Anda di halaman 1dari 55

JURNAL BELAJAR

Klarifikasi Mahkluk Hidup

Dosen Pengampu : Mohammad Wildan Habibi M.Pd.

Disusun Oleh :

Nama : Ulfa Fitriyani

NIM : 202101100011

Kelas : IPA 1

TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU PERGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM K. H. ACHMAD SIDDIQ JEMBER

2021/2022
JURNAL BELAJAR 1

Nama : Ulfa Fitriyani

Nim : 202101100011

Kelas : IPA ¹

Tanggal : 26 Agustus 2021

Topik : Rencana Perkuliahan Semester (RPS)

Perkuliahan diampu oleh Bapak Muhammad Wildan Habibi. Pada pertemuan ini diisi dengan
penjelasan Rencana Perkuliahan Semester (RPS), yang mencakup kompetensi yang harus
dicapai oleh mahasiswa, materi apa saja yang akan dibahas pada setiap pertemuan, serta
assassmen yang dilakukan selama satu semester. Pada perkuliahan ini, juga menjelaskan jika
perkuliahan nantinya akan dibagi menjadi dua gelombang, gelombang pertama perkuliahan
akan dibimbing oleh Bapak Muhammad Wildan Habibi, kemudian untuk gelombang kedua oleh
mahasiswa dan mahasiswi dengan membentuk kelompok diskusi belajar dengan membuat PPT
dan makalah yang akan dipresentasikan oleh anggota kelompok yang sudah dibagi, sedangkan
yang belum mendapatkan bagian presentasi diperbolehkan untuk bertanya atau menyangah
jawaban. Pertemuan pertama pada perkuliahan ini intinya membahas kegiatan, peraturan yang
harus diikuti oleh mahasiswa dan mahasiswi dalam perkuliahan selama satu semester, sehingga
diharapkan selama mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dan mahasiswi tidak mendapat
hambatan ataupun kendala dalam mengikutinya, dan dapat menjalankan perkuliahan dengan
lancar sesuai dengan tujuan awal kuliah. Setiap pertemuan membuat jurnal belajar dan
menganalisis artikel.

Kurang lebihnya seperti itu, terimakasih.


JURNAL BELAJAR 2

Nama : Ulfa Fitriyani

Nim : 202101100011

Kelas : IPA 1

Tanggal : 1 September 2021

Topik : Pengantar Klarifikasi Makhluk Hidup

A. Konsep Kurikulum

1. Pengertian makhluk hidup adalah pengelompokan biologi dari semua makhluk hidup,
dimana dibuat kategori baik makhluk hidup yang masih ada maupun yang sudah punah.
Pengelompokan tersebut didasarkan pada kesamaan struktur maupun sifat spesifik dari suatu
makhluk hidup.

2. Klasifikasi makhluk hidup pertama kali oleh Aristoteles, ia berpendapat bahwa makhluk
hidup dibedakan menjadi dua yaitu hewan dan tumbuhan. bertujuan untuk menyederhanakan
makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki.

3. Berikut 5 klasifikasi kingdom: Kingdom Eubacteria(bacteri), Kingdom Protista terdapat pada


hewan dan tumbuhan, Jamur atau Fungi(parasit dan saprofit), Kingdom Plantae disebut juga
dengan kingdom tumbuhan, Kingdom Animalia.

4. Kingdom Eubacteria

Klasifikasi yang pertama adalah kingdom eubacteria, kingdom ini merupakan makhluk hidup
yang memiliki sel tunggal atau bisa disebut juga dengan uniseluler. Kingdom eubacteria
memiliki ciri tubuh yang kecil dan terdapatnya peptidoglikan dalam dinding sel makhluk
tersebut, kingdom ini dalam kehidupan biasa sering kita kenal dengan istilah bakteri.

5. Kingdom Protista

Kingdom protista merupakan klasifikasi makhluk hidup yang memiliki sel lebih dari satu, dimana
sel tersebut tidak terdeferensiasi. Salah satu contoh dari kingdom protista adalah tumbuhan
seperti ganggang atau alga, bukan hanya tumbuhan saja kingdom protista juga dapat ditemui
pada hewan yang memiliki rambut getar dan kaki semu.

6. Kingdom Fungi
Jamur merupakan tumbuhan yang termasuk ke dalam kingdom fungi, dimana hampir seluruh
jamur memiliki sel eukariotik. Kingdom fungi melakukan atau mencari makan di sekitar, ia tidak
bisa membuat makananya sendiri. Karakteristik ini memang merupakan ciri khas dari hampir
keseluruhan jenis spesies dari jamur.

Kingdom fungi mendapatkan makanannya dengan menyerap zat organik yang ada di
lingkungannya, tak heran kingdom ini juga bisa dikatakan sebagai parasit dan saprofit.

7. Kingdom Plantae

Kingdom plantae disebut juga dengan kingdom tumbuhan, hal ini tidak terlepas dari kelompok
kingdom tersebut yang mencakup makhluk hidup berupa tumbuhan. Tumbuhan yang termasuk
ke dalam kingdom plantae adalah tumbuhan lumut, tumbuhan paku, tumbuhan biji terbuka,
dan tumbuhan biji tertutup. Kingdom plantae bersifat autotrof atau bisa dikatakan
menciptakan makanannya sendiri, mereka menciptakan makanan dengan adanya kloropas.
Sehingga mereka tidak perlu mencari makanan dari zat organik yang ada di sekitarnya.

8. Kingdom Animalia

Seperti namanya kingdom animalia mencakup seluruh makhluk hidup berupa hewan atau
binatang. Pada dasarnya kingdom animalia terdiri dari vertebrata dan invertebrata atau hewan
bertulang belakang dan hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Kingdom animalia atau
kelompok hewan ini tidak bisa membuat makanannya sendiri, sehingga bisa disebut dengan
heterotof.

9. Binomial Nomenklatur adalah tata nama yang terdiri dari berbagai aturan yang
menghasilkan cara penulisan seperti ini: Escherichia coli. Nama harus latin, penulisan kata
dimiringkan (digaris bawahi apabila menggunakan tulisan tangan), huruf kapital pada kata
pertama dan kata kedua diawali dengan huruf kecil.

10. Kunci determinasi adalah kunci yang dipergunkan untuk menentukan filum atau divisi,
kelas, ordo, familia, genus, atau spesies. Dasar yang digunakan adalah identifikasi makhluk
hidup dengan menggunakan kunci dikotom.

B. Identifikasi Masalah

Beberapa pertanyaan yang muncul selama proses diskusi :

1. Bagaimana cara pengklasifikasian pada tumbuhan dan hewan?

Jawab= Cara pengklasifikasian pada tumbuhan dan hewan dapat dilakukan dengan langkah-
langkah
sebagai berikut:

Beberapa spesies dikelompokan agar dapat membentuk takson genus.

Beberapa genus yang memiliki ciri tertentu dikelompokan agar dapat membentuk takson
familia.

Beberapa familia dengan ciri-ciri tertentu dikelompokan agar dapat membentuk takson ordo.

Beberapa ordo dikelompokan agar membentuk takson kelas.

Beberapa takson kelas yang memiliki ciri tertentu dikelompokan agar membentuk takson filum
untuk

hewan, dan takson divisiso untuk tumbuhan.

Dengan melakukan cara tersebut, maka terbentuk tingkatan klasifikasi makhluk hidup.
Klasifikasi

urutan terbesar hingga terkecil yaitu :

Kerajaan(Kingdom), Filum atau Divisio, Classic(Kelas), Bangsa(Ordo), Suku(Familia),


Marga(Genus),

Jenis(Spesies).

2. Bagaimana cara penulisan nama ilmiah, apabila nama makhluk hidup terdiri atas dua kata
dan tiga

kata? Berikan contoh!

Jawab = Berdasarkan sistem tata nama biner yang diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus.
Pemberian

nama ilmiah makhluk hidup menggunakan bahasa Latin, dan terdiri dua kata yang menunjukkan
nama

genus dan spesies. Huruf pertama pada kata pertama ditulis kapital atau huruf besar, dan pada
kata

kedua ditulis dengan huruf kecil. Kedua kata ini ditulis miring.

Contoh: Padi (Oryza sativa) Melinjo (Gnetum gnemon) Jika nama makhluk hidup lebih dari dua
kata,
maka kata kedua harus disatukan atau diberi tanda penghubung dan ditulis miring.

Contoh: Bunga sepatu bisa ditulis Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis.

C. Konsep Yang Belum Dipahami

Konsep yang belum dipahami adalah tata cara penulisan nama ilmiah dan penulisan tata nama
ganda

D. Pertanyaan Yang Muncul

Bagaimana cara pengklasifikasian pada tumbuhan dan hewan?

E. Upaya Yang Akan Dilakukan Untuk Meningkatkan Pemahaman Dan Keterampilan

Kita harus bisa memiliki penerapan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif


merupakan salah satu model pembelajaran dengan membentuk peserta didik belajar dalam
kelompok-kelompok kecil. Pada proses pembelajaran peserta didik lebih bertanggung jawab
terhadap tugas yang diberikan karena dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT peserta didik
dalam kelompok diberi nomor yang berbeda. Setiap peserta didik diwajibkan untuk
menyelesaikan soal yang sesuai dengan nomor anggota mereka. dengan pembelajaran
semacam ini peserta didik dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh dan juga peserta
didik yang pandai dapat mengajari peserta didik yang kurang pandai sehingga dapat
meminimalkan tingkat kesulitan belajar IPA khususnya pada materi klasifikasi makhluk hidup.
JURNAL BELAJAR 3

Nama : Ulfa Fitriyani

Nim : 202101100011

Kelas : IPA 1

Tanggal : 8 September 2021

Topik : Kingdom Archae Dan Bacteria

A. Konsep Kurikulum

1. Pengertian Archaebacteria adalah kelompok prokariota dari Kingdom Monera yang berbeda
dengan bakteri sejati seperti Eubacteria. Organisme yang termasuk Archaebacteria memiliki
kemampuan yang unik karena hidup dalam habitat ekstrem yang biasanya tidak bisa ditinggali
makhluk hidup lain.

2. Ciri-ciri Archaebacteria:
Ukurannya sekitar 1/10 mikrometer hingga 15 mikrometer.

Bertahan di asam, lingkungan air garam atau alkali, beberapa bisa menahan tekanan lebih dari
200 atmosfer.

Membran selnya tersusun atas lemak, berupa ikatan eter dan unit isoprene.

Selnya bersifat prokariotik (tidak mempunyai membran inti).

3. Struktur Archaebacteria yaitu dinding sel terdiri atas polisakarida dan protein bukan
peptidoglikan. Tidak mempunyai RE (Retikulum Endoplasma), mitokondria, lisosom dan badan
golgi. Ribosomnya mengandung beberapa jenis RNA polymerase. Archaebacteria mengandung
asam nukleat berupa RNA.

4. Klasifikasi Kingdom Archaebacteria

Kingdom Archebacteria dikelompokkan menjadi 5 filum, yaitu :

a. Crenarchaeota, banyak ditemukan di lingkungan laut. Crenarchaeota termasuk kedalam


hyperthermophiles, thermophiles, dan thermoacidophiles.

b. Euryarchaeota, merupakan bagian yang sering diteliti dan sebagian besar termasuk kedalam
bakteri halophiles dan metanogenik.

c. Thaumarchaeota, meliputi ammonia-oksidasi archaea dan yang diketahui dengan


metabolisme energy.

d. Nanoarchaeota, filum ini memiliki anggota perwakilan tunggal yaitu nanoarchaeum equitans.

e. Korarchaeota, terdiri atas hyperthermophiles yang ditemukan pada suhu lingkungan yang
tinggi.

5. Manfaat Achaebacteria diantaranya:

a. Beberapa enzim archaebacteria dalam industri makanan berguna untuk mengubah pati
jantung menjadi dekstrin (sejenis karbohidrat). Contohnya : A. oryzae, Aspergillus niger, A.
niger, Bacillus coagulans.

b. Enzim archaebacteria ditambahkan ke dalam deterjen atau sabun cuci untuk meningkatkan
kemampuannya pada pH dan suhu tinggi. Contohnya : Streptococcus bovis, Bacillus
stearothermophilus dan B. Lactobacillus plantarum.

c. Sebagai penghasil gas bio untuk bahan bakar alternative.


6. Reproduksi Kingdom Archaebacteria seperti pada bakteri, reproduksi archaebacteria yaitu
secara aseksual. Reproduksi aseksual pada Archaebacteria melalui fragmentasi dan
pembentukan tunas, yaitu di mana potongan-potongan sel pecah atau pemutusan sebagian
anggota tubuh dan kemudian membentuk sel baru, serta memproduksi organisme identik
secara genetik. Archaebacteria juga bisa bereproduksi melalui pembelahan biner, di mana sel
induk membelah menjadi dua sel, empat sel dan seterusnya yang identik secara genetik.

7. Berdasarkan metabolisme dan habitatnya, Archebacteria dikelompokkan menjadi tiga


kelompok, yaitu :

a. Metanogen (metanognik) adalah kelompok Archaebacteria yang mereduksi karbondioksida


(CO2) menjadi air (H2O) dan metana (CH4) menggunakan hidrogen (H2). Metanogen bersifat
kemosintetik dan anaerobik. Habitatnya di rawa, lumpur dan tempat-tempat sedikit oksigen.
Contohnya yaitu Succinomonas amylolytica sebagai pemecah amilum di dalam pencernaan
sapi. Selain itu metanogen juga berperan sebagai pengurai, Contoh Metanogen :
Methanothermus fervidus, Methanosphaera stadtmanae, Methanocaldococcus jannaschii,
Metanolinea mesophila, Methanomicrobium mobile, Methanotorris igneus, Methanofollis
aquaemaris, Methanoculleus chikugoensis, Metanogenium marisnigri dan lain-lain.

b. Termofil ekstrim (termoasidofilik) adalah kelompok organisme Archaebacteria yang


habitatnya di lingkungan yang bersifat asam dan bersuhu panas, maksimum pada suhu 60-
80ᴼC. Contoh termoasidofilik lainnya yaitu : Thermoproteus tenax, Thermoplasma acidophilum,
Humicola insolens, Chaetomium thermophilum, Thermomyces lanuginosus, Brevibacillus
levickii, Thermoascus aurantiacus dan Sulfolobus yangmingensis.

c. Halofil ekstrim (halofilik) adalah kelompok Archaebacteria yang hidup di tempat yang asin
dengan kadar garam tinggi, seperti di laut mati dan Great Salt Lake (danau garam di Amerika).
Halofilik bersifat heterotrof. Contoh Halofil ekstrim : Genus Halobacterium, Halobacterium,
Halococcus, Halogeometricum borinquense, Haloferax volcanii, Haloterrigena turkmenica,
Halococcus dombrowskii, Halorubrum kocurii, Halobacterium salinarum, Haloarcula
marismortui dan lain-lain.

Gambar Achaebacteria
B. Identifikasi Masalah

Beberapa pertanyaan yang muncul selama proses diskusi :

1. Mengenai klasifikasi bakteri bukankah terdapat klasifikasi bakteri berdasarkan bentuknya?


Jika iya mohon penjelasannya!

Jawab = Klasifikasi Bakteri Berdasarkan Bentuknya, dan yang dibedakannya yaitu :

a. Kokus (coccus) : bentuk bulat seperti bola,

Monococcus, tersusun satu-satu. Contoh: Monococcus gonorhoe.

Diplococcus, bergandengan dua-dua. Contoh: Diplococcus pneumoniae.

Tetracoccus, bergandengan empat-empat.

Sarcina, bergerombol membentuk kubus.

Staphylococcus, bergerombol membentuk buah anggur. Contoh: Staphylococcus aureus.

Streptococcus, bergandengan membentuk rantai,

b. Basil (bacillus): bentuk batang (silinder),

Diplobacillus, bergandengan dua-dua. Contoh: Salmonella typhosa.

Streptobacillus, bergandengan membentuk rantai. Contoh: Azetobacter.

Monobacillus, tunggal (satu-satu). Contoh: Eschericia coli.

c. Spiral (spirillum): bentuk spiral (lengkung),

Vibrio (bentuk koma), lengkung kurang dari setengah lingkaran. Contoh: Vibrio cholerae.

Spiral, lengkung lebih dari setengah lingkaran. Contoh: Spirochaeta pallidum.


2. Adakah manfaat archaebacteria dan Eubacteria dalam kehidupan sehari-hari? Jika ada
tolong berikan contoh pemanfaatannya!

Jawab = Peran archaebacteria dan eubacteria dalam kehidupan sehari hari bisa sebagai peran
yang menguntungkan juga bisa menjadi peran yang merugikan. Peran menguntungkan dari
archaebacteria diantaranya dapat membantu peran pembusukan sampah organik ataupun
kotoran hewan yang dapat diurai, sehingga dari hasil penguraian tersebut dapat menjadi bahan
alternatif berupa biogas. Ex : Methanobacterium.

Sedangkan peran yang merugikan dari archae bacteria diantaranya yaitu dapat merusak
makanan yang diawetkan menggunakan garam dan dapat menyebabkan cepatnya
pembusukan pada ikan laut.

Kemudian peran yang menguntungkan dari eubacteria diantaranya yaitu pembusukan/


penguraian sisa² makhluk hidup. Ex : E. Coli, pembuatan makanan dengan cara fermentasi. Ex :
acetobacter. Pengikat nitrogen, penyubur tanah, penghasil antibiotik dsb.

Sedangkan peran yang merugikan diantaranya yaitu penyebab penyakit pada hewan. Ex:
Bacillus anthraxis (antraks), penyebab penyakit pada tumbuhan budidaya. Ex : Pseudomonas
solanacearum, penyebab penyakit pada manusia. Ex: Mycobacterium tuberculosis (penyakit
TBC). Selain itu:

a) membantu mengurangi polusi (karena archaebacteria ini akan mengikat CO2), sehingga
menghasilkan gas metana (yg dapat dijadikan sbg sumber energi)

b) Berperan dlm daur nitrogen. Jadi, tanaman kan membutuhkan nitrat ya dalam
pertumbuhannya, sedangkan nitrat itu dihasilkan dari nitrit). Nah, nitrit ini dihasilkan dari
amonia di dalam tanah yg dpt dioksida oleh archaebacteria, sehingga menghasilkan nitrit.

c) Sebagai dekomposer dlm ekosistem anaeraob (tdk memiliki O2 yg bebas)

Misalnya: di rawa", pengolahan limbah air.

C. Konsep Yang Belum Dipahami

Konsep yang belum saya fahami adalah stuktur achaebacteri.

D. Pertanyaan Yang Muncul

1. Seperti apakah proses transduksi pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain
melalui perantara bakteriofage?
2. Terdapat perbedaan antara archaebacteria dan eubacteria, apakah dari keduanya
mempunyai kesamaan? jika punya jelaskan!

E. Upaya Yang Akan Dilakukan Untuk Meningkatkan Pemahaman Dan Keterampilan

Kita harus memiliki stategi pembelajaran, karena semangat belajar peserta didik dipacu dengan
proses strategi pembelajaran yang mereka suka tetapi tidak melenceng dari tujuan
pembelajaran tersebut. Salah satu strategi yang tepat untuk pemahaman konsep dan menggali
kemampuan siswa (pengembangan kinerja otak) yaitu PQ4R dengan menggunakan strategi
pembelajaran PQ4R yaitu pembelajaran yang dirancang secara khusus untuk memahami suatu
konsep yang merupakan variasi dalam proses pembelajaran khususnya pembelajaran biologi.
Strategi PQ4R ini langkah-langkah yang sistematis dalam strategi PQ4R memudahkan siswa
memperoleh pemahaman melalui teks pelajaran.

Penerapan strategi PQ4R dalam pembelajaran dapat membantu siswa menentukan konsep
pada materi ajar yang sedang dipelajari sehingga siswa dapat memperoleh pemahaman konsep
dengan cara berfikir mereka sendiri. Kaitan strategi PQ4R dengan pemahaman konsep ialah
pada setiap langkah pembelajaranya siswa melakukan aktivitas membaca dengan tujuan agar
siswa dapat menangkap informasi dan menemukan ide pokok yang tepat dari bahan bacaan
yang diberikan oleh guru sehingga dapat dijadikan sebuah pertanyaan dan jawaban dengan
kalimat yang dipahami oleh siswa itu sendiri. Siswa membuat pertanyaan dan jawaban dengan
menggunakan kalimat yang mereka pahami merupakan langkah pada question dan read.
JURNAL BELAJAR 4

Nama : Ulfa Fitriyani

Nim : 202101100011

Kelas : IPA 1

Tanggal : 16 September 2021

Topik : Klarifikasi kindom fungi

A. Konsep Kurikulum

1. Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang
mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya.
Kalangan ilmuwan kerap menggunakan istilah cendawan sebagai sinonim bagi Fungi.

2. Berdasarkan struktur tubuhnya, klasifikasi fungi atau jamur dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok jamur bersekat dan kelompok tidak bersekatnya hifa. Contoh
kelompok fungi tidak bersekat adalah kelompok Zygomycota. Sementara kelompok bersekat,
yaitu Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.

3. Contoh kingdom Fungi:

a. Deuteromycota: Candida albicans (jamur keputihan)

b. Zygomycota: Rhizopus oligosporus (jamur tempe)

c. Ascomycota: Saccharomyces cerevisiae (ragi roti)

d. Basidiomycota: Volvariella volvaceae (Jamur merang), Auricularia polytricha (Jamur kuping


hitam), Agaricus bisporus (Jamur kancing).

4. Deuteromycota atau jamur tak sempurna adalah jamur yang belum di ketahui cara
reproduksi seksualnya. Deuteromycota bereproduksi aseksual dengan spora vegetatif.
Deuteromycota disebut juga fungi imperfecti.
5. Zygomycota (dibaca zi-go-mi-ko-ta) adalah cendawan yang dicirikan dengan hifa yang tidak
bersekat-sekat (aseptae) pada kondisi normal/vegetatif. Cendawan ini bersifat coenocytic
(selnya berinti banyak) dan dapat membentuk struktur dorman bersifat sementara yang disebut
zigospora.

6. Ascomycota adalah filum/divisi dari fungi. Ascomycota disebut juga sac fungi. Diberi nama
sac fungi karena memproduksi spora dari bagian reproduksi seksual yang berbentuk seperti
kantung. Anggota filum ini tersebar di seluruh dunia.

7. Basidiomycota berasal dari kata basidium, yaitu suatu tahapan diploid dalam daur hidup
Basidiomycota yang berbentuk seperti gada. Basidiomycota adalah divisio dalam Kerajaan Fungi
yang mencakup semua spesies yang memproduksi spora dalam tubuh berbentuk kotak yang
disebut basidium.
8. Struktur tubuh fungi terdiri atas sel eukariotik yang tersusun oleh dinding sel yang
mengandung zat kitin. Uniknya zat kitin pada jamur mirip dengan zat kitin pada kerangka luar
athropoda sobat. Zat kitin ini tersusun atas polisakarida, sifatnya kuat dan fleksibel.

Benang-benang halus yang menyusun tubuh jamur disebut dengan hifa.

Hifa pada jamur dapat bercabang-cabang yang nantinya akan membentuk jaringan yang disebut
miselium.

Miselium ini yang akan membentuk jalinan hingga terbentuknya tubuh buah seperti pada jamur
merang.

9. Secara umum ciri-ciri jamur antara lain sebagai berikut :

Pada bentuk tubuh jamur ada yang berbentuk seperti benang maupun membentuk tubuh buah,
biasanya jamur multiseluler serta ada berbentuk bulat maupun oval pada jamur uniseluler.

Bersifat eukariotik yang memiliki dinding sel.

Dinding selnya tersusun dari zat kitin.

Jamur banyak dijumpai di tempat lembab, agak asam, pada bahan makanan, pada bahan
organic serta hidup sebagai saprofit dan parasit pada tumbuhan, hewan maupun manusia.

Memiliki tubuh yang berbentuk hifa, ada juga yang membentuk anyaman benang yang disebut
miselium.

Tubuh jamur umumnya multiseluler walaupun ada yang uniseluler.

10. Peranan jamur bagi kehidupan yang Menguntungkan yaitu : Penicillium notatum dan
Penicillium chrysogenum sebagai penghasil zat antibiotik penisilin, Saccharomyces ellipsoideus
berperan dalam memfermentasikan buah anggur menjadi minuman anggur, Neuspora
sitophyla berperan dalam pembuatan oncom.
11. Peranan jamur bagi kehidupan yang merugikan yaitu : Candida albicans adalah jamur
penyebab penyakit pada mulut dan kerongkongan, seperti sariawan, Ustilago maydis
merupakan parasit pada tanaman jagung, Exobasidium vexans merupakan parasit pada daun
teh.

12. Ciri-Ciri Jamur Beracun : Jamur mengeluarkan bau amonia atau bau seperti telur busuk,
Biasanya memiliki cincin atau cawan, Warna jamur lebih mencolok, seperti merah darah, kuning
terang, oranye, putih atau pucat, Jamur meninggalkan zat warna hitam atau biru jika dipotong
dengan pisau stainless, Apabila dimasak, jamur akan berubah warna menjadi gelap.

B. Identitas Masalah

Beberapa pertanyaan yang muncul selama proses diskusi :

1. Seperti yang dijelaskan bahwa cara fungi/jamur untuk mendapatkan makanan yaitu
cenderung seperti kingdom animalia/hewan yang memiliki sifat heterotroffungi dan jamur
bukan termasuk golongan tumbuhan, karena tidak memiliki klorofil. Namun, ada beberapa
karakteristik pada fungi yang terdapat juga di tumbuhan maupun hewan. Apa saja dan
bagaimana karakteristik yang dimaksud?

Jawab = Maksud dari karakteristik pada fungi yang terdapat pada tumbuhan dan hewan ialah
jamur cara mendapatkan makanan cenderung seperti kingdom animalia, yaitu heterotrof.
Namun, jamur berbeda dengan organisme lainnya (tidak memangsa dan mencernakan
makanan). Jamur juga bukan merupakan termasuk golongan tumbuhan karena tidak memiliki
klorofil yang untuk berfotosintesis. Karakteristik lain pada fungi/jamur dilihat dari struktur
tubuhnya yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu kelompok jamur bersekat dan kelompok
jamur tidak bersekatnya hifa. Contoh kelompok jamur bersekat ialah ascomycota,
basidiomycota, dan deuteromycota, sedangkan yang tidak bersekat ialah zycomycota. Hal ini
juga dijelaskan pada makalah ciri-ciri kingdom fungi yang kedua.

- Grup seperti fungi (fungus-like), yaitu Oomycota dengan dinding sel selulosa dan banyak ciri
lain yang seperti tumbuhan.Fungi sebenarnya (true fungi), memiliki dinding sel terdiri dari kitin.

Karakteristik yang dimaksud bisa dilihat dari ciri-ciri pada fungi, yaitu:

a. Mempunyai hifa (benanv tunggal atau bercabang), kumpulan hifa disebut miselium.

b. Menghasilkan spora.

c. Tidak memiliki klorofil untuk berfotosintesis.

d. Berkembang biak secara seksual dan aseksual.


e. Dinding sel jamur tersusun atas kitin, glukan, selulosa, dan mannan.

2. Perkembangbiakan jamur dibagi menjadi dua yaitu secara seksual dan aseksual, mungkin
bisa dijelaskan satu-persatu mengenai perkembangbiakan tersebut?

Jawab = jadi reproduksi jamur itu ada 2 yaitu secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif).

- Reproduksi Secara aseksual (VEGETATIF) jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-
beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila
kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora
aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok,
maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.

- Reproduksi secara seksual ( GENERATIF) pada jamur melalui kontak gametangium dan
konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua
individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan
sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti
sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan
inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga
beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan
pembelahan meiosis. Spora haploid dihasilkan secara aseksual dan seksual.

C. Konsep Yang Belum Dipahami

Konsep yang belum saya fahami mengenai macam-macam serta contoh jamur yang termasuk
dalam divisi Zygomycota!

D. Pertanyaan Yang Muncul

1. Apa peran jamur bagi kehidupan manusia? dan berikan contohnya?

2. Apakah jamur tergolong sebagai tumbuhan?

F. Upaya Yang Akan Dilakukan Untuk Meningkatkan Pemahaman Dan Keterampilan

Upaya Yang Akan Dilakukan Untuk Meningkatkan Pemahaman Dan Keterampila, misalnya
memilih model pembelajaran yang disuakai dan dapat berpengaruh kepada proses
pembelajaran tersebut. Saya disini memilih model pembelajaran inkuiri. Yaitu rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk
mencari dan menemukan sendiri jawaban dari masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu
sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Guru mengharapkan
siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang ingin dipecahkan.
Tujuan utama pembelajaran melalui model inkuiri adalah menolong siswa untuk dapat
mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka.

Model pembelajaran inkuiri merupakan bentuk pembelajaran yang berorientasi kepada siswa.
Dikatakan demikian, sebab dalam inkuiri ini siswa memegang peran yang sangat dominan
dalam proses pembelajaran. Siswa dapat lebih memahami konsep laju reaksi melalui masalah
yang berkaitan dengan pengalaman dan kehidupan sehari-hari sehingga lebih bermakna bagi
siswa dan juga siswa merespon positif pelaksanaan pembelajaran praktikum berbasis inkuiri
yang telah dilakukan.

JURNAL BELAJAR 5

Nama : Ulfa Fitriyani

Nim : 202101100011

Kelas : IPA 1

Tanggal : 23 September 2021

Topik : Biologi Protista

A. Konsep Kurikulum

1. Protista adalah kingdom yang terdiri dari satu sel atau banyak sel dan memiliki membrane
inti (organisme eukariot) serta bersel tunggal.

2. Protista dapat di kelompokkan menjadi tiga bagian yaitu menyerupai hewan (protozoa),
menyerupai tumbuhan (Ganggang) dan menyerupai jamur.
3. Protista Mirip Hewan (Proyozoa)

Protista yang mirip dengan hewan memiliki ciri – ciri tertentu, diantaranya merupakan hewan
yang bersel satu atau dikenal dengan Uniseluler dengan ukuran tubuh hanya 10-200 µm, Tidak
memiliki dinding sel, Pada umumnya bersifat heterotrof, hanya sebagian kecil saja yang bersifat
autotroph, Hidup bebas atau sebagai parasit bagi organisme lain, Reproduksi secara seksual
atau aseksual. Protozoa kemudian diklasifikasikan berdasarkan alat geraknya ke dalam empat
kelompok, yaitu:

a. Filum Rhizopoda (Sarcodina) Pergerakan Rhizopoda dilakukan dengan menggunakan kaki


semu (pseudopodia). Rhizopoda tidak memiliki bentuk tetap karena selalu berubah-ubah sesuai
dengan pergerakannya. Selain berfungsi untuk bergerak, kaki semu juga berfungsi untuk
menangkap makanannya.

b. Filum Ciliata Filum Ciliata (Ciliophora atau Infusiora): Sesuai dengan namanya, Ciliata
bergerak dengan menggunakan silia (bulu getar). Selain berfungsi sebagai alat gerak, silia yang
terdapat di seluruh bagian tubuhnya juga berfungsi untuk menggerakan makanan agar dapat
masuk melalui mulutnya. Karena tidak dapat menghasilkan makanan sendiri, maka Ciliata
termasuk organisme heterotrof.

c. Filum Flagellata (Mastigophora) Sebagian besar flagellata memiliki dua cambuk di bagian
belakang tubuhnya, sehingga saat bergerak terlihat seperti didorong dari belakang. Flagellata
dapat ditemukan di laut, air, tawar, juga bersimbiosis dengan makhluk hidup lain, ataupun
hidup menumpang atau secara parasite.

d. Filum Sporozoa Organisme ini bergerak dengan melakukan kontraksi seluruh sel. Seluruh
Sporozoa hidup secara parasit, dan makanan diserap langsung dari inangnya. Reproduksi
sporozoa dapat berlangsung secara seksual maupun aseksual. Secara seksual terjadi dengan
pertemuan mikrogamet dan makrogamet dalam tubuh inang. Sedangkan aseksual dilakukan
dengan pembelahan sel. Contoh sporozoa adalah plasmodium vivax, malaria, dan ovale yang
merupakan penyebab penyakit malaria pada manusia.

4. Protista mirip jamur

Protista mirip jamur merupakan protista dengan ciri berikut: Bersifat eukariotik, Tidak memiliki
klorofil, Dapat menghasilkan spora, Bersifat heterotrof. Protista mirip jamur diklasifikasikan ke
dalam tiga filum, yaitu:

a. Mycomycota (Jamur Lendir) Myxomycota disebut juga jamur lendir plasmodial. Semua
anggota Myxoycota bersifat heterotrof karena tidak bisa melakukan fotosintesis sehingga tidak
mampu menghasilkan makanan sendiri
b. Acrasiomycota merupakan jamur lendiri seluler. Berbeda dengan myxomycota yang
merupakan jamur lendir plasmodium. Perbedaan dasar keduanya adalah Acrasiomycota
merupakan organisme haploid (hanya memiliki satu set kromosom), hanya zigotnya saja yang
bersifat diploid (memiliki dua set kromosom). Sedangkan Myxomycota menjalani hidupnya
lebih dominan sebagai organisme diploid.

c. Oomycota (jamur air): Sebenarnya nama jamur air untuk Oomycota kurang tepat, karena itu
merupakan salah satu spesies fillum ini. “Oomycota” berasal dari kata “Oo” yang artinya telur
dan “Mycota” yang artinya jamur. Sebagian besar oomycota hidup sebagai pengurai dan
berperan penting di habitat perairan.

5. Protista mirip hewan (Algae)

Protista mirip tumbuhan yang uniseluler sering disebut fitoplankton, sedangkan protista mirip
tumbuhan multiseluler sering disebut alga. Sama seperti namanya, protista mirip tumbuhan,
baik alga maupun fitoplankton mampu melakukan fotosintesis.

6. Ciri-ciri Algae diantaranya:

- Bersifat uniseluler atau multiseluler.

- Ukuran tubuh bervariasi, mulai dari algae mikroskropis dengan ukuran 8 µm hingga algae
makroskropis dengan ukuran 60 m.

- Bentuk tubuh tetap karena adanya dinding sel.

Protista mirip tumbuhan diklasifikasikan ke dalam tujuh filum, yaitu:

a. Filum Euglenophyta merupakan organisme uniseluler yang flagella (bulu cambuk), Bintik
mata yang dapat menangkap cahaya (disebut stigma), dan kloroplas.

b. Chrysophyta (Alga Emas): Filum Chrysophyta merupakan organisme yang anggotanya


memiliki variasi bentuk dan struktur. Alga biasanya berwarna cokelat-keemasan.

c. Pyrrophyta atau Dinoflagellata (Ganggang Api), Penamaannya ganggang api muncul karena
beberapa ciri anggota protista mirip tumbuhan kelompok ini, contohnya mereka tampak
bersinar ketika malam hari.

d. Phaeophyta (ganggang cokelat) adalah kelompok protista mirip tumbuhan yang memiliki
pigmen dominan berupa karoten, yaitu fukosantin, sehingga memberikan warna cokelat pada
tubuhnya.
e. Bacillariophyta (Diatom) Filum ini merupakan filum yang memiliki anggota paling banyak
dibandingkan kelompok lain pada protista mirip tumbuhan. Spesiesnya yang telah dikenali
berjumlah sekitar 10.000.

f. Rhodophyta (Alga Merah) merupakan filum yang memiliki pigmen dominan fikobilin yaitu
fikoeitrin sehingga memberikan warna merah pada tubuhnya, namun rhodophyta juga memiliki
pigmen fikosianin yang memberikan warna biru (tidak dominan). Anggota filum ini yang telah
dikenali berkisar sekitar 4000 spesies yang umumnya merupakan organisme multiseluler.

g. Chlorophyta (Alga Hijau) Sesuai dengan namanya, Chlorophyta memiliki tubuh berwarna
kehijauan. Pigmen dominan penyusun tubuhnya adalah klorofil, selain itu mereka juga memiliki
sedikit karotin (pigmen kuning). Reproduksi dapat terjadi secara aseksual (melalui pembelahan
biner) maupun secara seksual (melalui Konjugasi).

7. Ciri-ciri Kingdom Protista

a. Umumnya Uniseluler: Kingdom Protista tersusun atas satu sel atau uniseluler. Tetapi ada juga
yang multi seluler atau sel banyak.

b. Tipe Sel Eukariotik: Protista memiliki membran inti sehingga disebut sebagai sel eukariotik.
Sel yang sudah bermembran inti.

c. Hidup Bebas atau Simbiosis.

d. Habitat Umumnya di Tempat Lembab.

e. Bersifat Aerob dan Anaerob.

f. Bersifat Heterotrof dan Bersifat heterotrop.

g. Bersifat Motil.

8. Manfaat Protista :

a. Entamoeba coli di dalam usus besar mamalia ikut berperan dalam proses pembusukan sisa
makanan.

b. Foraminifera mempunyai kerangka luar dari zat kapur dan fosilnya dalam jumlah tertentu
dapat membentuk endapan tanah globigerina yang dapat digunakan sebagai petunjuk adanya
minyak bumi.

c. Radiolaria mempunyai kerangka dari zat kersik. Radiolaria yang mati akan meninggalkan
cangkangnya dan membentuk tanah radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok.
9. Dampak Buruk Protista :

a. Entamoeba histolytica hidup di dalam liang usus manusia, menyebabkan kerusakan jaringan
pada usus dan diare.

b. Entamoeba hartmani hidup di dalam liang usus manusia, penyebab disentri tetapi efeknya
tidak lebih parah dari Entamoeba histolytica.

c. Entamoeba gingivalis hidup di dalam rongga mulut manusia, ada disela-sela gigi atau di leher
gigi, tenggorokan, dan tonsil. Tidak bersifat patotenik akan tetapi dapat memperparah
terjadinya radang gusi.

B. Identifikasi Masalah

Beberapa pertanyaan yang muncul selama proses diskusi :

1. Bagaimana proses reproduksi dari masing" filum jamur lendir (Mycomycota, Acrasiomycota,
dan Oomycota)?

Apakah proses reproduksisinya berbeda? Mohon penjelasannya beserta gambar!

Jawab = a. Reproduksi myxomycota dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara generatif
dan vegetatif. Pada reproduksi secara generatif, akan melibatkan peleburan sel gamet dengan
cara singami.

b. Acrasiomycota ini merupakan jamur lendir yang memiliki initi bersekat, Jamur ini
bereproduksi dalam satu unit. Jamur ini bereproduksi secara seksual dengan singami sel
ameboid dan secara aseksual dengan membentuk tubuh buah atau fruiting body. Pamur lendir
plasmodium memiliki fase haploid dan diploid.

c. Reproduksi oomycota dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara aseksual atau seksual.
Reproduksi aseksual dilakukan dengan cara membentuk spora yang disebut dengan zoospora.
Sedangkan, reproduksi seksual dilakukan dengan cara pembentukan gamet yang kemudian
akan berubah menjadi zigot.

2. Tolong sebutkan jika ada kelebihan dari protista bagi manusia?

Jawab = kelebihan Protista bagi manusia Yaitu :

a. Protista yang hidup di air tawar sebagai plankton, mis: Euglena viridis merupakan indikator
polusi air tawar/ sungai.

b. Cangkang Radiolaria dan foraminifera digunakan sbg indikator adanya minyak bumi.
c. Entamoeba coli membusukkan makanan dan membentuk vit. K dalam saluran pencernaan
manusia.

d. Saprolegnia berperan sebagai pengurai dalam ekosistem air tawar.

e. Ganggang cokelat Turbinaria australis, Sargassum silquosum, dan Fucus vesiculosus


digunakan untuk membuat salep, eskrim, tablet, dan krim bercukur.

f. Navicula sp. yang mati membentuk tanah diatomik yang berguna untuk bahan isolasi, bahan
penggosok, bahan penyekat dinamit (trinitrogliserin=TNT) untuk membuat saringan serta
campuran semen.

g. protista sebagai patogen untuk mengendalikan populasi semut api merah (Solenopsis invicta)
di Argentina. Dengan bantuan protista penghasil spora seperti Kneallhazia solenopsae populasi
semut api merah bisa berkurang 53-100%.

h. Alga sebagai rumput laut untuk pupuk di pesisir.

I. Chorella digunakan sebagai bahan obat- obatan.

j. Sebagai produsen primer di ekosistem perairan

C. Konsep Yang Belum Dipahami

Konsep yang belun saya fahami yaitu Apa yang menyebabkan Protista ada yang bersifat
autrotrof, dan adapula yang bersifat heterotrof ?

D. Pertanyaan Yang Muncul

1. Mengapa protista dinamakan protista mirip hewan ? Mohon penjelasannya

2. Di dalam makalah itu terteran protista adalah makhluk hidup uniseluler, namun terdapat
pula yang multiseluler. yang saya tanyakan protista uniseluler dan protista multiseluler itu
seperti apa? dan berikan contohnya

F. Upaya Yang Akan Dilakukan Untuk Meningkatkan Pemahaman Dan Keterampilan

Mencoba melakukan proses belajar dengan sistem daring interaktif dan non interaktif. Dengan
mencoba konsep kedua diatas, kita akan tahu seperti apa konsekuensi dan hasil akhirnya.
Sehingga dengan kita mencobanya kita akan tahu mana yang lebih efektif dari kedua konsep
belajar diatas. Setelah kita tahu baru kita coba terapkan secara maksimal.

Mencoba melakukan model pendidikan yang mengutamakan kecakapan atau minat. Berusaha
untuk membuat satu proses belajar yang disesuaikan dengan minat dan bakat anak dirumah.
Dengan cara seperti ini maka proses belajar akan berjalan dengan baik dan lancar, karena
anak-anak bisa menikmati proses belajarnya dengan cukup baik.

JURNAL BELAJAR 6

Nama : Ulfa Fitriyani

Nim : 202101100011

Kelas : IPA 1

Tanggal : 30 September 2021

Topik : Kingdom Animalia Ivertebrata

A. Konsep Kurikulum

1. Pengertian Kingdom Animalia yaitu kingdom Animalia adalah klasifikasi taksonomi


organisme yang tidak memiliki dinding sel serta kloroplas sehingga mereka bergantung pada
organisme lain untPengertian Kingdom Animalia. Kingdom Animalia adalah klasifikasi taksonomi
organisme yang tidak memiliki dinding sel serta kloroplas sehingga mereka bergantung pada
organisme lain untuk makanan. Organisme yang tergolong dalam kingdom animalia adalah
eukariota. Organisme yang tergolong dalam kingdom animalia adalah eukariota.

2. Kingdom animalia merupakan hewan berbentuk organisme aukariotik, yaitu organisme


dengan sel komplek yang multiseluler. Sangat berbeda dengan tumbuhan yang melakukan
fontosintetis untuk membuat makanan sendiri. Hewan akan mencari makanannya dan dicerna
ke dalam tubuh membutuhkan oksigen dan karbondioksida sebagai zat sisa. Hewan memiliki
banyak sel otot untuk pergerakan dan sel saraf untuk merespon sekitar sehingga hewan tidak
memiliki dinding sel.

3. Organisme multiseluler dalam bentuk dewasa memiliki rancangan tubuh komplek sebagai
organisme. Kingdom animalia terdiri dari organisme multiseluler, eukariota heterotrofik yang
mengasimilasi makanan di luar sel dan nutrisi yang dicerna dan diserap ke dalam tubuh.

4. Ciri-Ciri Kingdom Animalia : Mahluk eukariotik (inti ditutupi membran), Organisme


Multiseluler (banyak sel) atau uniseluler, Memiliki sel otot untuk penggerak dan sel saraf untuk
rangsangan (respon), Tidak mempunyai dinding sel, Memerlukan Oksigen, Tidak bisa
memproduksi makanan sendiri (Heterotrof), Tidak berplastida dan klorofil, Bentuk Dewasanya
selalu diploid (2n), Reproduksi Umumnya Seksual, namun beberapa filum juga menggunakan
reproduksi aseksual, Ukuran bervariasi (mikro – makro besar), Sangat bergerak aktif, Merespon
rangsangan dengan cepat.

5. Klasifikasi Kingdom Animalia adapun klasifikasi kingdom animalia yang vetebrata tidak
memiliki tulang belakang dan mempunyai tulang belakang. Diantaranya :

6. Invertebrata kelompok hewan invertebrata mempunyai ciri-ciri tidak bertulang belakang,


susunan syaraf terletak di bagian ventral (perut) di bawah saluran pencernaan, umumnya
memiliki rangka luar (eksoskeleton) dan otak tidak dilindungi oleh tengkorak.

a. Annelida (Cacing Gelang) adalah hewan triploblastik selomata, tubuh simetri bilateral
bersegmen, memiliki otot, system pencernaan lengkap, system sirkulasi, system saraf tangga
tali yaitu sistem saraf. Hewan ini yang terdiri dari ganglia otak di depan tubuh dekat dengan
faring dan tali saraf yang menembus segmen tubuh serta memiliki system ekskresi. Annelida
tidak memiliki system respirasi, bersifat hemafrodit atau gonokoris alat kelamin jantan betina.
Hidup pada perairan bebas tawar, laut, lembab, rawa, lembab atau parasit. Contoh cacing
tanah, cacing wawo, cacing palolo, lintah, dan pacet.

b. Coelenterata (Hewan Berongga) adalah hewan multiseluler diploblastik yang tubuhnya telah
terbentuk jaringan, berbentuk polip atau medusa dengan tentakel berpenyengat, memiliki
rongga pencernaan, system saraf sederhana dan tidak memiliki system ekskresi. Adanya
tentakel yang digunakan untuk menagkap mangsa. Coenlenterata adalah hewan laut dan
bereproduksi dengan pembentukan tunas oleh polip (gamet oleh medusa atau polip). Contoh
hydra, koral, polip dan jellyfish atau ubur-ubur.

c. Mollusca (Hewan bertubuh lunak) adalah hewantriploblastik selomata dengan simetri


bilateral, bertubuh lunak, hidup bebas di laut, air tawar maupun darat. Bercangkang, tubuh
terdiri dari kaki, sistem percernaan yang lengkap, respirasi dengan insang atau rongga mantel.
Hidup di tempat lembab. Memiliki alat kelamin masing-masing jantan dan betina. Contoh
kerang, gurita, cumi-cumi, sotong, siput darat, siput laut, chiton.

d. Nemathelminthes (Cacing gilig) adalah hewan triploblastik pseudoselomata, tubuh simetri


bilateral berbentuk bulat panjang dilapisi kutikula dengan system pencernaan lengkap, system
sirkulasi oleh cairan pseudoselom, tidak memiliki system respirasi dan ekskresi. Hidupnya bebas
ata parasit di tanah yang basah, sawah, rawa bahkan bebas di air laut. Hewan ini parasite bagi
hewan, manusia atau tumbuhan. Contoh cacing perut, cacing kremi, cacing tambang, cacing
filaria.

e. Platyhelminthes (cacing pipih) adalah hewan triploblastik aselomata dengan tubuh simetri
bilateral berbentuk pipih, memiliki system saraf, system pencernaan dengan satu lubang, tidak
memiliki system sirkulasi, respirasi dan ekskresi. Hidupnya bisa di air tawar dan air laut.
Bereproduksi dengan seksual secara sendiri atau silang, reproduksi aseksual dengan
fragmentasi yang diikuti regenerasi. Hewan ini adalah hewan parasit. Contoh cacing getar,
cacing pita, cacing isap.

f. Porifera adalah hewan multiseluler dengan tubuh berpori, jaringan yang belum terbentuk,
memiliki rangka serta saluran air. Cenderung hewan air laut memperoleh makanannya dari air
yang masuk ke pori-pori. Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas, gemmule
(tunas internal) dan regenerasi. Reproduksi secara seksual dengan pembentukan gamet.
Contoh Sycon, Clathrina, Euspongia, Spongia.

7. Vertebrata adalah golongan hewan yang memiliki tulang belakang. Tulang belakang berasal
dari perkembangan sumbu penyokong tubuh primer atau notokorda (korda dorsalis).
Notokorda vertebrata hanya ada pada masa embrionik, setelah dewasa akan mengalami
penulangan menjadi sistem penyokong tubuh sekunder, yaitu tulang belakang (vertebrae).

Berikut ini adalah hewan vetebrata:

a. Amfibi adalah hewan yang dapat hidup di darat dan air. Namun tidak semua jenis Amfibi
hidup di dua tempat kehidupan. Beberapa jenis katak, salamander, dan caecilian ada yang
hanya hidup di air dan ada yang hanya di darat. Namun secara keseluruhan, habitatnya dekat
dengan air dan tempat yang lembap seperti rawa dan hutan hujan tropis. Hewan ini bernafas
dengan insang dan paru-paru dan memiliki suhu badan poikiloterm, berkembang biak dengan
bertelur (ovipar) dan pembuahan terjadi di luar tubuh (eksternal). Contoh katak sawah,
salamander, kodok.

b. Aves memiliki suhu badan tetap, tidak terpengaruh suhu lingkungan. Memiliki tubuh berbulu
melindungi tubuh dan bulu yang membentuk sayap digunakan untuk terbang. Tulangnya
berongga sehingga ringan. Berkembang biak secara bertelur (ovipar) dan pembuahan di dalam
tubuh. Telur aves bercangkang dan memiliki kuning telur yang besar. Bernafas dengan paru-
paru dan memiliki pundi-pundi udara yang membantu pernafasan saat terbang. Contoh ayam,
kasuari, pinguin, bebek, angsa.

c. Mammalia adalah hewan berbulu atau berambut. Mammalia adalah hewan yang
berkembang biak dengan melahirkan. Kecuali platypus bertelur. Mammalia disebut juga hewan
menyusui karena menyusui anaknya. Hewan ini memiliki suhu tubuh homoiterm (suhu tubuh
tetap) dan bernafas dengan paru-paru. Mammalia memiliki otak yang lebih berkembang
dibandingkan dengan hewan vertebrata yang lain. Contoh sapi, kerbau, kambing.

f. Pieces atau ikan memliki tulang punggung belakang. Pisces dapat bernapas di dalam air
berkat insang yang ada pada tubuhnya. Pisces adalah hewan poikiloterm (hewan berdarah
dingin) yang dapat menyesuaikan suhu tubuhnya dengan suhu air tempat hidupnya. Bagian luar
tubuhnya dilindungi oleh eksoskeleton berupa sisik. Ikan bernafas menggunakan insang. Pisces
berkembang biak dengan bertelur (ovipar). Berdasarkan jenis tulangnya ikan dibagi menjadi 2
kelompok, yaitu : Chondrichthyes atau ikan tulang rawan, contoh : ikan pari, ikan hiu dan ikan
cucut. Osteichthyes atau ikan tulang keras, contoh : ikan mas, ikan gurami, ikan tongkol.

g. Reptil adalah hewan vertebrata pertama yang dapat beradaptasi di daerah kering. Reptilia
memiliki kulit bersisik yang terbuat dari zat tanduk (keratin) yang berfungsi mencegah
kekeringan, anggota tubuh berjari lima, bernapas dengan paru-paru, jantung beruang tiga tau
empat, menggunakan energi lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong
hewan poikiloterm, fertilisasi secara internal, menghasilkan telur sehingga tergolong ovipar
dengan telur bercangkang. Reptilia mencakup tiga ordo besar yaitu: Chelonia atau Testudines
(reptilia bercangkang), Squamata atau Lepidosauria (reptilia dengan kulit bersisik) Crocodilia
(bangsa buaya) Contoh ular, buaya, kadal, kura-kura, cicak.

B. Identifikasi Masalah

Beberapa pertanyaan yang muncul selama proses diskusi :

1. Di makalah dijelaskan bahwasanya ciri-ciri dari filum Polifera antara lain memiliki tipe
saluran air, diantaranya tipe akson, sikon dan leukon. Yang ingin saya tanyakan, apa maksud
dari ketiga tipe tersebut (tipe akson, sikon dan leukon)?

Jawab = Tipe saluran air dalam polifera yang pertama yakni Ascon.

a. Ascon adalah tipe dalam filum polifera yang paling sederhana. Biasanya spesies yang
menggunakan tipe ini memiliki bentuk silinder, yang mana pada dinding selnya terdapat banyak
pori- pori dan disetiap porinya terhubung ke dalam rongga pusat yang disebut Spongocoel.
Adapun proses dalam pengambilan zat-zat makanan pada tipe ini terjadi di dalam Spongocoel.
Spesies yang menggunakan sistem saluran air ini contohnya yaitu Leucosolenia.

b. Sycon tipe sycon ini, dikatakan lebih canggih dari tipe Acon, hal ini dikarenakan pada setiap
pori terdapat rongga berflagel. Proses pengambilan makanan terjadi pada tipe ini terjadi di
dalam rongga berflagel. Contoh yaitu Scypha.

c. Rhagon dalam tubuh filum porifera tipe Rhagon ini terdapat ruangan ruangan kecil. Adapun
proses pengambilan zat-zat makanan terjadi di kamar (ruang) kecil ini, yang mana pada setiap
ruangan terdapat flagel di bagian tengah saluran. Flagel yang dimaksud berasal dari koanosit-
koanosit yang melapisi dinding kamar/ ruang tersebut. Contohnya yaitu Spongia.

2. Pada klasifikasi filum Anellida terdapat tiga kelas, diantaranya : Kelas Oligocheta, Kelas
Polychaeta, dan Kelas Hirudinea.
Pada Kelas Oligocheta salah satunya mencangkup cacing tanah yang merupakan hewan yang
sangat menguntungkan bagi mahluk hidup lain maupun manusia. Yang ingin saya tanyakan,
apakah pada Kelas lain pada Filum Anellida (Kelas Polychaeta dan Kelas Hirudenia) juga dapat
menguntungkan bagi mahluk hidup / manusia? Atau mungkin sebaliknya? Mohon
penjelasannya!

Jawab = Peran dari filum Anellida kelas Polychaeta yang menguntungkan manusia atau makhluk
hidup. Berikut akan paparkan peran Polychaeta berdasarkan jenisnya ada Eunice viridis (Cacing
Palolo) sebagai bahan makanan (mengandung protein tinggi), Lysidice oele (Cacing Wawo)
sebagai bahan makanan (mengandung protein tinggi), Nereis domerlili, Nereis Virens, Neanthes
Virens (cacing air laut).

C. Konsep Yang Belum Dipahami

Di dalama kingdom animalia invertebrata ada berbagai macam jenis hewan invertebrata,
Pertanyaan saya bagaimana peranan dari hewan invertebrata tersebut bagi kehidupan?

D. Pertanyaan Yang Muncul

1. Mengapa anggota kingdom animalia tidak memiliki dinding sel?

2. Dimakalah di jelaskan bahwa terdapat macam hewan yang menguntungkan dan tidak
menguntungkan (merugikan) berikan contoh hewan invertebrata yang merugikan, dan
merugikannya dalam hal apa?

3. Disebutkan bahwa Turbellaria yaitu cacing yang dapat hidup dengan bebas, Maksud dari
hidup bebas disini seperti apa?

F. Upaya Yang Akan Dilakukan Untuk Meningkatkan Pemahaman Dan Keterampilan.

Siswa harus lebih banyak memahami konsep invertebrata secara utuh dibandingkan menghafal
konsep tersebut. Serta dikembangkan melalui fakta atau fenomena yang dihadirkan oleh guru
melalui pemanfaatan media selama pembelajaran. Pola belajar tersebut cenderung menjadi
penyebab rendahnya kemampuan siswa pada pembelajaran Kingdom Animalia, khususnya
materi invertebrata. Siswa harus bisa memilih media pembelajaran yang tepat. Penggunaan
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan
minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan pembelajaran dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Seorang guru harus mampu
mentransformasikan pengetahuan konten yang dimilikinya agar dapat dengan mudah dipahami
oleh siswa melalui suatu media pembelajaran yang dapat mewadahi berbagai keterampilan
siswa. Selain itu, guru yang berfungsi sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran dituntut
untuk dapat memilih dan menggunakan alat bantu media yang sesuai dengan kebutuhan siswa,
serta meningkatkan kualitas pembelajaran.

JURNAL BELAJAR 7

Nama : Ulfa Fitriyani

Nim : 202101100011

Kelas : IPA 1

Tanggal : 8 Oktober 2021

Topik : Filum Khordata Dengan Subfilum

A. Konsep Kurikulum

1. Chordata merupakan sekumpulan hewan yang memiliki tulang belakang. Filum chordata
merupakan kelompok hewan yang mencangkup vertabrata. Namun, tidak semua chordata
adalah vertabrata. Chordata berasal dari bahasa Yunani yaitu “Chorda” yang memiliki arti
dawai, senar, ataupun tali.

2. Ciri-ciri Chordata diantaranya :

a. Mempunyai notochord, yaitu suatu tangkai pendukung atau semacam tulang rawan yang
memanjang di bagian dorsal tepatnya di bawah susunan saraf. Notochord berfungsi sebagai
pendukung tubuh. Pada tahap embrionik semua chordata dan pada tahap dewasa dari
beberapa spesies chordata memiliki Notochord.

b. Tali saraf dorsal (nervecord), adalah tabung yang berasal dari serat saraf yang berkembang
menjadi sistem saraf pusat, yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dalam
vertebrata. Pada chordata, terletak dorsal ke notochord. Sebaliknya, filum hewan lainnya
dicirikan oleh tali saraf padat yang terletak di bagian ventral atau lateral.

c. Celah faring, merupakan celah atau bukaan di faring (daerah tepat di belakang mulut) yang
meluas ke lingkungan luar. Pada organisme yang tumbuh di habitat perairan, celah ini
memungkinkan untuk keluarnya air yang masuk ke dalam mulut saat makan. Pada beberapa
invertebrata chordata, celah faring digunakan sebagai filter makanan dari air yang masuk ke
mulut, sementara pada ikan vertebrata celah ini dimodifikasi atau berkembang menjadi celah
insang. Embrio manusia juga memiliki insang, namun menghilang sebelum kita dilahirkan dan
jaringan berkembang menjadi struktur lain di kepala serta leher.

d. Ekor post-anal, merupakan perpanjangan posterior tubuh yang mengarah ke anus. Ekor
mengandung komponen kerangka dan otot, sehingga membantu mendorong pergerakan
hewan air seperti ikan. Pada hewan vertebrata juga digunakan untuk memberikan
keseimbangan, menarik pasangan, dan memberikan persinyalan saat bahaya sudah dekat. Ekor
post-anal juga menyusut pada manusia dan kera.

e. Hewan-hewan ini sudah memiliki organ-organ pencernaan seperti mulut, faring, usus, dan
anus. Mereka umumnya adalah hewan yang makan dengan menyaring partikel makanan. Organ
yang berfungsi untuk menyaring makanan tersebut adalah lekukan bersilia yang terletak pada
faring (disebut endostyle).

f. Berkembang biak secara seksual dengan fertilisasi eksternal. Sperma dan telur dilepaskan ke
air di mana pembuahan akan berlangsung. Sedangkan tunicata mayoritas adalah hermafrodit
dan perkembangbiakan dapat terjadi secara seksual atau aseksual (dengan bertunas).

3. Manfaat chordata yaitu : eskipun dapat dimakan, namun Chordata yang tidak bertulang
belakang bukanlah sumber makanan yang signifikan bagi manusia. Manfaat hewan ini yang
terutama adalah menyediakan petunjuk asal-usul Vertebrata dari sudut pandang evolusi. Selain
itu, tunicata mengandung bahan kimia yang unik dan beberapa dapat dimanfaatkan sebagai
obat. Chordata juga dimanfaatkan sebagai sumber bahan makanan, misalnya daging atau telur
ayam dan susu sapi. Sebagai bahan baku industry tekstil, misalnya pemanfaatan rambut domba
untuk dijadikan wol Sebagai objek penelitian, misalnya Mammalia Sebagai burung peliharaan,
misalnya kucing, kelinci, atau burung. Namun, beberapa jenis Chordata juga ada yang
merugikan manusia, seperti tikus yang dapat menjadi hama tanaman pertanian.

4. Klarifikasi chordata. Filum chordata terbagi menjadi tiga subfilum, yaitu Cephalochordata,
Urochordata, dan Vertebrata. Urochordata dan chepalochordata digolongkan ke dalam
kelompok chordata tidak bertengkorak atau disebut Arcania (Prochordata). 3 Subfilum pada
Filum Chordata antara lain:

a. Cephochordata (lancelet). Lancelet memiliki bentuk menyerupai ikan, namun tidak memiliki
sirip, transparan, memanjang seperti pisau, dan ukuran tubuhnya lebih kecil. Karena tubuhnya
seperti pisau, maka hewan ini dinamakan lancelet. Lancelet hidup dengan mengubur tubuhnya
di dalam pasir di dasar laut tropis, hanya memperlihatkan bagian kepala saja. Hewan ini
menggunakan tentakelnya untuk membawa makanan ke dalam mulutnya.

b. Urochordata (tunicate). Hewan ini hidup di laut secara mandiri atau parasit. Fase larvanya
biasanya memiliki empat struktur chordata, sementara pada fase dewasanya, meskipun
tunicate diklasifikasikan sebagai chordata, mereka telah kehilangan notochord, tali saraf dorsal,
dan ekor post-anal, tetapi mereka masih memiliki celah faring. Kebanyakan tunicate adalah
hermafrodit. Tunicate memakan plankton dan detritus. Contoh: Molgula sp, Botryllus sp.

c. Vertebrata (craniata). Hewan Vertebrata memiliki ruas-ruas tulang belakang sebagai


perkembangan dari notokorda. Habitatnya di darat, air tawar maupun di laut. Vertebrata
memiliki bentuk kepala yang jelas dengan otak yang dilindungi oleh cranium (tulang kepala).
Memiliki rahang dua pasang (kecuali Agnatha), bernapas dengan insang, paru-paru, dan kulit.
Anggota geraknya berupa sirip, sayap, kaki dan tangan, namun juga ada yang tidak memiliki
anggota gerak. Reproduksinya secara seksual, jenis kelamin terpisah, fertilisasi eksternal atau
internal, ovipar, ovovivipar, atau vivipar. Jantung Vertebrata berkembang baik, terbagi menjadi
beberapa ruangan, darahnya mengandung hemoglobin, sehingga berwarna merah. Vertebrata
memiliki sepasang mata, umumnya juga memiliki sepasang telinga. Subfilum Vertebrata terdiri
dari lima kelas, yaitu:

1. Kelas pisces. Pisces merupakan hewan akuatik, bernapas dengan insang, kadang-kadang
terdapat gelembung renang atau gelembung udara sebagai alat bantu pernapasan. Otak
terbungkus oleh kranium (tulang kepala) berupa tulang rawan atau tulang keras. Darah Pisces
mengalir dari jantung melalui insang menuju ke seluruh jaringan tubuh dan kembali lagi ke
jantung. Alat geraknya berupa sirip, ginjal bertipe pronefros dan mesonefros. Tubuh ditutupi
oleh sisik-sisik yang sekaligus sebagai rangka luar tubuh (eksoskeleton). Pisces berkembang biak
secara seksual, ovipar (bertelur). Berdasarkan jenis tulang yang membangun rangka tubuhnya,
Pisces (ikan) dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu ikan bertulang rawan
(Chondrichthyes), ikan bertulang sejati (Osteichthyes) dan ikan tanpa rahang (Cyclostomata) :

a. Ikan bertulang rawan (Chondrichthyes): Kelas Chondrichtyes memiliki kira-kira 850 spesies
ikan. Mereka memiliki rahang, gigi yang banyak, sirip yang berpasangan, dan rangka dalam yang
terbuat dari tulang rawan. Ikan kelas ini dianggap fosil hidup karena merupakan keturunan
hewan purba yang telah menghuni laut sejak ratusan juta tahun yang lalu. Ikan Chondrichthyes
memiliki lima sampai tujuh celah insang di kedua sisi pada faring dan tidak memiliki tutup
insang seperti yang biasa ditemukan pada ikan bertulang sejati. Beberapa jenis ikan bertulang
rawan yang sampai sekarang masih dapat ditemui adalah ikan hiu, ikan pari, dan ikan lamprey.
Ikan hiu dan ikan pari termasuk dalam Chondrichthyes

b. Ikan bertulang sejati (Osteichthyes): Ikan bertulang sejati memiliki rangka yang terdiri atas
tulang keras. Ada sekitar 20.000 jenis ikan bertulang sejati yang dapat ditemukan baik di laut
maupun di air tawar. Osteichthyes dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Sarcopterygii dan
Actinopterygii. Spesies yang paling banyak pada ikan kelas Osteichythyes ini adalah ikan
Actinopterygi. Beberapa ikan Actinopterygii diduga ada hubungannya dengan nenek moyang
Amphibia. Contoh spesies ikan bertulang belakang sejati antara lain, lele (Ameiurus melas),
belut (Anguilla sp), dan ikan mas (Cyprinus caprio). Perhatikan Gambar Berikut. Ikan mas dan
lele termasuk ke dalam kelompok Osteichthyes

c. Agnatha (Cyclostomata): Agnatha meliputi ikan-ikan yang tidak berahang, memiliki mulut
bulat, yang berada di ujung anterior. Tanpa sirip, namun beberapa jenis Agnatha memiliki sirip
ekor dan sirip punggung. Notokorda tetap ada selama hidup, secara tidak sempurna dan
diselubungi kartilago. Jenis kelamin terpisah, ada yang hermaprodit dan mendapatkan makanan
dengan mengisap tubuh ikan lain dengan mulutnya. Contoh: Myxine sp (ikan hantu, ikan
hag),Petromyzon sp (lamprey, belut laut).

2. Kelas amphibia. Kelas ini meliputi 4.000 jenis binatang yang menjalani tahap larvanya di
dalam air dan setelah dewasa hidup di daratan, oleh karena itu, disebut Amphibia. Amphibia
biasanya harus kembali ke air ketika akan kawin dan bertelur. Kebanyakan Amphibia dewasa
memiliki kulit lembap yang berfungsi membantu paru parunya yang kecil dan tidak efisien
dalam pertukaran gas. Amphibia mengeluarkan telurnya ke dalam air ketika melakukan
fertilisasi atau pembuahan eksternal, seperti yang terjadi pada ikan. Biasanya, telur Amphibia
tidak dilindungi oleh suatu cangkang, tetapi dilindungi oleh suatu lendir. Larva pada umumnya
mengalami perubahan bentuk ketika berkembang menjadi bentuk dewasa yang hidup di
daratan. Amphibia, seperti pada ikan, adalah hewan poikiloterm. Artinya, suhu tubuhnya dapat
beradaptasi dengan lingkungannya. Jika suhu lingkungan terlalu rendah, hewan poikiloterm
menjadi kurang aktif. Contoh spesies Amphibia antara lain kodok (Bufo marmus), katak hijau
(Rana pipiens), dan salamander (Axolot). Pada Amfibi, jenis kelamin terpisah dan pembiakan
bersifat ovipar (bertelur) Ordo-ordo dalam Amfibi:

a. Ordo Caudata (Urodela). Caudata bentuknya seperti kadal, berekor, bernapas dengan paru-
paru, sebagian ada yang bernapas dengan insang. Tubuhnya jelas terbagi dalam bagian kepala,
badan, dan ekor. Kakikaki sama besar. Contoh: Megalobatrachus japonius (salamander
raksasa).

b. Ordo Salientia (Anura). adalah bangsa katak, tidak berekor, pandai melompat. Hewan
dewasa bernapas dengan paru-paru. Kepala dan tubuh hewan ini bersa-tu, tanpa leher. Kaki
depannya pendek, kaki belakang besar dan kuat untuk melompat. Anura memiliki selaput
renang pada jari-jari kaki. Mengalami metamorfosis, fertilisasi eksternal. Contoh Bufo terrestris
(katak bangkong), Rana pipiens (katak hijau).

c. Ordo Apoda (Gymnophiona). Hewan semacam cacing, tanpa kaki. Kulitnya lunak, antara
mata dan hidung pada terdapat tentakel yang dapat ditonjolkan. Hewan ini mempunyai mata
tanpa kelopak dan ekornya pendek. Hewan jantan memiliki organ kopulasi yang dapat
ditonjolkan. Perkembang-biakannya secara ovipar atau ovovivipar. Hewan-hewan Anura banyak
terdapat di daerah tropis. Contoh: Ichthyosis glutinosus.

3. Kelas reptilia. Reptilia berasal dari bahasa latin, yaitu reptile yang berarti ular. Reptilia
umumnya poikiloterm. Reptilia disebut juga sebagai binatang melata. Melata merupakan cara
berjalan dengan menempelkan perut ke tanah. Reptilia terdiri atas kurang lebih 6.000 jenis
hewan, meliputi ular, kadal, kura-kura, dan buaya. Reptilia menyimpan telurnya yang dilindungi
oleh kulit tebal dan memiliki membran internal. Reptilia melakukan fertilisasi internal. Seperti
Amphibia, Reptilia juga merupakan hewan yang menyerap panas dari lingkungan luarnya.
Contoh Reptilia, antara lain ular sanca (Phyton reticulatus), komodo (Varanus komodoensis)
dan kadal (Lacerta agilis). Sebagian reptilia telah punah, misalnya Dinosaurus dan Pterydactyla
(reptilia bersayap). Ordo-ordo dalam Reptilia:

a. Ordo Chelonia Chelonia meliputi sebangsa penyu dan kurakura. Tubuhnya lebar, bagian
dorsal dilindungi oleh karapaks (perisai dorsal), dan plastron (perisai ventral). Rahangnya tidak
bergigi, tapi dilapisi zat tanduk. Rusuk-rusuknya bersatu dengan perisai dorsal. Habitat Chelonia
di darat, air laut, dan air tawar. Pembiakan secara Ovipar, telur diletakkan dalam lubang-lubang
yang dibuat oleh hewan betina. Contoh: Chelonia myotas (penyu), Chelydraserpentina (kura-
kura air tawar).

b. Ordo Squamata Golongan reptilia bersisik, tanpa rusuk abdominal.


c. Ordo Crocodilia Ordo ini meliputi golongan buaya. Hewan ini memiliki kulit tebal, dengan
rusuk-rusuk abdominal. Tubuhnya memanjang, kepala besar dan panjang dengan rahang dan
gigi-gigi yang kuat. Crocodilia hidup di air tawar dan laut. Jantung dengan sekat ventrikel yang
sempurna. Pembiakan secara Ovipar, telur diperam dalam daun-daun yang membusuk.
Crocodilia memiliki kaki sebanyak empat buah, pendek, jari-jari berkuku. Contoh: Crocodylus
sp, Alligator sp.

4. Kelas aves. Kelas Aves (burung) terdiri atas sekitar 9.000 jenis. Seluruh tubuh burung ditutupi
oleh bulu,

kecuali kaki dan paruhnya. Bulu dan paruh burung terbuat dari keratin. Burung tidak memiliki
gigi untuk mengunyah makanannya, tetapi memiliki tembolok. Burung memiliki sayap yang
dapat membantunya terbang. Akan tetapi, terdapat beberapa burung yang tidak dapat terbang,
contohnya kasuari dan burung unta. Burung sebagai hewan yang suhu tubuhnya tetap
(homoioterm). Burung bernapas dengan paru-paru. Selain itu, pernapasan burung dibantu oleh
pundi-pundi udara ketika terbang. Burung melakukan fertilisasi di dalam tubuh betinanya.
Setelah fertilisasi terjadi, burung akan bertelur dan akan mengerami hingga menetas. Contoh
spesies kelas Aves antara lain, ayam kampung (Gallus domestica), merpati (Columba fasciata),
burung gereja (Passer montanus), dan angsa (Cygnus sp.).

5. Kelas mamalia. Mammalia berasal dari bahasa latin, yaitu mammae yang artinya kelenjar
susu. Kelas Mammalia terdiri atas sekitar 5.000 jenis yang dikelompokkan menjadi 26 ordo.
Karakteristik umum pada Mammalia adalah Memiliki rambut, Memiliki tiga tulang di telinga
bagian tengah, Memiliki kelenjar susu. Mammalia memiliki volume otak yang lebih besar
dibandingkan dengan hewan Vertebrata lainnya. Suhu badan Mammalia tetap atau tidak
dipengaruhi oleh suhu lingkungan luarnya (homoioterm). Alat pernapasan Mammalia adalah
paru-paru. Mamalia juga memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi. Mammalia memiliki
banyak sekali ordo. Berikut beberapa ordo pada Mammalia sebagai berikut:

a. Monotremata (Mammalia berparuh), contohnya Platypus (Ornitherynchus anatinus).

b. Karnivora (Mammalia pemakan daging), contohnya kucing (Felis domestica).

c. Rodentia (Mammalia pengerat), contohnya tikus mencit (Mus musculus).

d. Cetacea (Mammalia air), contohnya paus (Balanoptera borealis).

e. Chiroptera (Mammalia besayap), contohnya kelelawar (Myotes sp.).

f. Marsupialia (Mammalia berkantung), contohnya kanguru (Macropus sp.).

g. Probosoidea (Mammalia berprobosis), contohnya gajah (Elephas maximus).


Primata, contohnya bekantan (Nasalis larvatus).

B. Identifikasi Masalah

Beberapa pertanyaan yang muncul selama proses diskusi :

1. Salah satu ciri-ciri umum filum Chordata adalah adanya sefalisasi. Jelaskan mengenai
maksud dari salah satu ciri tersebut?

Jawab = Sefalisasi didefinisikan sebagai tren evolusioner menuju sentralisasi sistem saraf dan
perkembangan kepala dan otak. Organisme yang mengalami sefalisasi menampilkan simetri
bilateral. Organ atau jaringan indera terkonsentrasi pada atau di dekat kepala, yang berada di
depan hewan saat ia bergerak maju. Mulutnya juga terletak di dekat bagian depan makhluk itu.
Sefalisasi merupakan bentuk evolusi yang berkonsentrasi pada kepala (ujung tubuh).
Selanjutnya terdapat 3 bentuk penggolongan sefalisasi, yaitu:

a. Simetri tubuh, disini hewan dibagi menjadi 2 golongan. Pada hewan yang memiliki simetri
radial, tubuh mereka tidak bisa dibedakan antara bagian kanan dan bagian kiri tubuh. Jadi,
mereka tidak dapat diketahui pusat atau kepala dari hewan tersebut. Sedangkan, pada hewan
yang memiliki simetri tubuh bilateral, dapat dibedakan sisi kanan dan kiri. Mereka juga memiliki
dua sumbu orientasi : atas (dorsal) dan bawah (ventral), depan (anterior) dan belakang
(posterior).

b. Tren evolusioner pada sefalisasi adalah sistem saraf mereka terkonsentrasi di salah satu
ujung tubuhnya. Pada hewan radial, sistem saraf mereka tersebar di seluruh tubuhnya, namun
mereka tidak mengalami sefalisasi. Pada hewan bilateral, sistem saraf mereka terkonsentrasi
pada ujung depan (anterior). Sefalisasi memungkinkan kita memiliki pusat koordinasi saraf di
dalam kepala kita – otak.

c. Pembentukan fitur penting dalam sefalisasi. Keunggulan sefalisasi adalah hal ini
memungkinkan pembentukan otak yang kompleks. Otak yang lebih kompleks berarti
menyebabkan suatu organisme lebih cerdas, lebih cepat dalam memproses impuls yang
diterima oleh indra mereka, dan lebih memperbesar kemungkinan kesintasan mereka.
Kombinasi dari sefalisasi dan simetri bilateral memungkinkan pembentukan saluran
pencernaan, yang menyebabkan di salah satu ujung membentuk mulut dan ujung lainnya
membentuk anus. Hal ini menyebabkan suatu organisme yang mengalami sefalisasi tidak hanya
cerdas, namun juga memungkinkan mereka bergerak secara kompleks.

2. Apa peranan atau manfaat chordata bagi kehidupan manusia?

Jawab = Ada 3 peranan hewan chordata bagi kehidupan


1. Sebagai sumber protein, seperti ikan, ayam itik,

2. Sumber bahan obat-obatan seperti minyak ular untuk obat kulit, sirip ikan hiu untuk
penyembuhan,

3. Sebagai sumber bahan sandang, seperti wol yang berasal dari domba.

C. Konsep Yang Belum Dipahami

Konsep yang belun saya fahami seperti yang dijelaskan dalam makalah terdapat 3 teori tentang
asal usul chordata yang disusun berdasarkan karakteristik invertebrate dan chordata rendah.
Yang saya tanyakan apakah perbedaan dari ketiga teori tersebut?

D. Pertanyaan Yang Muncul

1. Dari Karakteristik atau ciri–ciri umum dari filum Chordata terdapat Fertilisasi internal atau
eksternal dan secara seksual, apakah bisa dijelaskan berupa gambar dan penjelasannya?

2. Filum Chordata memiliki ciri khas pada waktu tertentu dalam hidupnya seperti Tali saraf
dorsal berlubang. Apa yang di maksud tari saraf dorsal dan kapan Chordata mulai memiliki ciri
khas tersebut? apakah pada masa embrionik?

F. Upaya Yang Akan Dilakukan Untuk Meningkatkan Pemahaman Dan Keterampilan

Harus belajar dan mau bereksperimen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
Tujuannya untuk belajar bagaimana cara mengajar yang baik. Mencoba melakukan proses
belajar dengan sistem daring interaktif dan non interaktif. Dengan mencoba konsep kedua
diatas, kita akan tahu seperti apa konsekuensi dan hasil akhirnya. Sehingga dengan kita
mencobanya kita akan tahu mana yang lebih efektif dari kedua konsep belajar diatas. Setelah
kita tahu baru kita coba terapkan secara maksimal. Mencoba melakukan model pendidikan
yang mengutamakan kecakapan atau minat. Berusaha untuk membuat satu proses belajar yang
disesuaikan dengan minat dan bakat anak dirumah. Dengan cara seperti ini maka proses belajar
akan berjalan dengan baik dan lancar, karena anak-anak bisa menikmati proses belajarnya
dengan cukup baik.
JURNAL BELAJAR 8

Nama : Ulfa Fitriyani

Nim : 202101100011

Kelas : IPA 1

Tanggal : 14 Oktober 2021

Topik : Klarifikasi Kingdom Chromista

A. Konsep Kurikulum

1. Pengertian Kingdom Chromista adalah kelompok organisme eukariotik yang diperkenalkan


oleh Cavalier-Smith pada tahun pada tahun 1981. Dalam artikel Kingdom Chromista ini
menjelaskan bahwa organisme Chromista pada awalnya adalah masuk ke dalam kingdom
Protista di sistem klasifikasi 5 kingdom. Selama beberapa dekade, para ahli taksonomi berdebat
mengenai batas antara Protista dan Plantae. Setelah dilakukan analisis biokimiawi, sitologis dan
molekular kelompok organisme tersebut memiliki perbedaan dengan Protista dan Plantae.

2. Pemisahan dari kingdom Protista dikarenakan Chromista memiliki ciri pembeda, pertama
yakni memiliki flagel yang ditutupi dengan tubular hair yang disebut mastigoneme untuk
lokomosi. Mastigonemes terdiri dari dua struktur, bipartite atau tripartite.
3. Ciri pembeda kedua yakni kloropas pada Chromista tidak berada di sitosol seperti halnya
plantae. Kloropasnya terletak di dalam lumen retikulum endoplasma granula (gambar 2).
Kloropas dalam RE tersebut juga lanjutan dari nukleus. Di dalam kloroplas, lamela tilakoidnya
tersusun atas tiga lapis. Selain itu, kloropas juga mengandung komponen yang peka terhadap
cahaya yang disebut “bintik mata” atau stigma yang tersusun atas granula yang berpigmen.
Disamping itu, Chromista memiliki jenis klorofil c sementara pada tumbuhan memiliki klorofil b. Jika
pada kingdom plantae cadangan makanan disimpan dalam bentuk tepung, maka cadangan makanan
Chromista disimpan dalam bentuk minyak leukosin dan chrysolaminarin.

3. Ciri ketiga yakni, struktur mitokondria dari Chromista. Pada umumnya, struktur mitokondria
berbentuk membulat dengan membran luar dan membran dalam yang disebut krista lamelar. Pada
Chromista, membran dalam mitokondria berbentuk krista tubular.

4. Emiliania huxleyi adalah spesies dari kelas Coccolithophyceae dengan distribusi global dari daerah
tropis hingga perairan subarctic. Spesies tersebut merupakan salah satu dari ribuan plankton di zona
eufotik laut, mampu berfotosintesis. E. huxleyi adalah fitoplankton bersel tunggal tertutup dengan
cakram kalsit unik yang disebut coccolith. Organisme ini sering dijumpai di sedimen laut. Dalam
penemuan E. huxleyi, tidak hanya berupa cangkang, tetapi juga bagian lunak organisme dapat
ditemukan dalam sedimen. Organsime ini menghasilkan sekelompok senyawa kimia yang sangat tahan
terhadap dekomposisi. Senyawa ini kimia, yang dikenal sebagai alkenones, yang dapat ditemukan dalam
sedimen laut lama setelah bagian lunak lain dari organisme telah membusuk. Alkenones yang paling
sering digunakan oleh para ahli geologi untuk memperkirakan suhu permukaan laut di masa lalu.
Adapun klasifikasi Emiliania huxleyi adalah sebagai berikut: Empire: Eukaryota, Kingdom: Chromista,
Subkingdom: Hacrobia, Filum: Haptista, Subfilum: Haptophytina, Kelas: Coccolithophyceae. Subkelas:
Prymnesiophycidae, Ordo: Isochrysidales, Famili: Noelaerhabdaceae, Genus: Emiliania, Spesies:
Emiliania huxleyi.

5. Ciri-ciri Chromista. Tergolong masih baru dalam penggolongan kingdom. Maka ciri-ciri yang
menjadi pembeda utama adalah :

a. Pigmen utama pada kloroplas a dan c.

b. Kloroplas sendiri terdiri dari dua lapis membran dan diselubungi dua lapis membran dari
retikulm endoplasma granula.

c. Dinding sel sendiri bervariasi, selulosa, dan mengandung silikon.

d. Flagella sendiri flagel ditutupi oleh rambut mastigoeme dengan tipe bipartite ataupun
tripartite

e. Krista Mitokondria tubullar.

B. Identifikasi Masalah
Beberapa pertanyaan yang muncul selama proses diskusi :

1. Bagaimana fungsi atau manfaat kingdom chromista dalam kehidupan?

Jawab = manfaat dari kingdom chromista diantaranya :

a. Chlorella, sebagai sumber makanan suplemen bergizi tinggi.

b. Ulva, Caulerpa, dan Enteromorpha, sebagai makanan berupa sayur.

c. Ganggang merah misalnya Eucheuma dan Gelidium, sebagai penghasil gelatin yang
digunakan antara lain untuk pembuatan agar-agar dan untuk campuran pembuatan kue kering.

d. Ganggang keemasan misalnya diatom, sisa-sisa cangkangnya yang membentuk tanah diatom
digunakan sebagai bahan peledak, campuran semen, bahan penggosok, bahan isolasi, dan
pembuatan saringan.

e. Ganggang cokelat misalnya Laminaria lavaniea, sebagai pupuk pertanian dan makanan ternak
di daerah pesisir karena mengandung kalium.

f. Laminaria digitalis, sebagai penghasil yodium untuk obat penyakit gondok.

g Macrocystis dan Laminaria, sebagai penghasil asam alginat yang digunakan untuk bahan
pengental pada industri makanan misalnya pembuatan es krim, atau bahan pelekat pada
industri plastik.

Fungsi chromista bagi kehidupan, yaitu:

a. Sebagai Fitoplankton. Fitoplankton ini berperan sebagai penghasil oksigen, baik itu secara
langsung maupun tidak langsung. Karena fitoplankton ini memiliki peran yang sama pentingnya
dengan peranan tumbuhan hijau serta fitoplankton memiliki kemampuan untuk dapat
berfotosintesis. Contohnya: Emiliania huxleyi, Coccosphaera atlantica, Coccolithus abisectus,
dan lain-lain.

b. Bahan isolasi, yang merupakan bahan utama pada peralatan listrik. Contohnya: Bacillaria
paradoxa dan Surirella spiralis.

2. Apa yang dimaksud dengan Subkingdom Hacrosa dan Subkingdom Hacrobia?

Jawab = Subkingdom Hacrosa ini merupakan kingdom (kerajaan) yang memiliki flagela dengan
struktur halus yang khas, dengan rambut halus yang kompleks. Sedangkan, Subkingdom
Hacrobia merupakan kerajaan baru yang genomnya menunjukkan bahwa itu terbentuk dari sel-
sel di mana simbiosis sekunder dengan alga merah terjadi di samping simbiosis primer dengan
cyanobacteria.
C. Konsep Yang Belum Dipahami

Konsep yang belum saya pahami yaitu tentang taksonomi kingdom chromista.

D. Pertanyaan Yang Muncul

Kingdom chromista memiliki flagel yang ditutupi rambut atau mastigoneme, apa fungsi dari
adanya flagel tersebut bagi kindom ini?

F. Upaya Yang Akan Dilakukan Untuk Meningkatkan Pemahaman Dan Keterampilan

Melakukan proses belajar dengan terlebih dahulu secara demokrasi menentukan model
pembelajaran seperti apa yang akan dilakukan. Setiap anak di rumah pasti memiliki minat,
bakat dan keinginan yang berbeda-beda. Bagaimana caranya jika semua keinginan tersebut
mesti dipenuhi maka akan terjadi masalah. Oleh karena itu perlu adanya satu kesepakatan
bersama yang terjadi antara orang tua dan anak-anak. Dengan mempersatukan semua
keinginan yang didasarkan pada minat dan bakat anak terlebih dahulu, maka kita sebagai orang
tua tinggal melaksanakan apa yang terbaik untuk mereka jalankan.

JURNAL BELAJAR 9

Nama : Ulfa Fitriyani

Nim : 202101100011

Kelas : IPA 1

Tanggal : 21 Oktober 2021

Topik : Klarifikasi Ciri-ciri Kingdom Plantae

A. Konsep Kurikulum

1. Pengertian Kingdom Plantae atau yang lebih dikenal dengan tumbuhan ialah salah satu
organisme eukariotik multiseluler dengan dinding sel dan klorofil. Klorofil adalah zat hijau daun
yang berfungsi dalam proses fotosintesis, sehingga tumbuhan mampu membuat makanannya
sendiri (autotroph). Hal inilah yang menjadi pembeda antara Kingdom Plantae dan Kingdom
Animalia.

2. Diluar konteks formal, kata “tumbuhan” mengacu pada organisme yang mempunyai ciri-ciri
tertentu seperti dapat melakukan fotosintesis, menghasilkan selulosa, dan multiseluler. Muncul
banyak kritikan mengenai fungi termasuk bagian dari kingdom plantae, karena fungi
mendapatkan makanan bukan melalui proses fotosintesis, melainkan dari sisa-sisa bahan
organik. Selain itu, bahan penyusun dinding sel fungi tidak sama dengan tumbuhan, justru lebih
mirip dengan hewan. Oleh karena itu, fungi dikeluarkan dari kingdom plantae dan membuat
kingdom tersendiri yang dinamakan dengan kingdom fungi. Sebagian besar jenis alga juga
dikeluarkan dari kingdom plantae karena tidak mempunyai klorofil. Dengan begitu beragamnya
sel penyusun tumbuhan, jaringan yang ada di dalamnya, membuat beragam pula jenis
tumbuhan yang ada. Dalam buku Buku Ajar Kultur Jaringan Tumbuhan kamu dapat mempelajari
mengenai kultur jaringan tumbuhan.

3. Ciri-ciri kingdom plantae. Tumbuhan dikatakan sudah berevolusi sebelum hewan dan
terletak pada awal paling rantai makanan. Tanpa tumbuhan, sebagian besar organisme tidak
dapat bertahan hidup. Tumbuhan bisa tumbuh subur bahkan dalam kondisi paling keras.
Bahkan daerah dingin tundra dari Bumi bahkan mengandung beberapa vegetasi. Berikut ini
beberapa ciri-ciri plantae yang perlu kamu ketahui:

a. Multiseluler atau mempunyai banyak sel,

b. Autrotrof, bisa membuat makanan sendiri,

c. Eukariotik, merupakan sel yang telah memiliki membrane inti sel,

d. Terdapat dinding sel yang terbuat dari selulosa,

e. Hidup di daratan yang lembab atau perairan,

f. Dapat menyimpan cadangan makanan dalam bentuk amilum (pati),

g. Memperoleh makanan dengan cara fotosintesis yang dibantu dengan cahaya matahari,

h. Bereproduksi secara seksual (putik dan benang sari) maupun aseksual (cangkok, tunas, setek
dan lainya),

i. Memiliki akar yang berguna untuk menyerap air dan memperkokoh tumbuhan,

j. Memiliki daun untuk mengumpulkan sinar matahari yang digunakan untuk menghasilkan
glukosa. Memiliki organ dan sistem organ Memiliki bunga sebagai alat reproduksi seksual,
l. Memiliki pergiliran keturunan dalam siklus hidupnya yang disebut metagenesis. Metagenesis
pada kingdom plantae adalah siklus hidup suatu tumbuhan yang menampilkan suatu pergiliran
generasi. Siklus tersebut tersusun dari generasi gametofit yang merupakan individu multiseluler
menghasilkan gamet haploid serta generasi sporofit yang merupakan individu multiseluler yang
menghasilkan spora yang dihasilkan oleh sel penghasil spora (sel sporogenik).

4. Klasifikasi kingdom plantae. Diluar konteks formal, kata “tumbuhan” mengacu pada
organisme yang mempunyai ciri-ciri tertentu seperti dapat melakukan fotosintesis,
menghasilkan selulosa, dan multiseluler. Kingdom plantae terbagi menjadi 3 divisi yaitu
pterydophyta (tumbuhan paku), bryophyta (tumbuhan lumut), dan spermatophyta (tumbuhan
berbiji).

a. Filum pteridophyta (Tumbuhan paku)

Pteridophyta atau tumbuhan paku telah mempunyai jaringan pengangkut (kormus) dan organ
sejati. Tumbuhan paku bereproduksi secara aseksual dengan spora. Tumbuhan ini mengalami
metagenesis. Pada umumnya tumbuhan paku hidup di darat terutama di daerah hutan hujan
tropis. Tetapi, ada beberapa jenis paku yang hidup mengapung di air. Pteridophyta adalah
tumbuhan yang telah memiliki batang, akar, dan daun sejati, berkembang biak dengan spora
(kormofita berspora) dan mengalami suatu pergiliran keturunan. Selain itu, tumbuhan paku
juga memiliki klorofil, pembuluh angkut xilem dan floem, serta berakar serabut. Kenali lebih
dekat.

Ciri-Ciri Pterydophyta (Tumbuhan Paku) berikut ini Grameds: Spora yang dihasilkan pada
sporofil, terutama pada bagian bawah daunnya. Batang, akar, dan daun dapat dengan mudah di
bedakan. Daun muda pada tumbuhan paku tumbuh menggulung (circinnatus).

Jenis-Jenis Pterydophyta (Tumbuhan Paku): Paku sejati (Pteriopsida): Jenis ini memiliki
batang, akar dan daun sejati. Pada daun muda tumbuh menggulung (circinnatus). Jumlah
spesiesnya paling banyak yaitu sekitar 12.000 spesies. Contoh : Suplir (Adiantum cuneatum) dan
Semanggi (Marsilea crenata).

Paku purba (Psilopsida): Jenis ini menghasilkan satu macam spora (homospora). Pada
gametofitnya tidak memiliki klorofil dan nutrisi yang diperoleh dari simbiosis dengan jamur.
Jumlah spesies tumbuhan paku hampir punah yaitu tersisa 10-13 spesies. Contoh : Psilotum dan
Rynia.

Paku ekor kuda (Spenopsida): Jenis ini disebut ekor kuda karena bentuk batangnya yang mirip
ekor kuda. Habitat tumbuhan ini di daerah subtropis atau tempat yang lembab. Sporangium
berupa strobilus, Gametofit biseksual dan memiliki klorofi. Jenis paku ini merupakan paku
homospora (menghasilkan satu macam spora) dengan jumlah spesiesnya sekitar 15 spesies.
Contoh : Equisetum.

Paku kawat (Lycopsida): Paku kawat dapat menghasilkan dua macam spora (heterospora), pada
gametofitnya tidak memiliki klorofil. Gametofitnya juga terdiri dari dua yaitu biseksual dan
uniseksual. Jumlah spesiesnya paku kawat adalah sekitar 1000 spesies. Contoh: Lycopodium
dan Selaginela

b. Filum bryophyta (Tumbuhan lumut)

Bryophyta tidak mempunyai organ sejati seperti batang, akar, atau daun, serta tidak
mempunyai pembuluh angkut xilem dan floem. Bryophyta mempunyai suatu rhizoid kecil yang
membuatnya dapat menempel di tanah. Bryophyta biasanya tumbuh di daerah yang lembab
dan teduh. Bryophyta adalah sebuah tumbuhan peralihan antara tumbuhan berkormus
(kormofita) dengan tumbuhan bertalus (talofita). Sama halnya pteridophyta, bryophyta juga
mengalami metagenesis dan mengalami suatu pergiliran keturunan.

Ciri-Ciri Bryophyta (Tumbuhan Lumut) diantaranya: Tumbuhan lumut berukuran makroskopis


1-2 cm, dan ada pula yang berukuran mencapai 40 cm. Kormofita merupakan tumbuhan yang
sudah dapat dibedakan antara batang, akar dan daun. Memiliki dua bentuk generasi, yakni
generasi Sporofit dan generasi Gametofit. Merupakan tumbuhan peralihan karena terdapat
tumbuhan yang berupa talus (lembaran yaitu lumut hati), dan tumbuhan yang sudah memiliki
struktur tubuh mirip dengan batang, akar dan daun sejati (lumut daun). Talofita merupakan
tumbuhan yang tidak dapat dibedakan antara batang, akar dan daun. Tumbuhan lumut
merupakan vegetasi perintis (suatu tumbuhan pelopor atau tumbuh sebelum tumbuhan lain
dapat tumbuh).

Beberapa tumbuhan lumut yang hidup di daerah hutan hujan dapat dijadikan sebagai penahan
erosi serta digunakan untuk menyerap air. Marchantia juga dapat dijadikan sebagai obat
penyakit hati, dan ornamen tata ruang. Beberapa spesies tumbuhan ini, seperti Sphagnum
dapat dijadikan sebagai obat mata dan kulit.

Jenis-Jenis Bryophyta (Tumbuhan Lumut) meliputi lumut daun, lumut hati, dan lumut tanduk.

Bryopsida (lumut daun): Merupakan lumut sejati karena bentuk tubuhnya menyerupai
tumbuhan kecil yang memiliki batang, akar dan daun sejati. Hidup berkelompok untuk
membentuk hamparan tebal seperti beludru. Contoh: Spagnum dan Polytrihcum.

Hepaticopsida (lumut hati) : Merupakan lumut berumah dua (deoceus). Jenis lumut ini
berbentuk talus, berlobus seperti bentuk hati manusia. Selain itu, jenis lumut ini membentuk
zigot. Reproduksi aseksual dengan cara fragmentasi dalam pembentukan spora dan gemmacup
(kuncup). Gemmacup adalah struktur khas yang ada pada sebuah gametofit yang berupa
mangkok dan mengandung suatu kumpulan lumut kecil. Gemma dapat tersebar dan lepas oleh
air yang kemudian tumbuh dan membentuk lumut baru. Pada reproduksi seksual dengan cara
fertilisasi antara ovum dan spema. Contohnya : Marchantia polimorpha

Anthocerotopsida (lumut tanduk) : Gametofit pada lumut ini serupa dengan lumut hati, namun
letak pada sporofitnya berbeda. Sporofit lumut tanduk mempunyai kapsul yang memanjang
yang tumbuh seperti tanduk dari gametofit. Contoh : Anthoceros laevis.

c. Filum spermatophyta(tumbuhan berbiji)

Materi Kingdom Plantae: Pengertian, Ciri, & Klasifikasi Plantae 3Istilah “spermatophyta” berasal
dari bahasa Yunani yaitu “sperma” yang berarti biji dan “phyton” yang berarti tumbuhan. Biji
merupakan hasil pembuahan antara benang sari dan putik di bunga serta menjadi cikal bakal
dari individu baru. Spermatophyta dibagi menjadi dua subdivisi yaitu angiospermae (berbiji
tertutup) dan gymnospermae (berbiji terbuka). Spermatophyta hidup di darat dan beberapa
hidup di air (misalnya teratai). Spermatophyta memiliki batang, akar dan daun sejati.

Ciri-Ciri Spermatophyta (tumbuhan berbiji) diantaranya Memiliki 2 subdivisi yaitu biji tertutup
(Angiospermae) dan biji terbuka (Gymnospermae) dan Memiliki organ biji atau bunga yang
dihasilkan oleh bunga atau strobilus.

Manfaat Spermatophyta (tumbuhan berbiji) dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai


makanan pokok.

Contoh nya seperti: padi, sagu, jagung dang gandum juga sebagai peneduh, sumber oksigen,
penyerap karbon dioksida dan penyimpan air. Contoh nya seperti: pinus, mahoni, jati dan
angsana. Untuk bahan bangunan dan perabotan, Contoh nya seperti: meranti dan jati.

Jenis-Jenis Spermatophyta (tumbuhan berbiji) diantaranya:

Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae): Angiospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya
berada di dalam bakal buah. Ciri-Ciri Angiospermae diantaranya yaitu Daunnya lebar dan
berbentuk pipih, Tulang daunnya berbentuk menjari, menyirip, sejajar atau melengkung.,
Hidupnya sebagai perdu, pohon, semak dan herba, Alat perkembangbiakannya berupa benang
sari dan putik, Memiliki bunga sejati dengan perhiasan berupa mahkota dan kelopak bunga,
Berdasarkan jumlah keping bijinya, angiospermae dibagi menjadi dua kelas diantaranya yaitu
Monokotil atau tumbuhan berbiji yang berkeping satu atau tunggal dan dikotil yang Memiliki
dua daun lembaga (dikotiledon).

Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospernae) merupakan tumbuhan yang bakal bijinya tidak
ditutupi atau dilindungi oleh bakal buah. Ciri-ciri gymnospernae diantaranya yaitu
Gymnospernae memiliki alat kelamin yang terpisah, dimana sel telur terdapat dalam strobilus
betina dan serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan., Bakal biji tersusun dalam strobilus,
Strobilus atau runjung adalah alat perkembangbiakan yang berbentuk kerucut, Batang dan
akarnya berkambium, sehingga dapat tumbuh membesar, Daunnya kaku, tebal dan sempit,
Tulang daun tidak beraneka ragam, Tidak memiliki bunga sejati, Akarnya berbentuk tunggang,
Biasanya pohon atau perdu tidak ada yang berupa herba. Gymnospernae dibagi menjadi 4 kelas
diantaranya:

Ginkgoinae : Merupakan tumbuhan asli yang berasal dari daratan Cina. Tinggi pohonnya dapat
mencapai 30 meter, dan daunnya berbentuk kipas serta mudah gugur. Bakal biji dan serbuk sari
tumbuhan ini diperoleh dari individu yang berlainan. Jenis tumbuhan ini hanya terdapat satu
species yaitu Ginkgo biloba.

Cycadinae tumbuhan berumah dua, yang artinya memiliki strobilus betina saja atau strobilus
jantan saja. Contoh: Cycas rumphii (pakis haji).

Gnetinae : Anggota kelompok dari jenis tumbuhan ini yaitu berupa perdu, pohon, dan liana
(tumbuhan pemanjat). Daunnya berbentuk lonjong atau oval dengan bentuk urat daun
menyirip. Contoh : Gnetum gnemon (melinjo).

Coniferinae : Tumbuhan ini memiliki ciri khas yaitu selalu hijau sepanjang tahun (evergreen).
Strobilus berbentuk kerucut. Contoh: Pinus merkusii (pinus), Agathis alba (damar), Araucaria
sp., Cupressus sp., Sequoia sp., Taxus sp. dan Juniperus sp.

5. Manfaat kingdom plantae

Kingdom Plantae adalah organisme eukariotik multiseluler yang memiliki klorofil dan dinding
sel. Terdapat sekitar 400.000 spesies dalam kingdom plantae. Pada rantai makanan kingdom ini
berperan sebagai produsen. Kingdom plantae sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia,
mulai dari Tumbuhan paku yang bermanfaat sebagai pupuk hijau pada tanaman padi, dapat
dijadikan sebagai bahan sayur-sayuran, dapat dijadikan sebagai tanaman hias dan diproses
sebagai obat luka. Tumbuhan lumut dengan spesies Sphagnum juga dapat digunakan sebagai
obat kulit, hati dan mata, Beberapa tumbuhan lumut yang tumbuh di hutan hujan juga
berfungsi sebagai penahan erosi dan menyerap air.

Berikut ini beberapa manfaat lain dari plantae:

a. Beberapa jenis Kingdom Plantae, seperti rami mampu menghasilkan serat linen. Serat linen
digunakan dalam berbagai tekstil rumah tangga (handuk, taplak meja, dan sebagainya),
perlengkapan (tirai, penutup dinding dan hiasan dinding) serta pembuatan pakaian.
b. Sebagian besar nutrisi yang diperoleh manusia berasal dari tumbuhan, seperti jagung, padi,
kentang, gandum, dan singkong sebagai bahan makanan pokok atau sumber karbohidrat. Selain
itu, ada juga sayur-sayuran, buah-buahan, rempah-rempah dan kacang-kacangan sebagai
sumber protein, vitamin dan nutrisi lainnya. Selain makanan, kingdom plantae juga dapat
dimanfaatkan sebagai minuman, seperti teh, kopi, bir, wine, dan minuman beralkohol lainnya.
Tebu digunakan untuk membuat gula dan penyedap rasa seperti monosodium. Pembuatan
margarin dan minyak goreng menggunakan bahan dari plantae, seperti jagung, kelapa sawit,
kacang kedelai, zaitu dan bunga matahari.

c. Beberapa jenis tumbuhan dari kingdom plantae juga dapat dijadikan sebagai tanaman hias,
seperti tanaman anggrek, mawar, matahari, dan tanaman lainnya yang berguna untuk
mempercantik lingkungan atau halaman rumahmu. Tumbuhan juga dapat digunakan sebagai
ajang kreasi seni seperti tanaman bonsai (Bonsai Adenium, B onsai Bougenville, Bonsai Azalea,
Bonsai Asam Belanda, Bonsai Asam Jawa, Bonsai Beringin, Bonsai Kimeng, hingga Bonsai
Cemara Udang)

d. Tumbuhan juga dapat digunakan sebagai bahan industri, seperti sabun, karet, cat, wax, tanin,
sampo, kosmetik, parfum, oli, tinta, plastik, dan lain sebagainya

e. Banyak jenis tumbuhan dari kingdom plantae dapat dijadikan sebagai bahan obat-obatan,
seperti obat herbal, suplemen makanan dan pestisida, juga: Ekstrak Ginkgo biloba yang
digunakan sebagai obat penambah stamina, mampu menghilangkan pusing, hingga mengobati
penyakit berbahaya kanker. Paku Rane dapat diproses menjadi penyembuh luka. Pohon jambu
pada bagian daunnya dapat digunakan sebagai obat sakit perut. Marchantia polymorpha dapat
digunakan sebagai obat radang hati atau mengobati sakit hepatitis.

B. Identifikasi Masalah

Beberapa pertanyaan yang muncul selama proses diskusi :

1. Pada filum Pteridophyta terdapat pembagian atau klasifikasi. Yang ingin saya tanyakan
sebut dan Jelaskan mengenai pembagian / klasifikasi filum Pteridophyta tersebut?

Jawab = Klasifikasi Tumbuhan Paku(pteridophyta). Tumbuhan paku dibagi menjadi 4 kelas,


yaitu:

a. Paku Purba (Psilophytinae). Paku purba merupakan salah satu jenis tumbuhan paku yang
hampir punah. Tumbuhan ini hidup di zaman purba dan sekarang ditemukan dalam bentuk
fosil. Daunnya kecil, terkadang tidak berdaun. Species yang masih ada adalah Psilotum.
b. Paku Kawat (Lycopodiinae). Paku kawat memiliki ciri-ciri: berdaun kecil dengan susunan
spiral; batang seperti kawat; sporangium muncul di ketiak daun dan berkumpul membentuk
strobilus (kerucut), umumnya hidup di darat.

c. Paku Ekor Kuda (Equisetinae). Ciri-ciri tumbuhan ini adalah berdaun tunggal dengan ukuran
kecil dan tersusun spiral, batang berwarna hijau dan beruas-ruas. Sporangium terletak di dalam
strobilus (kerucut).

d. Paku Sejati (Filicinae). Tumbuhan ini sering kita sebut dengan pakis. Ciri-cirinya adalah; daun
berukuran besar, daun muda menggulung, sporangium terdapat pada sporofil (daun penghasil
spora). Berdasarkan tempat hidupnya, paku sejati dikelompokan menjadi; Tumbuhan paku yang
hidup di tanah seperti pada lereng pegunungan. Contoh: paku tiang (Alsophilla glauca), suplir
(Adiantum cuneatum) dan pakis (Nephrolepis sp), Tumbuhan paku yang tumbuh di perairan.
Contoh: semanggi (Marsilea crenata) dan paku air (Azolla pinnata). Tumbuhan paku yang
menempel pada tumbuhan lain/epifit. Contoh: paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum) dan
paku sarang burung (Asplenium nidus).

2. Filum bryophyta (tumbuhan lumut) dibedakan menjadi 3 yaitu lumut daun, hati dan tanduk.
Yang saya tanyakan, jelaskan perbedaan dan persamaan ketiga kelompok tumbuhan lumut
tersebut!

Jawab = Persamaan nya:

- Memiliki Gametofit yang lebih dari pada sporofit

- multiseluler dan aukarioti

-reproduksi aseksual dan seksual

Perbedaan nya :

- Lumut hati sporofit nya selalu bertumbuh dan berkembang di dalam gametofit betina
sehingga tidak dapat terlihat secara langsung

- Lumut tanduk sporofit nya tertancap di bagian gametofit tetapi kapsul sporofit berada di luar
talus sehingga berbentuk seperti tanduk

- Lumut daun sporofit tumbuh pada gametofit nya atau pada tumbuhan lumut itu sendiri

C. Konsep Yang Belum Dipahami

Tertera di dalam makalah yaitu ciri-ciri gymnospernae diantaranya yaitu memiliki alat kelamin
yang terpisah, dimana sel telur terdapat dalam strobilus betina dan serbuk sari terdapat dalam
strobilus jantan, bagaimana kita bisa tau dengan itu dan seperti apakah biji yang tertutup dan
yang terbuka itu?

D. Pertanyaan Yang Muncul

Tolong jelaskan tentang eukariotik multiseluler? Mengapa lumut dan paku di kelompokan ke
dalam kingdom plantae ?

F. Upaya Yang Akan Dilakukan Untuk Meningkatkan Pemahaman Dan Keterampilan

Menentukan standar penilaian yang berdasarkan kualitatif bukan kuantitatif. Proses belajar dan
mengajar memang mesti ada penilaiannya. Sekalipun kita bukan seorang guru atau pengajar
paling tidak kita bisa melakukan satu penilaian agar kita tahu sejauh mana kualitas belajar yang
dijalankan oleh anak – anak kita selama di rumah. Cara terbaik yang bisa dijalankan adalah
dengan melakukan penilaian secara kualitatif bukan kuantitatif. Kenapa, karena jumlah bisa jadi
akan lebih baik sebagai acuan penilaian dari pada kualitas hasil belajar anak-anak kita.

JURNAL BELAJAR 10

Nama : Ulfa Fitriyani

Nim : 202101100011

Kelas : IPA 1

Tanggal : 4 November 2021

Topik : Kingdom Plantae Dalam Devisi Speathopyhta

A. Konsep Kurikulum

1. Pengertian kingdom plantae Kingdom Plantae atau yang lebih dikenal dengan tumbuhan
ialah salah satu organisme eukariotik multiseluler dengan dinding sel dan klorofil. Klorofil
adalah zat hijau daun yang berfungsi dalam proses fotosintesis, sehingga tumbuhan mampu
membuat makanannya sendiri (autotroph). Hal inilah yang menjadi pembeda antara Kingdom
Plantae dan Kingdom Animalia. Diluar konteks formal, kata “tumbuhan” mengacu pada
organisme yang mempunyai ciri-ciri tertentu seperti dapat melakukan fotosintesis,
menghasilkan selulosa, dan multiseluler. Muncul banyak kritikan mengenai fungi termasuk
bagian dari kingdom plantae, karena fungi mendapatkan makanan bukan melalui proses
fotosintesis, melainkan dari sisa-sisa bahan organik. Selain itu, bahan penyusun dinding sel
fungi tidak sama dengan tumbuhan, justru lebih mirip dengan hewan. Oleh karena itu, fungi
dikeluarkan dari kingdom plantae dan membuat kingdom tersendiri yang dinamakan dengan
kingdom fungi. Sebagian besar jenis alga juga dikeluarkan dari kingdom plantae karena tidak
mempunyai klorofil.

2. Ciri-ciri kingdom plantae:

a. Multiseluler atau mempunyai banyak sel

b. Autrotrof, bisa membuat makanan sendiri

c. Eukariotik, merupakan sel yang telah memiliki membrane inti sel.

d. Terdapat dinding sel yang terbuat dari selulosa

e. Hidup di daratan yang lembab atau perairan

f. Dapat menyimpan cadangan makanan dalam bentuk amilum (pati)

g. Memperoleh makanan dengan cara fotosintesis yang dibantu dengan cahaya matahari

h. Bereproduksi secara seksual (putik dan benang sari) maupun aseksual (cangkok, tunas, setek
dan lainya)

3. Klasifikasi kingdom plantae. Diluar konteks formal, kata “tumbuhan” mengacu pada
organisme yang mempunyai ciri-ciri tertentu seperti dapat melakukan fotosintesis,
menghasilkan selulosa, dan multiseluler. Kingdom plantae terbagi menjadi 3 divisi yaitu
pterydophyta (tumbuhan paku), bryophyta (tumbuhan lumut), dan spermatophyta (tumbuhan
berbiji).

a. Filum pteridophyta (Tumbuhan paku)

Pteridophyta atau tumbuhan paku telah mempunyai jaringan pengangkut (kormus) dan organ
sejati. Tumbuhan paku bereproduksi secara aseksual dengan spora. Tumbuhan ini mengalami
metagenesis. Pada umumnya tumbuhan paku hidup di darat terutama di daerah hutan hujan
tropis. Tetapi, ada beberapa jenis paku yang hidup mengapung di air. Pteridophyta adalah
tumbuhan yang telah memiliki batang, akar, dan daun sejati, berkembang biak dengan spora
(kormofita berspora) dan mengalami suatu pergiliran keturunan. Selain itu, tumbuhan paku
juga memiliki klorofil, pembuluh angkut xilem dan floem, serta berakar serabut. Kenali lebih
dekat.

Ciri-Ciri Pterydophyta (Tumbuhan Paku) berikut ini Grameds: Spora yang dihasilkan pada
sporofil, terutama pada bagian bawah daunnya. Batang, akar, dan daun dapat dengan mudah di
bedakan. Daun muda pada tumbuhan paku tumbuh menggulung (circinnatus).

Jenis-Jenis Pterydophyta (Tumbuhan Paku): Paku sejati (Pteriopsida): Jenis ini memiliki
batang, akar dan daun sejati. Pada daun muda tumbuh menggulung (circinnatus). Jumlah
spesiesnya paling banyak yaitu sekitar 12.000 spesies. Contoh : Suplir (Adiantum cuneatum) dan
Semanggi (Marsilea crenata).

Paku purba (Psilopsida): Jenis ini menghasilkan satu macam spora (homospora). Pada
gametofitnya tidak memiliki klorofil dan nutrisi yang diperoleh dari simbiosis dengan jamur.
Jumlah spesies tumbuhan paku hampir punah yaitu tersisa 10-13 spesies. Contoh : Psilotum dan
Rynia.

Paku ekor kuda (Spenopsida): Jenis ini disebut ekor kuda karena bentuk batangnya yang mirip
ekor kuda. Habitat tumbuhan ini di daerah subtropis atau tempat yang lembab. Sporangium
berupa strobilus, Gametofit biseksual dan memiliki klorofi. Jenis paku ini merupakan paku
homospora (menghasilkan satu macam spora) dengan jumlah spesiesnya sekitar 15 spesies.
Contoh : Equisetum.

Paku kawat (Lycopsida): Paku kawat dapat menghasilkan dua macam spora (heterospora), pada
gametofitnya tidak memiliki klorofil. Gametofitnya juga terdiri dari dua yaitu biseksual dan
uniseksual. Jumlah spesiesnya paku kawat adalah sekitar 1000 spesies. Contoh: Lycopodium
dan Selaginela

b. Filum bryophyta (Tumbuhan lumut)

Bryophyta tidak mempunyai organ sejati seperti batang, akar, atau daun, serta tidak
mempunyai pembuluh angkut xilem dan floem. Bryophyta mempunyai suatu rhizoid kecil yang
membuatnya dapat menempel di tanah. Bryophyta biasanya tumbuh di daerah yang lembab
dan teduh. Bryophyta adalah sebuah tumbuhan peralihan antara tumbuhan berkormus
(kormofita) dengan tumbuhan bertalus (talofita). Sama halnya pteridophyta, bryophyta juga
mengalami metagenesis dan mengalami suatu pergiliran keturunan.

Ciri-Ciri Bryophyta (Tumbuhan Lumut) diantaranya: Tumbuhan lumut berukuran makroskopis


1-2 cm, dan ada pula yang berukuran mencapai 40 cm. Kormofita merupakan tumbuhan yang
sudah dapat dibedakan antara batang, akar dan daun. Memiliki dua bentuk generasi, yakni
generasi Sporofit dan generasi Gametofit. Merupakan tumbuhan peralihan karena terdapat
tumbuhan yang berupa talus (lembaran yaitu lumut hati), dan tumbuhan yang sudah memiliki
struktur tubuh mirip dengan batang, akar dan daun sejati (lumut daun). Talofita merupakan
tumbuhan yang tidak dapat dibedakan antara batang, akar dan daun. Tumbuhan lumut
merupakan vegetasi perintis (suatu tumbuhan pelopor atau tumbuh sebelum tumbuhan lain
dapat tumbuh).

Beberapa tumbuhan lumut yang hidup di daerah hutan hujan dapat dijadikan sebagai penahan
erosi serta digunakan untuk menyerap air. Marchantia juga dapat dijadikan sebagai obat
penyakit hati, dan ornamen tata ruang. Beberapa spesies tumbuhan ini, seperti Sphagnum
dapat dijadikan sebagai obat mata dan kulit.

Jenis-Jenis Bryophyta (Tumbuhan Lumut) meliputi lumut daun, lumut hati, dan lumut tanduk.

Bryopsida (lumut daun): Merupakan lumut sejati karena bentuk tubuhnya menyerupai
tumbuhan kecil yang memiliki batang, akar dan daun sejati. Hidup berkelompok untuk
membentuk hamparan tebal seperti beludru. Contoh: Spagnum dan Polytrihcum.

Hepaticopsida (lumut hati) : Merupakan lumut berumah dua (deoceus). Jenis lumut ini
berbentuk talus, berlobus seperti bentuk hati manusia. Selain itu, jenis lumut ini membentuk
zigot. Reproduksi aseksual dengan cara fragmentasi dalam pembentukan spora dan gemmacup
(kuncup). Gemmacup adalah struktur khas yang ada pada sebuah gametofit yang berupa
mangkok dan mengandung suatu kumpulan lumut kecil. Gemma dapat tersebar dan lepas oleh
air yang kemudian tumbuh dan membentuk lumut baru. Pada reproduksi seksual dengan cara
fertilisasi antara ovum dan spema. Contohnya : Marchantia polimorpha

Anthocerotopsida (lumut tanduk) : Gametofit pada lumut ini serupa dengan lumut hati, namun
letak pada sporofitnya berbeda. Sporofit lumut tanduk mempunyai kapsul yang memanjang
yang tumbuh seperti tanduk dari gametofit. Contoh : Anthoceros laevis.

c. Filum spermatophyta(tumbuhan berbiji)

Materi Kingdom Plantae: Pengertian, Ciri, & Klasifikasi Plantae 3Istilah “spermatophyta” berasal
dari bahasa Yunani yaitu “sperma” yang berarti biji dan “phyton” yang berarti tumbuhan. Biji
merupakan hasil pembuahan antara benang sari dan putik di bunga serta menjadi cikal bakal
dari individu baru. Spermatophyta dibagi menjadi dua subdivisi yaitu angiospermae (berbiji
tertutup) dan gymnospermae (berbiji terbuka). Spermatophyta hidup di darat dan beberapa
hidup di air (misalnya teratai). Spermatophyta memiliki batang, akar dan daun sejati.

Ciri-Ciri Spermatophyta (tumbuhan berbiji) diantaranya Memiliki 2 subdivisi yaitu biji tertutup
(Angiospermae) dan biji terbuka (Gymnospermae) dan Memiliki organ biji atau bunga yang
dihasilkan oleh bunga atau strobilus.
4. Manfaat kingdom plantae

Kingdom Plantae adalah organisme eukariotik multiseluler yang memiliki klorofil dan dinding
sel. Terdapat sekitar 400.000 spesies dalam kingdom plantae. Pada rantai makanan kingdom ini
berperan sebagai produsen. Kingdom plantae sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia,
mulai dari Tumbuhan paku yang bermanfaat sebagai pupuk hijau pada tanaman padi, dapat
dijadikan sebagai bahan sayur-sayuran, dapat dijadikan sebagai tanaman hias dan diproses
sebagai obat luka. Tumbuhan lumut dengan spesies Sphagnum juga dapat digunakan sebagai
obat kulit, hati dan mata, Beberapa tumbuhan lumut yang tumbuh di hutan hujan juga
berfungsi sebagai penahan erosi dan menyerap air.

5. Berikut ini beberapa manfaat lain dari plantae:

a. Beberapa jenis Kingdom Plantae, seperti rami mampu menghasilkan serat linen. Serat linen
digunakan dalam berbagai tekstil rumah tangga (handuk, taplak meja, dan sebagainya),
perlengkapan (tirai, penutup dinding dan hiasan dinding) serta pembuatan pakaian.

b. Sebagian besar nutrisi yang diperoleh manusia berasal dari tumbuhan, seperti jagung, padi,
kentang, gandum, dan singkong sebagai bahan makanan pokok atau sumber karbohidrat. Selain
itu, ada juga sayur-sayuran, buah-buahan, rempah-rempah dan kacang-kacangan sebagai
sumber protein, vitamin dan nutrisi lainnya. Selain makanan, kingdom plantae juga dapat
dimanfaatkan sebagai minuman, seperti teh, kopi, bir, wine, dan minuman beralkohol lainnya.
Tebu digunakan untuk membuat gula dan penyedap rasa seperti monosodium. Pembuatan
margarin dan minyak goreng menggunakan bahan dari plantae, seperti jagung, kelapa sawit,
kacang kedelai, zaitu dan bunga matahari.

c. Beberapa jenis tumbuhan dari kingdom plantae juga dapat dijadikan sebagai tanaman hias,
seperti tanaman anggrek, mawar, matahari, dan tanaman lainnya yang berguna untuk
mempercantik lingkungan atau halaman rumahmu. Tumbuhan juga dapat digunakan sebagai
ajang kreasi seni seperti tanaman bonsai (Bonsai Adenium, B onsai Bougenville, Bonsai Azalea,
Bonsai Asam Belanda, Bonsai Asam Jawa, Bonsai Beringin, Bonsai Kimeng, hingga Bonsai
Cemara Udang)

d. Tumbuhan juga dapat digunakan sebagai bahan industri, seperti sabun, karet, cat, wax, tanin,
sampo, kosmetik, parfum, oli, tinta, plastik, dan lain sebagainya

e. Banyak jenis tumbuhan dari kingdom plantae dapat dijadikan sebagai bahan obat-obatan,
seperti obat herbal, suplemen makanan dan pestisida, juga: Ekstrak Ginkgo biloba yang
digunakan sebagai obat penambah stamina, mampu menghilangkan pusing, hingga mengobati
penyakit berbahaya kanker. Paku Rane dapat diproses menjadi penyembuh luka. Pohon jambu
pada bagian daunnya dapat digunakan sebagai obat sakit perut. Marchantia polymorpha dapat
digunakan sebagai obat radang hati atau mengobati sakit hepatitis.

B. Identifikasi Masalah

1. Tolong jelaskan tentang eukariotik multiseluler? Mengapa lumut dan paku di kelompokan ke
dalam kingdom plantae ?

Beberapa pertanyaan yang muncul selama proses diskusi :

Jawab = Lumut dan paku dikelompokan ke dalam kingdom Plantae karena memiliki klorofil.
Lumut dan paku memiliki klorofil sehingga disebut organisme autotrof. Paku dan lumut
tersusun atas banyak sel (multiseluler) dan bersifat eukariotik. Selain paku dan lumut yang
termasuk Plantae adalah tumbuhan berbiji (Spermatophyta).

2. Pada filum Pteridophyta terdapat pembagian atau klasifikasi. Yang ingin saya tanyakan
sebut dan Jelaskan mengenai pembagian / klasifikasi filum Pteridophyta tersebut?

Jawab = Klasifikasi Tumbuhan Paku(pteridophyta). Tumbuhan paku dibagi menjadi 4 kelas,


yaitu:

a. Paku Purba (Psilophytinae). Paku purba merupakan salah satu jenis tumbuhan paku yang
hampir punah. Tumbuhan ini hidup di zaman purba dan sekarang ditemukan dalam bentuk
fosil. Daunnya kecil, terkadang tidak berdaun. Species yang masih ada adalah Psilotum.

b. Paku Kawat (Lycopodiinae). Paku kawat memiliki ciri-ciri: berdaun kecil dengan susunan
spiral; batang seperti kawat; sporangium muncul di ketiak daun dan berkumpul membentuk
strobilus (kerucut), umumnya hidup di darat.

c. Paku Ekor Kuda (Equisetinae). Ciri-ciri tumbuhan ini adalah berdaun tunggal dengan ukuran
kecil dan tersusun spiral, batang berwarna hijau dan beruas-ruas. Sporangium terletak di dalam
strobilus (kerucut).

d. Paku Sejati (Filicinae). Tumbuhan ini sering kita sebut dengan pakis. Ciri-cirinya adalah; daun
berukuran besar, daun muda menggulung, sporangium terdapat pada sporofil (daun penghasil
spora). Berdasarkan tempat hidupnya, paku sejati dikelompokan menjadi; Tumbuhan paku yang
hidup di tanah seperti pada lereng pegunungan. Contoh: paku tiang (Alsophilla glauca), suplir
(Adiantum cuneatum) dan pakis (Nephrolepis sp), Tumbuhan paku yang tumbuh di perairan.
Contoh: semanggi (Marsilea crenata) dan paku air (Azolla pinnata). Tumbuhan paku yang
menempel pada tumbuhan lain/epifit. Contoh: paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum) dan
paku sarang burung (Asplenium nidus).

C. Konsep Yang Belum Dipahami


Konsep yang belum saya fahami yaitu: seperti yang di sebutkan dalam makalah bahwa salah
satu ciri-ciri dari bryophyta yaitu : Tolafita merupakan tumbuhan yang tidak dapat dibedakan
antara akar, batang dan daun. Maksudnya disini antara akar, batang, dan daun sama bentuknya
jadi tidak bisa dibedakan atau ada hal lain yang membedakan ketiganya!

D. Pertanyaan Yang Muncul

Filum bryophyta (tumbuhan lumut) dibedakan menjadi 3 yaitu lumut daun, hati dan tanduk.
Yang saya tanyakan, jelaskan perbedaan dan persamaan ketiga kelompok tumbuhan lumut
tersebut!

F. Upaya Yang Akan Dilakukan Untuk Meningkatkan Pemahaman Dan Keterampilan

Melakukan proses belajar dengan terlebih dahulu secara demokrasi menentukan model
pembelajaran seperti apa yang akan dilakukan. Setiap anak di rumah pasti memiliki minat,
bakat dan keinginan yang berbeda-beda. Bagaimana caranya jika semua keinginan tersebut
mesti dipenuhi maka akan terjadi masalah. Oleh karena itu perlu adanya satu kesepakatan
bersama yang terjadi antara orang tua dan anak-anak. Dengan mempersatukan semua
keinginan yang didasarkan pada minat dan bakat anak terlebih dahulu, maka kita sebagai orang
tua tinggal melaksanakan apa yang terbaik untuk mereka jalankan.

Anda mungkin juga menyukai