Anda di halaman 1dari 2

Dalam beberapa tahun terakhir, dengan perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi, yang ditandai dengan perkembangan ilmu digital yang semakin pesat,
hampir semua proses bisnis dari hulu sampai ke hilir mengalami proses digitalisasi.
Proses ini dapat kita lihat dengan maraknya proses bisnis on line dan sales marketing
baik barang maupun jasa misalnya buka lapak untuk marketing barang dan jasa
transportasi dengan menggunakan jasa on line. Lebih-lebih di tahun 2019 ini, peran
Human Resource Management atau yang lebih kita kenal dengan sebutan HR semakin
ramai bak cendawang di musim hujuan dengan banyaknya keterlibatan pegawai
(employee) bersama employer, pengguna teknologi real-time, serta perekrutan sumber
daya manusia (SDM) potensial dan mempunyai kemampuan teknologi untuk masa
yang akan datang.

Secara pelaksanaan tugas dan fungsi, setiap bagian atau devisi dalam
sebuah instansi memiliki peran masing-masing. Keberadaan human resource (HR)
dalam instansi memegang peran yang sangat strategis dalam mendukung dan
berkontribusi dalam pencapaian tujuan dan kemajuan organisasi. Dalam menjalankan
Tugas-tugas tersebut akan sangat memakan waktu jika dikerjakan dengan cara
tradisional. Untuk itu banyak perusahaan yang mempertimbangkan untuk
menggunakan software atau aplikasi yang diyakini dapat membantu para pegawai
dalam meningkatkan produktivitas kerja yang lebih baik, efektif dan efesien.

Aparatur Sipil Negara (ASN) yang handal merupakan investasi berharga


bagi instansi pemerintah pusat maupun daerah. Oleh karena itu, kemampuan dan
profesionalitas ASN perlu ditingkatkan supaya dapat mencapai visi dan misi
pemerintah. Peningkatan kemampuan dan profesionalitas ASN dapat dilakukan
dengan pengembangan sumber daya aparatur. Pengembangan sumber daya aparatur di
kalangan birokrasi telah disadari sebagai sesuatu hal yang sangat penting untuk
mewujudkan tercapainya kondisi pemerintah yang profesional dalam good
governance.

Dalam rangka peningkatan dan pengembangan kualitas aparatur


pemerintah, maka salah satu upaya penting yang harus dilakukan adalah melalui
pendidikan dan pelatihan (diklat). Sebagaimana dipahami secara umum bahwa
pendidikan dan pelatihan PNS bertujuan untuk meningkatkan kompetensi PNS sesuai
dengan bidang tugasnya. Hal ini sesuai dengan konsepsi yang termuat dalam
Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan
PNS, bahwa orientasi pendidikan dan pelatihan PNS adalah pada pengembangan
kompetensi (competence-based training). Konsepsi ini menuntut bahwa yang menjadi
ultimate goal dari pendidikan dan pelatihan adalah peningkatan kompetensi PNS, baik
kompetensi manajerial, kompetensi teknis maupun kompetensi sosial kulturalnya.

Salah satu jenis diklat yang menjadi fokus pengembangan ASN adalah
diklat pengawas madrasah yang diharapkan mampu meningkatkan kinerja individu
dan instansi. Alumni diharapkan mampu menunjukkan peningkatan kinerja dengan
mengimplementasikan pengetahuan yang didapat selama diklat dan disesuaikan
dengan kondisi lembaga alumni. Selain itu, kompetensi lain yang diharapkan adalah
munculnya kompetensi adaptive leadership kepengawasan. Pengawas diharapkan
mampu memobilisasi sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan secara
khusus dan tujuan organisasi secara umum. Kompetensi ini juga diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan pegngawas untuk membangun dan mendorong inovasi
para guru yang dalam wilayah tugas kepengawasannya. Kompetensi-kompetensi di
atas merupakan target (output) dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
pengawas madrasah. Akan tetapi, pencapaian tersebut tidak mudah untuk
direalisasikan mengingat adanya tantangan dan hambatan, baik internal maupun
eksternal. Contohnya kinerja alumni, sangat dipengaruhi oleh motivasi individu dan
kondisi lembaga. Kondisi leadership alumni juga dapat mempengaruhi langsung
kinerja alumni. Ketersedian anggaran juga menjadi kendala yang sering ditemui
dalam pencapaian kinerja individu maupun lembaga. Sedangkan pada level outcome,
alumni diharapkan mampu mendorong budaya inovatif di madrasah dengan mampu
membangun inovasi-inovasi sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas madrasah. Selain
itu, inovasi tersebut juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan baik
dari kualitas maupun kuantitas pelayanan. Akan tetapi, upaya untuk melakukan
perubahan dan inovasi sering menghadapi hambatan.untuk membantu para alumni
dalam menyelesaikan persoalan, permasalahan dan kendala dalam melaksanakan
tugasnya. Maka lembaga-lembaga diklat masih perlu melakukan pemantauan terhadap
ketercapaian outcome lembaga kediklatan. Untuk itu masih diperlukan sebuah upaya
yang bisa membantu para alumni dalam mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi
ditempat tugas masing-masing.

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dalam penelitian dan


pengembangan ini telah dibangun sebuah media komunikasi yang terkoneksi antara
alumni dengan penyelenggara diklat yang dalam hal ini adalah para widyaiswara yang
cakap dan mampu dalam mata diklat supervisi akademik.

Anda mungkin juga menyukai