Oleh:
KELAS XI
JURUSAN IPS
2020
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................3
BAB 1.........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. Latar belakang...............................................................................................................................4
B. Rumusan masalah..........................................................................................................................5
C. Batasan masalah............................................................................................................................5
D. Tujuan penelitian...........................................................................................................................6
E. Manfaat penelitian.........................................................................................................................6
BAB 2.........................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................7
1. Masalah sosial PSK........................................................................................................................7
A. Faktor-faktor atau penyebabnya..............................................................................................8
B. Dampak atau akibat.......................................................................................................................11
C. Penanggulangan atau solusinya.....................................................................................................12
2. Masalah sosial perjudian.............................................................................................................12
A. Faktor-faktor atau penyebabnya...............................................................................................13
B. Dampak atau akibatnya..........................................................................................................15
C. Penanggulangan atau solusinya..............................................................................................17
3. Masalah sosial pernikahan dini..................................................................................................18
A. Faktor-faktor atau penyebabnya............................................................................................19
B. Dampak atau akibatnya..........................................................................................................21
C. Penanggulangan atau solusinya..............................................................................................22
BAB 3.......................................................................................................................................................24
PENUTUP................................................................................................................................................24
2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat hidayah dan karunia-Nya. Sholawat serta salam tidak lupa saya curahkan
kepada Baginda Nabi Muhammad SAW agar senantiasa mendapatkan syafaatnya di akhirat
nantinya, saya dapat menyusun karya tulis ilmiah atau penulisan makalah tentang masalah sosial
yang terjadi di tengah masyarakat Indramayu, Jawa Barat.
Adapun maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas sosiologi. Rasa Terima
kasih kami tidak terkirakan kepada yang terhormat Bapak Afdal Rafi, S.Pd selaku pembimbing
materi dalam pembuatan karya ilmiah ini. Saya berharap bahwa penulisan makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan untuk menambah wawasan dan pengetahuan nantinya tentang
pentingnya kegiatan literasi terhadap pembuatan makalah/karya ilmiah siswa. Saya menyadari
bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna dengan keterbatasan yang saya miliki.
Kritik
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan
atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Atau, menghambat
terpenuhinya keinginan-keinginan pokok warga kelompok sosial tersebut sehingga
menyebabkan kepincangan ikatan sosial. Dalam keadaan normal terdapat integrasi serta
keadaan yang sesuai pada hubungan-hubungan antar unsur-unsur kebudayaan atau
masyarakat. Apabila antar unsur-unsur tersebut terjadi bentrokan, maka hubungan-
hubungan sosial akan terganggu sehingga mungkin terjadi kegoyahan dalam kehidupan
kelompok.
Ada tiga masalah sosial yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu PSK (wanita
malam), alkoholisme (mabuk), dan kemiskinan.
Yang pertama adalah PSK, sejak dulu PSK sudah menjadi akar di dunia ini,
sebagian yang melakukan pekerja sexs komersial, karena faktor ekonomi dan frustasi
dengan keadaan yang ada. Pekerjaan ini sudah menjadi lumrah bagi mereka yang
melakukakannya, bahkan ada sebuah desa yang menjadi sarana dan prasarana mereka
untuk beroperasi tanpa ada kendala dari masyarakat setempat, dan masyarakat tidak
perduli dengan apa yang mereka lakukan, pekerjaan tersebut sudah menjadi hal biasa
bagi masyarakat di desa tersebut. Bahkan para pekerja sexs komersial itu mendapatkan
izin untuk tinggal di desa tersebut dan mendapatkan fasilitas kesehatan secara rutin.
Yang kedua adalah perjudian, perjudian adalah sebuah tindak pidana yang banyak
dilakukan oleh masyarakat hingga menjadi suatu hal yang dianggap sudah biasa
dikalangan para pejudi. Perjudian merupakan permainan dimana pemain bertaruh untuk
satu pilihan diantara beberapa pilihan dimana hanya satu pilihan saja yang benar dan
4
menjadi pemenang, pemain yang kalah taruhan akan memberikan taruhannya kepada si
pemenang. Peraturan dan jumlah taruhan ditentukan sebelum pertandingan dimulai.1
Menurut Kartini kartono, perjudian adalah pertaruhan dengan sengaja, yaitu upaya
mempertaruhkan satu nilai atau sesuatu yang dianggap bernilai dengan menyadari adanya
resiko dan harapan-harapan pada peristiwa-peristiwa, permainan, pertandingan,
perlombaan, dan kejadiankejadian yang tidak atau belum pasti hasilnya.
Yang ketiga atau yang terakhir adalah pernikahan dini atau kawin muda,
pernikahan dini merupakan pernikahan yang pelakunya adalah seseorang yang belum
memenuhi batas usia perkawinan yang pada hakikatnya disebut masih berusia muda atau
anak-anak. Dalam Pasal 81 ayat 2 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002, seseorang
yang belum berusia 18 tahun dikategorikan masih anakanak, juga termasuk anak yang
masih dalam kandungan. Sedangkan pernikahan dini menurut Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional adalah pernikahan yang berlangsung pada umur di bawah
usia reproduktif yaitu kurang dari 20 tahun pada wanita dan kurang dari 25 tahun pada
pria. Pernikahan di usia dini rentan terhadap masalah kesehatan reproduksi seperti
meningkatkan angka kesakitan dan kematian pada saat persalinan dan nifas, melahirkan
bayi prematur dan berat bayi lahir rendah serta mudah mengalami stress (BKKBN, 2008).
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
C. Batasan masalah
Agar penelitian tidak melebar luas, saya selaku penulis memfokuskan setiap
permasalahan-permasalahan yang ada, berada di Kabupaten Indramayu.
5
D. Tujuan penelitian
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah kita selaku masyarakat baik itu dari
kalangan remaja, dewasa, dan khususnya para pelajar mengerti dan memahami
pengertian masalah sosial, batasan, klasifikasi masalah sosial dan sebab-sebabnya, dan
dapat mengetahui ukuran-ukuran sosiologi terhadap masalah-masalah sosial serta mampu
memberikan contoh masalah sosial penting.
E. Manfaat penelitian
Manfaat dari penelitian ini dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1. Manfaat Teoritis
A. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan
terutama dalam rangka menemukan jawaban atas permasalahan yang
dikemukakan dalam perumusan masalah diatas;
B. Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan perkembangan hukum.
C. Untuk menambah perbendaharaan literature.
D. Sebagai bahan perbandingan bagi penelitian yang ingin mendalami
masalah ini lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis
A. Untuk memberikan sumbangsih pemikiran dan penelitian terutama kepada
pihak-pihak yang memiliki perhatian dan tertarik dalam perkembangan
hukum.
B. Agar hasil penelitian ini dapat digunakan oleh semua pihak baik bagi
pemerintah, masyarakat umum, maupun pihak penegak hukum.
6
BAB 2
PEMBAHASAN
7
Praktik prostitusi terselubung di kabupaten Indramayu sudah menjadi
rahasia umum. Daerah kabupaten Indramayu yang sudah identik dengan praktek
prostitusinya yang dilakukan di warung remang-remang maupun yang dilakukan
di hotel atau disediakan oleh hotel. Hotel yang melakukan praktek prostitusi
dengan menyediakan wanita penghibur yang memberikan servis esek-esek kepada
pengunjungnya ini dibuktikan dengan jumlah PSK yang semakin meningkat
setiap tahunnya.
Perkembangan dunia usaha (bisnis) yang menjadikan tempat-tempat
peristirahatan (Hotel) yang semakin enggan menanyakan identitas
langganannya/tamunya dalam rangka meningkatkan pelayanan, yang menerapkan
prinsip bisnis yang menyatakan bahwa pembeli adalah tuan, maka hotel telah di
salah gunakan oleh sebagian anggota masyarakat untuk melakukan perbuatan-
perbuatan maksiat, atau perbuatan-perbuatan prostitusi.
Pihak Polri tentu tidak akan membiarkan hal ini terus terjadi, karena selain
hal ini melanggar hukum, juga berdampak negatif bagi masyarakat kabupaten
Indramayu. pada bulan Agustus 2015 polisi melakukan penggerebegan di salah
satu hotel di Indramayu karena melakukan prostitusi di dalam hotel bahkan
melakukan praktek prostitusi dengan mempekerjakan anak-anak yang diduga
masih dibawah umur. Hal itu menunjukkan lemahnya pengawasan dari kepolisian
Indramayu dan aparat Pemerintah Kabupaten Indramayu terhadap hotel di
sepanjang pantai utara khususnya di Indramayu.
8
seks. Bagi remaja tersebut tekanan dari teman-teman nya itu dirasakan
lebih kuat dari pada yang didapat dari pacarnya sendiri.
3. Rasa penasaran
Seks menurut para ahli merupakan kebutuhan dasar yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan seseorang. Jadi wajar jika semua orang tidak
terkecuali remaja, menginginkan hubungan seks ini, sekalipun akibat dari
perbuatannya tersebut tidak sepadan dengan resiko yang dihadapinya.
5. Pelampiasan diri
Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena
terlanjur berbuat, seorang remaja perempuan biasanya berpendapat sudah
tidak ada lagi yang dapat dibanggakan dalam dirinya, maka dalam
9
pikirannya tersebut ia akan merasa putus asa dan mencari pelampiasan
yang akan menjerumuskannya dalam pergaulan bebas.
1. Kemiskinan
Diantara alasan penting yang melatar belakangi adalah kemiskinan
yang sering bersifat structural. Struktur kebijakan tidak memihak kepada
kaum yang lemah sehingga yang miskin semakin miskin, sedangkan yang
kaya semakin menumpuk harta kekayaannya.
Kebutuhan yang semakin banyak bagi seorang perempuan dan
tekanan moral dari keluarga memaksa dia untuk mencari sebuah pekerjaan
dengan penghasilan yang memuaskan sehingga pekerjaan yang harampun
jadi pilihan mereka, karena kondisi kebutuhan materi yang menuntut.
3. Penipuan
Faktor lain yaitu, penipuan dan pemaksaan dengan berkedok agen
penyalur tenaga kerja. Kasus penjualan anak perempuan oleh orangtua
sendiri pun juga kerap ditemui.
4. Pornografi
10
Menurut definisi UU Anti Pornografi, pornografi adalah bentuk
ekspresi visual berupa gambar, tulisan, foto, film atau yang dipersamakan
dengan film, video, tayangan atau media komunikasi lainnya yang sengaja
dibuat untuk memperlihatkan secara terang-terangan atau tersamar kepada
publik alat vital dan bagian – bagian tubuh serta gerakan-gerakan erotis
yang menonjolkan sensualitas dan seksualitas, serta segala bentuk perilaku
seksual dan hubungan seks manusia yang patut diduga menimbulkan
rangsangan nafsu birahi pada orang lain.
c. Persoalan psikologis
11
B. Dampak atau akibat
1. Keluarga dan masyarakat tidak dapat lagi memandang nilainya
sebagai seorang perempuan.
2. Masyarakat
3. Pemerintah
12
mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya secara finansial. Pemain
melakukan segala cara untuk memenangkan permainan ini mulai dari pencarian
modal yang memang menentukan kesempatan untuk menang. Ada berbagai
macam jenis perjudian, mulai dari permainan meja di kasino-kasino, mesin-mesin
judi, bertaruh dalam pertandingan olah raga, sampai judi nomor seperti bingo, dan
judi buntut, serta judi perorangan.
13
Bagi masyarakat dengan status sosial dan ekonomi yang rendah perjudian
seringkali dianggap sebagai suatu sarana untuk meningkatkan taraf hidup
mereka. Karenamereka berfikir, Dengan modal yang sangat kecil mereka akan
mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya atau menjadi kaya dalam
sekejab tanpa usaha yang besar. Selain itu kondisi sosial masyarakat yang
menerima perilaku berjudi juga berperan besar terhadap tumbuhnya perilaku
tersebut dalam komunitas.
2. Faktor Situasional
3. Faktor Belajar
Sangatlah masuk akal jika faktor belajar memiliki efek yang besar
terhadap perilaku berjudi, terutama menyangkut keinginan untuk terus berjudi.
Yang memang pada awalnya ia hanya ingin mencoba, akan tetapi karena
penasaran dan berkayakinana bahwa kemenangan bisa terjadi kepada
siapapun, termasuk dirinya dan berkeyakinan bahwa dirinya suatu saat akan
menang atau berhasil, sehingga membuatnya melakukan perjudian berulang
kali.
14
4. Faktor Persepsi tentang Probabilitas Kemenangan
Penjudi yang merasa dirinya sangat trampil dalam salah satu atau beberapa
jenis permainan judi akan cenderung menganggap bahwa
keberhasilan/kemenangan dalam permainan judi adalah karena ketrampilan
yang dimilikinya. Mereka seringkali tidak dapat membedakan mana
kemenangan yang diperoleh karena ketrampilan dan mana yang hanya
kebetulan semata. Bagi mereka kekalahan dalam perjudian tidak pernah
dihitung sebagai kekalahan tetapi dianggap sebagai "hampir menang",
sehingga mereka terus memburu kemenangan yang menurut mereka pasti
akan didapatkan.
1. Sebabkan Depresi
15
Anda khawatir uang yang dipertaruhkan tersebut akan lenyap akibat hasil
bermain judi yang meleset dari perkiraan Anda. Hal tersebut bisa membuat
fokus dan konsentrasi Anda terhadap aktivitas lainnya terganggu. Sebab,
pikiran Anda terus tertuju pada uang yang telah Anda pertaruhkan pada judi
online tersebut.
Saat ikut melakukan permainan judi online, Anda harus waspada terhadap
pencurian data. Judi online sangat berisiko terhadap hal tersebut. Sebab,
dalam situs judi online, Anda pasti memasukkan data berupa email san nomor
rekening untuk mentransfer uang Anda jika menang. Data Anda tersebut
rentan dicuri dan disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Dampak negatif bermain judi online yang ke empat adalah adanya konten
pornografi dalam situs judi online tersebut. Hal itu sengaja dilakukan oleh
penyedia layanan untuk semakin menarik perhatian para pengguna. Seperti
Anda ketahui, konten pornografi memiliki banyak dampak buruk bagi
perilaku dan psikologis seseorang.
Pada kasus bunuh diri, persentase paling banyak berasal dari orang-orang
yang mengalami kekalahan dalam perjudian online. Depresi atas kekalahan
berjudi, sedih kehilangan harta, membuat pelaku judi tersebut rentan bunuh
diri. Hal tersebut ditunjang dengan kesehatan mental yang buruk akibat gemar
bermain judi online.
16
Situs penyedia layanan judi online rentan terserang malware dan virus.
Sebab, situs-situs sejenis itu memiliki akses yang begitu tinggi, sehingga
menjadi target manis bagi para penjahat digital untuk menyebarkan malware
dan virus. Maka, Anda tak perlu heran jika malware san virus begitu mudah
menyebar setelah Anda membuka situs judi online.
6. Hendak menyadari bahwa orang yang berjudi hatinya selalu gelisah dan
jiwanya tidak tenang.
17
8. Hendaknya bahwa dengan berjudi orang akan malas shalat dan ibadah-
ibadah yang lain.
Kabupaten Indramayu merupakan salah satu kota yang ada di Jawa Barat yang
berbatasan dengan Laut Jawa di Utara, Kabupaten Cirebon di tenggara,
Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Sumedang serta Kabupaten Subang di
18
Barat. Dari data statistik, Kabupaten Indramayu terdiri atas 31 kecamatan, 313
desa dan kelurahan.
Namun, di Desa Plosokerep ini banyaknya pernikahan usia dini yang secara
hukum telah melanggar undang-undang tetapi dari oknum-oknum pemerintah
desa memperbolehkan anak-anak di bawah umur menikah dapat dilihat dari setiap
tahunnya ada pernikahan usia dini.
Dengan begitu pemerintah desa ini kurang tegas dalam menangani pernikahan
usia dini dengan memperbolehkan anak-anak menikah dengan belum cukup umur
dengan memanipulasi akta kelahiran. Dikarenakan persentase pernikahan dini
semakin meningkat dan lemahnya peran pemerintah daerah (desa) dalam
menangani permasalahan tersebut.
Selain itu juga pendidikan yang masih rendah serta motivasi untuk sekolah
yang dimiliki anak-anak di Desa Plosokerep, Indramayu kurang maksimal
walaupun dilihat dari perekonomian sebagian masyarakat tergolong kelas
19
menengah yang bisa memenuhi kebutuhan untuk pendidikan. Sehingga
mendorong munculnya kasus pernikahan usia dini di desa tersebut.
1. Faktor Ekonomi
Biasanya ini terjadi ketika keluarga si gadis berasal dari keluarga kurang
mampu. Orang tuanya pun menikahkan si gadis dengan laki-laki dari keluarga
mapan. Hal ini tentu akan berdampak baik bagi si gadis maupun orang tuanya. Si
gadis bisa mendapat kehidupan yang layak serta beban orang tuanya bisa
berkurang.
2. Faktor Pendidikan
Entah karena khawatir anak menyebabkan aib keluarga atau takut anaknya
melakukan 'zina' saat berpacaran, maka ada orang tua yang langsung menikahkan
anaknya dengan pacarnya. Niatnya memang baik, untuk melindungi sang anak
dari perbuatan dosa, tapi hal ini juga tidak bisa dibenarkan.
20
mereka jadi "terbiasa" dengan hal-hal berbau seks dan tidak menganggapnya tabu
lagi.
Memang pendidikan seks itu penting sejak dini, tapi bukan berarti anak-
anak tersebut belajar sendiri tanpa didampingi orang dewasa.
5. Faktor Biologis
Faktor biologis ini muncul salah satunya karena Faktor Media Massa dan
Internet diatas, dengan mudahnya akses informasi tadi, anak-anak jadi
mengetahui hal yang belum seharusnya mereka tahu di usianya.
Maka, terjadilah hubungan di luar nikah yang bisa menjadi hamil di luar
nikah. Maka, mau tidak mau, orang tua harus menikahkan anak gadisnya.
Hamil di luar nikah bukan hanya karena "kecelakaan" tapi bisa juga
karena diperkosa sehingga terjadilah hamil di luar nikah. Orang tua yang
dihadapkan dalam situasi tersebut pastilah akan menikahkan anak gadisnya,
bahkan bisa dengan orang yang sama sekali tidak dicintai orang si gadis.
Hal ini semakin dilematis karena ini tidak sesuai dengan UU Perkawinan.
Rumah tangga berdasarkan cinta saja bisa goyah, apalagi karena keterpaksaan.
7. Faktor Adat
Faktor ini sudah mulai jarang muncul, tapi masih tetap ada.
21
3. Interaksi dengan lingkungan teman sebaya berkurang.
4. Sempitnya peluang mendapat kesempatan kerja yang otomatis mengekalkan
kemiskinan (status ekonomi keluarga rendah karena pendidikan yang minim).
22
2. Pelatihan pengetahuan mengenai kesehatan sexual dan reproduksi
3. Kampanye berupa penyebaran informasi dan edukasi mengenai pernikahan
anak, sekolah, hak-hak, dan kesehatan sexual dan reproduksi dengan
menggunakan berbagai media
4. Mentoring dan pelatihan peer group yang ditujukan untuk pemuda/pemudi,
orang dewasa lainnya, guru, dll, agar menunjang penyebaran informasi dan
mendukung anak-anak perempuan yang berisiko menikah dini.
5. “Safe spaces” atau forum, kelompok, dan pertemuan yang memungkinan
adanya proses tatap muka, berkumpul, terhubung, dan bersosialisasi dengan
lingkungan di luar rumah.
b. Mendidik dan menggerakkan orangtua dan anggota komunitas
Keterlibatan orangtua dan komunitas adalah strategi kedua yang paling
banyak digunakan dalam penelitian. Tujuan utama dari strategi ini ialah untuk
menciptakan suatu lingkungan yang baik, disebabkan karena ditangan keluarga
dan anggota masyarakat yang tua-lah keputusan pernikahan anak dilakukan atau
tidak.
23
keluarganya
24
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Masalah sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral. Masalah tersebut merupakan
persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang inmoral, berlawanan dengan hukum dan
bersifat merusak.
2. Sesuai dengan sumber-sumbernya maslah sosial dapat diklasifkasikan dalam keempat
kategori, yaitu faktor-faktor ekonomis, biologis, biofsikologis dan kebudayaan.
3. Kepincangan Merupakan Masalah Sosial atau Tidak, Perhatian Masyarkat dan Masalah
Sosial
4. Beberapa masalah sosial penting yang dibahas meliputi, PSK, perjudian, pernikahan dini.
5. Dalam memecahkan masalah sosial ada beberapa metode yang dapat digunakan yaitu,
metode preventif dan metode represif.
B. SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan bagi para pembaca baik itu dari kalangan remaja,
dewasa dan terkhususkan untuk pelajar telah mengerti dan memahami masalah sosial, sehingga
dapat menerapkan nya dalam kehidupan masyarakat dan mengurangi tingkat permasalahan sosial
yang terjadi dlam masyarakat itu sendiri.
25