Anda di halaman 1dari 4

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR…………………………………………………….i

DAFTAR
ISI..................................................................................................................ii

PENDAHULUAN.........................................................................................1

1.1  Latar
Belakang........................................................................................................1

1.2  Rumusan
Masalah...................................................................................................1

1.3 Tujuan……………………………………………………………………..1

PEMBAHASAN................................................................................................2

2.1   AVSEC...............................................................................2

2.2   CHECK IN...............................................................................9

2.3  TUGAS AMC............................15

2.4  ALAT YANG DIGUNAKAN...........................19

2.5 PEMERIKSAAN PENUMPANG……………….

PENUTUP..................................................................................................8

3.1  Kesimpulan............................................................................................8

3.2  Saran.....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..............................

DAFTAR GAMBAR…………………….
2.5 Pemeriksaan Penumpang

Pada dasarnya, Unit Penyelenggara Bandar Udara atau Badan Usaha


Bandar Udara bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan
keamanan terhadap penumpang dan bagasi kabin yang akan naik ke
pesawat udara.
Pemeriksaan keamanan bertujuan untuk mencegah terangkutnya
barang dilarang yang dapat dipakai untuk melakukan tindakan
melawan hukum atau menganggu keamananpenerbangan.
Apabila dalam pemeriksaan keamanan ditemukan barang dilarang
(prohibited item) yang ada pada penumpang dan bagasi kabin yang
dilarang masuk pesawat udara, harus ditahan atau disita oleh personel
keamanan bandar udaradan selanjutnya diproses sesuai ketentuan
yang berlaku. Barang yang dilarang (prohibited items) yang ditahan
atau disita dapat disimpan selama 1 bulan, dan jika pemilik tidak
kembali untuk mengambil barang tersebut maka barang yang dilarang
tersebut akan dimusnahkan.

UU No.1 Tahun 2009 pasal 334:


”Bahwa setiap orang perseorangan baik crew pesawat, kendaraan, kargo,
dan pos yang akan memasuki daerah keamanan terbatas wajib memiliki
izin masuk daerah terbatas atau tiket pesawat udara bagi penumpang
pesawat udara, dan dilakukan pemeriksaan keamanan.”
Personel keamanan bandar udara harus memastikan penumpang,
personel pesawat dan barang bawaan dan orang perseorangan yang
memasuki daerah keamanan terbatas dan atau ruang tunggu tidak
membawa barang dilarang (prohibited item) yang dapat digunakan untuk
melakukan tindakan melawan hukum dalam penerbangan. Pemeriksaan
tersebut dilakukan di tempat pemeriksaan keamanan (Security Check
Point). Personel keamanan bandar udara yang bertugas sebagai pengatur
arus masuk penumpang, personel pesawat udara dan orang
perseorangan serta barang bawaan, melakukan kegiatan:
a. Memeriksa izin masuk ke daerah keamanan terbatas dan ruang tunggu.
b. Mengatur, memeriksa dan mengarahkan serta memastikan, antara lain:
1. Bagasi atau barang bawaan yang ditempatkan pada conveyor belt
mesin x-ray pada posisi yang tepat untuk pemeriksaan dan
memastikan jarak antara dua bagasi atau barang bawaan.
2. Mantel, jaket, topi, ikat pinggang, ponsel, jam tangan, kunci dan
barang barang yang mengandung unsur logam diperiksa melalui mesin
x-ray.
3. Laptop dan barang elektronik lainnya dengan ukuran yang sama
dikeluarkan dari tas atau bagasi dan diperiksa melalui mesin x-ray.
4. Semua cairan, aerosol dan gel diperiksa melalui mesin x-ray
5. Setiap penumpang, personel pesawat udara, orang perseorangan
dan barang bawaan masuk melalui jalur pemeriksaan pada tempat
pemeriksaan keamanan (Security Check Point/SCP)
c. mengatur antrian penumpang, personel pesawat udara dan orang
perseorangan yang akan dilakukan pemeriksaan keamanan.
Pada tempat pemeriksaan keamanan, pemeriksaan badan
dikecualikan untuk RI 1 (Presiden) dan RI 2 ( Wakil Presiden )

Tempat pemeriksaan keamanan dibagi menjadi 2 area, yaitu:


a. Tempat pemeriksaan keamanan pertama (Security Check
Point/SCP-1) di daerah keamanan terbatas. Terletak pada pintu masuk
menuju daerah sekitar tempat pelaporan keberangkatan (counter
check-in).
b. Tempat pemeriksaan keamanan kedua (Security Check Point/SCP-
2). Terletak di daerah pintu masuk menuju ruang tunggu.

Jalur pemeriksaan keamanan pertama dan kedua yang menggunakan


peralatan keamanan penerbangan harus mempunyai peralatan
keamanan paling sedikit meliputi:
a. Mesin x-ray bagasi kabin
b. Gawang detektor logam (Walk Through Metal Detector)/ WTMD
c. Detektor logam genggam (Hand Held Metal Detector/HHMD)

Pada bandara Mutiara Sis Al-jufrie, fasilitas keamanan penerbangan


terdiri dari :
- X-ray
- WTMD (Wall Through Metal Detector)
- HHMD ( Hand Held Metal Detector)
- WMD
- Explosif detector
- Explosif liquid
- CCTV
- mobil patroli

Dan karena sekarang sedang Pandemi COVID-19 maka seluruh


penumpang harus melakukan rapid test dan harus divalidasi di KKP
(Kantor Kesehatan Pelabuhan). Jika tidak, maka calon penumpang
tidak diperbolehkan untuk berangkat.

Personel keamanan bandar udara wajib menolak penumpang,


personel pesawat udara dan orang perseorangan serta barang bawaan
yang memasuki ruang tunggu apabila tidak memiliki izin masuk dan
atau menolak untuk diperiksa.
Personel keamanan bandar udara harus mengeluarkan
penumpang, personel pesawat udara dan orang perseorangan serta
barang bawaan yang tidak memilki izin masuk dan atau menolak untuk
diperiksa yang telah berada di ruang tunggu, dan memeriksa ulang
seluruh penumpang serta memastikan keamanan ruang tunggu.

Jika ada personel TNI/POLRI yang akan berangkat dengan


pesawat udara maka operator bekerja sama untuk mengosongkan
peluru dan disimpan dalam kotak yang berisi pasir setinggi 50cm, dan
dibuatkan Security Item terkait identitas Nama pemilik barang, bandara
asal, bandara tujuan. Kemudian diserahkan ke counter check-in dan
harus ditangani langsung oleh security maskapai. Dan jika barang atau
benda tajam tidak diizinkan untuk dibawa ke dalam pesawat maka
harus dititipkan di loker.
Petugas tekhnis juga diperiksa jika membawa barang tajam.
Setiap barang temuan harus dicatat di logbook.

Anda mungkin juga menyukai