Anda di halaman 1dari 6

TELAAH JURNAL

“EFFECT OF FORTIFICATION OF BREAST MILK IN CONJUGATION WITH


PROTEIN SUPPLEMENT ON NEURODEVELOPMENT OF PRETERM LOW
BIRTH WEIGHT INFANTS AT 3 YEARS”

DISUSUN OLEH :
SURYA RAKHMAT HIDAYAT
2011102412004

PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
TAHUN AJARAN 2020/2021
TELAAH JURNAL
STROBE Statement—checklist of items that should be included in reports of
observational studies

No. Recommendation
Item
Title and 1 Judul:
abstract
Pengaruh fortifikasi ASI dalam konjugasi dengan suplemen protein
terhadap perkembangan saraf bayi prematur BBLR 3 tahun. Nama
penulis jurnal dicantumkan tanpa gelar akademik dan ditempatkan
dibawah judul jurnal.
Abstrak:
Yang telah dilakukan dan ditemukan dalam abstrak adalah peneliti
menyelidiki bagaimana untuk pengaruh suplementasi protein pada
bayi berat lahir sangat rendah (VLBW = berat lahir di bawah 1500
gram) pada pertumbuhan neurologis pada tahun ketiga kelahiran..
menyelidiki pertumbuhan neurologis dalam dua kelompok kontrol
dan intervensi masing-masing kelompok, n = 18 subjek.
Introduction
Background/ 2 Kelahiran prematur mengacu pada kelahiran yang terjadi pada
usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Menurut WHO, prevalensi
Rationale
kelahiran prematur meningkat di sebagian besar negara selama
beberapa dekade terakhir Dari 121 juta neonatus yang lahir di
dunia setiap tahun, sekitar 23 juta bayi berat lahir rendah (berat
kurang dari 2500 gram) lahir, yang sebagian besar terkait dengan
negara berkembang Kelahiran prematur dianggap sebagai
penyebab utama kematian pada bayi di bawah usia 5 tahun di
seluruh dunia pada tahun 2016, terhitung 16% dari kematian total
dan 35% kematian bayi
Dampak pemberian ASI terhadap kesehatan dan pertumbuhan
bayi prematur tidak dapat disangkal. Pemberian ASI telah
diindikasikan untuk memainkan peran kunci dalam meningkatkan
perkembangan saraf anak di berat lahir sangat rendah (<1500 g).
Objectives 3 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki efek
suplementasi protein pada bayi lahir sangat rendah tentang
pertumbuhan neurologis di tiga tahun kelahiran..
Methods
Study design 4 Studi intervensi yang menggunakan kelompok kontrol, kelompok
18 anak menyusu asi dari ibu nya dan diberikan suplemen, dan
kelompok 18 anak setelah mencapai usia 3 tahun.
Setting 5 Secara keseluruhan, sampel yang didapatkan yaitu 18 bayi di
Rumah Sakit Akbar Abadi di Teheran, Iran
Participants 6 Pesertanya merupakan bayi, uji klinis ini dilakukan pada bayi
dengan berat kurang dari 1200 gram yang dirawat di NICU Rumah
Sakit Akbar Abadi di Teheran, Iran selama tahun 2014-2015.
Kelompok intervensi termasuk anak usia 3 tahun dengan berat
badan kurang dari 1200 gram saat lahir dan telah menerima
suplementasi protein selama rawat inap NICU.
Variables 7 Variabel Dependen:
Suplemen protein
Variabel Independen:
Perkembangan saraf bayi berat lahir rendah
Data sources/ 8 Dalam penelitian ini menggunakan intervensi kepada bayi secara
Measurement langsung pemberian asi dengan suplemen selama satu tahun.
Bias 9 Dalam perjalanan penelitian mengalami penurunan jumlah subjek
(misalnya, kurangnya akses ke bayi, kesalahan dalam nomor
telepon, dll.).
Study size 10 18 sampel yang didapat yaitu bayi selama rawat inap NICU
Quantitative 11 Tidak dicantumkan di dalam penelitian.
variables
Statistical 12 Setelah mengumpulkan informasi dengan check list, mereka
methods berhasil dienkripsi dan masuk ke komputer. Semua data dianalisis
menggunakan SPSS Statistics V22.0. Hasil untuk kuantitatif
variabel dinyatakan sebagai mean dan standar deviasi (mean ±
SD) dan variabel kualitatif sebagai persentase. P <.05 dianggap
signifikan secara statistik. Data kuantitatif dan data kualitatif
dianalisis menggunakan t-student dan chi-square, masing-masing.
Results
Participants 13 18 sampel yang didapat yaitu bayi selama rawat inap NICU,
Kontak dilakukan dengan keluarga bayi yang baru lahir melalui
telepon dan koordinasi yang diperlukan adalah dilakukan atas
kehadiran mereka di klinik sehari di Akbar Abadi RSUD. Pada hari
tertentu, semua bayi diperiksa oleh terapis di klinik dan
pertumbuhan neurologis mereka diukur menggunakan bins, asq,
newsha tools. Terapis terlibat dalam perekrutan dan evaluasi
dibutakan untuk alokasi intervensi (fortifikasi dengan atau tanpa
protein) melalui penelitian. The Ages and Stages Questionnaire
(ASQ) digunakan dalam studi untuk mengevaluasi keterampilan
bayi dari usia 2 hingga 60 tahun bulan, yang merupakan alat yang
berguna untuk menentukan ba i yang berisiko untuk keterlambatan
perkembangan. Kuesioner ini terdiri dari 30 orang tua yang diisi
pertanyaan yang mampu menyaring perkembangan kinerja dalam
lima kategori (motorik kasar dan halus keterampilan, komunikasi,
memecahkan kesulitan, dan personal-interaksi sosial). Perlu
dicatat bahwa 15 hingga 20 menit diperlukan untuk menyelesaikan
kuesioner pada orang tua atau pengasuh lainnya, dan 2-3 menit
untuk profesional.
Descriptive data 14 Dalam jurnal ini tidak di jelaskan untuk kriteria inklusi dan eklusi.
Outcome data 15 Dalam jurnal ini telah di sampaikan jika Penerapan fortifikasi ASI
dalam konjugasi dengan suplemen protein terhadap
perkembangan saraf bayi prematur BBLR tidak secara signifikan
mempengaruhi pada bayi prematur pada minggu pertama
kehidupan tidak mampu mempengaruhi tingkat pertumbuhan
lingkar kepala, pertumbuhan linier, dan berat dalam jangka
panjang. Uji coba lebih besar lebih lanjut diperlukan untuk
mencapai hasil yang lebih baik dan pasti dan untuk menentukan
titik waktu penilaian dan protein yang lebih baik dosis asupan untuk
hasil yang menguntungkan dan / atau merusak serta keamanan
jangka panjang pada bayi prematur Very Low Birth Weight.
Main results 16 69,44% pasien adalah laki-laki dan 30,56% diantaranya adalah
perempuan. 22,22% neonatus memiliki usia kehamilan 27 sampai
25 minggu, diikuti oleh 29-27 minggu (22,2%), 31-29 minggu
(41,67), 33-31 minggu (8,33%), dan 35 -33 minggu (5,56%). Selain
itu, 47,22% pasien berusia di antara usia tersebut 14-24 bulan,
diikuti oleh 24-34 bulan (36,11%), dan rentang usia 34-44 bulan
(16,67%). Hasil yang disajikan di sini menunjukkan bahwa 22,22%
dari bayi memiliki berat lahir 750-900 g, dan 50% diantaranya
memiliki berat lahir 900-1050 g, dan sisa neonatus menunjukkan
berat lahir 1050-1200 g (27,78%).
BINS Tool menunjukkan bahwa tidak ada yang signifikan korelasi
antara pertumbuhan neurologis dan penerimaan protein pada bayi
ELBW di awal persalinan dengan alat BINS dalam dua kelompok
(p = 0,266).
Other analyses 17 Pada penelitian ini tidak dijelaskan apakah dalam penelitian ini
menggunakan analisis lain
Discussion
Key results 18 Hasil dari penelitian jurnal tersebut menunjukan bahwa Penerapan
fortifikasi ASI dalam konjugasi dengan suplemen protein terhadap
perkembangan saraf bayi prematur BBLR tidak terlalu signifikan
memberikan efek pada perkembangan saraf bayi prematur BBLR.
Limitations 19 Studi uji klinis ini dilakukan pada bayi dengan berat kurang dari
1200 gram, yang diterima di NICU dari Rumah Sakit Akbar Abadi
di Teheran, Iran selama 2014-2015. Kelompok intervensi
termasuk anak berusia 3 tahun anak yang beratnya kurang dari
1200 gram saat lahir dan telah menerima suplementasi protein
selama Rawat inap NICU, peneliti mulai nutrisi enteral setelahnya
48 jam sejak lahir sebagai pemberian makan enteral minimal dan
volume makan ditingkatkan 20cc / kg / hari. Protein ditambahkan
ke ASI saat jumlah ASI mencapai 100 cc / kg / hari, saat ini nutrisi
parenteral dihentikan dan volume makan ditingkatkan 20cc / kg /
hari hingga mencapai 150-180cc / kg / hari. peneliti juga
menambahkan penguat ASI (FMS, Aptamil, DANON, dan
Belanda). suplement protein dihentikan padahal berat bayi
mencapai 1500 gram. Kelompok kontrol diberi makan serupa
dengan intervensi kelompok, tanpa asupan tambahan protein.
kelompok anak-anak disusui dengan air susu ibu bersamaan
dengan penguat ASI, dan protein (18 subjek). Selanjutnya,
kelompok lain menerima ASI dan milk fortifier, dimana bayi-bayi ini
telah mencapai usia dari 3 tahun (18 subjek). Dalam penelitian
mengalami kendala, misalnya, kurangnya akses ke bayi,
kesalahan dalam nomor panggilan, dll. Oleh karena itu, 18 bayi di
setiap kelompok secara acak terdaftar dalam penelitian ini. Pada
kelompok pertama (intervensi), neonatus pada minggu pertama
hidup mereka menerima suplemen bubuk protein 0,8-0,6 gram per
hari yang ditambahkan ke susu ibu menjadi dua atau tiga dosis
terpisah, dan volume ASI (200-100 cc / kg berat bayi per hari)
Interpretation 20 Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh
suplementasi protein pada bayi ELBW terhadap pertumbuhan
neurologis pada tahun ketiga kelahiran, kontak dilakukan dengan
keluarga bayi yang baru lahir melalui telepon dan koordinasi yang
diperlukan adalah dilakukan atas kehadiran mereka di klinik sehari
di Akbar Abadi RSUD. Pada hari tertentu, semua bayi diperiksa
oleh terapis di klinik dan pertumbuhan neurologis mereka diukur
menggunakan bins, asq, newsha tools. Terapis terlibat dalam
perekrutan dan evaluasi dibutakan untuk alokasi intervensi
(fortifikasi dengan atau tanpa protein).
Generalisability 21 Penelitian ini memungkinkan dilakukan Replikasi pada lokasi
penelitian lain untuk mengetahui efektifitas dari fortifikasi ASI
dalam konjugasi dengan suplemen protein terhadap
perkembangan saraf bayi prematur BBLR, kemudian tentunya
dengan mempertimbangkan beberapa keterbatasan dalam
penelitian ini untuk selanjutnya dapat diperbaiki agar penelitian
yang serupa kedepannya dapat lebih Optimal.
Other
information
Funding 22 Dukungan finansial dan sponsorship: Nihil.

Anda mungkin juga menyukai