Anda di halaman 1dari 3

1.

Pendidikan sepanjang hayat (life long education) adalah sebuah sistem pendidikan yang dilakukan
oleh manusia ketika lahir sampai meninggal dunia. Pendidikan sepanjang hayat merupakan
fenomena yang sudah tidak asing lagi. Dimana tahap-tahap pelaksanaannya adalah harus ada :
motivasi, perhatian dan pelajaran, menerima dan mengingat, reproduksi, generalisasi, menerapkan
apa yang telah diajarkan serta umpan balik. Dimana pendidikan sepanjang hayat ini juga akan
mampu membentuk kemandirian dari seseorang, salah satunya dengan pendidikan non formal, yang
mampu membangkitkan daya pikir, berbuat positif dari, oleh dan untuk dirinya sendiri serta
lingkungan.

sebagaimana dijelaskan oleh UNESCO Institute for Education (1979), memberikan arahan supaya
pendidikan dikembangkan di atas prinsip-prinsip pendidikan sebagai berikut:

1. Pendidikan hanya berakhir apabila manusia telah meninggalkan dunia fana ini. 2. Pendidikan
sepanjang hayat merupakan motivasi yang kuta bagi peserta didik untuk merencanakan dan
melakukan kegiatan belajar secara tertata.

3. Kegiatan belajar ditujukkan untuk memperoleh, memperbaharui, dan atau miningkatkan


pengetahuan, sikap dan keterampilan yang telah dimiliki dan yang mau atau tidak mauh harus
dimiliki oleh siswa.

4. Pendidikan memiliki tujuan-tujuan berangkat dalam memenuhi kebutuhan belajar dan dalam
mengembangkan kepuasan diri setiap insan yanglakukan kegiatan belajar. 5. Perolehan pendidikan
merupakan prasyarat bayi perkembangan kehidupan manusia, baik untuk memotivasi diri maupun
untuk meningkatkan

kemampuannya, agar manusia selalu

melakukan kegiatan belajar guna memenuhi kebutuhan hidupnya.. 6. Pendidikan

non formal mengakui keberadaan dan pengtingnya pendidikan formal serta dapat menerima
pengaruh dair pendidikan formal karena kehadirannya kedua jalur pendidikan ini untuk saling
melengkapi dan saling mendukung antara satu dengan yang lainnya

2. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar

Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu diidentifikasi aspek-aspek standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dipelajari atau dikuasai siswa. Aspek tersebut perlu
ditentukan, karena setiap aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi
yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran. Setiap aspek standar kompetensi tersebut
memerlukan materi pembelajaran atau bahan ajar yang berbeda-beda untuk membantu
pencapaiannya.

Identifikasi jenis-jenis materi pembelajaran Menurut prosedur (Reigeluth. 1987) materi


pembelajaran aspek kognitif secara terperinci dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu :

a) Materi jenis fakta adalah materi berupa nama-nama objek, nama tempat nama orang, lambang,
peristiwa sejarah, nama bagian atau komponen suatu benda, dan lain sebagainya. b) Materi konsep
berupa pengertian, definisi, hakekat. inti isi.

c) Materi jenis prinsip berupa dalil, rumus, postulat adagium, paradigma, teorema. d) Materi jenis
prosedur berupa langkah-langkah mengerjakan sesuatu secara urut, misalnya langkah-langkah
mencipon. cara-cara pembuatan telur asin atau cara-cara pembuatan bel listrik. Materi
pembelajaran aspek afektit meliputi: pemberian respon, penerimaan (apresisasi). internalisasi, dan
penilaian.

Materi pembelajaran aspek motorik terdiri dari gerakan awal. semi rutin, dan rutin.

Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pilih jenis
materi yang sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditentukan. Perhatikan juga jumlah atau
ruang lingkup yang cukup memadai sehingga mempermudah siswa dalam mencapai standar
kompetensi. Materi yang akan diajarkan perlu diidentifikasi apakah termasuk jenis fakta, konsep.
prinsip. prosedur, afektif, atau gabungan lebih daripada satu jenis materi. Dengan mengidentifikasi
jenis-jenis materi yang akan diajarkan, maka guru akan mendapatkan kemudahan dalam cara
mengajarkannya. Setelah jenis materi pembelajaran teridentifikasi. langkah berikutnya adalah
memilih jenis materi tersebut yang sesuai dengan standar kompetensi atau kompetensi dasar yang
harus dikuasai siswa. Identifikasi jenis materi pembelajaran juga penting untuk keperluan

mengajarkannya.

Memilih su mber bahan ajar

Setelah jenias materi ditentukan langkah berikutnya adalah menentukan sumber bahan ajar. Materi
pembelajaran atau bahan ajar dapat kita temukan dari berbagai sumber seperti buku pelajaran.
majalah. jurnal, koran, internet, media audiovisual, dsb.

3. Belajar kelompok adalah suatu kesatuan yang terdiri atasdua individu atau lebih yang telah
menjalin interaksi dengan baik sehingga antar individu tersebut memiliki bagian tugas dalam usaha
melakukan kegiatan bersama. belajar kelompok lebih ditekankan pada arti kegiatan belajar yang
dilakukan oleh sekumpulan individu yang terorganisasi atau dengan kata lain merupakan wadah
sekumpulan individu untuk melakukan kegiatan belajar bersama.

1. Keuntungan belajar kelompok secara klasikal

• Alat bantu metode yang digunakan adalah ceramah film & demonstrasi • Mengembangkan rasa
aman karena berada dalam kelompok. • Mempermudah pengajaran konsep baru • Meningkatkan
otoritas pengajar. • Mengesankan hanya satu sumber belajar.

2. Kerugian belajar kelompok secara klasikal

• Menggurangi tanggungjawab individu • Mengesampingkan kebutuhan individu & kebutuhan


kelompok besar • Menghambat variasi belajar • Menghambat partisipasi sosial • Meningkatkan
masalah fisik (pengelihatan pendengaran) • Mengurangi keterlibbatan dalam tugas kegiatan

• Mempermudah komunikasi • Meningkatkan interaksi • Mendorong keterlibatan • Mendorong


membantu orang lain & menerima tanggung jawab • Melatih kemampuan berorganisasi

Mengembangkan kemampuan menggambil keputusan • Mengembangkan rasa perlu berbagi


pendapat • Mengingkatkan kerja sama • Memungkinkan kerja sama • Memungkinkan variasi belajar

• Pengajar berkesempatan untuk mengamati, mendergarkan, & mendiangnosis peserta didik

Kerugian pembelajaran kelompok kecil

• Membuat peserta didik tidak bergairah • Membuang waktu jika kemampuan bekerja kelompok
kurang • Membuang waktu jika menenalkan konsep baru • Mengesampingkan kebutuhan anak
pandai & kurang dari kebutuhan kelompok • Mengesampingkan penguasaan materi dari
keterampilan kerja kelompok • Anak pandai mendominasi anak kurang

Sumber BUIP PUST 1314 Tri Sepuyantonu hip avomengajarindonesia.blogspot.com 2012 12 helajar-
kelompok html

Kuntugan pembelajaran kelompok kecil

Anda mungkin juga menyukai