Anda di halaman 1dari 2

KEUTAMAAN SHALAT BERJAMAAH DARI SUDUT SOSIAL

Shalat berjama’ah merupakan suatu perbuatan ibadah shalat yang dikerjakan bersama – sama, di
mana salah seorang diantaranya menjadi imam, dan yang lainnya sebagai makmum. Shalat jama’ah
selain sarana ibadah kita kepada Allah SWT juga terdapat keutamaan dan aspek – aspek psikologis
yang dapat memberikan motivasi sehingga akan membantu membentuk perilaku social seseorang.

Hal ini dijelaskan juga dalam QS. Al-Ankabut:45

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat.
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan
sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang
lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”. Dari ayat tersebut dapat dijelaskan bahwa
shalat itu adalah benteng dari perbuatan yang keji, seperti berzina, merampok, merugikan orang
lain, berdusta, menipu dan segala perbuatan mungkar lainnya.

Untuk mengetahui keutamaan shalat jama’ah terhadap perilaku sosial, terlebih dahulu memahami
bagaimana cara pembentukan perilaku social keagamaan tersebut. Sedangkan berpengaruh tidaknya
shalat jama’ah terhadap perilaku, maka harus diketahui sejauh mana keutamaan dan aspek – aspek
psikologis yang ada dalam shalat jama’ah sehingga dapat memberikan motivasi kepada seseorang.

Nilai – Nilai Yang Terkandung Dalam Shalat Berjama’ah

Pertama, nilai persamaan.

Saat sesorang masuk ke masjid maka siapa saja tidak pandang bulu apakah dia seorang mahasiswa,
dosen, guru besar, staf atau karyawan. Siapa pun memperoleh hak di depan atau shaf pertama
dengan kata lain siapa yang datang dahulu maka boleh menempati tempat paling terhormat itu.

Kedua, nilai solidaritas.

Sholat berjamaah menunjukan kekuatan kaum muslim keterikatan hati dan solidaritas barisan,
menjauhkan perpecahan antara hati menanamkan rasa ketakutan di hati musuh.

Ketiga, perasaan kebersamaan,

yakni kedudukan yang sama sebagai hamba Allah sehingga dapat menghindarkan seseorang dari
rasa terisolir, terpencil, dan asing di hadapan manusia.

Keempat, shalat jamaah menimbulkan keteraturan dan disiplin serta kelebihan terhadap waktu.
Sifat-sifat menyendiri dan individualisme dihilangkan.
Kelima, mengajarkan kesatuan dalam kata, arah, tujuan dan imam .

Keenam, melenyapkan kedengkian dan prasangka buruk .

Ketujuh, dengan bertemu orang lain dalam sholat berjamaah maka akan terjadi interaksi baik
mendapat kuliah 7 menit/khotbah/saling menasihati ketika saling menyapa.

Anda mungkin juga menyukai