A. aspek manajemen
B. aspen teknis : sumber daya (personil, bangunan dan fasilitas, peralatan, dokumentasi), proses
(produksi, pengawasan mutu, kualifikasi dan validasi, inspeksi diri, audit mutu, penanganan keluhan,
kegiatan alidaya)
--> sistem manajemen mutu melibatkan berbagai bagian, jika ada bagian yang bermasalah maka
akan memengaruhi output/mutu akhirnya.
--> pemastian mutu adalah totalitas atau tindakan mutu untuk mendapatkan produk yang baik
personil
personil kunci --> kepala QC, QA, kepala produksi (harus apoteker)
industri harus memiliki min 6 apoteker (3 personil kunci dan 3 wakil) untuk cadangan jika kepala
berhalangan
bangunan
bangunan yang dibuat terpisah misal industri farmasi membuat obat kanker dan pil KB maka industri
farmasi hrs memiliki 2 gedung dgn jarak min 3-6 meter
obat yg hrs di gedung terpisah : obat gol betalaktam (amoksisilin, penisilin), obat gol sephalosporin
dan gol P6 (sefadroksil, sefaleksin, sefotaksin), obat gol sitostatik, produk vaksin, produk hormon spt
pil KB, darah, produk herbal.
misal pabrik up ingin membuat amoksisilin dan sefaleksin maka hrs ada 2 gedung
misal pabrik up ingin membuat salbutamol dan pct maka cukup 1 gedung saja
suhu terkait kelembaban, jumlah partikel, pergantian udara maka perlu ada namanya sistem tata
udara atau lebih dikenal KVAC
kelas E utk sediaan nonsteril, dan pengemasan primer --> E umum, Ekhusus (40%, utk sediaan sifat
higroskopis spt aspirin , redoxon, mgd vit C)
kelas F utk pengemasan sekunder (sudah tidak diatur lg sistem tata udara)
sistem tata udara hendaklah diperhatikan perawatannya jgn sampai filter sudah tidak mampu lg
menyaring, jika tidak mampu menyaring dpt terjadi kontaminasi.
air harus diolah dulu sehingga diperoleh air minum spt disaring, diendapkan, diklorinisasi
bahan baku dari PAM maka tidak perlu diolah terlebih dahulu untuk drinking water, untuk mjd air
murni harus diolah dulu
dari air minum mjd air murni -->resin penukar ion, EDI, RO
dari air murni didestilasi scr berulang menjadi water for injection
mesin
selalu dibersihkan setelah digunakan kemudian diverivikasi oleh petugas sebelum digunakan
kembali
dokumentasi CPOB
terkait dengan pendataan saat produksi, pengawan mutu, distribusi sehingga jika terjadi masalah
bisa langsung diidentifikasi dari data dokumentasi
fungsi : sebagai arsip, bukti bahwa yang sudah dikerjakan sesuai dengan CPOB