Anda di halaman 1dari 4

KHUTBAH JUMAT: 4 PELAJARAN DI BALIK PROTOKOL KESEHATAN

‫ب ْال ُم ْس لِ ِمي َْن ال ُم ْؤ ِمنِي َْن َو َج َع َل‬ ِ ‫اَ ْل َح ْم ُد هللِ الَّ ِذيْ أَ ْن َز َل ال َّس ِك ْينَةَ َعلَى قُلُ ْو‬
‫ك‬ُ ِ‫ أَ ْشهَ ُد أَ ْن اَل إِلَهَ إِاَّل هللاُ ْال َمل‬.‫ب ْال ُمنَافِقِي َْن َو ْال َكافِ ِري َْن‬ ِ ‫ق َعلَى قُلُ ْو‬ َ َ ‫ضيا‬ ِّ ‫ال‬
.‫ق ْال َو ْع ِد األَ ِمي ِْن‬ ُ ‫ َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُهُ الصَّا ِد‬.‫ق ْال ُمبِي ُْن‬ ُّ ‫ْال َح‬
‫ث َرحْ َم ةً لِ ْل َع الَ ِمي َْن‬ ِ ‫ص ِّل َو َسل ِّم َعلَى َسيِّ ِدنَا َو َم ْواَل نَا ُم َح َّم ٍد ال َم ْبع ُْو‬ َ ‫اللَّهُ َّم‬
‫ أَ َّما‬.‫صحْ بِ ِه َوالتَّابِ ِعي َْن اَل َح ْو َل َواَل قُ َّوةَ إِاَّل بِاهللِ ْال َعلِ ِّي ْال َع ِظي ِْم‬ َ ‫َو َعلَى آلِ ِه َو‬
.ِ‫ي بِتَ ْق َوى هللا‬ ِ ‫اضر ُْو َن ْال ُم ْسلِ ُم ْو َن َحفِظَ ُك ُم هللاُ أُ ْو‬
َ ‫ص ْي ُك ْم َوإِيَّا‬ ِ ‫بَ ْع ُد أَيُّها َ ْال َح‬
‫ق هَّللا َ يَجْ َع ل لَّهُ َم ْخ َر ًج ا‬ ِ َّ‫ َو َمن يَت‬:‫قَ ا َل هللاُ تَ َع ال َى فِي ِكتَابِ ِه ْال َك ِري ِْم‬
َ ‫ْث اَل يَحْ تَ ِسبُ ۚ َو َمن يَتَ َو َّكلْ َعلَى ٱهَّلل ِ فَهُ َو َح ْسبُ ٓۥهُ ۚ إِ َّن ٱهَّلل‬ ُ ‫َويَرْ ُز ْقهُ ِم ْن َحي‬
  ‫ٰبَلِ ُغ أَ ْم ِرِۦه ۚ قَ ْد َج َع َل ٱهَّلل ُ ِل ُكلِّ َش ْى ٍء قَ ْدرًا‬
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Dalam berbagai macam situasi dan kondisi apa pun, marilah kita senantiasa
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala. Kita
harus menyadari bahwa segala yang terjadi dalam kehidupan kita di dunia ini
merupakan takdir dan kehendak-Nya. Tidak ada yang bisa mendatangkan nikmat dan
tidak ada yang bisa menerima tobat kecuali Allah subhanahu wata’ala. Dialah yang
paling berkuasa atas kehidupan manusia di bumi ini karena semua berasal dari Allah
dan semua akan kembali kepada-Nya. Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam Al-
Qur’an Surat al-Baqarah ayat 156:

َ ‫ص ْيبَةٌ قَالُ ٓوا إِنَّا هَّلِل ِ َوإِنَّٓا إِلَ ْي ِه َر ِجع‬


     ‫ُون‬ َ ٰ َ‫ين إِ َذٓا أ‬
ِ ‫صبَ ْتهُم ُّم‬ َ ‫ٱلَّ ِذ‬ 
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan
‘Inna lillâhi wa innâ ilaihi râji‘ûn’ (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah
kami kembali).”  
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Saat ini, dunia sedang mengalami musibah pandemi Covid-19. Virus Corona
ciptaan Allah subhanahu wata’ala itu menginveksi manusia di berbagai penjuru dunia.
Sejak Desember 2019, virus yang tak kasat mata ini mewabah dan tercatat sampai saat
ini tahun 2021, sudah lebih dari 163 juta orang terinfeksi. Makhluk Allah ini juga
sampai sekarang sudah menyebabkan sekitar 3,38 juta orang meninggal di penjuru
dunia (Data 18 Mei 2021).  
Bencana non alam ini mengakibatkan berbagai sektor kehidupan terdampak,
mulai dari kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan berbagai sendi kehidupan manusia.
Pandemi ini pun disikapi oleh pemangku kebijakan dengan menerapkan pola hidup
baru yang dikenal melalui istilah new normal. Segala aktivitas kehidupan harus tetap
berjalan namun juga harus memperhatikan tatanan atau model baru untuk
menghindari virus ini.  
Pemerintah pun terus mengingatkan masyarakat untuk senantiasa menaati dan
menerapkan protokol kesehatan dalam berbagai aktivitas. Hal ini ditujukan sebagai
ikhtiar lahiriah untuk memutus rantai penyebaran virus yang pertama kali muncul di
negeri China ini. Protokol kesehatan yang dianjurkan meliputi empat hal yakni
memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.  
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Menurut para ahli, protokol kesehatan ini dinilai mampu menjadi ikhtiar fisik
dalam menjaga diri dan orang lain dari paparan virus Corona. Namun jika direnungkan,
empat bentuk protokol kesehatan ini memiliki hikmah dan makna penting yang patut
menjadi renungan kita bersama. Dengan merenungkan hakikat makna memakai
masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan ini, kita
diingatkan kembali, betapa Allah subhanahu wata’ala sangat sayang pada umat
manusia dengan mengingatkan agar selalu ingat pada-Nya.  
Protokol kesehatan pertama adalah memakai masker. Ini bisa menjadi peringatan
bagi kita untuk senantiasa menjaga mulut kita. Di zaman digital saat ini, setiap orang
bebas mengekspresikan dan mengatakan apa yang ada dalam benak dan
pikirannya. Era media sosial yang tidak ada lagi batas waktu dan jarak ini, menjadikan
banyak orang ceroboh dan tidak memikirkan efek dari apa yang diucapkan atau ditulis
di media sosial.  
Saat ini kita bisa rasakan sendiri, banyak orang yang memproduksi hoaks, ujaran
kebencian, dan propaganda untuk berbagai kepentingan. Hal ini mengakibatkan
banyak permasalahan yang mengarah pada konflik di tengah masyarakat. Oleh karena
itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun telah mengingatkan kita melalui
haditsnya untuk berbicara hal-hal yang baik saja.

ْ ‫آلخ ِر فَليَقُلْ َخ ْيرًا أَ ْو ِليَص ُم‬


 ‫ت‬ ِ ‫ان ي ُْؤ ِم ُن بِاهللِ َو ْاليَ ْو ِم ْا‬
َ ‫ َو َم ْن َك‬ 
Artinya:“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata
yang baik atau diam” (HR al-Bukhari).  
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Protokol kesehatan yang kedua adalah mencuci tangan. Ini menjadi simbol bagi
kita untuk segera membersihkan diri dari banyaknya dosa yang telah dilakukan. Di
zaman modern ini, berbagai tindakan dosa yang ditimbulkan akibat ulah anggota
badan kita bisa dengan mudah dilakukan, baik dosa itu merugikan diri sendiri dan
terlebih merugikan orang lain.  
Berbagai bencana alam maupun nonalam menjadi peringatan bagi kita untuk
segera bertobat kepada Allah dari dosa-dosa yang telah kita lakukan. Pertobatan bisa
dilakukan dengan banyak-banyak membaca istighfar dengan harapan dosa-dosa yang
telah kita perbuat diampuni oleh Allah subhanahu wata’ala sehingga keberkahan akan
turun kepada kita. Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Nuh ayat 10 sampai 13.
َّ ‫ يُرْ ِس ِل‬. ‫ان َغفَّارًا‬
. ‫الس َما َء َعلَ ْي ُك ْم ِم ْد َرارًا‬ َ ‫ت ا ْستَ ْغفِرُوا َربَّ ُك ْم إِنَّهُ َك‬ ُ ‫فَقُ ْل‬
‫ َم ا لَ ُك ْم‬. ‫ت َويَجْ َعلْ لَ ُك ْم أَ ْنهَارًا‬
ٍ ‫ين َويَجْ َعلْ لَ ُك ْم َجنَّا‬َ ِ‫ال َوبَن‬ ٍ ‫َويُ ْم ِد ْد ُك ْم بِأ َ ْم َو‬
  ‫ُون هَّلِل ِ َوقَارًا‬ َ ‫اَل تَرْ ج‬
Artinya: “Maka aku (Nuh) berkata (kepada mereka), ‘Mohonlah ampunan
(beristighfarlah) kepada Tuhanmu. Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan
menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan
anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-
sungai untukmu’.”  
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Protokol kesehatan yang ketiga adalah menjaga jarak. Ini juga menjadi renungan
kita untuk tetap menjaga jarak dengan kehidupan dunia. Jangan sampai dunia yang
hanya tempat mampir untuk istirahat ini menjadikan kita lupa kehidupan yang abadi
yakni akhirat. Virus corona ini seolah-olah diutus oleh Allah untuk mengingatkan
bahwa umat manusia saat ini sudah tenggelam dalam kenikmatan dunia sekaligus lupa
dan dibuat lupa oleh pesona dunia.  
Kehidupan dunia dan akhirat haruslah seimbang sebagaimana sabda Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar radliyallahu
‘anhu:  

َ َّ‫ك َكأَن‬
ُ ‫ك تَ ُم ْو‬
   ‫ت َغ ًدا‬ َ ‫اَ ْع َملْ ِل ُد ْنيَا‬
َ ِ‫ك َكأنَّك تَ ِعيشُ أبَ ًدا َوا ْع َملْ آِل ِخ َرت‬
Artinya: “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya.
Dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok pagi.”  
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Protokol kesehatan yang terakhir adalah
menghindari kerumunan. Hal ini merupakan simbol bahwa terkadang kita memang
harus menyendiri dan bermuhasabah terhadap segala sesuatu yang telah diperbuat
selama ini. Kita harus menghitung-hitung kembali jika kemungkinan selama hidup ini
kita sombong dan tidak dapat menundukkan nafsu. Manusia sering berbuat ketamakan
dan kesewenang-wenangan karena nafsu telah menunggangi akal sehat.  
Sayyidina Umar bin Khattab telah mengingatkan pentingnya muhasabah dalam
satu khutbahnya, yakni:

ُّ ‫ض األَ ْكبَ ِر َوإِنَّ َم ا يَ ِخ‬


‫ف‬ ِ ْ‫اسبُوا أَ ْنفُ َس ُك ْم قَ ْب َل أَ ْن تُ َحا َسب ُْوا َوتَ َزيَّنُ ْوا ِل ْل َعر‬
ِ ‫َح‬
   ‫ب نَ ْف َسهُ فِى ال ُّد ْنيَا‬ َ ‫ْال ِح َسابُ يَ ْو َم ْالقِيَا َم ِة َعلَى َم ْن َحا َس‬
“Hisablah diri (introspeksi) kalian sebelum kalian dihisab, dan berhias dirilah
kalian untuk menghadapi penyingkapan yang besar (hisab). Sesungguhnya hisab pada
hari kiamat akan menjadi ringan hanya bagi orang yang selalu menghisab dirinya saat
hidup di dunia.”  
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
‫‪Demikian khutbah renungan hikmah di balik protokol kesehatan dalam‬‬
‫‪menghadapi pandemi Covid-19. Sebagai orang yang beriman, sudah seharusnya kita‬‬
‫‪terus menanamkan dalam diri kita bahwa Allah-lah yang paling kuasa terhadap segala‬‬
‫‪apa yang terjadi. Sebagai makhluk lemah, kita harus melakukan ikhtiar bumi agar kita‬‬
‫‪diberi keselamatan dan melakukan ikhtiar langit agar Allah segera mengangkat‬‬
‫‪musibah ini dari muka bumi.‬‬

‫آن ْال َك ِري ِْم َونَفَ َعنِ ْي َوإِيَّا ُك ْم بِ َم ا فِ ْي ِه ِم َن ْاآليَ ا ِ‬


‫ت‬ ‫ك هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي ْالقُ رْ ِ‬ ‫بَ ا َر َ‬
‫َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم َوتَقَبَّ َل ِمنِّي َو ِم ْن ُك ْم تِاَل َوتَهُ إِنَّهُ هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم َوأَقُ ْو ُل قَ ْولِي‬
‫هَ َذا فَأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ال َع ِظ ْي َم إِنَّهُ هُ َو ال َغفُ ْو ُر الر ِ‬
‫َّحيْم‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫ص ِام بِ َح ْب ِل هللاِ ْال َمتِي ِْن‪ .‬أَ ْش هَ ُد أَ ْن الَ إِلَ هَ إِالَّ‬ ‫اَ ْل َح ْم ُد هلِل ِ الَّ ِذيْ أَ َم َرنَا بِاْ ِالتِّ َحا ِد َو ْا ِال ْعتِ َ‬
‫ك لَهُ إِيَّاهُ نَ ْعبُ ُد َوإِيَّاُه نَ ْس تَ ِعي ُْن‪َ .‬وأَ ْش هَ ُد أَ َّن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ‬ ‫هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي َ‬
‫ص َحابِ ِه‬ ‫ص ِّل َعلَى َس يِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َوأَ ْ‬ ‫ث َرحْ َم ةً لِ ْل َع الَ ِمي َْن‪ .‬اَللَّهُ َّم َ‬ ‫اَ ْل َم ْب ُع ْو ُ‬
‫ار ُع ْوا إِلَى َم ْغفِ َر ِة َربِّ ْال َع الَ ِمي َْن‪ .‬إِ َّن هللاَ‬ ‫اس تَطَ ْعتُ ْم َو َس ِ‬ ‫أَجْ َم ِعي َْن‪ .‬اِتَّقُ وا هللاَ َم ا ْ‬
‫ص لُّ ْوا َعلَ ْي ِه َو َس لِّ ُم ْوا تَ ْس لِ ْي ًما ‪.‬‬ ‫ُصلُّ ْو َن َعلَى النَّبِ ِّي يَاأَيُّها َ الَّ ِذي َْن َءا َمنُ ْوا َ‬ ‫َو َمالَئِ َكتَهُ ي َ‬
‫ص حْ بِ ِه َو َس لَّ َم‪  ‬اَللَّهُ َّم ا ْغفِ رْ‬‫ص لَّى هللا َعلَى َس يِّ َدنَا َو َم ْواَل نَ ا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َ‬ ‫َو َ‬
‫ك‬ ‫ات إِنَّ َ‬ ‫ت اَالَحْ يَ ا ِء ِم ْنهُ ْم َوااْل َ ْم َو ْ‬ ‫ت َو ْال ُم ْس لِ ِمي َْن َو ْال ُم ْس لِ َما ِ‬ ‫لِ ْل ُم ْؤ ِمنِي َْن َو ْال ُم ْؤ ِمنَ ا ِ‬
‫َّح ِمي َْن‪.‬‬ ‫ك يَ ا اَرْ َح َم ال ر ِ‬ ‫ت بِ َرحْ َمتِ َ‬
‫اجا ِ‬ ‫اض َي ْال َح َ‬ ‫ت َويَا قَ ِ‬ ‫َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال َّد َع َوا ِ‬
‫ك ِم ْن‬ ‫ب ْالقَ ْب ِر َونَ ُع و ُذ بِ َ‬ ‫ك ِم ْن َع َذا ِ‬ ‫ب َجهَنَّ َم َونَ ُع و ُذ بِ َ‬ ‫ك ِم ْن َع َذا ِ‬ ‫اللَّهُ َّم إِنَّا نَعُو ُذ بِ َ‬
‫ت‪  ‬اللهُ َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَالَ َء‬ ‫ك ِم ْن فِ ْتنَ ِة ْال َمحْ يَ ا َو ْال َم َم ا ِ‬ ‫َّال َونَعُو ُذ بِ َ‬
‫يح ال َّدج ِ‬ ‫فِ ْتنَ ِة ْال َم ِس ِ‬
‫لوبَا َء َوال َّزالَ ِز َل َو ْال ِم َح َن َوس ُْو َء ْالفِ ْتنَ ِة َو ْال ِم َح َن َم ا ظَهَ َر ِم ْنهَ ا َو َم ا بَطَ َن َع ْن‬ ‫َو ْا َ‬
‫ان ْال ُم ْسلِ ِمي َْن عآ َّمةً يَا َربَّ ْال َعالَ ِمي َْن ‪َ .‬ربَّنَا آتِنَا‬ ‫صةً َو َسائِ ِر ْالب ُْل َد ِ‬ ‫بَلَ ِدنَا اِ ْن ُدونِي ِْسيَّا خآ َّ‬
‫ار‪ِ  .‬عبَ ا َد هللاِ إِ َّن هللاَ يَ أْ ُم ُر ُك ْم‬ ‫اب النَّ ِ‬ ‫اآلخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬ ‫فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي ِ‬
‫آئ ِذي ْالقُ رْ بَى َويَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ َش آ ِء َو ْال ُمن َك ِر َو ْالبَ ْغ ِي‬ ‫ان َوإِيتَ ِ‬ ‫بِ ْال َع ْد ِل َو ْا ِإلحْ َس ِ‬
‫يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكر ُْو َن‪ .‬فَ ْاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْد ُع ْوهُ يَ ْستَ ِجبْ لَ ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر‬
‫هللا أَ ْكبَرُ‪ .‬‬‫ِ‬

Anda mungkin juga menyukai