teknologiteknologi baru yang
mau tidak mau harus berusaha untuk dapat mengetahui dan memanfaatkannya agar dapat
mengikuti perkembangan era perkembangan teknologi dan informasi yang semakin
canggih. Penerapan teknologi informasi saat ini telah menyebar hampir di semua bidang,
Teknologi informasi yang dilukiskan sebagai perpaduan antara teknologi komputer dan
teknologi komunikasi telah mempengaruhi corak hidup manusia. Perkembangan
teknologi ini ditandai dengan munculnya berbagai macam format-format baru yang
berbentuk digital dan hampir seluruh aspek kehidupan disentuh oleh digital. Selain itu
perkembangan teknologi juga ditandai dengan perubahan perilaku dalam pencarian
informasi yang berdampak bagi lembaga-lembaga yang bergerak dalam bidang jasa
informasi dan perpustakaan. Perpustakaan sebagai lembaga yang bertugas menyimpan,
mengolah dan mendistribusikan informasi dituntut agar mampu memberdayakan
pengetahuan dengan menggali potensi yang dimiliki perpustakaan.
Perkembangan perpustakaan tidak terlepas dari perkembangan manusia, juga
sebaliknya perkembangan manusia sedikit banyak terpengaruh juga dengan adanya
perpustakaan. Perpustakaan dapat dikatakan sebagai cermin dari suatu bangsa atau
masyarakat dilihat dari segi sosial, ekonomi, kultural (budaya), juga pendidikan
masyarakat. Selama berabad-abad eksistensi perpustakaan tetap dipertahankan walaupun
banyak mengalami pasang surut dan berbagai hambatan, perpustakaan tetap
dipertahankan karena memiliki fungsi yang berkaitan dengan kepentingan siswa dan
masyarakat. Fungsi perpustakaan yang sangat menonjol adalah sebagai sarana
penyimpanan karya manusia seperti karya cetak, di antaranya: buku, majalah, brosur,
jurnal, koran, dan karya cetak lainnya yang dianggap harus disimpan sebagai dokumen
warisan bangsa. Karya manusia lainnya adalah karya rekam, di antaranya: piringan hitam,
kaset, compact disc, video dan karya rekam lainnya. Fungsi lainnya adalah sebagai
pengolahan dan penyebaran informasi, fungsi rekreasi yang dapat mendukung dunia
pendidikan baik formal maupun non formal. Perpustakaan sebagai fungsi kultural adalah
tempat untuk mendidik dan mengembangkan apresiasi budaya masyarakat dengan
menggunakan berbagai media dan metode seperti; ceramah, pameran, pertunjukan
kesenian, dan lain sebagainya dengan maksud mendidik masyarakat agar mengetahui dan
mengenal budayanya sendiri.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi ini antara lain ditandai
dengan perubahan prilaku dalam pencarian informasi yang berdampak bagi lembaga-
lembaga yang bergerak dalam bidang jasa informasi, tak terkecuali perpustakaan.
Perpustakaan sebagai lembaga yang berfungsi menyimpan, mengolah dan
mendistribusikan informasi dituntut agar mampu memberdayakan pengetahuan dengan
menggali potensi yang dimiliki perpustakaan. Memasuki era paperless perubahan format
ini membuka peluang besar bagi kemudahan dalam mengakses informasi, apalagi dengan
membuatnya dapat diakses secara online. Dengan modal komputer kita dapat menjelajahi
dunia cyber yang kaya akan informasi dan tanpa batas, dengan informasi digital tersebut
perpustakaan tidak boleh ketinggalan, peluang dan harapan harus diraih agar
perpustakaan tidak kehilangan kesempatan.
Gettasari (2011:53), menyatakan bahwa perpustakaan adalah pusat informasi
yang menyediakan pengetahuan dan informasi yang siap akses bagi para pemakainya.
Layanan perpustakaan disediakan dengan dasar kesamaan akses untuk semua orang tanpa
memandang perbedaan umur, ras, gender, agama, bahasa, kebangsaan dan status sosial.
Menurut Muttaqien dan Kusmayadi (2012:1.8) membicarakan informasi pasti tidak
terlepas dari teknologi yang popular disebut IT (Iinformation of Technology). Dengan
teknologi informasi, data dapat dikelola dengan mudah, cepat dan akurat berkat
kecanggihan komputer. Dengan aplikasi tertentu (sistem informasi), data tersebut dapat
menjadi informasi bahkan pengetahuan yang berguna bagi berbagai pihak yang
berkepentingan (stakeholder) terutama di perpustakaan. Kemajuan teknologi informasi
menjanjikan kemudahan dalam pengembangan layanan informasi terutama bagi lembaga
dalam bidang pengelolaan informasi secara elektronis termasuk perpustakaan. Bila dulu
perpustakaan lebih berkonsentrasi pada penyedia informasi dalam bentuk fisik seperti
dokumen tercetak dengan dilengkapi dengan sistem catalog kartu, maka dengan
berkembangnya teknologi kini perpustakaan dituntut menyediakan sumber-sumber
informasi dalam bentuk elektronik. Perkembangan dari penerapan teknologi informasi
bisa kita lihat dari perkembangan jenis perpustakaan yaitu di awali perpustakaan manual,
perpustakaan automasi, perpustakaan digital atau cyber library. Kebutuhan teknologi
informasi sangat berhubungan dengan peran dari perpustakaan sebagai kekuatan dalam
pelestarian dan penyebaran informasi ilmu pengetahuan, tempat rujukan bagi para
pencari ilmu, dan pengembangan karya-karya ilmiah. Dengan digunakannya teknologi
informasi pergeseran kebudayaan berkembang seiring dengan meningkatnya minat untuk
menulis, mencetak, mendidik dan kebutuhan manusia akan informasi. Tugas
perpustakaan dalam menyebarkan informasi dengan jalan mengidentifikasi,
mengumpulkan, mengelola dan menyediakannya untuk pendidikan maupun masyarakat
luas.
Selanjutnya Purwono (2006:35), menyatakan bahwa sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dinamika masyarakat, dan meningkatnya kebutuhan
informasi, maka perpustakaan perlu mengembangkan jenis layanan berbasis teknologi
informasi dan komunikasi. Keanekaragaman layanan, ivovasi dan kecepatan penyediaan
informasi JIPI (Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi) Vol. 2 No. 2 Tahun 2017 ISSN
(online): 2528-021X 225 diperlukan bagi perpustakaan maupun pusat informasi. Hal ini
merupakan tuntutan agar perpustakaan cepat tanggap terhadap perkembangan kebutuhan
masyarakat pemustaka dengan menyajikan informasi yang dibutuhkan, mengikuti
perkembangan sarana teknologi informasi dan telekomunikasi. Menurut Fatmawati
(2010:245), teknologi untuk perpustakaan perguruan tinggi memungkinkan sebuah
perpustakaan dapat memberikan berbagai bentuk layanan sesuai permintaan civitas
academika. Baik layanan langsung (direct service) di mana pengguna datang langsung ke
perpustakaan untuk menelusur bahan pustaka dan informasi, dan dilayani oleh
pustakawan, maupun layanan tidak langsung (online services). Pengguna dapat
mengajukan permintaan pesanan informasi melalui jaringan komputer. Pelayanan
perpustakaan tidak langsung dapat diberikan hanya jika perpustakaan memiliki dukungan
teknologi informasi yang memadai. Teknologi itu harus mampu menjalankan tiga fungsi
utama, yaitu: accessing, processing, dan distributing. Di samping juga harus merupakan
bagian dari jaringan informasi dengan lembaga sumber informasi lainnya.
Pemanfaatan teknologi informasi di perpustakaan secara khusus dapat
memberikan dampak yang begitu besar dalam pelaksanaannya. Kegiatan sirkulasi seperti
peminjaman, pengembalian, dan denda yang dulunya dilakukan secara manual dan
terkesan lambat bisa dilakukan secara cepat dan tepat waktu. Hal ini secara otomatis
berdampak pula dalam peningkatan pelayanan di perpustakaan. Perpustakaan perguruan
tinggi merupakan salah satu unit pelaksana teknis yang secara khusus berfungsi sebagai
unit penunjang proses kegiatan belajar mengajar dan mendukung serta membantu di
dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sebagai pilar utama dalam
melestarikan dan menyediakan informasi bagi seluruh civitas akademik, perpustakaan
perguruan tinggi dalam pengelolaan dan manajemennya telah memanfaatkan sistem
teknologi informasi perpustakaan yang diharapkan agar perpustakaan senantiasa dapat
memberikan layanan yang berkualitas serta menyeluruh kepada seluruh pemustaka.
Selain itu fungsi perpustakaan juga dapat digunakan sebagai media kerja sama
antar perpustakaan perguruan tinggi satu dengan perguruan tinggi yang lainnya. Pada
dasarnya tidak ada satupun perpustakaan, betapapun besarnya perpustakaan tersebut,
yang mampu mengumpulkan semua informasi yang dihasilkan oleh para ilmuwan di
seluruh dunia, bahkan untuk disiplin ilmu yang paling spesifik sekalipun. Menyadari hal
tersebut maka setiap perpustakaan atau pusat-pusat informasi selalu berusaha untuk
menjalin kerjasama dengan perpustakaan atau pusat-pusat informasi lain yang ada.
Secara historis kerjasama antar perpustakaan muncul tatkala sebuah perpustakaan
meminjamkan koleksinya pada perpustakaan atau kepada pemakai perpustakaan lain
(Sulistyo-Basuki, 1992). Karena itu, sesungguhnya kerjasama antar perpustakaan itu
sudah dilakukan sejak lama. Model kerjasama antar perpustakaan ini terus berkembang
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi
informasi dan komunikasi. Disamping konsep kerjasama, kini berkembang istilah
jaringan (network). Konsep jaringan sebenanarnya merupakan perluasan konsep
kerjasama perpustakaan. Kalau pada konsep kerjasama perpustakaan melibatkan dua
perpustakaan atau lebih, maka konsep jaringan meliputi dua perpustakaan atau lebih
dan/atau organisasi lain yang berkecimpung dalam pola bersama pertukaran informasi,
melalui komunikasi, untuk keperluan fungsional (Sulistyo-Basuki, 1992). Karena itu
dalam konsep jaringan atau network terdapat unit-unit lain selain perpustakaan yang
terlibat dalam kerjasama seperti misalnya pusat informasi, clearing house, pusat
dokumentasi, pusat referensi, pusat analisis informasi dan lain-lain.
Perpustakaan sangat banyak memberi manfaat untuk pelajar dan masyarakat serta
kaum yang lainnya. Karena adanya perpustakaan telah banyak membantu kegiatan
pembelajaran menjadi lebih mudah. Oleh karena itu, dalam memanfaatkannya kita harus
mempergunakan sebaik-baiknya. Untuk menjaga kelestarian perpustakaan serta bahan
pustaka yang di muat di dalamnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud implementasi teknologi informasi?


2. Bagaimanakah bentuk implementasi teknologi informasi di Perpustakan Perguruan
Tinggi?
3. Bagaimanakah Peran Teknologi Informasi di Perpustakaan Perguruan Tinggi?
4. Apa saja faktor pendukung dalam memanfaatkan teknologi informasi di Perpustakaan
Perguruan Tinggi?
5. Apa saja faktor penghambat dalam memanfaatkan teknologi informasi di
Perpustakaan Perguruan Tinggi?
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu teknologi informasi dan komunikasi.


2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan implementasi teknologi informasi di
perpustakaan.
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk dari implementasi teknologi di Perpustakaan
Perguruan Tinggi.
4. Uuntuk memahami lebih dalam tentang peran teknologi informasi di Perpustakaan
Perguruan Tinggi.
5. Untuk mengetahui faktor yang mendukung dan menghambat pemanfaatan teknologi
informasi di Perpustakaan Perguruan Tinggi.

PEMBAHASAN
A. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi

Teknologi informasi merupakan suatu alat yang diciptakan oleh manusia yang
digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia, serta teknologi juga dapat dikatakan
sebagai hasil perkembangan ilmu yang ada. Sedangkan teknologi informasi sendiri
merupakan bentuk istilah terhadap berbagai macam hal dan kemampuan yang digunakan
dalam pembentukan, penyimpanan dan penyebaran informasi. Istilah komunikasi berasal
dari bahasa latin, yaitu communicatio yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Dalam
bahasa inggris communication berarti berbagi dan menjadi milik bersama. Selain itu juga
dapat diartikan sebagai suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau
kesamaan makna. Komunikasi secara luas dapat dikatakan sebagai segala proses yang
melibatkan individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi, dan masyarakat yang
merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.
Teknologi informasi dan komunikasi merupakan payung besar terminologi yang
mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi.
Cakupan dari TIK sendiri meliputi teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Karena
2 hal itu merupakan hal yang tidak dapat terpisahkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa
teknologi informasi baik secara implisit maupun eksplisit tidak sekedar berupa teknologi
komputer, tetapi juga mencakup teknologi telekomunikasi. Dengan kata lain, yang
disebut teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi
komunikasi. Teknologi Informasi dan Komunikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) atau Information Communication and Technology (ICT) mencakup dua aspek.
• Segala hal (piranti keras dan lunak) yang berkaitan dengan proses, penggunaan
sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
• Segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan
mentransfer data.
Berdasarkan aspek tersebut, istilah teknologi informasi dan komunikasi dapat
mencakup berbagai macam pemrosesan informasi dan aplikasi komputer dalam
organisasi. Dan juga akan mencakup sistem informasi, Internet, teknologi informasi dan
komunikasi terkait, dan infrastruktur mereka termasuk perangkat lunak komputer,
jaringan dan perangkat keras, yang memproses atau mengirimkan informasi untuk
meningkatkan efektivitas individu dan organisasi. Seiring dengan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK), pangaruh yang ditimbulkan telah memberikan
kontribusi yang sangat besar pada seluruh bidang. yang telah berpengaruh besar bagi
perubahan pada semua bidang, termasuk bidang Perpustakaan. Media penyimpanan dan
penyebaran informasi telah berkembang jauh dari media konvensional dan tradisional
beralih ke media canggih dan modern dengan pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi. Perkembangan TIK yang sangat pesat menyebabkan penyimpanan dan
penyebaran informasi lebih praktis, cepat dan efisien melalui perangkat TIK.
Pada dunia perpustakaan dan informasi TIK sangat berpengaruh didalamnya.
Terutama pada proses pengelolahannya. Karena bentuk perpustakaan sendiri tidak melulu
berupa gedung atau ruangan yang menyajikan koleksinya dalam bentuk cetak, dengan
adanya teknologi koleksi perpustakaan dapat disajikan dalam bentuk digital yang dapat
diakses dimana saja dan kapan saja. Selain itu juga manajemen perpustakaan juga sangat
membutuhkan teknologi,karena akan jauh lebih mudah dilakukan berkat penerapan
teknologi. Dengan komputerisasi, pegawai perpustakaan atau pustakawan tidak perlu lagi
secara manual mencatat log aktivitas kunjungan atau peminjaman. Cukup meninputkan
data pada komputer dan komputer yang akan mencatatnya, bahkan dapat dilakukan
secara otomatis dengan penerapan scan barcode.
Ada banyak manfaat yang bisa diambil dari penerapan TIK diperpustakaan,
seperti:
▪ Mengefisiensikan dan mempermudah pekerjaan dalam perpustakaan
▪ Memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna perpustakaan
▪ Meningkatkan citra perpustakaa
▪ Pengembangan infrastruktur nasional, regional, dan global.
Akan tetapi, dari penerapannTIK juga dapat juga menimbulkan kerugian dimana:
▪ Hubungan antara pustakawan dan pemustaka menjadi kurang harmonis karena
ketergantungan mereka terhadap teknologi.
▪ Biaya perbaikan dan operasional teknologi informasi yang semakin tinggi.

Semua hal yang ada di bumi ini, pasti memiliki dampak positif serta dampak
negatif bagi kelangsungan hidup manusia. Begitu juga dengan TIK. Teknologi memiliki
dampak positif juga dampak negatif.

a. Dampak Positif

1. Saluran informasi dan komunikasi menjadi lebih cepat, tepat, dan akurat.
2. Aktivitas manusia menjadi lebih lancar dan terpenuhi.
3. Kegiatan pembelajaran akan lebih efektif efisien dan menyenangkan karena
adanya teknologi yang membantu.
4. Internet mempermudah para pelajar untuk memperoleh bahan untuk tugas.

b. Dampak Negatif

1. Banyaknya informasi yang kita terima sering membuat kita kesulitan dalam
memilih prioritas dan menentukan kebenaran informasi tersebut.
2. Teknologi internet yang bisa disalahgunakan untuk mengakses situs porno.
3. Penggunaan internet secara tidak produktif menyebabkan kerugian waktu.
4. Makin banyak informasi yang kita tampilkan dan share di internet dengan atau
tanpa kitamsadari yang membuka peluang penyalahgunaan oleh pihak-pihak yang
tidak berwenang.
Peran Teknologi Informasi di Perpustakaan Adapun peran teknologi informasi
dalam perkembangan manajemen di perpustakaan menurut Supriyanto dan Muhsin
(2008:20), yaitu:
1. Kemudahan mendapatkan produk teknologi informasi
2. Harga terjangkau dalam memperoleh produr teknologi informasi
3. Kemampuan dari teknologi informasi
4. Tuntutan layanan masyarakat yang serba cepat “klik”.
Teknologi informasi di Perpustakaan berperan untuk melakukan pekerjaan secara
otomatis. Dengan teknologi informasi, kita mampu mengotomasikan perpustakaan
sehingga akan mempercepat kerja dari rutinitas tersebut, teknologi informasi akan
sangat membantu banyak sekali kerja, lebih efektif dan efesien baik secara waktu,
tenaga pekerjaan dan modal. Bukan hanya rutinitas, dengan teknologi informasi
pekerjaan yang tadinya tidak mungkin dikerjakan menjadi ada alternatif untuk
menjembatani. Pekerjaan yang paling banyak terbantu dengan adanya teknologi
informasi di perpustakaan adalah dalam pembuatan basis data koleksi perpustakaan.
Setelah semua data dimasukkan (entry) maka dengan menggunakan fasilitas search
pemakai dengan akan mudah mengetahui keberadaan buku yang dicari. Termasuk juga
pengelola perpustakaan akan sangat dimudahkan dalam menambahkan koleksi buku
tentang daftar dan pelayanan peminjaman. Hal yang sangat menarik saat ini adalah
digunakannya fasilitas internet sebagai alternatif layanan perpustakaan berbentuk
digital.
Perkembangan teknologi informasi memberikan dampak dalam pengelolaan
perpustakaan. Perpustakaan sebagai pengelola informasi dan pengetahuan yang banyak
memanfaatkan komputer untuk berbagai keperluannya. Beberapa hal penyebab
perpustakaan harus memanfaatkan komputer menurut Darmono (2007:151), antara lain
meningkatnya adalah sebagai berikut:
a. Tuntutan terhadap kualitas layanan perpustakaan Tuntutan pemakai perpustakaan
saat ini sangat beragam. Pemakai datang ke perpustakaan selain perlu layanan
peminjaman buku, ia juga mencari layanan-layanan lain seperti layanan audio
visual, layanan internet, layanan multimedia, dan lain-lain. Dalam rangka
peningkatan mutu dan jumlah jenis layanan inilah TIK memegang peranan sangat
penting.
b. Tuntutan terhadap penggunaan koleksi secara bersama Seperti kita ketahui tidak
ada satu perpustakaan ini yang bisa memenuhi koleksinya sendiri. Oleh karenanya,
setiap perpustakaan akan saling membutuhkan koleksi perpustakaan lain dalam
rangka memberikan layanan yang memuaskan kepada pemakainya.
c. Kebutuhan untuk mengefektifkan sumber daya manusia. Salah satu pertimbangan
penerapan teknologi informasi di perpustakaan adalah efesiensi dan menciptakan
efektifitas setiap pekerjaan di perpustakaan. Kegiatan ini bisa mengurangi jumlah
sumber daya manusia dan meningkatkan kinerja dan produktivitas perpustakaan
d. Tuntunan terhadap efesiensi waktu
e. Keragaman informasi yang dikelola Informasi yang ada di perpustakaan saat ini
tidak hanya terbatas kepada buku dan jurnal ilmiah saja. Informasi-informasi lain
seperti audio visual, multimedia, dan bahkan layanan-layanan berbasis web seperti
kalaog online portal.

B. Pengertian Implementasi

Implementasi merupakan pelaksanaan atau penerapan. Dalam setiap perumusan suatu


kebijakan apakah menyangkut program maupun kegiatan-kegiatan selalu diiringi dengan
suatu tindakan pelaksana atau implementasi. Karena betapa pun baiknya suatu kebijakan
tanpa implementasi, maka tidak akan banyak berarti. Kata implementasi bermuara pada
aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem. Ungkapan mekanisme
mengandung arti bahwa implementasi bukan sekadar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang
terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu
untuk mencapai tujuan kegiatan. Jadi, secara sederhana implementasi bisa diartikan
pelaksanaan atau penerapan. Implementasi suatu proses interaksi antara suatu perangkat
tujuan dan tindakan yang mampu untuk meraihnya, ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ).
Implementasi mendasar teknologi pada perpustakaan dapat dikategorikan pada
tiga kelompok, yaitu pengelolaan koleksi, penyelenggaraan layanan, dan pengembangan
perpustakaan.
c. Pengelolaan koleksi Pemanfaatan teknologi pada pengelolaan koleksi dimulai
dari proses pengadaan koleksi itu sendiri. Teknologi katalog pengadaan
memungkinkan proses pengadaan berbantukan komputer. Pengadaan
berbantukan komputer memungkinkan proses pengajuan koleksi baru
dilakukan secara online dan dilakukan dimana saja dan kapan saja.
d. Setelah proses pengajuan pengadaan dilakukan, pemrosessan koleksi dapat
dilanjutkan dengan proses pengolahan koleksi baru. Pengolahan koleksi
dilakukan mulai dari proses entri data hingga melakukan pelabelan pada
koleksi yang diadakan.
e. Pada pengembangannya pengelolaan koleksi tidak hanya dilakukan pada
koleksi fisik. Pada era digital, koleksi perpustakaan mengalami
pengembangan lebih lanjut pada pergeseran koleksi menuju koleksi digital.
Hal ini membuka peluang pengimplementasian manajemen koleksi digital
berbasis TIK.
Implementasi teknologi informasi terkait langsung dengan sistem isnformasi.
Adapun pengertian sistem informasi menurut Ladjamudin (2013:13) yaitu sebagai
berikut:
5. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari kompnenkomponen
dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
6. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan
informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi.
7. Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-
laporan yang diperlukan.
Selanjutnya menurut Ladjamudin (2013:15), ada lima (5) komponen dalam sistem
informasi yaitu:
a. Hardware dan software yang berfungsi sebagai mesin.
b. People dan procedures yang merupakan manusia dan tata cara menggunakan mesin.
c. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu
proses pengolahan data.

Menurut Darmono (2007:153-162), ada beberapa bentuk secara umum penerapan


Teknologi Informasi di perpustakaan, yaitu sebagai berikut:
1.Otomasi Perpustakaan
Otomasi perpustakaan adalah penerapan teknologi informasi (computer) dan
telekomunikasi di perpustakaan untuk membantu tugastugas kegiatan dan layanan di
perpustakaan. Pada saat ini perangkat lunak yang ditawarkan untuk digunakan
mendukung kegiatan otomasi di perpustakaan sangat beragam. Mulai yang komersial
sampai pada perangkat lunak yang tidak komersial dan bersifat open source. Salah
satu aspek penting dari otomasi adalah pengembangan pangkalan data sebagai basis
data dalam mendukung semua kegiatan otomasi di perpustakaan terutama dalam hal
temu kembalil dokumen. Ada beberapa kegiatan perpustakaan yang bisa didukung
dengan otomasi, yaitu pengolahan, katalog on-line atau OPAC, layanan sirkulasi,
laporan perpustakaan, layanan multimedia dan jaringan perpustakaan.

2.Perpustakaan Digital

Supriyanto dan Muhsin (2008:31) menyatakan bahwa perpustakaan digital adalah


sebuah sistem yang memiliki berbagai layanan dan obyek informasi yang mendukung
akses objek informasi tersebut melalui perangkat digital. Layanan ini diharapkan
dapat mempermudah pencarian informasi di dalam koleksi objek informasi seperti
dokumen, gambar, dan database dalam formal digital dengan cepat, tepat, dan akurat.
Hubungan antara TIK dengan perpustakaan tidak akan lepas dari keberadaan
perpustakaan digital sebagai hasil implementasi nyata TIK pada bidang perpustakaan.
Berdasarkan pengertian yang dikeluarkan oleh Association of Research Libraries
(ARL), perpustakaan digital memiliki kualitas sebagai berikut :
1. Perpustakaan digital bukan satu kesatuan.
2. Perpustakaan digital membutuhkan teknologi untuk menyalurkan sumber
daya banyak orang.
3. Keterkaitan antara banyak perpustakaan digital dan layanan informasi
bersifat transparan bagi pengguna akhir.
4. Koleksi perpustakaan digital tidak terbatas pada dokumen pengganti:
mereka diperluas ke artefak digital yang tidak dapat diwakili atau
didistribusikan dalam format cetak. Berdasarkan definisi di atas, dapat
dikatakan secara singkat bahwa perpustakaan digital yang ideal adalah di
mana semua informasi tersedia dalam bentuk digital dan semua operasional
terotomatisasi menggunakan teknologi.
Pada implementasinya, banyak sekali layanan perpustakaan yang dapat dibantu
dengan teknologi. Beberapa contoh yang telah banyak diimplementasikan adalah
layanan sirkulasi, pencatatan pengunjung, dan layanan keanggotaan. Pada
pengembangannya otomasi layanan perpustakaan bahkan dapat merambah pada
perlindungan koleksi dengan mengintegrasikan layanan perpustakaan dengan layanan
harian pemustaka. Sebagaimana yang telah diimplementasikan pada beberapa
perpustakaan perguruan tinggi, dengan melakukan integrasi data sirkulasi perpustakaan
dengan layanan akademiknya, layanan akademik perguruan tinggi dapat memberikan
notifikasi tanggungan pemustakanya dengan mencegah pemustaka menggunakan
layanan akademik sebelum menyelesaikan tanggungannya pada perpustakaan
perguruan tinggi tersebut.
Implementasi lanjutan teknologi informasi dapat digunakan untuk pengembangan
perpustakaan dimana teknologi dapat digunakan sebagai alat bantu pengelolaan
perpustakaan. Sebagai salah satu contoh implementasi teknologi pada pengembangan
perpustakaan adalah pengarsipan surat dan berkas perpustakaan, otomasi penyusunan
laporan, dan media pengenalan perpustakaan.

C. Contoh Implementasi teknologi di perpustakaan


Sebagai contoh implementasi perpustakaan dapat diketahui di beberapa perguruan
tinggi di Indonesia maupun Luar Negeri salah satunya perpustakaan universitas di
Chicago. Perpustakaan tersebut telah menggunakan teknologi yang sangat canggih.
Dimana seluruh sistem pengoperasiannya telah dikendalikan oleh robot. Semua koleksi
buku yang ada di perpustakaan tersebut ditempatkan di ruang bawah tanah. Sedangkan
untuk menaruh dan meletakkan buku semuanya dikerjakan dengan komputer dan robot.
Tempat penyimpanan koleksi tersebut terletak didalam tanah dengan tinggi setara dengan
bangunan 5 lantai dan semua buku disimpan dalam rak raksasa dengan total perpustakaan
tersebut memiliki 3.5juta buku. Semua buku disimpan dalam sebuah wadah yang bisa
menyimpan 100 buku. Dan wadah tersebut akan diletakkan di rak raksasa, dimana sebuah
robot akan mengambil dan meletakkan buku berdasarkan sistem barcode. Untuk proses
peminjaman buku sendiri dapat dilakukan secara online melalui komputer, dan buku akan
dikeluarakan di meja khusus dalam waktu sekitar 5 menit saja oleh robot.
Dari contoh di atas kita dapat mengetahui bahwa teknologi sangat berperan penting
dalam perpustakaan. Karena dapat memudahkan pekerjaan manusia dan waktu yang
dibutuhkan relatif singkat dalam proses pengerjaannya.
Selain contoh diatas ada beberapa perpustakaan di Indonesia yang telah
menerapkan teknologi sebagai media kerjanya. Dengan adanya komputer besertta
perangkat lainnya yang disediakan, pelayanan di perpustakaan lebih efektif dan
memuaskan pemustaka. Di beberapa perguruan tinggi di Indonesia telah menerapkan
perpustakaan berbasis web maupun berbasis aplikasi dan media lainnya. Dimana web dan
aplikasi yang disediakan telah memuat beberapa koleksi buku yang bentuknya telah
diubah menjadi buku digital. Jadi, kita dapat mengakses buku tersebut melalui perangkat
kita sendiri tanpa perlu datang ke perpustakaan. Selain itu, di ruang perpustakaan juga
akan disediakan komputer untuk mengakses koleksi yang ada di perpustakaan apabila
kita berkunjung ke perpustakaan. Dimana komputer tersebut akan memuat data-data
tentang koleksi yang ada di perpustakaan. Sehingga memudahkan pemustaka untuk
mengakses buku di perpustakaan.
D. Dampak Positif dan Dampak Negatif Teknologi

a. Dampak positif TIK pada kehidupan.


Keberadaan teknologi informasi dapat meningkatkan kualitas hidup
manusia, artinya teknologi informasi dapat memberikan manfaat dan
keuntungan bagi kehidupan manusia.
Informasi dari belahan dunia dapat diterima dengan cepat dan mudah
melalui televisi, radio, surat kabar, majalah, atau internet. Untuk
menghubungi orang lain yang berada di suatu tempat yang jauh menjadi
lebih mudah dan cepat dengan menggunakan telepon, handphone, atau e -
mail.
Dengan perkembangan teknologi informasi, batas -batas negara menjadi
hilang, demikian pula antara pendidikan, bisnis, media sehingga
berdampak pada aspek kehidupan, perdagangan, hiburan, pemerintahan,
pola kerja, pola produksi ini semua tidak lepas dari dampak dari teknologi
informasi.
Dengan adanya teknologi informasi akan memudahkan dalam melakukan
suatu hal.

b. Dampak negatif TIK pada kehidupan


Dampak negatif tersebut disebabkan oleh perkembangan keimanan dan
ketaqwaan (imtaq) tidak seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi (iptek). Contoh dampak negatif dari teknologi informasi
yaitu cyber crime / pembajakan kartu kredit, cyber porn / penyebaran
aktivitas penyimpangan seksual dalam bentuk teks, gambar, maupun audio
visual.
Semakin maraknya aktivitas pembajakan atau perbanyakan serta
penyebarluasan tanpa izin suatu karya cipta yang berhubungan dengan
teknologi informasi, misalnya program komputer, buku, CD, DVD, VCD.
Aktivitas tersebut merupakan tindak kriminalitas yang diatur oleh undang
- undang karena termasuk kegiatan ilegal yang secara finansial dapat
merugikan pihak lain.
Bagi pengguna teknologi informasi dibutuhkan tanggung jawab moral,
baik dari penyedia / provider maupun pengguna, sehingga
pemanfaatannya dapat didasari nilai -nilai keimanan dan ketakwaan, etika,
estetika, dan kearifan para penggunannya
PENUTUP
Kesimpulan
Dari paparan informasi di atas dapat disimpulkan bahwa, kemajuan teknologi informasi
memberi kemudahan dalam pengembangan layanan informasi terutama bagi lembaga
dalam bidang pengelolaan informasi secara elektronis termasuk perpustakaan perguruan
tinggi. Manusia, organisasi dan teknologi adalah komponen penting dalam
pengimplentasian teknologi informasi di perputakaan Perguruan Tinggi bila dinilai dalam
sisi manfaatnya. Hal ini dapat dilihat dari segi perencanaan strategis dan perspektif
keselarasan strategis. Dari segi manusia pengimplementasi sistem informasi dapat dilihat
dari sisi penggunaaan sistem dan kepuasan pengguna. Karena pada era nya teknologi
informasi dan komunikasi akan terus berkembang dan mempengaruhi berbagai bidang.
Dampak yang dihasilkan oleh perkembangan teknologi memang tidak selalu mengarah
pada hal yang positif, namun apabila perkembangan teknologi tersebut dapat diarahkan
pada hal yang positif, perkembangan teknologi dapat mendorong suatu bidang secara
drastis. Dalam proses pemanfaatannya hendaknya kita memanfaatkan sesuai kebutuhan
saja agar tidak banyak menimbulkan hal-hal yang negatif bagi berbagai bidang yang ada.
Sehubungan dengan hal itu teknologi mungkin amat sangat berperan penting dalam
segala proses yang ada di perpustakaan di era modern ini, karena di era ini semua
kalangan telah menjadi masyarakat informasi. Dimana semua telah menggunakan
teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, perpustakaan melakukan
pembaruan dengan mengubahnya menjagi bentuk digital juga agar mampu
menyeimbangi kehidupan dengan mengimplementasikan teknologi kedalam segala
proses kerjanya. Karena kehidupan akan terus maju dan berkembang ke arah yang lebih
canggih karena adanya teknologi informasi yang terbaharukan terus-menerus. Sebagai
pengguna teknologi masa kini, kita harus berpandai pandai menyikapi perkembangan
yang ada. Jika tidak begitu penyalah gunaan teknologi akan marak terjadi di kehidupan.
Kita harus mengetahui dampak yang akan ditimbulkan, Positif maupun negatifnya.
Menggunakan teknologi sebutuhnya saja, jika kita menggunakan teknologi dengan
berlebihan akan memberikan dampak yang buruk. semakin berkembangnya zaman akan
semakin marak teknologi baru yang ditawarkan. Dan mau tidak mau kita akan mengikuti
setiap pembaharuan teknologi yang ada, karena jika tidak kita akan dikatakan sebagai
manusia ketinggalan zaman. Oleh karena itu, kita harus berpintar-pintar sendiri dalam
menggunakan teknologi.

-Terima kasih-

Anda mungkin juga menyukai