Hasil analisis:
Makalah yang sudah kami buat sebelumnya menggunakan model Keterhubungan
(connected). Karena terdapat banyak butir-butir atau sub bab materi yang digabungkan
menjadi satu dalam makalah ini. Dimana dalam makalah ini disajikan mulai dari definisi
bunyi, gelombang bunyi dan rumus serta kurvanya, macam-macam bentuk bunyi dan
bagaimana mekanisme bunyi bias terdengar oleh indera kita.
(makalah terlampir)
MAKALAH IPA TERPADU
Disusun Oleh
Kelompok 8
Andi Dewi Muhkrimah
Anisa Harlina
Fitria
Anisa Harlina
Puji syukur kehadiran Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya lah
sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Konsep Bunyi
pada Sistem Pendengaran Manusia” tepat pada waktunya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam proses penulisan banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung
untuk itu dengan tulus dan ikhlas dengan penuh hormat penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam kesempurnaan makalah ini.
Namun demikian penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu demi kesempurnaan makalah ini, penulis mengharapkan adanya
kritik dan saran dari semua pihak, untuk menyempurnakan makalah ini.
Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUA
N
B. Tujuan
A. Pengertian Bunyi
Pada bab ini, ada beberapa bahasan mengenai dasar-dasaar sistem audio
atau suara yang meliputi bunyi itu sendiri, kekuatan suara dalam desibel dan
sample rate. Tiga sistem suara ini merupakan pengetahuan dasar mengenai
sejauh mana bunyi itu terwujud melalui medium penghantar. Salah satu contoh
rambatan bunyi akan terdengar jika penghantar tersebut bisa merambatkan
bunyi melalui medium tertentu dengan baik. Ada beberapa pengertian bunyi
secara umum, begitupun menurut sudut pandang ilmu pengetahuan seperti
fisika yakni bunyi adalah sebuah gelombang longitudinal yang merambat
melalui medium tertentu, bunyi terjadi karena adanya getaran sehingga tercipta
sebuah sistem suara yang pada akhirnya bunyi tersebut bisa terdengar oleh
indera pendengaran manusia. Adapun pengertian bunyi menurut kamus besar
bahasa Indonesia yaitu sesuatu yang terdengar (didengar) atau ditangkap oleh
telinga.
B. Gelombang Bunyi
4. Amplitudo
Nilai kecepatan dari gelombang bunyi bervariasi. Hal ini tergantung dari medium
rambatannya. Secara umum, cara menghitung cepat rambat bunyi adalah sebagai berikut:
Modulus young (E ) merupakan ukuran kekakuan suatu bahan zat padat. Nilai modulus
young zat padat berbeda-beda
Gelombang bunyi juga dapat merambat melalui zat cair. Medium zat cair dapat berupa air,
raksa, helium cair, dan lainnya. Rumus untuk menghitung cepat rambat bunyi dalam zat cair
adalah sebagai berikut:
di mana
Gelombang bunyi juga dapat merambat melalui medium udara atau gas. Rumus
untuk menghitung cepat rambat bunyi dalam gas adalah sebagai berikut:
Di mana :
v = cepat rambat bunyi (m/s)
γ = konstanta laplace
R = konstanta gas umum (J/mol K)
T = suhu gas (K)
M = massa molekul relatif gas
Konstanta laplace (notasi γ) adalah perbandingan antara kapasitas kalor gas pada
tekanan tetap dengan kapasitas kalor pada volume tetap. Konstanta laplace dapat dipakai
untuk gas monoatomik atau diatomik.
Proses mendengar diawali dengan suara yang ada di sekitar, berupa getaran atau
gelombang, ditangkap oleh telinga bagian luar. Kemudian getaran diteruskan ke saluran
telinga sehingga memberi tekanan atau pukulan pada gendang telinga (membran timpani).
Ketika gendang telinga bergetar, maka getarannya akan diteruskan ke tulang pendengaran.
Perlu diketahui bahwa telinga tidak hanya berfungsi sebagai organ utama indera
pendengaran, namun juga berperan dalam menjaga keseimbangan tubuh. Fungsi-fungsi
tersebut secara khusus didukung oleh kerja sama dengan organ lain.
Beberapa organ yang saling terkait dalam menjaga fungsi keseimbangan tubuh adalah:
A. Kesimpulan
Edison, Thomas A. 1878. The State of Recorded Sound Preservation in the United
States, ANational Legacy at Risk in The Digital Age, Washington, D.C.:
2010.
Holfman Tomlinson. 2010. Sound For Film And Television, Oxford: Focal Press.
Lord Peter., Templeton Duncan, 2001 Detailing For Acoustic/Third Edition, Detail
Akustik, Jakarta: Erlangga
Mediatika, Chritiana E. 2002. Akustika Bangunan, Prinsip-Prinsip dan Penerapannya
di Indonesia, Jakarta: Erlangga.
Peterson, Blake, 2014. Spectrum Analysis Basics, Application Note 150, USA:
Agilent Tecnologies.