Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

IPA

Evaluasi pembelajaran

Dosen Pengampu : Ramdhani Sucilestari, S.Si., M.Pd.

Di susun Oleh:

Kelompok 11

Abdul Majid : 190106053

Sri Malakaini : 190106081

Asphia Arsika: 190106080

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN MATARAM

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Evaluasi pembelajaran IPA SD" dengan tepat
waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pembelajaran IPA. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang evaluasi pembelajaran IPA SD bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ramdhani Sucilestari, S.Si., M.Pd.


selaku Dosen mata kuliah Pembelajaran IPA. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 11 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………………


B. Rumusan Masalah…………………………………………………
C. Tujuan…………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi, Penilaian , Portofolio……………………………….


B. Tujuan dan Fungsi Evaluasi………………………………………………..
C. Jenis – Jenis Evaluasi……………………………………………………….
D. Merancang Alat Evaluasi Pembelajaran IPA SD/MI……………………..

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………………..
B. Saran ………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah evaluasi
pembelajaran. Kompetensi ini sejalan dengan tugas dan tanggung jawab guru dalam
pembelajaran, yaitu mengevaluasi pembelajaran. Kompetensi tersebut sejalan pula dengan
instrumen penilaian kemampuan guru, yang salah satu indikatornya adalah melakukan
evaluasi pembelajaran. Hal ini menunjukan bahwa pada semua model kompetensi dasar guru
selalu menggambarkan dan mensyaratkan adanya kemampuan guru dalam mengevaluasi
pembelajaran. Sebab kemampuan melakukan evaluasi pembelajaran merupakan kemampuan
dasar yang mutlak harus dimiliki oleh setiap guru dan calon guru.
Ilmu Pengetahuan Alam sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dasar perlu
dirancang proses pembelajarannya, diimplementasikan menggunakan berbagai pendekatan
dan metode pembelajaran, menggunakan media yang relevan dengan pembelajaran, serta
mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran.
B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian evaluasi, penilaian dan portofolio

2. Apa Tujuan dan Fungsi Evaluasi

3. Apa Jenis-jenis Evaluasi

4. Bagaimana Merancang Alat Evaluasi Pembelajaran IPA SD/MI

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Pengertian evaluasi, penilaian dan portofolio

2. Untuk Mengetahui Tujuan dan Fungsi Evaluasi

3. Untuk Mengetahui Jenis-jenis Evaluasi

4. Untuk Mengetahui Merancang Alat Evaluasi Pembelajaran IPA SD/MI


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN EVALUASI, PENILAIAN , PERTOFOLIO

Evaluasi menurut Kumano (2001) merupakan penilaian terhadap data yang


dikumpulkan melalui kegiatan asesmen. Sementara itu menurut Calongesi (1995) evaluasi
adalah suatu keputusan tentang nilai berdasarkan hasil pengukuran. Sejalan dengan
pengertian tersebut, Zainul dan Nasution (2001) menyatakan bahwa evaluasi dapat
dinyatakan sebagai suatu proses pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi
yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrumen tes
maupun non tes.

Secara garis besar dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah pemberian nilai terhadap
kualitas sesuatu. Selain dari itu, evaluasi juga dapat dipandang sebagai proses merencanakan,
memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-
alternatif keputusan. Dengan demikian, Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis
untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauhmana tujuan-tujuan pengajaran
telah dicapai oleh siswa (Purwanto,2002).

Cronbach (Harris, 1985) menyatakan bahwa evaluasi merupakan pemeriksaan yang


sistematis terhadap segala peristiwa yang terjadi sebagai akibat dilaksanakannya suatu
program. Sementara itu Arikunto (2003) mengungkapkan bahwa evaluasi adalah serangkaian
kegiatan yang ditujukan untuk mengukur keberhasilan program pendidikan. Tayibnapis
(2000) dalam hal ini lebih meninjau pengertian evaluasi program dalam konteks tujuan yaitu
sebagai proses menilai sampai sejauhmana tujuan pendidikan dapat dicapai.

Menurut Permendikbud No.23 Tahun 2016, Penilaian adalah proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Kegiatan
Penilaian memerlukan instrumen penilaian dan teknik penilaian. Penilaian tidak hanya
difokuskan pada hasil belajar tetapi juga pada proses belajar.

Pertofolio merupakan kumpulan pekerjaan siswa (tugas-tugas) dalam priode waktu


tertentu. Portofolio menceritakan tentang kegiatan siswa dalam belajar sains,fokusnya pada
pemecahan masalah,berpikir dan pemahaman,menulis,konmunikasi,hubungan ains dan
pandangan siswa sendiri terhadap dirinya sebagai pembelajar sains. Portofolio tidak hanya
merupakan “folder” pekerjaan siswa, tetapi kumpulan pekerjaan yang berhubungan dengan
perkembangan kemajuan siswa atau perkembangan intelektual siswa dalam belajar sains.
Pekerjaan – pekerjaan yang di tempatkan dalam portofolio dipilih yang menggambarka
pekerjaan terbaik dalam waktu – waktu tertentu.

Budimansya seperti dikutip Sukanti mengemukaan bahwa penilaian portofolio adalah


suatu usaha untuk memperoleh suatu informasi secara berkala, berkesinambungan, dan
menyeluruh tentang proses dan hasil pertumbuhan dan perkembangan wawasan
pengetahuan,sikap dan keterampilan peserta didik yang bersumber dari cacatan dan
dokumentasi pengalaman belajarnya.

Penilaian portofolio dapat dilakukan oleh siswa dan guru secara bekerja sama.caranya
siswa harus mengumpulkan pekerjaan selama 2 atau 3 minggu. Berikutnya pada priode
riview guru menyeleksi butir – butir yang akan di gunakan untuk menilai hasil pertofolio
siswa. Guru dapat membantu siswa merefisi hasil pekerjaan,tapi tidak secara langsung.
Siswa memili butir – butir yang actual dan di usulkan pada guru, kemudian juga memilih
hasil pekerjaannya yang menurutnya sesuai. Siswa mungkin berharap untuk memasukan
suatu pekerjaannya dalam portofolio dengan menjelaskan mengapa butir – butir itu mereka
pilih.

B. TUJUAN DAN FUNGSI EVALUASI

Fungsi evaluasi di dalam pendidikan tidak dapat dilepaskan dari tujuan evaluasi itu
sendiri. Tujuan dari evaluasi pendidikan itu sendiri adalah untuk mendapatkan data
pembuktian yang akan menunjukkan tingkat keberhasilan peserta didik untuk mencapai
tujuan kurikuler. Selain itu, evaluasi juga dapat digunakan oleh pendidik dan pengawas
pendidikan dalam mengukur atau menilai kecfektifan mengajar, kegiatan belajar, maupun
metode mengajar yang digunakan. Dengan demikian, evaluasi itu dapat dikatakan sangat
penting dalam proses belajar mengajar Secara rinci, fungsi evaluasi dalam pembelajaran
dapat dikelompokkan menjadi empat fungsi berikut:
1. Untuk mengetahui seberapa maju dan berkembangnya peserta didik setelah melakukan
kepiatan belajar selama jangka waktu tertentu. Hasil evaluasi yang didapatkan itu
selanjutnya digunakan untuk memperbaiki cara belajar peserta didik atau mengisi rapor.
Hal itu berarti pula untuk menentukan kenaikan kelas atau kelulusan seorang peserta
didik di sekolah atau lembaga pendidikan.

2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran. Pengajaran sebagai suatu


sistem terdiri dari beberapa komponen yang memiliki keterkaitan. Komponen tersebut
adalah tujuan, materi, bahan pengajaran, metode belajar, alat dan sumber pelajaran,
sertailat evaluasi. Ketika dihubungkan dengan PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem
Instruksional) sebagai salah satu strategi pengembangan program pengajaran maka
kedudukan dan fungsi evaluasi dapat digambarkan pada:

Gambar 1.2 berikut.

Gember 1.2 Fungsi Evaluesi

a) Alat evaluasi yang telah dikembangkan pada langkah kedua lalu dilaksanakan pada akhir
langkah kelima, yaitu ketika akhir pelak sanaan program.
b) Hasil evaluasi yang dilakukan pada akhir langkah kelima, di samping untuk menilai
tingkat keberhasilan peserta didik dalam belajar, namun juga digunakan untuk umpan
balik bagi kescluruhan komponen program yang sudah disusun dan dilaksanakan untuk
mengetahui dan menilai berikut ini: Tepat atau tidaknya metode, alat, serta sumber
belajar yang di gunakan.

Sesuai atau tidaknya materi atau bahan pelajaran, serta jenis kegiatan belajar dengan
tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik.

Sesuai atau tidaknya tujuan instruksional yang sudah dirumuskan dengan bahan pelajaran
dan kemampuan peserta didik untuk mencapai berbagai tujuan tersebut.

Sesuai atau tidaknya prosedur dan alat evaluasi yang telah disusun atau dikembangkan,
baik dengan tujuan, materi, atau tingkat kemampuan peserta didik.

Fungsi evaluasi yang kedua ini secara keseluruhan berguna bagi pendidik atau supervisor
untuk mengadakan perbaikan program serta pelaksanaannya. pada masa yang akan datang
atau pada pertemuan berikutnya.

3. Untuk kepertuan Bimbingan dan Konseling (BK). Berbagai hasi evaluasi yang telah
dilaksanakan pendidik terhadap peserta didik dapat digunakan sebagai sumber informasi
atau data bagi pelayanan BK, oleh para konselor sekolah atau pembimbing lainınya
untuk:

a. membuat berbagai diagnosis kelemaban, kekuatan, atau kemampuan peserta


didik,

b. mengetahui dalam hal apa yang harus diperbaiki atau remedial dan peserta didik,

c. sebagai dasar untuk menangani berbagai kasus yang terjadi pada peserta didik,

d. sebagai acuan dalam melayani berbagai kebutuhan peserta didik untuk


membimbing kariernya di masa depan

4. Untuk mengetahui berbagai keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah.


Seperti yang telah dijelaskan di awal bahwa hampir setiap saat pendidik melakukan
kegiatan evaluasi, untuk menilai berbagai keberhasilan belajar peserta didik dan menilai
program pembelajaran. Dengan demikian, pendidik juga menilai isi dan juga materi
pelajaran yang ada di dalam kurnkulum. seorang pendidik yang dinamis tentunya tidak
begitu saja mengikuti apa yang ada di dalam kurikulum, namun mereka juga
menyesuaikan materi tersebut dengan berbagai materi yang dibutuhkan peserta didik,
lingkungannya, dan juga perkembangan masyarakat. Materi kurikulum yang sudah tidak
sesuai maka tidak digunakan. Benar adanya bahwa terdapat anggapan mengenai hakikat
kurikulum sekolah yang sebenarnya ditemukan oleh para pendidik Meskipun umumnya
kurikulum di sekolah Indonesia disusun secara nasional dan berlaku untuk semua sekolah
yang sejenis dan setingkat, para penddik dapat ikut serta dalam menyusun kurikulum,
duduk dalam panitia penyusun kunkulum, serta setidaknya memberikan saran dan
pendapatnya. Sebaliknya, para penyusun kurikulum umumnya mencari berbagai masukan
dari para pelaksana kurikulum di lapangan, termasuk pengawas atau pemilik sekolah,
kepala sekolah, dan pendidik. Hal itu karena begitu pentingnya peranan dan fungsi
evaluasi bagi pengembangan dan perbaikan kurikulum.

Fungsi dari penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah untuk memperbaiki
berbagai kekurangan hasil belajar peserta didik dalam hal pengetahuan, keterampilan, dan
sikap selama proses pembelajaran dalam tiap semester. Hasil dari penilaian ini nantinya
digunakan untuk pemberian pengayaan atau pembelajaran remedial. Selain itu, penilaian
ini juga dapat berfungsi untuk menentukan keberhasilan belajar peserta didik pada
kompetensi dasar tertentu, tiap akhir satu semester, satu tahun pembelajaran, dan
sebagainya. Hasil dari penentuan keberhasilan ini digunakan untuk selanjutnya
menentukan nilai rapor, kenaikan kelas, dan keberhasilan belajar peserta didik. Cakupan
aspek yang harus dinilai pendidik adalah aspek sikap. pengetahuan, dan juga
keterampilan.

1. Penilaian sikap digunakan untuk mengetahul berbaga ungkat perkembangan sikap


spiritual dan juga sikap sosial dari peserta didik. Sikap spiritual misalnya adalah
keimanan dan ketakwaan, sedangkan sikap sosial misalnya adalah toleransi, kerja sama,
gotong royong, dan sebagainya.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016, mata pelajaran pendidikan
agama, budi pekerti, dan PPKN memiliki kompetensi dasar yang diturunkan dari Kl-i dan Kl-
a sehingga padamata pelajaran ini, keempat kompetensi inti dan kompetensi dasar menjadi
penilaian. Sebaliknya, pada mata pelajaran lain KI dan KD-1 dan 2 (sikap spiritual dan
sosial) penilaiannya dilakukan hanya dengan pengamatan pendidik dalam pembelajaran di
kelas dengan menggunakan jurnal.

2. Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengetahui kemampuan berpikir peserta didik


pada dimensi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, maupun metakognitil. Tingkat
kemampuan proses berpikir untuk memperoleh pengetahuan dimulai dari tingkat yang
rendah ke tinggi (mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta. Untuk diketahui, proses dalam mengingat, memahami, dan menerapkan
dikategorikan pada kecakapan berpikir tingkat rendah (Lower Order Thinking Skils).

Sementara itu, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta dikelompokkan pada


kecakapan berpikir tingkat tingsi (High Order Thinking Skills). Untuk melihat
ketercapaian kompetensi dasar maka pendidik harus membuat Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK).

3. Penilaian keterampilan dilakukan untuk menilai kemampuan peserta didik dalam


menerapkan pengetahuan ketika melakukan tugas tertentu di berbagai macam konteks,
yang disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi. Teknik yang dapat digunakan
untuk menilai keterampilan yaitu penilaian produk, penilaian praktik, penilaian proyek,
dan penilaian portofolio. Penilaian yang dilakukan pendidik harusdapat meningkatkan
kemampuan pescrta didik dalam proses belajar. Terdapat tiga pendekatan dalam
penilaian, yaitu sebagai berikut.

a) Assessment of learning (penilaian akhir pembelajaran), yaitu penilaian yang dilakukan di


akhir proses pembelajaran seperti ujian sekolah, ujian nasional, dan penilaian lainnya
yang berbentuk sumatif

b) Assesment for learning (penilaian untuk pembelajaran), penilaian ini dilakukan


untukmemberikan pengakuan pada pencapaian hasil belajar peserta didik ketika proses
pembelajaran selesai. Penilaian ini dilakukan selama proses pembelajaran berjalan dan
berguna untuk perbaikan proses belajar mengajar berikutnya. Penilaian ini umumnya
berbentuk tugas. presentasi, proyek, dan juga kuis.

c) Assessment as learning (penilaian sebagai pembelajaran), penilaian ini berfungsi sebagai


formatif dan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Penilaian ini misalnya
berupa penilaian diri (self assessment) dan penilaian antar teman.

C. JENIS-JENIS EVALUASI PEMBELAJARAN

Dilihat dari pengertian, tujuan, fungsi, prosedur dan sistem pembelajaran, maka
pada hakikatnya pembelajaran adalah suatu program. Artinya, evaluasi yang digunakan
dalam pembelajaran adalah evaluasi program, bukan penilaian hasil belajar. Penilaian
hasil belajar hanya merupakan bagian dari evaluasi pembelajaran. Sebagai suatu program,
evaluasi pembelajaran dibagi menjadi lima jenis, yaitu :

1. Evaluasi perencanaan dan pengembangan. Hasil evaluasi ini sangat diperlukan untuk
mendisain program pembelajaran. Sasaran utamanya adalah memberikan bantuan tahap
awal dalam penyusunan program pembelajaran. Persoalan yang disoroti menyangkut
tentang kelayakan dan kebutuhan. Hasil evaluasi ini dapat meramalkan kemungkinan
implementasi program dan tercapainya keberhasilan program pembelajaran. Pelaksanaan
evaluasi dilakukan sebelum program sebenarnya disusun dan dikembangkan.

2. Evaluasi monitoring yaitu untuk memeriksa apakah program pembelajaran mencapai


sasaran secara efektif dan apakah program pembelajaran terlaksana sebagaimana
mestinya. Hasil evaluasi ini sangat baik untuk mengetahui kemungkinan pemborosan
sumber-sumber dan waktu pelaksanaan pembelajaran, sehingga dapat dihindarkan.

3. Evaluasi dampak, yaitu untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh suatu
program pembelajaran. Dampak ini dapat diukur berdasarkan kriteria keberhasilan
sebagal indikator ketercapalan ujuan program pembelajaran.

4. Evaluasi efisiensi-ekonomis, yaitu untuk menilai tingkat efisiensi program


pembelajaran. Untuk itu, diperlukan perbandingan antara jumlah biaya, tenaga dan waktu
yang diperlukan dalam program pembelajaran dengan program lainnya yang memiliki
tujuan yang sama.
5. Evaluasi program komprehensit, yaltu untuk menila program pembelajaran secara
menyeluruh, seperti pelaksanaan program, dampak program, tingkat keefektifan dan
efisiensi.Sedangkan penilaian proses dan hasil belajar, dapat dibag! menjadi empat jenis
yaitu: penilaian formatif, penilaian sumatir, penilalan diagnostik, dan penilaian
penempatan.

 Jenis evaluasi berdasarkan tujuan dibedakan atas lima jenis evaluasi:

a) Evaluasi diagnostik, evaluasi yang ditujukan untuk menelaah kelemahan-kelemahan


siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.

b) Evaluasi selektif, adalah evaluasi yang digunakan untuk memilih siswa yang paling tepat
sesual dengan kriteria program kegiatan tertentu.

c) Evaluasi penempatan, adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam
program pendidikan yang sesuai dengan karakteristik siswa.

d) Evaluasi formatif, adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan


meningkatkan proses belajar mengajar.

e) Evaluasi sumatif, adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan
berkarya siswa

 Jenis evaluasi berdasarkan sasaran, di bagi menjadi tiga bagian yaitu:

a) Evaluasi konteks, adalah evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik
mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang
muncul dalam perencanaan.

b) Evaluasi input, adalah evaluasi yang ditujukan untuk melhat proses pelaksanaan, balk
mengenai kelancaraan proses, kesesuain dengan rencana, faktor pendukung dan faktor
hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan.

c) Evaluasi hasil atau produk, adalah evaluasi yang diarahkan untuk melihat proses hasil
program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki,
dimodiñkasi, ditingkatkan, atau dihentikan.
 Jenis evaluasi berdasarkan lingkup pembelajaran, dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu sebagai berikut:

a) Evaluasi program pembelajaran, adalah evaluasi yang mencakup terhadap tujuan


pembelajaran, isi program pembelajaran, starategi belajar, aspek-aspek program
pemebelajaran yang lain.

b) Evaluasi proses pembelajaran, adalah evaluasi yang mencakup kesesuain antara proses
pembelajaran dengan garis besar pembelajaran yang ditetepkan, kemampuan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa mengikuti proses pembelajaran

c) Evaluasi hasil pembelajaran, adalah evaluasi yang mencakup tingkat penguasaan siswa
terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dari
aspek afektif dan psikomotorik.

D. ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN IPA DI SD/M

Alat evaluasi proses pembelajaran IPA yang dperlukan terdiri dari alat evaluasi untuk
mengukur kognitif, alat evaluasi untuk menentukan kualitas hati nurani, dan alat untuk
mengukur kemampuan keterampilan.

1. Alat evaluasi untuk mengukur kognitif


Alat evaluasi untuk mengukur kognitif berupa tes sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Tes dapat berbentuk objektif atau uraian (esai). Teknik pemberian tes
secara tertulis dapat dengan pertanyaan objektif yaitu melengkapi pilihan. Teknik lainnya
dengan menyampaikan pertanyaan secara lisan.
2. Alat evaluasi untuk menentukan kualitashati nurani
Lebih mudah melatih anak didik untuk menghapal, memahami, menerapkan
hukum, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya kognitif daripada melatih anak didik
supaya berdisiplin, menghargai pendapat orang lain, tenggang rasa, tepat waktu, mau
bekerja  sama, dan sebagainya. Latihan  ranah afektif dilakukan terus-menerus selama
proses pembelajaran agar meningkat menjadi jenjang A5 atau mejadi pola hidup. Contoh
yang dilatih adalah disiplin. Guru  mengamati dan mengobservasi apakah siswa tepat
waktu dalam hal:
1. Datang di kelas/sekolah
2. Membayar uang sekolah
3. Mengikuti upacara bendera
4. Mengerjakan pekerjaan rumah
5. Mengerjakan tugas praktikum
6. Mengerjakan kebun sekolah
7. Mengerjakan shalat tepat waktu
8. Menepati janji
9. Mengembalikan pinjaman pada waktu yang dijanjikan.
Alat yang digunakan untuk menentukan adanya perubahan  selama pelatihan
adalah melalui observasi.
3. Alat evaluasi yang akan mengukur keterampilan
 Jenis keterampilan yang harus dikembangkan dalam IPA:
a. Keterampilan menggunakan tangan
 Cara memegang gelas beker, seperti memegang gelas biasa namun harus terampil
menuangkan isi yang harus dipindahkan ke tempat lain melalui “bibir” gelas yang
sudah didesain untuk itu.
 Cara memegang termometer, menggunakan ibu jari dan telunjuk tangan kanan,
tempat memegangnya di tengah termometer. Juga dilatih bagaimana mengukur
menggunakan termometer. Hal ini perlu dilakukan terus-menerus dan perlu
bimbingan.
4. Keterampilan menggunakan indera penglihat
Observasi atau pengamatan adalah kegiatan yang sering dilakukan dalam proses
pembelajaran IPA.  Percobaan mengukur suhu air yang baru saja dipanaskan
menggunakan termometer, si pembaca harus meletakkan matanya sama tinggi dengan
permukaan air raksa termometer agar tidak keliru membaca skala.
5. Keterampilan menggunakan indera pengecap
Yang dilatihkan di SD adalah mengecap rasa manis, pahit, dan asam pada bagian
tertentu dari lidah.
6. Keterampilan menggunakan indera pencium
Merasakan bau dalam proses pendidikan IPA di SD lebih banyak dilatihkan
daripada mengecap rasa. Contoh:
7. Cara Menyusun Alat Evaluasi Proses Pembelajaran IPA
Untuk Menilai proses pembelajaran yang berkenaan dengan dengan ranah
kognitif digunakan alat ukur berbentuk tes objektif dan atau tes uraian objektif. Cara
menyusun alat evaluasi untuk mengukur kemampuan kognitif selama proses
pembelajaran dengan menandai hasil evaluasi. Bilamana hasil pengukuran sudah baik
berarti kualiyas pembelajaran sebagaimana yang telah dilaksanakan telah membawa
dampak positif bagi peserta didik. Dan begitu pula sebaliknya, jika hasil pengukuran
kurang baik berarti proses pembelajaran harus di ulangi.dengan metode yang cocok
sesuai kemampuan peserta didik. Di berikan beberapa contoh upaya pengukuran yang
menunjukan bahwa dengan pembelajaran tersebut terjadi perubahan:
a.  Ranah Kognitif
Untuk mengetahui kemampuan kognitif guru dapat bertanya secara lisan maupun
dalam bentuk tertulis misalya dengan  menggunakan tes objektif misalnya pilihan ganda
dengan 4 pilihan jawaban.
Contoh soal:
1. Gas yang paling banyak volumenya di udara adalah ....
A. Hidrogen
B. Helium
C. Oksigen
D .Nitrogen

Butir soal di atas masih  mengukur C1.Untuk mengukur kemampuan C2 (memahami)


guru dapat membuat pertanyaan :
 Jelaskan mengapa perbandingan volume oksigen dengan volume nitrogen di udara selalu
tetap, walaupun udara tersebut diambil dari tempat A maupun dari tempat B!
Jika diubah dalam bentuk objektif:
 Perbandingan volume oksigen dan volum nitrogen di udara yang diambil dari berbagai
empat akan selalu sama karena....
A. Udara merupakan campuran dari berbagai jenis gas
B. Adanya angin yang selalu bergerak, campuran dalam gas dalam  udara menjadi homogen
C. Proses fotosintesis menyebabkan volume oksigen di udara menjadi tetap
D. Bernapas artinya mengambil oksigen dari udara, sedangkan fotosintesis mengeluarkan
oksigen ke udara
b. Ranah Psikomotor
Percobaan menentukan volume oksigen diudara mengembangkan keterampilan:
menelungkupkan gelas pada lilin yang sedang terbakar dan terapung di atas air dan
keterampilan lain. Guru mengamati menggunakan lembar observasi misalnya sebagai
berikut:
c. Lembar Observasi
Kualitas Kegiatan
Sangat
No Kegiatan Yang Dilatih Baik Kurang
Baik Kurang
Sekali Baik
Baik
 1. Memilih Alat Dan Bahn yang P
2. Sesuai P
3. Cara Menyalakan Lilin P
4. Cara Meletakkan batang P
5. penyangga P
Cara menuangkan air kedalam
6. bejana
Cara menulungkupkan gelas P
7. kosong diatas lilin P
8 Cara Memberi tanda permukaan P
air sebelum percobaan
9. Cara member tanda permukaan P
air sesudah percobaan
Membersihkan alat yang sudah
digunakan
Menyimpan alat dan bahan yang
sudah digunakan
d. Ranah Afektif
Adanya kerja kelompok dalam percobaan telah membuahkan sifat tenggang rasa
yang makin tinggi dapat dicatat melalui pengamatan.Indikator tenggang rasa misalnya:
1. Tidak memaksakan kehendak sendiri.
2.  Mau menerima pendapat orag lain.
3. Tidak mudah tersinggung.
4. Kesediaan menjalin persahabatan tanpa pamrih
Bukan hal yang mustahil bahwasanya penyebaran kualitas dapat sangat berkaitan.
Sebagaiman dapat dicontohkan bahwasanya apabila pada indicator pertama seseorang
berada di indicator kurang baikmaka pada kualitas lain juga demikian.

Kualitas Kegiatan
Sangat
No Jenis kepribadian Baik Kurang
Baik Kurang
Sekali Baik
baik
Tenggang Rasa (Toleransi)
1. Tidak Memaksakan Kehendak P
2. Semdiri P
3. Mau menerima pendapat orang lain P
4. Tidak mudah tersinggung P
Bersedia menjalin persahabatan
tanpa pamrih
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Evaluasi menurut Kumano (2001) merupakan penilaian terhadap data yang


dikumpulkan melalui kegiatan asesmen. Sementara itu menurut Calongesi (1995)
evaluasi adalah suatu keputusan tentang nilai berdasarkan hasil pengukuran. Sejalan
dengan pengertian tersebut, Zainul dan Nasution (2001) menyatakan bahwa evaluasi
dapat dinyatakan sebagai suatu proses pengambilan keputusan dengan menggunakan
informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan
instrumen tes maupun non tes.

Hasil evaluasi yang dilakukan pada akhir langkah kelima, di samping untuk menilai
tingkat vs peserta didik dalam belajar, namun juga digunakan untuk umpan balik bagi
kescluruhan komponen program yang sudah disusun dan dilaksanakan untuk mengetahui
dan menilai berikut ini: Tepat atau tidaknya metode, alat, serta sumber belajar yang di
gunakan Sesuai atau tidaknya materi atau bahan pelajaran, serta jenis kegiatan belajar
dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik.

Berbagai hasil evaluasi yang telah dilaksanakan pendidik terhadap peserta didik
dapat digunakan sebagai sumber informasi atau data bagi pelayanan BK, oleh para
konselor sekolah atau pembimbing lainınya untuk:

1.). membuat berbagai diagnosis kelemaban, kekuatan, atau kemampuan peserta didik,

2.). mengetahui dalam hal apa yang harus diperbaiki atau remedial dan peserta didik,

3.).sebagai dasar untuk menangani berbagai kasus yang terjadi pada peserta didik,

4.)sebagai acuan dalam melayani berbagai kebutuhan peserta didik untuk membimbing
kariernya di masa depan .
5.)Evaluasi sumatif, adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan
kemajuan berkarya siswa -Jenis evaluasi berdasarkan sasaran, di bagi menjadi tiga bagian
yaitu:

(a)Evaluasi konteks, adalah evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program
baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan
yang muncul dalam perencanaan.

(b) Evaluasi proses pembelajaran, adalah evaluasi yang mencakup kesesuain antara
proses pembelajaran dengan garis besar pembelajaran yang ditetepkan, kemampuan guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa mengikuti proses
pembelajaran.

(c) Evaluasi hasil pembelajaran, adalah evaluasi yang mencakup tingkat penguasaan
siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau
dari aspek afektif dan psikomotorik.

Jika diubah dalam bentuk objektif: Perbandingan volume oksigen dan volum
nitrogen di udara yang diambil dari berbagai tempat akan selalu sama karena

A. Udara merupakan campuran dari berbagai jenis gas

B. Adanya angin yang selalu bergerak, campuran dalam gas dalam  udara menjadi
homogen

C. Proses fotosintesis menyebabkan volume oksigen di udara menjadi tetap

D. Bernapas artinya mengambil oksigen dari udara, sedangkan fotosintesis


mengeluarkan oksigen ke udara

A. SARAN

Mengingat keterbatasan sumber dalam penulisan, maka untuk keakuratan materi


yang diperoleh, disarankan kepada pembaca juga memiliki sumber-sumber lain yang
lebih valid, di luar sumber bacaan dari internet – yang belum dapat divalidasi seluruhnya
DAFTAR PUSTAKA

Kumano,Y.2001.AuthenticAssessmentandPortfolioAssessment-ItsTheoryand Practice. Japan:


ShizuokaUniversity

Supit pusung.2019.penerapan model pembelajaran dan tugas terstruktur dalam


pembelajaran sains. Penerbit: CV.Zivatama Jawara Goup of Jakad Publishing Surabaya.

Febriana, riana. 2021. Evaluasi pembelajaran. Jakarta Timur: PT. Bumi Aksara.

Sapriati, Amalia. 2014. Pembelajaran Ipa Di Sd. Tangerang :  Penerbit Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai