Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS PENERAPAN

PENERANGAN JALAN UMUM SOLAR CELL UNTUK


KEBUTUHAN PENERANGAN DI JALAN TOL DARMO
SURABAYA
Engga Kusumayogo1, Unggul Wibawa, Ir., M.Sc.2, Hadi Suyono, ST., MT., Ph.D 3
¹Mahasiswa Teknik Elektro, ¸²·³Dosen Teknik Elektro, Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
E-mail: Enggakusumayogo@ymail.com

Abstract- The energy crisis is a fundamental problem in Jawa Timur atau tepatnya berada pada diantara 70 9’-
Indonesia, particularly the problem of electrical energy 70 21’lintang selatan dan 1120 36’ – 1120 54’bujur
crisis. Electrical energy is the energy that is necessary timur. Di Surabaya ini juga terdapat Jalan Tol Darmo
for modern man. In the event of a power outage, many yang PJU-nya mengalami perubahan. PJU pada Jalan
activities will be halted immediately. Tol Darmo Surabaya ini dilakukan perubahan
Solar energy is one of the main expectations
dengan mengganti PJU biasa yang memakai lampu
as a natural energy source that can hardly be said to be
exhausted. Solar cell is a panel consisting of multiple merkuri dengan sistem baru yaitu menggunakan
and diverse cell types. The use of solar cell has been sollar cell dimana lampu sudah menggunakan LED.
widely used in developing countries and developed Jalan Tol Darmo merupakan jalan akses keluar
countries where the beneficiaries are not only small in Tol yang menghubungkan arah Mayjend Sungkono
scope, but has been widely used for industrial and Surabaya. Jalan PJU yang akan diganti pada Jalan
street lighting so that solar energy can be used as an Tol Darmo sepanjang 750 meter. Berikut ini adalah
alternative energy source specified. In this paper will gambar yang menunjukkan Jalan Tol Darmo beserta
be made on technical and economic analysis of solar PJU setelah diganti dengan menggunakan sollar cell.
cell PJU lighting for lighting needs in darmo Surabaya
toll road.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Keywords : PJU, lamp, power
A. Lampu Penerangan Jalan
Abstrak- Krisis energi adalah masalah yang sangat Lampu penerangan jalan merupakan (a) bagian
fundamental di Indonesia khususnya masalah dari bangunan pelengkap jalan yang dapat diletakkan
krisis energi listrik. Energi listrik merupakan atau dipasang di kiri atau kanan jalan dan atau di
energi yang sangat diperlukan bagi manusia tengah (di bagian median jalan) yang digunakan
modern. Pada saat terjadi pemadaman listrik, untuk menerangi jalan maupun lingkungan di
maka banyak kegiatan akan terhenti seketika. sekitar jalan yang diperlukan termasuk
Sumber energi matahari merupakan persimpangan jalan, jalan layang, jembatan dan
salah satu harapan utama sebagai sumber energi jalan di bawah tanah; (b) suatu unit lengkap yang
alam yang hampir dapat dikatakan tidak akan terdiri dari sumber cahaya, elemen optik, elemen
habis. Solar cell merupakan suatu panel yang elektrik dan struktur penopang serta pondasi tiang
terdiri dari beberapa sel dan beragam jenis. lampu.
Penggunaan solar cell ini telah banyak digunakan
di Negara-negara berkembang dan negara maju a. Struktur Lampu Penerangan Jalan Umum
dimana pemanfaatnya tidak hanya pada lingkup Berdasarkan jenis sumber cahaya, lampu
yang kecil, tetapi sudah banyak digunakan untuk penerangan jalan umum dapat pula dibedakan atas 2
keperluan industri dan penerangan jalan umum (dua) macam yaitu lampu merkuri dan lampu
sehingga energi matahari dapat dijadikan sebagai sodium.
sumber energi alternatif tertentu. Dalam skripsi
ini akan di lakukan analisis teknis dan ekonomis
penerangan PJU solar cell untuk kebutuhan
penerangan di jalan tol darmo Surabaya. a. Lampu Merkuri b. Lampu Sodium
Gambar 1 Contoh Lampu Merkuri dan Sodium
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Marga, 1991
Kata kunci : PJU, lampu, daya

I. PENDAHULUAN
b. Tiang Lampu Penerangan Jalan
Tiang merupakan komponen yang digunaka
Kota surabaya sebagai ibu kota provinsi Jawa untuk menopang lampu. Beberapa jenis tiang
Timur yang terletak di tepi pantai utara provinsi yang digunakan untuk lampu jalan adalah tiang besi
1
dan tiang octagonal. Berdasarkan bentuk C. Dasar Pencahayaan
lengannya (stang ornamen), tiang lampu jalan dapat a. Fluks Cahaya
dibagi menjadi 3, berikut contohnya: Fluks cahaya adalah seluruh jumlah cahaya
yang dipancarkan dalam satu detik.
(3)
Dimana : Φ : fluks cahaya (lm)
ω : sudut ruang dalam staredian (sr)
I : intensitas cahaya (Cd)

b. Intensitas Penerangan
Intensitas penerangan atau iluminasi di suatu
a.Lengan b. Lengan c. Tanpa
bidang adalah fluks cahaya yang jatuh pada 1 meter 2
Tunggal Ganda Lengan dari bidang itu.
Gambar 2 Beberapa Bentuk Lengan Tiang Lampu Jalan rata-rata (4)
Sumber : SNI 7391, 2008
Dimana :E : intensitas penerangan (lux)
Untuk menentukan sudut kemiringan stang Φ : fluks cahaya dalam lumen (lm)
ornamen, agar titik penerangan mengarah ketengah- A : luas bidang (m2)
tengah jalan, maka :
(1) c. Luminasi
Sehingga : Luminasi adalah suatu ukuran untuk terang
suatu benda. Luminasi yang terlalu besar akan
(2)
menyilaukan mata.
(5)
2
Dimana :L : luminasi (cd/cm )
I : intensitas cahaya (cd)
As : luas semu permukaan (cm2)

d. Efikasi
Efikasi cahaya merupakan hasil bagi antara
fluks luminous dengan daya listrik masukan suatu
sumber cahaya.
(6)
Dimana :K : efikasi cahaya (lm/watt)
Φ : fluks cahaya (lm)
P : daya listrik (watt)

e. Daya Lampu Total (7)


P total = P x n x cos φ
Gambar 3 Penentuan sudut kemiringan stang ornamen terhadap
Dimana :
lebar jalan P total : Daya lampu total (W)
Sumber : SNI 7391, 2008 P : Daya lampu (W)
Dimana : N : Jumlah lampu per APP
h :tinggi tiang
t :jarak lampu ke tengah-tengah jalan f. Daya Lampu Tiap Bulan (8)
c :jarak horizontal lampu-tengah jalan P bulan = P total x t
W1 :tiang ke ujung lampu Dimana :
W2 :jarak horizontal lampu ke ujung jalan P bulan :Daya lampu total tiap bulan
(kWh/bulan)
B. Jalan P total : Daya lampu total
Jalan adalah prasarana transportasi darat t : waktu nyala (jam/bulan)
yang meliputi segala bagian jalan, termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang g. Biaya Pemakaian
diperuntukkan bagi lalu lintas yang berada pada M = U x Pbulan (9)
permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan Dimana :
atau air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan M : Biaya pemakaian tiap bulan (Rp/bulan)
kabel. Terdapat beberapa jenis jalan yaitu : U : Tarif biaya pemakaian tiap bulan
a. Jalan Arteri (Rp/kWh)
b. Jalan Kolektor Pbulan : Daya total lampu tiap bulan (W)
c. Jalan Lokal

2
D. Prinsip Kerja Solar Cell III. Metodologi Penelitian
Sistem photovoltaic menghasilkan daya A. Kerangka Utama
keluaran hanya pada saat modul photovoltaic disinari
matahari, oleh karena itu sistem photovoltaic Studi Literatur
menggunakan mekanisme penyimpanan energi agar
energi listrik selalu tersedia pada waktu matahari
sudah tidak menyinari (malam hari). Baterai Pengambilan Data :
merupakan komponen yang digunakan untuk  Data aspek teknis ( pelebaran jalan dan PJU )
penyimpanan energi listrik yang dihasilkan array  Data aspek ekonomis ( biaya investasi dan
photovoltaic. Selain untuk media penyimpanan operasional PJU )
energi listrik, baterai juga digunakan untuk
pengaturan sistem tegangan dan sumber arus yang
dapat melebihi kemampuan array photovoltaic. Analisa dan Perhitungan
(Messenger, 2004:47)  Perhitungan aspek teknis ( penentuan jenis jalan,
Aplikasi Solar Cell jenistiang, letak tiang, jumlah lampu, jenis lampu,
Sebelum mendesain sistem energi alternatif daya lampu, jatuh tegangan, rugi jaringan,
yang memanfaatkan solar cell ada beberapa hal yang penentuan kabel )
perlu dipertimbangkan yaitu :  Pehitungan aspek ekonomis ( biaya investasi
a. Pemakaian daya rata-rata selama 24 jam. penggantian PJU , biaya operasional)
b. Pemakaian daya rata-rata pada malam hari
(terhitung dari nilainya sinar matahari yang
mengenai solar cell).
c. Pemakaian daya puncak. Pengecekan hasil perhitungan
Gambaran diatas memperlihatkan sistem energi dengan kriteria yang ditetapkan
listrik alternatif yang memanfaatkan sinar matahari. dari BSN, Dirjen Bina Marga dan
Pertimbangan-pertimbangan diatas digunakan untuk beberapa literatur
mengetahui spesifikasi komponen yang akan
dipasang pada sistem tersebut, karena salah memilih
komponen bisa menyebabkan sistem ini tidak
Sesuai Tidak Sesuai
bekerja dengan baik (mudah rusak/tidak maksimal).
Adapun tiap bagian antara lain yaitu :
a. Solar cell
b. Switch Controller Pengambilan kesimpulan dan saran
c. Baterai
d. Inverter
Gambar 4 Diagram alir penellitian
Sumber : Penulis
E. Perhitungan Energi dan Biaya Listrik PLN
Penerangan Jalan Umum B. Lokasi Penelitian
Tarif yang digunakan untuk lampu pada rumah Obyek penelitian pada skripsi ini adalah
menurut aturan Perusahaan Listrik Negara adalah mencari dan menganalisa nilai ekonomisnya dari
termasuk golongan R1 dengan harga Rp 1385,- per pergantian penerangan jalan umum (PJU) tanpa
kWh tanpa biaya beban , melainkan disebut RM atau menggunakan solar cell menjadi yang menggunakan
Rekening Minimum yang harus dibayarkan. solar cell yang bertempat di TOL satelit raya darmo
Perhitungannya. Tarif dasar untuk PJU adalah : SURABAYA.
Biaya Bulanan P1-TR = Biaya Beban + ((daya
dipakai kVAh) x Rp 1385,-) (10) C. Data – Data Yang Dibutuhkan
dengan biaya beban : Data yang diperlukan dalam penyusunan tugas
RM1 = jam menyala x daya tersambung (kVA) x akhir ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah
Biaya pemakaian (11) data yang sudah tersedia. Data sekunder yang
diperoleh adalah dari data penerangan jalan umum
yang sebelumnya dan membandingkan dengan data
penerangan jalan umum (PJU) setelah menggunakan
solar cell.

D. Metode Pengambilan Data


1. Studi Literatur yaitu dengan melakukan studi
pustaka berkaitan dengan perencanaan lampu
penerangan jalan.
2. Pengambilan Data baik data tertulis maupun
pengamatan langsung.

3
E. Perhitungan dan Analisis Data dengan lebar jalan 7 meter dan panjang stang
1. Pada sisi teknis, hal yang dilakukan adalah ornament 1 meter.
penentuan desain PJU yang meliputi jenis tiang,
jumlah titik, jenis lampu, dasar penerangan, Tabel 1 Perbandingan tinggi tiang terhadap sudut kemiringan
stang ornamen
pengaturan penerangan, pengertian solar cell, N Tinggi Tiang Sudut Stang Ornamen
cara kerja solar cell. o (meter) (meter)
2. Pada sisi ekonomis, hal yang dilakukan adalah 1 7 42.940
penghitungan biaya penggantian PJU dan biaya
operasional selama menyala selama satu bulan. 2 8 39.100

3 9 35.900
F. Penutup
4 10 33.070
Pada tahapan ini dilakukan pengambilan
kesimpulan berdasarkan data hasil perhitungan dan 5 11 30.680
analisis, yaitu pergantian Penerangan Jalan Umum Berdasarkan tabel diatas, diperoleh bahwa
agar didapat hasil yang lebih baik dari segi teknis semakin tinggi tiang yang digunakan, maka sudut
maupun ekonomis. stang ornamen diperoleh semakin kecil. Artinya jika
semakin tinggi tiang yang digunakan,maka cahaya
IV. Perhitungan dan Analisis yang dihasilkan lebih menyebar.

A. Umum b. Menghitung Intensitas Cahaya (i dalam


Di Surabaya ini juga terdapat Jalan Tol Darmo candela/cd)
yang PJU-nya mengalami perubahan. PJU pada Jalan , ω = 4π
Tol Darmo Surabaya ini dilakukan perubahan
dengan mengganti PJU biasa yang memakai lampu dimana :
merkuri dengan sistem baru yaitu menggunakan dan
sollar cell dimana lampu sudah menggunakan LED. Sehingga :
Besarnya K (efikasi cahaya) rata-rata lampu
B. Kondisi Eksisting
sodium sebesar 80 lm/watt, dengan daya 125
Jalan Tol Darmo merupakan jalan akses keluar
Watt dan besarnya sudut ruang ω = 4π, maka:
Tol yang menghubungkan arah Mayjend Sungkono
Surabaya. Jalan PJU yang akan diganti pada Jalan
Tol Darmo sepanjang 750 meter. = 796,178 Cd

C. Perencanaan Penerangan Jalan Umum c. Menghitung Iluminasi pada Titik Ujung


Sebelum dilakukan perhitungan dan analisis Jalan
teknis,perlu dilakukan pengamatan di lapangan Jarak lampu ke ujung jalan (r) :
tentang kondisi penerangan jalan umum yang telah = 14.76 meter
terpasang sebelumnya. Pada kondisi di lapangan, EB=
keadaan penerangan jalan umum yang terpasang
EB= 1.72 lux
memang dirasakan perlu diadakan penggantian
Sesuai dengan SNI 7391, iluminasi yang
selain alasan penghematan energi. diperoleh memenuhi syarat yang ditentukan .
Berikut ini tabel pengaruh variasi beberapa
a. Tiang Lampu Jalan yang digunakan ketinggian tiang lampu jalan yang digunakan
Jalan Tol Darmo telah memiliki Penerangan terhadap Iluminasi yang dihasilkan dengan data
Jalan Umum dengan tinggi tiang octagonal 7 jalan seperti gambar diatas dan efisiensi lampu
meter dengan Jenis Mercury dan daya lampu 125 Sodium 80 lm/watt.
Watt. Panjang stang ornamen 1 meter dengan
jarak antar tiang 40 meter.. Untuk menentukan Tabel 2 Variasi Ketinggian Tiang Lampu terhadap Iluminasi yang
sudut kemiringan stang ornamen dapat dihitung Dihasilkan
sebagai berikut : No Tinggi Tiang (meter) Iluminasi (Lux)

1 7 1.72
= = 9,552 meter
2 8 1.79
Maka :
3 9 1.78
4 10 1.77
= = 0.732 5 11 1.76
φ = Berikut ini tabel pengaruh variasi lebar
Jadi didapat kemiringan stang ornament jalan terhadap Iluminasi yang dihasilkan dengan
sebesar tinggi tiang tetap 7 M.
Berikut ini adalah tabel perbandingan tinggi
tiang terhadap sudut kemiringan stang ornamen Tabel 3 Variasi Lebar Jalan Terhadap Iluminasi yang Dihasilkan

4
No Lebar Jalan (meter) Iluminasi (Lux) 4 Baterai 150Ah/12Volt
5 Cable, NYAF 4mm,cable
1 10 2.78
Acessories Glend, Cable Ties
2 11 2.66 6 Modul
3 12 2.47 Support
7 Box Battery
4 13 2.33
8 Tiang HDG OCTAGONAL,
6-7mtr
d. Jumlah Titik Lampu yang Diperlukan
Jumlah titik lampu dapat dihitung:
Harga Rp. 13.588.250
Maka biaya total investasi adalah
Rp. 13.588.250,- x 20 = Rp. 271.765.000,-
Dikarenakan pada ujung jalan terdapat
A. Kesimpulan
pertigaan dengan tipe lampu berbeda, maka titik
Dari hasil perancangan dan perhitungan-
lampu yang akan dilakukan penggantian hanya
perhitungan yang dilakukan,didapatkan kesimpulan
sebanyak 20 titik lampu.
sebagai berikut:
e. Perhitungan Daya Listrik yang Dibutuhkan Tiang yang digunakan adalah tiang besi
Berdasarkan jumlah lampu, maka beban octagonal dengan tinggi 7 meter dengan sudut
dibagi menjadi 6 panel distribusi. Jumlah daya kemiringan stang ornamen 42.940. Jumlah tiang yang
mengalir pada tiap SDP adalah: dibutuhkan adalah sebanyak 20 batang tiang dengan
double stang ornamen sehingga jumlah lampu yg
P = 125 watt x 40 x cos φ
dibutuhkan sebanding yaitu 40 buah lampu dengan
= 4000 Watt
daya 125 Watt.
Intensitas Cahaya 796,178 Cd
f. Energi Listrik
Dengan Efikasi cahaya rata-rata lampu merkuri
Pukul 17.00 lampu menyala dan mati pada
sebesar 80 lm/watt, dengan daya 125 Watt.
pukul 05.00, sehingga lampu beroperasi selama 12
Aspek ekonomis meliputi biaya investasi
jam. Energi yang terpakai pada PJU ini adalah :
penggantian komponen dan biaya operasional
W = (P x t)/cosφ
bulanan PJU. Total biaya investasi adalah meliputi
= (125x20x12)/0,8
20 solar cell (Solar panels : SIP-135Wp 12Volt, Led
= 75 kWh perhari
lamp : LED 30WW-12V ,Controller Solar Amp Mini
Dalam satu bulan energi yang dibutuhkan :
: 8 A, Baterai : 150Ah/12Volt, Cable, Acessories :
W/bulan = 75kWh x 30 hari
NYAF 4mm,cable Glend, Cable Ties, Modul
= 2250 kWh
Support, Box Battery, Tiang : HDG OCTAGONAL,
D. Perhitungan Ekonomis 6-7mtr). Yang berjumlah Rp. 13.588.250,- dengan
a. Perhitungan Tarif Listrik biaya operasional per bulan = Rp 3.437.847,-
Perhitungannya sebagai berikut :
P1/TR = Biaya Beban + ((daya dipakai KVAh) x B. Saran
Rp.1385) Untuk yang akan datang, dari tugas akhir
Biaya Beban RM1 = 40 (jam menyala) x daya ini, penulis menyarankan :
tersambung (KVA) x Biaya Pemakaian 1. Tugas akhir ini dapat dijadikan acuan
= 40 x 6,6 kVA x (1385) perencanaan Penerangan Jalan Umum Tol Darmo
= 40 x 6,6 kVA x (1385) Surabaya..
= Rp. 365.640,- 2. Pemilihan jenis Solar cell agar diperhatikan
Biaya Bulanan P1/TR = Biaya Beban + ((daya pada merek Solar cell, karena perbedaan teknologi
dipakai KVAh) x Rp.1385) masing-masing produsen yang berpengaruh pada
=Rp. 365.640,- + (2218,2 KVAh x efisiensi penerangan dan tahan kuat.
Rp.1.385) Dari hasil penelitian, disarankan untuk
= Rp. 3.437.847,- dapatnya dilakukan dalam penelitian selanjutnya.

b. Biaya Investasi
Untuk dapat menentukan biaya investasi , maka
harus dihitung berdasarkan komponen-komponen
yang mengalami penggantian secara total.: DAFTAR PUSTAKA
.
[1] Badan Standarisasi Nasional, 2000. SNI 6197 Konservasi
No Barang Deskripsi Energi Sistem Pencahayaan Pada Bangunan
1 Solar panels SIP-135Wp 12Volt Gedung, Jakarta:BSN.
2 Led lamp LED 30WW-12V [2] Badan Standarisasi Nasional, 2003. SNI 6967 Persyaratan
3 Controller 8A Umum Sistem Jaringan dan Geometrik Jalan
Perumahan, Bandung:BSN
Solar Amp
Mini
5
[3] Badan Standarisasi Nasional, 2008. SNI 7391 Spesifikasi
Penerangan Jalan di Kawasan Perkotaan,
Jakarta:BSN.
[4] Bien, LE, dkk. 2008. Perancangan system Hibrid
Pembangkit Listrik Tenaga Surya Dengan Jala-Jala
Listrik PLN Untuk Rumah Perkotaan. Jakarta:
Teknik Elektro Universitas Trisakti.
[5] Direktorat Jenderal Bina Marga, 1991. Spesifikasi Lampu
Penerangan Jalan Perkotaan, Jakarta.
[6] Hankins, Mark. 2010. Stand-Alone Solar Electric Systems.
London: Earthscan.
[7] Harten P.Van,1981. Instalasi Arus Kuat 2, Bandung: Bina
Cipta
[8] Kadir, Abdul 2000. Distribusi dan Utilisasi Tenaga
Listrik. Cetakan Pertama, Jakarta : Universitas
Indonesia (UI-Press).
[9] Massenger, Roger A. dan Ventre, Jerry. 2004. Photovoltaic
Systems Engineering. Second Edition. New York:
CRC Press
[10] Neidle, Michael,1991. Teknologi Instalasi Listrik,
Erlangga.
[11] Wibawa, Unggul, 2004. Manajemen Industri- II, Malang :
Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya.

Anda mungkin juga menyukai