kaki pada jalan Urip Sumoharjo Yogyakarta, baik trotoar pada sisi utara maupun
trotoar sisi selatan. Lokasi penelitian ini dipilih karena penulis mengamati secara
singkat pada saat survei pendahuluan, banyaknya pejalan kaki dan penyeberang
jalan pada jalan Urip Sumoharjo Yogyakarta lebih terpusat pada lokasi yang
dijadikan sebagai lokasi penelitian ini. Hal lain yang mendorong penulis untuk
fasilitas pejalan kaki yang ditemui pada lokasi penelitian, seperti adanya pengalihan
fungsi trotoar menjadi area berniaga pedagang kaki lima, pengalihan fungsi trotoar
menjadi tempat parkir, serta tidak adanya kebebasan samping bagi pejalan kaki
yang berjalan diatas trotoar. Selain itu penulis juga mengamati, sebagian pejalan
kaki pada jam-jam tertentu di beberapa titik lokasi pengamatan, lebih memilih
menggunakan badan jalan daripada berjalan diatas trotoar yang terkesan sesak dan
5.2.1 Trotoar
lapangan pada saat penelitian ini dilakukan. Adapun kondisi trotoar di 3 lokasi
44
45
1. Lokasi 01 Utara
2. Lokasi 01 Selatan
3. Lokasi 02 Utara
4. Lokasi 02 Selatan
5. Lokasi 03 Utara
6. Lokasi 03 Selatan
cross yang terletak pada lokasi 01. Fasilitas penyeberangan lain juga terdapat pada
lokasi 02 berupa pelican cross, namun karena kondisi lampu lalu lintas yang sudah
tidak berfungsi serta peletakannya yang tidak terlihat oleh pengendara kendaraan
cross. Letak zebra cross pada lokasi 01 berada sekitar 155 meter sebelum
persimpangan dan zebra cross pada lokasi 02 berada sekitar 65 meter dari zebra
cross pada lokasi 01. Zebra cross dan marka jalan terlihat dengan jelas. Terdapat
parkir kendaraan bermotor pada badan jalan sebelum memasuki area zebra cross
dari trotoar sebelah utara maupun selatan tepatnya di depan lokasi 01 dan 02. Pada
titik zebra cross tidak terdapat rambu lalu lintas yang menunjukkan tempat
penyeberangan jalan. Pada daerah sekitar zebra cross juga terdapat garis stop
5.3.1 Trotoar
Pada tabel 5.7 disajikan hasil evaluasi terhadap kondisi eksisting trotoar.
Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan, dan acuan (2)
mengacu pada Keputusan Dirjen Bina Marga Tahun 1999 No. 032/T/BM/1999
Komponen Lokasi
No Acuan Syarat Penilaian
yang Dinilai Trotoar
01 Utara Cukup baik
01 Selatan Cukup baik
Tinggi Memiliki tinggi minimal 02 Utara Cukup baik
1 1
ruang bebas 2,5 meter 02 Selatan Cukup baik
03 Utara Cukup baik
03 Selatan Cukup baik
01 Utara Tidak baik
01 Selatan Tidak baik
Kebebasan Memiliki kebebasan samping 02 Utara Tidak baik
2 1
samping minimal 0,3 meter 02 Selatan Tidak baik
03 Utara Kurang baik
03 Selatan Tidak baik
01 Utara Cukup baik
Apabila jalur pejalan kaki
01 Selatan Cukup baik
memiliki perbedaan tinggi
Pembatas 02 Utara Cukup baik
3 2 dengan sekitarnya, maka harus
trotoar 02 Selatan Cukup baik
diberi pembatas dapat berupa
03 Utara Cukup baik
kereb atau batas penghalang
03 Selatan Cukup baik
01 Utara Cukup baik
01 Selatan Cukup baik
Perkerasan trotoar dapat dibuat
Perkerasan 02 Utara Cukup baik
4 2 dari blok beton, perkerasan
trotoar 02 Selatan Cukup baik
aspal, atau plesteran
03 Utara Cukup baik
03 Selatan Cukup baik
Jalur Pejalan kaki setidaknya 01 Utara Kurang baik
Lebar
berukuran lebar 1,8 meter. 01 Selatan Kurang baik
minimum
Lokasi trotoar yang berada di 02 Utara Kurang baik
5 trotoar 1
jalan daerah pertokoan atau 02 Selatan Kurang baik
berdasarkan
kaki lima lebar minimum 03 Utara Cukup baik
lokasi
trotoar 5 meter 03 Selatan Kurang baik
01 Utara Cukup baik
Jalur pejalan kaki harus 01 Selatan Cukup baik
Elevasi jalur memiliki perbedaan tinggi 02 Utara Cukup baik
6 1
pejalan kaki dengan jalur kendaraan. Beda 02 Selatan Cukup baik
tinggi maksimal 0,2 meter 03 Utara Cukup baik
03 Selatan Cukup baik
Pejalan kaki biasanya tidak 01 Utara Kurang Baik
Jarak trotoar nyaman bila berdekatan 01 Selatan Kurang Baik
dari sisi dengan bagian depan gedung 02 Utara Kurang Baik
7 1
depan saat berjalan. Trotoar 02 Selatan Kurang Baik
gedung setidaknya berjarak 0,75 meter 03 Utara Cukup baik
dari sisi depan gedung 03 Selatan Kurang Baik
Sumber : Hasil Penelitian, 2017
50
trotoar pada lokasi penelitian tidak dilengkapi dengan adanya ubin pemandu (guide
Ketersediaan ramp disetiap persimpangan, ruang pejalan kaki yang memasuki pintu
keluar masuk bangunan dan pada titik-titik penyeberangan juga jarang ditemui,
ramp hanya ditemui pada beberapa titik pada trotoar didepan bangunan yang dicor
sendiri oleh pemiliknya. Komponen lebar minimum trotoar yang berada pada lokasi
pertokoan dan pedagang kaki lima berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dikarenakan tidak terdapat pedagang kaki lima pada jalur pejalan kaki di lokasi ini.
Hal tersebut mungkin disebabkan oleh keterbatasan lahan sehingga perlu adanya
tersebut.
Pada tabel 5.8 disajikan hasil evaluasi terhadap kondisi eksisting zebra
cross. Acuan (1) mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:
Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan, acuan (2)
mengacu pada Keputusan Dirjen Bina Marga No. 011/T/Bt/1995 tentang Tata Cara
Perencanaan Fasilitas Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan dan acuan (3) mengacu
pada Penempatan Marka Jalan yang dikeluarkan oleh Pustran Balitbang Pekerjaan
Umum.
51
Komponen
No Acuan Syarat Kondisi Eksisting Penilaian
yang Dinilai
Lokasi zebra
cross terdekat
Lokasi Terletak <90m dari Kurang
1 1 berada pada jarak
zebra cross sinyal lalu lintas baik
155m dari sinyal
lalu lintas
Berada pada Zebra cross
Jarak antar jarak180m dari titik lokasi 02 terletak Kurang
2 1
zebra cross penyeberangan yang 65m dari zebra baik
lain cross lokasi 01
Garis membujur
Panjang zebra
Dimensi garis dengan lebar 0,3m Cukup
3 1 cross 3m dan
zebra cross dan panjang minimal baik
lebarnya 0,3m
2,5m
Lokasi Terdapat parkir
Kebebasan
penyeberangan harus kendaraan pada
pandangan
terlihat jelas oleh badan jalan yang Kurang
4 pengendara 2
pengendara dan dapat menggangu baik
dan pejalan
ditempatkan tegak pandangan
kaki
lurus sumbu jalan pengendara
Marka jalan harus Kondisi marka
Kejelasan bersifat tetap, kokoh jalan masih dapat Cukup
5 2
marka dan tidak licin serta terlihat dengan baik
terlihat jelas jelas
Terdapat garis
Garis utuh melintang
utuh yang
Garis yang berfungsi Cukup
6 3 melintang
Pembatas sebagai batas berhenti baik
sepanjang daerah
kendaraan
penyeberangan
Memiliki tebal garis Tebal garis
Dimensi garis minimal 0,2m dan pembatas 0,3m Cukup
7 3
pembatas berjarak minimal 1m dan berjarak 1m baik
dari zebra cross dari zebra cross
Sumber : Hasil Penelitian, 2017
Berdasarkan tabel 5.8 diatas, hasil evaluasi kondisi eksisting zebra cross
menunjukkan bahwa letak zebra cross berada jauh dari persimpangan, dimana
Jarak antar zebra cross pada lokasi penelitian juga relatif dekat, namun penempatan
dan jarak antar zebra cross dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi di
Pelengkap jalur pejalan kaki menjadi hal yang sangat penting, karena
dengan ketersediaan pelengkap jalur pejalan kaki dapat meningkatkan rasa aman
dan nyaman bagi para pengguna fasilitas pejalan kaki. Pada tabel 5.9 disajikan hasil
evaluasi pelengkap jalur pejalan kaki. Evaluasi pelengkap jalur pejalan kaki
berdasarkan aturan yang berlaku dan mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan
Fasilitas
Syarat Eksisting Rekomendasi
Pelengkap
Rambu-rambu peringatan
diletakkan pada tempat Tidak terdapat rambu-
sebelum mengarah pada rambu peringatan
lokasi penyeberangan untuk penyeberangan
Rambu Tidak baik
memperingatkan sebelum mengarah
Pengendara bermotor akan pada lokasi
adanya aktivitas penyeberangan
penyeberangan
Lokasi penyeberangan harus Lampu penerangan
Lampu dilengkapi dengan pada lokasi
Tidak baik
penerangan penerangan cahaya yang penyeberangan sudah
cukup tidak berfungsi
Lampu apill yang berfungsi Lampu apill hanya
untuk memberi isyarat terdapat pada zebra
Lampu
kepada pejalan kaki saat cross lokasi 02 dan Kurang baik
apill
yang tepat untuk kondisinya sudah tidak
menyeberang jalan. berfungsi
Sumber : Hasil Penelitian, 2017
53
menunjukkan bahwa pelengkap jalur pejalan kaki pada lokasi penelitian tidak
03/PRT/M/2014.
dapat sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Data yang dibutuhkan antara lain
sebagai berikut.
Volume pejalan kaki (P) menjelaskan jumlah pejalan kaki yang melintasi
suatu daerah pengamatan dalam satuan waktu, sehingga akan diketahui berapa
besarnya volume pejalan kaki maka diawali dengan pencatatan terhadap jumlah
pejalan kaki. Dalam pencatatan jumlah pejalan kaki baik pejalan kaki dengan arah
perjalanan dari timur ke barat atau sebaliknya dari barat ke timur tidak dipisahkan
jumlah pejalan kaki dibedakan menjadi pengamatan pejalan kaki yang berjalan
pada trotoar sisi utara dan selatan. Untuk perhitungan jumlah pejalan kaki maka
sehingga jumlah pejalan kaki yang menggunakan trotoar dan badan jalan
dijumlahkan dan diperoleh jumlah pejalan kaki gabungan. Jumlah pejalan kaki
54
gabungan yang telah diperoleh akan dipilih yang jumlahnya terbesar untuk masing-
masing hari.
1. Lokasi 01 Utara
Jumlah pejalan kaki gabungan terbesar pada hari Senin, 08 Mei 2017 terjadi
pada pukul 19.00–19.15 WIB sebanyak 80 orang dengan tingkat arus pejalan kaki
sebesar 2,96 orang/menit/meter. Untuk hari Rabu, 10 Mei 2017 jumlah pejalan kaki
terbesar terjadi pada pukul 18.45-19.00 WIB sebanyak 71 orang dengan tingkat arus
kaki berdasarkan data pada lampiran jumlah pejalan kaki, maka jumlah pejalan kaki
gabungan terbesar pada lokasi 01 sisi utara pada Senin, 08 mei 2017 terjadi pada
= 2,96 org/menit/meter
55
Tabel 5.10 Volume dan Tingkat Arus Pejalan Kaki di Lokasi 01 Utara
Tabel 5.11 Volume dan Tingkat Arus Pejalan Kaki di Lokasi 01 Utara
Berdasarkan data pada tabel 5.10 dan 5.11 maka volume pejalan kaki yang
digunakan untuk mendesain lebar trotoar adalah volume pejalan kaki terbesar pada
lokasi 01 sebelah utara yaitu volume pejalan kaki pada hari Senin, 08 Mei 2017
pada pukul 19.00-19.15 WIB dengan tingkat arus pejalan kaki sebesar 2,96
orang/menit/meter.
2. Lokasi 01 Selatan
Jumlah pejalan kaki gabungan terbesar lokasi 01 selatan terjadi pada hari
Rabu, 10 Mei 2017 pukul 16.00-16.15 WIB sebanyak 147 orang dengan tingkat
arus pejalan kaki sebesar 5,30 orang/menit/meter. Untuk hari Senin, 08 Mei 2017
56
pejalan kaki gabungan terbesar terjadi pada pukul 16.15-16.30 WIB sebanyak 144
Tabel 5.12 Volume dan Tingkat Arus Pejalan Kaki di Lokasi 01 Selatan
Tabel 5.13 Volume dan Tingkat Arus Pejalan Kaki di Lokasi 01 Selatan
Berdasarkan data pada tabel 5.12 dan 5.13 maka volume pejalan kaki yang
digunakan untuk mendesain lebar trotoar adalah volume pejalan kaki terbesar pada
lokasi 01 sebelah selatan yaitu volume pejalan kaki pada hari Rabu, 10 Mei 2017
pada pukul 16.00-16.15 WIB dengan tingkat arus pejalan kaki sebesar 5,30
orang/menit/meter.
57
3. Lokasi 02 Utara
Jumlah pejalan kaki gabungan terbesar lokasi 02 utara terjadi pada hari
Rabu, 10 Mei 2017 pukul 15.30-15.45 WIB sebanyak 66 orang dengan tingkat arus
pejalan kaki sebesar 2,45 orang/menit/meter. Untuk hari Senin, 08 Mei 2017 jumlah
pejalan kaki gabungan terbesar terjadi pada pukul 11.45-12.00 WIB sebanyak 63
Tabel 5.14 Volume dan Tingkat Arus Pejalan Kaki di Lokasi 02 Utara
Tabel 5.15 Volume dan Tingkat Arus Pejalan Kaki di Lokasi 02 Utara
Berdasarkan data pada tabel 5.14 dan 5.15 maka volume pejalan kaki yang
digunakan untuk mendesain lebar trotoar adalah volume pejalan kaki terbesar pada
lokasi 02 sebelah utara yaitu volume pejalan kaki pada hari Rabu, 10 Mei 2017 pada
58
pukul 15.30-15.45 WIB dengan tingkat arus pejalan kaki sebesar 2,45
orang/menit/meter.
4. Lokasi 02 Selatan
Jumlah pejalan kaki gabungan terbesar lokasi 02 selatan terjadi pada hari
Senin, 08 Mei 2017 pukul 19.30-19.45 WIB sebanyak 165 orang dengan tingkat
arus pejalan kaki sebesar 5,95 orang/menit/meter. Untuk hari Rabu, 10 Mei 2017
jumlah pejalan kaki terbesar terjadi pada pukul 19.15-19.30 WIB sebanyak 165
Tabel 5.16 Volume dan Tingkat Arus Pejalan Kaki di Lokasi 02 Selatan
Tabel 5.17 Volume dan Tingkat Arus Pejalan Kaki di Lokasi 02 Selatan
Berdasarkan data pada tabel 5.16 dan 5.17 maka volume pejalan kaki yang
digunakan untuk mendesain lebar trotoar adalah volume pejalan kaki terbesar pada
lokasi 02 sebelah selatan yaitu volume pejalan kaki pada hari Senin, 08 Mei 2017
pada pukul 19.30-19.45 WIB dengan tingkat arus pejalan kaki sebesar 5,95
orang/menit/meter.
5. Lokasi 03 Utara
Jumlah pejalan kaki gabungan terbesar lokasi 03 utara terjadi pada hari
Rabu, 10 Mei 2017 pukul 15.45-16.00 WIB sebanyak 85 orang dengan tingkat arus
pejalan kaki sebesar 3,15 orang/menit/meter. Untuk hari Senin, 08 Mei 2017 jumlah
pejalan kaki terbesar terjadi pada pukul 12.15-12.30 WIB sebanyak 82 orang
Tabel 5.18 Volume dan Tingkat Arus Pejalan Kaki di Lokasi 03 Utara
Tabel 5.19 Volume dan Tingkat Arus Pejalan Kaki di Lokasi 03 Utara
Berdasarkan data pada tabel 5.18 dan 5.19 maka volume pejalan kaki yang
digunakan untuk mendesain lebar trotoar adalah volume pejalan kaki terbesar pada
lokasi 03 sebelah utara yaitu volume pejalan kaki pada hari Rabu, 10 Mei 2017 pada
pukul 15.45-16.00 WIB dengan tingkat arus pejalan kaki sebesar 3,15
orang/menit/meter.
6. Lokasi 03 Selatan
Jumlah pejalan kaki gabungan terbesar lokasi 03 selatan terjadi pada hari
Senin, 08 Mei 2017 pukul 12.45-13.00 WIB sebanyak 145 orang dengan tingkat
arus pejalan kaki sebesar 5,37 orang/menit/meter. Untuk hari Rabu, 10 Mei 2017
jumlah pejalan kaki terbesar terjadi pada pukul 19.30-19.45 WIB sebanyak 126
Tabel 5.20 Volume dan Tingkat Arus Pejalan Kaki di Lokasi 03 Selatan
Tabel 5.21 Volume dan Tingkat Arus Pejalan Kaki di Lokasi 03 Selatan
Berdasarkan data pada tabel 5.20 dan 5.21 maka volume pejalan kaki yang
digunakan untuk mendesain lebar trotoar adalah volume pejalan kaki terbesar pada
lokasi 03 sebelah selatan yaitu volume pejalan kaki pada hari Senin, 08 Mei 2017
pada pukul 12.45-13.00 WIB dengan tingkat arus pejalan kaki sebesar 5,37
orang/menit/meter.
62
terbesar pada waktu pengamatan. Perhitungan lebar trotoar mengacu pada Pedoman
Maka Lebar Trotoar yang dibutuhkan, W = 2,96/35 + 1,5 = 1,584 meter ≈ 1,6 meter.
pejalan kaki maka diperoleh lebar trotoar yang dibutuhkan seperti pada tabel 5.22.
Perhitungan
Lebar
Tingkat Arus Kebutuhan
Lokasi Trotoar
No Pejalan Kaki Lebar
trotoar Eksisting
(Orang/menit/meter) Trotoar
(Meter)
(meter)
1 1 Utara 2,96 1,80 1,6
2 1 Selatan 5,30 1,85 1,7
3 2 Utara 2,45 1,80 1,6
4 2 Selatan 5,95 1,85 1,7
5 3 Utara 3,15 1,80 1,6
6 3 Selatan 5,37 1,80 1,7
Sumber : Hasil Penelitian, 2017
kecil dibandingkan lebar trotoar eksisting, sehingga kondisi lebar trotoar yang ada
saat ini seharusnya masih sangat layak untuk dapat melayani pejalan kaki pada
63
sesuai dengan ketentuan jalur pejalan kaki. Jalur trotoar seringkali dimanfaatkan
sebagai area berdagang PKL bahkan mengambil lebih dari setengah jalur pejalan
kaki, yang menyebabkan lebar trotoar berkurang. Banyak pejalan kaki yang harus
menjadi hak pejalan kaki. Kondisi tersebut seringkali ditemukan pada trotoar sisi
seperti trotoar yang dipakai sebagai area parkir motor dan adanya peletakan
vegetasi dan street furniture pada jalur pejalan kaki yang dapat mengganggu
kecepatan pejalan kaki terhadap Tingkatan Standar Pelayanan Jalur Pejalan Kaki,
seperti pada tabel 5.23. Minimum standar pelayanan jalur pejalan kaki pada
Tabel 5.24 Tingkat Pelayanan Jalur Pejalan Kaki pada Trotoar Sisi Utara
Pengamatan Gabungan
Lokasi 01 Lokasi 02 Lokasi 03
dalam 2 Hari
Waktu tempuh rerata per
0,73 0,82 0,66
lokasi (menit)
Kecepatan rerata
68,49 60,98 75,77
(meter/menit)
Tingkat Pelayanan D E B
Sumber : Hasil Penelitian, 2017
Tabel 5.25 Tingkat Pelayanan Jalur Pejalan Kaki pada Trotoar Sisi Selatan
Pengamatan Gabungan
Lokasi 01 Lokasi 02 Lokasi 03
dalam 2 Hari
Waktu tempuh rerata per
0,84 1,01 0,94
lokasi (menit)
Kecepatan rerata
59,52 49,50 53,19
(meter/menit)
Tingkat Pelayanan E E E
Sumber : Hasil Penelitian, 2017
Berdasarkan tabel 5.24 dan 5.25 dapat dilihat bahwa tingkat pelayanan jalur
pejalan pada lokasi penelitian tidak memenuhi standar pelayanan jalur pejalan kaki
pada kawasan perdagangan, kecuali pada lokasi 03 sisi utara. Oleh sebab itu
diperlukan penataan ulang fasilitas pejalan kaki pada lokasi penelitian khususnya
pada trotoar sisi selatan, sehingga dapat meningkatkan pelayanan jalur pejalan kaki
(taman/jalur hijau), bersepeda, pameran dan kegiatan usaha kecil atau PKL
sepanjang tidak mengganggu fungsi utama dari prasarana pejalan kaki. Dengan
ketentuan bahwa lebar jalur pejalan kaki minimal adalah 5,00 meter dan lebar
maksimal area berjualan yang dapat digunakan adalah 3,00 meter atau memiliki
perbandingan antara lebar jalur pejalan kaki dan lebar area berdagang adalah 1:1,5.
Lebar jalur pejalan kaki pada lokasi penelitian hanya sekitar 1,80 meter sehingga
jalur pejalan kaki pada lokasi penelitian tidak dapat dimanfaatkan sebagai area
berdagang PKL. Agar lebar jalur pejalan kaki tidak berkurang oleh peletakan
vegetasi dan street furniture, maka pada kedua sisi trotoar (utara dan selatan)
diberikan penambahan lebar sebesar 0,60 meter pada bagian luar trotoar yang
digunakan sebagai jalur perabot jalan sehingga sirkulasi pejalan kaki tidak
terganggu oleh peletakan vegetasi dan street furniture pada jalur pejalan kaki. Lebar
sarana dan prasarana pejalan kaki dapat dilihat pada tabel 5.26.
sehingga kendaraan bermotor tidak dapat naik ke atas trotoar. Tinggi antara jalur
66
pejalan kaki dan jalur perabot jalan dibuat berbeda satu sama lain agar penggunaan
analisis mengenai dampak pada lingkungan yang akan terjadi apabila penataan jalur
pejalan kaki seperti diatas dapat terealisasikan. Sehingga penataan jalur pejalan kaki
ditentukan dengan membandingkan data arus pejalan kaki dan arus lalu lintas pada
Tabel 5.27 Volume Gabungan Penyeberang Jalan Hari Senin, 08 Mei 2017
Tabel 5.28 Volume Gabungan Penyeberang Jalan Hari Rabu, 10 Mei 2017
Berdasarkan data pada tabel 5.27 dan 5.28, maka digunakan data volume
gabungan penyeberang jalan terbesar yaitu data pada hari Rabu, 10 Mei 2017
Volume Kendaraan
No Waktu Kendaraan Kendaraan Sepeda Kendataan
Berat Ringan Motor tak bermotor
1 11.00-12.00 122 1197 4141 40
2 12.00-13.00 70 717 3707 42
3 14.30-15.30 69 832 3571 39
4 15.30-16.30 78 933 5226 55
5 18.00-19.00 58 1011 4631 23
6 19.00-20.00 27 972 4125 29
Sumber : Hasil Penelitian, 2017
68
Volume Kendaraan
No Waktu Kendaraan Kendaraan Sepeda Kendaraan
Berat Ringan Motor tak bermotor
1 11.00-12.00 95 1190 4325 40
2 12.00-13.00 77 748 3624 51
3 14.30-15.30 62 847 3715 41
4 15.30-16.30 71 1023 5238 40
5 18.00-19.00 56 1202 4785 32
6 19.00-20.00 29 977 4156 27
Sumber : Hasil Penelitian, 2017
Untuk mendapatkan data arus lalu lintas, data pada tabel 5.29 dan 5.30
volume masing-masing kendaraan dengan emp (faktor pengali SMP). Emp untuk
Kendaraan tak bermotor (sepeda, becak, kereta dorong), parkir pada badan
jalan dan pejalan kaki tidak memiliki emp karena dianggap sebagai hambatan
samping. Sehingga konversi nilai arus lalu lintas hanya dilakukan pada kendaraan
berat, kendaraan ringan dan sepeda motor. Hasil perhitungan arus lalu lintas dapat
Berdasarkan data pada tabel 5.32 dan 5.33, maka digunakan data arus lalu
lintas terbesar yaitu data pada hari Rabu, 10 Mei 2017 dengan rerata rerata arus
penyeberangan yang sesuai dengan lokasi penelitian saat ini adalah jenis
penyeberangan pelican cross dengan lapak tunggu, namun karena kondisi jalur
kendaraan pada lokasi penelitian merupakan jalan satu arah, sehingga tidak
penggunaan rumble strip pada daerah sebelum memasuki area penyeberangan, agar
MKJI 1997 berdasarkan kapasitas dasar ruas jalan. Kapasitas dasar ruas jalan
adalah jumlah kendaraan maksimum yang dapat melintasi suatu penampang pada
suatu jalur selama satu jam, dalam keadaan jalan dan lalu-lintas yang mendekati
71
berikut.
dimana :
Co = kapasitas dasar
akan terjadi pengurangan kapasitas ruas jalan sebesar 64,71 smp/jam/lajur atau
258,84 smp/jam apabila jalur pejalan kaki mengalami penambahan lebar sebesar
0,6 meter per sisi trotoar. Kapasitas ruas jalan eksisting adalah 1401,97
smp/jam/lajur atau sebesar 5607,88 smp/jam dan kapasitas ruas jalan rencana
nilai derajat kejenuhan terhadap kapasitas ruas jalan rencana terhadap arus lalu
𝑉
DS =
𝐶
Dimana,
DS = Derajat Kejenuhan
dibawah ini menunjukkan beberapa batas lingkup V/C Ratio untuk masing-masing
Batas
Tingkat
Keterangan Lingkup
Pelayanan
V/C
Kondisi arus lalu lintas bebas dengan kecepatan
A 0,00 – 0,20
tinggi dan volume lalu lintas rendah
Arus stabil, tetapi kecepatan operasi mulai
B 0,20 – 0,44
dibatasi oleh kondisi lalu lintas
Arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak
C 0,45 – 0,74
kendaraan dikendalikan
Arus mendekati stabil, kecepatan masih dapat
D 0,75 – 0,84
dikendalikan. V/C masih dapat ditolerir
Arus tidak stabil kecepatan terkadang terhenti,
E 0,85 – 1,00
permintaan sudah mendekati kapasitas
Arus dipaksakan, kecepatan rendah, volume
F ≥ 1,00
diatas kapasitas, antrian panjang (macet)
Sumber : Traffic Planning and Engineering, snd Edition Pergamon Press
Oxword, 1979
hasil yang menunjukan bahwa tingkat pelayanan kapasitas ruas jalan eksisting dan
khusus, maka diberikan fasilitas pelengkap jalur pejalan kaki berupa pelandaian
trotoar secara memanjang, pada jalur pejalan kaki yang memiliki perbedaan tinggi
terhadap jalur kendaraan. Pemberian ramp pada lokasi penelitian mengacu pada
diberikan tidak melebihi 8% atau setara dengan panjang 1 satuan vertikal banding
Tinggi
Vertikal
Trotoar
lokasi trotoar A
= 1,20 meter
Pemberian kelandaian ramp pada lokasi penelitian dapat dilihat pada tabel 5.35.
75