Npm : 2006080
K.H. Anwar Musaddad memiliki nama kecil Dede Masdiad Ia adalah putra
dari pasangan Abdul Awwal bin Haji Abdul Kadir dan Marfuah binti Kasriyo Ia
masih memiliki garis keturunan dari dua kesultanan besar, yakni Kesultanan
Mataram dan Kesultanan Cirebon Ibunya adalah keturunan dari Pangeran
Diponegoro dari Mataram, sedangkan dari pihak ayah masih memiliki garis
keturunan dari Sunan Kalijaga dan Sunan Gunung Djati, Cirebon.
Pada waktu usia sekolah, ia masuk HIS (setingkat SD) Kristen karena sebagai
pribumi yang bukan anak pegawai negeri (ambtenar) dan bukan dari kalangan
bangsawan (menak), ia tidak dapat masuk HIS Negeri. Kemudian masuk MULO
(setingkat SMP) di Kristelijk di Garut, dan AMS (setingkat SMA) Kristelijk di
Sukabumi.
Tahun 1930, beliau berangkat ke Mekah menyertai ibu dan neneknya ibadah
haji. Akan tetapi beliau sekolah di Madrasah Al-Falah selama sebelas tahun, Di
sekolah Darul Falah Makkah, selain belajar beliau juga mengajar Bahasa Inggris
dan Matematika. Di Antara muridnya terdapat nama Muzakky Al-Yamany, yang
kelak menjadi Menteri Perminyakan saudi Arabia. Beliau lalu mempelajari agama
Islam ke berbagai syekh dan ulama besar di Masjid al-Haram. 2 Di Tanah Suci itu,
K.H. Anwar Musaddad terus bersemangat mendalami berbagai ilmu agama Islam.
Pada tahun 1953, ia mendapat tugas dari Menteri Agama KH Fakih Usman
untuk mendirikan Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAIN) di Yogyakarta, yang
menjadi cikal-bakal Institut Agama Islam Negeri (IAIN), yang kini berkembang
menjadi Universitas Islam Negeri (UIN). Ia diangkat menjadi guru besar dalam
bidang Ushuluddin di IAIN Yogyakarta dan menjadi fakultas tersebut pada tahun
1962-1967. Dalam Dies Natalis IAIN Al-Jami’ah ke-5 ia menyampaikan pidato
berjudul Peranan Agama dalam Menyelesaikan Revolusi. Kemudian di tahun 1967,
ia ditugaskan merintis IAIN Sunan Gunung Djati Bandung. Ia kemudian menjadi
rektor pertamanya hingga tahun 1974.
Beliau juga aktif di bidang politik, dia menjadi anggota DPR dari partai
Nahdatul Ulama (NU) pada hasil pemilihan umum tahun 1955. Beliau menjadi
anggota DPR-GR pada tahun 1960-1971. Kiprahnya di NU ia pernah menjadi wakil
Rais’Am PBNU pada muktamar NU di semarang.