Anda di halaman 1dari 6

Makalah Mata Kuliah

“Administrasi Kepegawaian Negara “

NAMA : HANA FADILLAH


KELAS :A
NIM : 1965142030
NO ABSEN : 30
BAB 1

Pendahuluan

A. Latar Belakang

UU ASN atau Undang-Undang Aparatur Sipil Negara telah berlaku sejak 15 Januari 2014
dan ditetapkan dengan nomor 5 tahun 2014. Undang-undang ini merupakan dasar dalam
manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk membangun aparat sipil negara yang
memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari
praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi
masyarakat.

Kehadiran UU ASN ini berdasarkan pada 2 hal, yakni memantapkan aparatur sebagai
abdi negara yang melayani kepentingan publik. Sehingga diperlukan birokrat yang profesional
dan memiliki integritas serta memiliki kompetensi di bidangnya. Dan yang kedua adalah masih
identiknya birokrasi yang bekerja untuk kepentingan politik. Kedua hal itu menjadi daya dorong
untuk melakukan perubahan terhadap tatanan birokrasi melalui UU ASN yaitu perubahan dalam
sistem, manajemen, rekrutmen dan budaya pegawai negeri sipil (PNS).

Salah satu paradigma baru UU ASN (UU Nomor 5 Tahun 2014) adalah berkaitan dengan
Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit, yang berdasarkan pada kualifkasi,
kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang poltik,
ras, warna kulit, agama, asal-usul, jenis kelamin, status pernikahan, umum, atau kondisi
kecacatan. Manajemen ASN ini meliputi Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Disebutkan dalam Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2014 itu, Presiden dapat mendelegasikan kewenangan pembinaan
Manajemen ASN kepada Pejabat yang Berwenang di kementerian, sekretariat jendral/sekretariat
lembaga negara, sekretariat lembaga nonstruktural, sekretaris daerah/provinsi dan
kabupaten/kota.
BAB II

Konsep Administrasi Kepegawaian

UU ASN memuat perubahan-perubahan dalam sistem manajemen kepegawaian secara


keseluruhan, mulai dari sistem perencanaan, pengadaan, pengembangan karier/promosi,
penggajian, serta sistem dan batas usia pensiun. Perubahan itu didasarkan pada sistem merit,
yang mengedepankan prinsip profesionalisme/kompetensi, kualifikasi, kinerja, transparansi,
obyektivitas, serta bebas dari intervensi politik dan KKN. Sasaran utama dari UU ASN adalah
mewujudkan birokrasi yang profesional, kompeten, berintegritas, memberikan pelayanan terbaik
pada rakyat. Beliau menjelaskan tentang hal-hal baru yang terdapat dalam UU ASN antara lain:

1. UU ASN mengatur berbagai instrumen manajemen SDM yang


menekankan pada pembangunan ASN sebagai profesi;
2. UU ASN membagi 2 (dua) jenis pegawai yaitu PNS dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK);
3. UU ASN mengatur 3 (tiga) jenis jabatan, yaitu jabatan administrasi,
jabatan fungsional, dan jabatan pimpinan tinggi;
4. Perubahan pejabat yang berwenang mengangkat, memindahkan, dan
memberhentikan;
5. Pengaturan mengenai penguatan kompetisi, kompetensi, dan
pengembangan karier;
6. Pengaturan mengenai Batas Usia Pensiun (BUP) yang eksplisit dimuat
dalam batang tubuh Undang-Undang;
7. Penegasan terhadap system pay as you go menjadi system fully funded
secara bertahap;
8. Penguatan sistem informasi ASN yang akan dibangun secara nasional dan
terintegrasi antar instansi pemerintah.
BAB III

Tanggapan Mengenai UU No 5 Tahun 2014

Dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 (UUD 1945), diperlukan ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Tujuan nasional seperti tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Pelaksanaan manajemen aparatur sipil negara belum berdasarkan pada perbandingan


antara kompetensi dan kualifikasi yang diperlukan oleh jabatan dengan kompetensi dan
kualifikasi yang dimiliki calon dalam rekrutmen, pengangkatan, penempatan, dan promosi pada
jabatan sejalan dengan tata kelola pemerintahan yang baik dan untuk mewujudkan aparatur sipil
negara sebagai bagian dari reformasi birokrasi, perlu ditetapkan aparatur sipil negara sebagai
profesi yang memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan dirinya dan wajib
mempertanggungjawabkan kinerjanya dan menerapkan prinsip merit dalam pelaksanaan
manajemen aparatur sipil negara.

Pokok- Pokok Peraturan kepegawaian serta apa saja yg ingin dicapai dlm aturan
adm kepegawaian negara tersebut

a) Setiap PNS wajib masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja, apabila terdapat
PNS yang didapat melakukan pelanggaran disiplin, setiap atasan langsung wajib
memeriksa terlebih dahulu PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin
b) Pejabat Pembina Kepegawaian, Pejabat yang berwenang menghukum wajib
menjatuhkan hukuman disiplin terhadap PNS yang telah terbukti melakukan
pelanggaran disiplin oleh atasannya. Ketentuan penjatuhan hukuman disiplin oleh
atasan kepada pejabat yang seharusnya menghukum , berlaku juga bagi atasan
dari atasan secara berjenjang
c) Apabila Pejabat yang berwenang menghukum tidak menjatuhkan hukuman
disiplin kepada PNS yang melakukan pelanggaran disiplin, pejabat tersebut
dijatuhi hukuman disiplin oleh atasannya. Ketentuan penjatuhan hukuman disiplin
oleh atasan kepada pejabat yang seharusnya menghukum, berlaku juga bagi
atasan dari atasan secara berjenjang
d) Jenis Hukuman Disiplin yang dijatuhkan kepada atasan yang tidak menjatuhkan
hukuman disiplin kepada PNS yang melakukan pelanggaran disiplin, sama
dengan jenis hukuman yang seharusnya dijatuhkan kepada PNS yang melakukan
pelanggaran disiplin
e) Hukuman disiplin berat berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri sebagai PNS dijatuhkan bagi pelanggaran terhadap kewajiban
masuk krja dan menaati ketentuan jam kerja tanpa alasan yang sah selama 46
(empat puluh enam) hari kerja atau lebih.

Tujuan atau yang Ingin dicapai Dalam UU No 05 Tahun 2014

Tujuan nasional, dibutuhkan Pegawai ASN. Pegawai ASN diserahi tugas untuk
melaksanakan tugas pelayanan publik, tugas pemerintahan, dan tugas pembangunan tertentu.
Tugas pelayanan publik dilakukan dengan memberikan pelayanan atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan Pegawai ASN. Adapun tugas pemerintahan
dilaksanakan dalam rangka penyelenggaraan fungsi umum pemerintahan yang meliputi
pendayagunaan kelembagaan, kepegawaian, dan ketatalaksanaan. Sedangkan dalam rangka
pelaksanaan tugas pembangunan tertentu dilakukan melalui pembangunan bangsa (cultural and
political development) serta melalui pembangunan ekonomi dan sosial (economic and social
development) yang diarahkan meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran seluruh masyarakat.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berkenaan dengan Pangkat dan Jabatan, UU ASN sedemikian rupa telah membentuk
sebuah mekanisme ideal untuk menciptakan organisasi pemerintah yang profesional.
Penempatan pegawai berdasarkan kualifikasi, kompetensi, moralitas dan integritas pegawai serta
kebutuhan organisasi adalah salah satu bentuk idealisme tersebut.
Pembagian jabatan berdasarkan kompetensi teknis, karakteristik dan pola kerja juga
merupakan bentuk lain dari upaya pemerintah menciptakan kondisi “right man on the right
place” yang selama ini seperti hanya mimpi belaka.
Disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 itu, Presiden dapat
mendelegasikan kewenangan pembinaan Manajemen ASN kepada Pejabat yang Berwenang di
kementerian, sekretariat jendral/sekretariat lembaga negara, sekretariat lembaga nonstruktural,
sekretaris daerah/provinsi dan kabupaten/kota.

B. Saran

- Diharapkan mewujudkan tujuan nasional dan pelaksanaan cita-cita bangsa dibutuhkan


Pegawai ASN.

- Penegakan aturan haruslah dimulai dari level pejabat pimpinan tinggi karena itu akan
menciptakan efek domino terhadap seluruh pegawai di bawahnya.

Anda mungkin juga menyukai