Anda di halaman 1dari 9

1.

Identitas Lansia
• Nama : Ny. R
• TTL : Bekasi, 20 Maret 1956
• Usia : 65 Tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Suku : Betawi
• Pendidikan : SD
• Agama : Islam
• Status Perkawinan : Cerai mati
• Tanggal Pengkajian : 1 Desember 2021

2. Dx: Gangguan Pola Tidur (D.0055)


DO:
DS:
- Mengeluh sulit tidur
- Mengeluh sering terjaga

3. Dukungan tidur (I.05174)


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG GANGGUAN POLA TIDUR

Topik : Gangguan Pola Tidur


Sasaran : Ny. R
Hari/Tanggal : Rabu, 1 Desember 2021
Waktu/Jam : 40 menit/08.00 – 08.40 WIB
Tempat : Rumah Ny. R
Penyuluh : Tasya Aurellia Hazel

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah di lakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 1 x 40 menit tentang gangguan pola
tidur pada lansia dapat menyebutkan cara mengatasi gangguan pola tidur dan dapat
mempraktekannya di kehidupan sehari hari

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan 1x pertemuan, diharapkan klien dapat:
1. Menjelaskan fungsi tidur
2. Menjelaskan penyebab gangguan pola tidur
3. Menjelaskan tanda dan gejala gangguan pola tidur
4. Menjelaskan cara mengatasi gangguan pola tidur

C. Materi penyuluhan (Terlampir)

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
E. Media
1. Leaflet

F. Kegiatan
No. Kegiatan Pendidikan dan Kesehatan Respon sasaran
waktu
5 menit Pembukaan : a. Menjawab
a. Mengucapkan salam salam
b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan yang telah disepakati pada dan memperhatikan
saat pengkajian
d. Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan
disampaikan

20 menit Pelaksanaan : Memperhatikan


a. Menjelaskan materi penyuluhan secara teratur penjelasan materi
dan berurutan yang akan diberikan
• Menjelaskan fungsi tidur
• Menjelaskan penyebab gangguan pola tidur
• Menjelaskan tanda dan gejala gangguan pola
tidur
• Menjelaskan cara mengatasi gangguan pola
tidur

10 menit Evaluasi : a. Merespon


a. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan b. Menjawab
materi yang sudah dijelaskan pertanyaan yang
b. Memberikan kesempatan kepada siswa/i untuk akan diberikan
bertanya

5 menit Penutup :
a. Menyimpulkan hasil penyuluhan
b. Membagikan leaflet
c. Mengakhiri dengan salam
G. Evaluasi
1. Diharapkan Ny. R dapat Menyebutkan fungsi tidur
2. Diharapkan Ny.R dapat menyebutkan penyebab gangguan pola tidur
3. Diharapkan Ny. R dapat menyebutkan tanda dan gejala gangguan pola tidur
4. Diharapkan Ny. R dapat menyebutkan cara mengatasi gangguan pola tidur yang baik dan
benar
a. Prosedur : pre test dan post test
b. Jenis test : lisan
c. Butir soal : 5 soal
d. Pertanyaan :
1) Menjelaskan fungsi tidur
2) Menjelaskan penyebab gangguan pola tidur
3) Menjelaskan tanda dan gejala gangguan pola tidur
4) Menjelaskan cara mengatasi gangguan pola tidur

H. Sumber
A. Poter, Patricia, Pery. (2002). Ketrampilan dan Prosedur Dasar. Mosby : Elsevier Science.
Media Sehat Edisi 4 terbitan Januari 2010
Penuntun Umum Untuk Petugas Puskesmas. (1995). Jakarta : Departemen Kesehatan.
Pedoman Pelatihan. Modul dan Materi Dokter Kecil. Jakarta
Lampiran Materi

A. Definisi
Istirahat berarti suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional, dan bebas dari
perasaan gelisah. Jadi, beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali. Terkadang,
berjalan-jalandi taman juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat (Hidayat, 2006). Sedangkan
pengertian tidur adalah suatu keadaan tidak sadar yang dialami seseorang yang dapat dibangunkan
kembali dengan indra atau rangsangan yang cukup (Guyton, 1997). Tidur dikarakteristikan dengan
aktivitas fisik yang minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fisiologis tubuh, dan
penurunan respon terhadap stimulus eksternal.
Tidur bermanfaat untuk menjaga keseimbangan mental, emosional, dan kesehatan. Secara
umum terdapat dua efek fisiologis tidur, pertama efek terhadap sistem saraf yang diperkirakan dapat
memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan diantara berbagai susunan syaraf, kedua yaitu efek
pada struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan berbagai organ dalam tubuh, mengingat
terjadinya penurunan aktivitas organ-organ tubuh tersebut selama tidur. Gangguan dalam tidur bisa
dialami oleh siapa saja. Gangguan pola tidur adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
perubahan jumlah atau kualitas pola tidur dan istirahat sehubungan dengan keadaan biologis atau
kebutuhan emosi. Gangguan tidur bisa berupa insomnia, narkolepsi, somnabolisme (tidur berjalan),
enuresa (ngompol), dan delirium (mengigau) (Alimul, 2006).

B. Etiologi
Beberapa penyebab yang dapat menyebabkan gangguan pola tidur, yaitu :

1. Psikologis
- Perubahan tidur yang berhubungan dengan proses penuaan
- Ansietas
- Suhu tubuh

2. Lingkungan
- Suhu, kelembaban yang berubah-ubah
- Stimulasi yang berlebih
- Kegaduhan
- Pengobatan
3. Fisiologis
- Demam
- Hipertiodisme
- Ulkus gastrik
- Gangguan hati
- Nafas pendek
- Urgensi berkemih
- Mual
- Gangguan ketidaknymanan

FaktorPredisposisi :

Menurut Potter and Perry (2006), faktor-faktor yang mempengaruh itidur antara lain: a.
Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur yang lebih banyak dari
normal.Namun demikian, keadaan sakit menjadikan seseorang kurang tidur bahkan tidak
dapat tidur.
b. Kelelahan
Kelelahan dapat mempengaruhi pol tidur seseorang.Seseorang dengan kelelahan tingkat
menengahdapat tidur nyeyak, sedangkan pada kelelahan yang berlebihan akan menyebabkan
periode tidur REM lebih pendek.
c. SresPsikologi
Depresi akan menyebabkan gangguan pada frekuensi tidur. Hal ini disebabkan oleh kondisi
cemas yang meningkatkan norepirefin darah melalui system saraf simpatis dan akan
mengurangi tahap REM dan NREM.
d. Obat-Obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur yaitu,

1) Diuretik
2) Anti depresan
3) Kafein
4) Betabloker
5) Narkotika
6) Amfetamin
e. Nutrisi
Makanan seperti keju, susu, daging dan ikan tuna dapat mempercepat tidur.

f. Lingkungan
Lingkungan dapat meningkatkan atau menghalangi seseorang untuk tidur. Pada lingkungan yang
tenang memungkinkan seseorang dapat tidur nyenyak dan sebaliknya. g.Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan
menahan tidak tidur sehingga dapat menimbulkan gangguan proses tidur.

C. Tanda Gejala
1. Ketidakpuasan Tidur
2. Keluhan verbal tentang kesulitan-kesulitan tidur
3. Keluhan verbal tentang perasaan tidak dapat beristirahat dengan baik
4. Tidak dapat tidur (insomnia)
5. Total waktu tidur kurang dari usia yang normal
6. Memiliki kebiasaan buruk atau aneh saat tidur (mengorok, berhenti nafas, menggerakan anggota
keluarga)
7. Bangun 3 kali atau lebih di malam hari

D. Cara mengatasi gangguan pola tidur


12 aturan tidur yang sehat (menurut WHO):

1. Berbaring di tempat tidur ketika benar-benar ingin tidur. Tetapi usahakan pada waktu yang sama
ketika akan pergi tidur.
2. Jangan menggunakan ranjang untuk aktivitas lain selain untuk tidur. Aktivitas lain seperti membaca,
nonton TV, makan, telepon. Kebiasaan menggunakan ranjang untuk aktivitas lain membuat
kebiasaan untuk terjaga ketika berbaring di ranjang.
3. Pasang alarm untuk bangun pada waktu yang sama. Tanpa memandang lama waku tidur malam.

4. Usahakan untuk tidak tidur siang.


5. Jangan minum alkohol beberapa jam sebelum tidur. Alkohol dapat membuat tidur gelisah.
6. Jangan mengkonsumsi kafein atau obat mengandung kafein beberapa jam sebelum waktu tidur.
Karena kafein sebagai stimulan, dapat meningkatkan denyut jantung sehingga tubuh dapat terjaga
sepanjang malam.
7. Jangan merokok beberapa jam sebelum tidur. Rokok mengandung nikotin yang dapat
meningkatkan semangat karena berefek sebagai neurostimulan.
8. Olahraga pada sore hari (6 jam sebelum tidur). Latihan peregangan otot, jalan kaki secukupnya
selama 20 menit. Hal ini akan meningkatkan metabolisme dan suhu badan, lalu akan menurun
sekitar 6 jam kemudian yang berefek pada tidur yang nyenyak.
9. Sediakan waktu transisi untuk tidur degan mengurangi tingkat aktivitas sebelum tidur, hilangkan
rasa cemas akan pekerjaan yang belum selesai, hari esok dan pikiran lainnya. Melakukan akivitas
dengan tenang dan santai.
10. Membersihkan diri sebelum tidur, memastikan pintu telah terkunci, dan menyesuaikan
pencahayaan lampu, supaya merasa aman dan nyaman pada saat tidur.
11. Memastikan tidak ada cahaya terang atau suara yang dapat mengganggu dan pastikan suhu ruang
tidur nyaman.
12. Keadaan lapar atau setelah makan banyak dapat menghambat tidur. Bagaimanapun jika merasa
lapar sebaiknya makan makanan kecil atau minum segelas susu hangat sangat tepat untuk
mengatasi masalah ini.

Selain itu, kebutuhan magnesium dan kalsium sebaiknya dipenuhi, karena kekurangan keduanya
dapat meyebabkan tidur tidak nyenyak. Magnesium dapat merelaksasikan otot dan kalsium berefek
sebagai penenang pikiran. Kedua zat ini dapat diperoleh salah satunya pada susu. Karbohidrat kompleks
yang terdapat pada roti dapat memacu pengeluaran serotin yang dapat merangsang rasa kantuk. Serotin
juga dapat dipicu oleh asam amino triptofan yang terdapat pada susu, selain itu triptofan juga memicu
pengeluaran hormon melatonin yang memerintahkan tubuh untuk untuk istirahat. Hormon ini akan
dikeluarkan ketika sinar matahari mulai redup. Dengan tidur yang berkualitas dan cukup, kita dapat lebih
siap dan berkonsentrasi penuh untuk melakukan aktivitas esok harinya.

DAFTAR PUSTAKA
Ernawati. 2008. Buku Saku Asuhan KeperawatanGeriatrik. Jakarta: EGC
Kushariyadi. 2010. Asuhan Keperawatan Pada Lansia. Jakarta: Salemba Medika

Prajitno. 2010. Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta: EGC
Saparinah. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika

Soejono. 2007. Keperawatan Gerontik dan Gerontrik Edisi 3. Jakarta: EGC


Alimul, H. Aziz. (2006) Pengantar KDM dan Proses Keperawatan. Jakarta: SalembaMedika.

Guyton, Arthur. (1997). FisiologiManusiadanMekanismePenyakit, Edisi 3. Jakarta: EGC.


NANDA.(2011). DiagnosaKeperawatan 2011-2014. Jakarta: EGC.

Potter, P. A. & Perry, A. G. (2006).Buku Ajar Fundamental Keperawatan vol.2. Jakarta:

EGC.

Anda mungkin juga menyukai