Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Radioterapi atau disebut juga terapi radiasi adalah terapi menggunakan radiasi

yang bersumber dari energi radioaktif. Radiasi adalah pancaran energi melalui

suatu materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang

elektromagnetik/foton dari sumber radiasi. Radiasi dalam bentuk gelombang

elektromagnetik atau disebut juga dengan foton adalah jenis radiasi yang tidak

mempunyai massa dan muatan listrik. Misalnya adalah gamma dan sinar-X

(BATAN, 2008).

Kekuatan dari sinar-X inilah yang digunakan dalam ilmu kedokteran untuk

mengobati penderita penyakit kanker dengan merusak sel kanker dan

menghancurkan materi genetika sel yang mengontrol pertumbuhan dan

pembelahan diri sel kanker.

Para penderita kanker diharuskan berobat ke rumah sakit untuk menerima terapi

radiasi. Namun karena keterbatasan alat dan fasilitas radioterapi di Lampung,

masyarakat Lampung terpaksa melakukan pengobatan di daerah lain yang

menyediakan fasilitas tersebut.


Berdasarkan latar belakang tersebut Rumah Sakit Umum Daerah Abdul

Moeloek Melakukan Pebangunan Gedung Radioterapi untuk melayani

masyarakat Lampung dalam pengobatan penyakit kanker.

B. Tujuan Proyek

Secara umum pembangunan Gedung Radioterapi Rumah Sakit Umum Daerah

Abdul Moeloek bertujuan untuk:

1. Menyediakan layanan Radioterapi terlengkap bagi masyarakat Lampung

2. Mewujudkan visi RSUD Abdul moeloek menjadi Rumah Sakit unggul

dalam pelayanan, pendidikan, dan penelitian kesehatan di Sumatra

3. Memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal bagi masyarakat lampung

C. Tujuan Kerja Praktik

Tujuan kerja praktik pada proyek pembangunan Gedung Radioterapi yang

berlokasi di Jalan Dr. Rivai, Penengahan.Tj Karang Pusat, Kota Bandar

Lampung (RSUD Abdoel Muluk) diantaranya, yaitu:

1. Memenuhi salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan program studi

Strata 1 Teknik Sipil, Universitas Lampung.

2. Mendapatkan gambaran bagi mahasiswa tentang dunia kerja yang

sebenarnya, khususnya pada kontraktor pelaksana.

3. Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman tentang suatu pelaksanaan

kontruksi dengan melihat secara langsung di lapangan (lokasi proyek);


4. Membandingkan antara teori yang telah didapatkan selama perkuliahan

dengan praktik pelaksanaan di lapangan.

5. Mengetahui metode baru dalam perkembangan pelaksanaan konstruksi

dewasa ini.

D. Ruang Lingkup Pekerjaan

Ruang lingkup pekerjaan pada pembangunan Gedung Radioterapi RSUD Abdoel

moeloek adalah sebagai berikut :

1. Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan persiapan biasanya dilakukan sebelum memulai suatu proyek

dimana pekerjaan persiapan terdiri sebagai berikut:

a. Pekerjaan pembersihan lapangan.

b. Kantor proyek atau direksi keet.

c. Gudang material dan peralatan.

d. Los kerja besi dan kayu.

e. Pagar proyek.

f. Jalan kerja.

2. Perhitungan Kebutuhan Sumber Daya

a. Kebutuhan listrik kerja.

b. Kebutuhan air kerja.

c. Pengadaan material untuk pekerjaan persiapan.

d. Pengadaan safety and health (K3).

e. Mobilisasi peralatan.
3. Pekerjaan Tanah

a. Peninggian elevasi tanah

b. Pemadatan tanah.

4. Pekerjaan Substruktur, Struktur dan Arsitektur

a. Pekerjaan substruktur, meliputi :

1) Pekerjaan pondasi strauss pile.

2) Pekerjaan pile cap

3) Pekerjaan footplat

4) Pekerjaan pondasi batu belah

b. Pekerjaan struktur, meliputi :

1) Pekerjaan bekisting.

2) Pekerjaan pile cap.

3) Pekerjaan Sloof.

4) Pekerjaan kolom.

5) Pekerjaan balok

6) Pekerjaan plat lantai gedung administrasi.

7) Pekerjaan pelat atap gedung administrasi.

8) Pekerjaan tangga.

9) Pekerjaan beton bertulang dinding bunker

10) Pekerjaan pelat atap bunker

c. Pekerjaan arsitektur, meliputi:

1) Pekerjaan dinding dan plesteran.

2) Pekerjaan pengecatan.
5. Pekerjaan Mechanical, Electrical dan Plumbing

a. Pekerjaan instalasi listrik.

b. Pekerjaan plumbing.

E. Batasan Masalah

Mengingat waktu kerja praktik yang terbatas, maka dalam laporan ini tidak

dijelaskan secara lengkap seluruh proses pelaksanaan proyek. Pada laporan kerja

praktik ini, pembahasan dibatasi pada :

1. Teknik pelaksanaan di lapangan yang meliputi :

a. Pekerjaan Substruktur

1) Pekerjaan pondasi strauss pile

b. Pekerjaan Struktur

1) Pekerjaan pile cap.

2) Pekerjaan sloof.

3) Pekerjaan kolom.

4) Pekerjaan balok.

5) Pekerjaan plat lantai.

6) Pekerjaan plat atap.

7) Pekerjaan beton bertulang dinding bunker

8) Pekerjaan pelat atap bunker

2. Pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan.

a. Pengawasan terhadap mutu bahan dan alat

b. Pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan


F. Metode Pelaksanaan Kerja Praktik

Pelaksanaan kerja praktik ini didasarkan pada:

1. Pengamatan langsung di lokasi proyek berkaitan dengan pelaksanaan

pekerjaan di lapangan

2. Pengarahan dan penjelasan dari pembimbing di lapangan.

3. Diskusi dengan para pekerja di lokasi proyek.

4. Pengarahan dan konsultasi dengan Dosen Pembimbing kerja praktik.

5. Pengamatan terhadap data–data berupa gambar rencana dan dokumen proyek.

6. Pengambilan gambar alat, bahan dan tahapan pekerjaan.

G. Sistematika Penulisan

Subbab ini memaparkan sistematika pembahasan yang menjadi pedoman dalam

penyusunan laporan kerja praktik, yang terdiri dari:

1. Bab I Pendahuluan

Pada bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang dilakukannya kerja

praktik, maksud dan tujuan kerja praktik, ruang lingkup kerja praktik,

metodologi pelaksanaan kerja praktik dan sistematika penulisan.

2. Bab II Gambaran Umum Proyek

Pada bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang proyek, data umum

proyek, data struktur proyek, fungsi dan fasilitas bangunan, manajemen

proyek, pelelangan, kontrak dan struktur organisasi.

3. Bab III Material dan Peralatan


Pada bab ini penulis menguraikan tentang apa saja material dan bahan yang

digunakan selama proyek pembangunan berlangsung.

4. Bab IV Pelaksanaan Pekerjaan

Pada bab ini penulis menguraikan tentang metode pelaksanaan konstruksi di

lapangan selama proses kerja praktik berlangsung dan sesuai batasan

masalah yang ada.

5. Bab V Tugas Khusus

Anda mungkin juga menyukai