TEORI PRODUKSI
Dalam tabel 1.1 dikemukakan suatu gambaran mengenai produksi suatu barang pertanian
di atas sebidang tanah yang tetap jumlahnya, tetapi jumlah tenaga kerjanya berubah-ubah. Dalam
gambaran itu ditunjukkan bahwa produksi total yang ditunjukkan dalam kolom (3) mengalami
pertambahan yang semakin cepat apabila tenaga kerja ditambah dari 1 menjadi 2, dan 2 menjadi
3. Maka dalam keadaan ini kegiatan memproduksi mencapai tahap pertama yang setiap
tambahan tenaga kerja menghasilkan tambahan produksi yang lebih besar dari yang dicapai
pekerja sebelumnya. Dalam analisis ekonomi keadaan itu dinamakan produksi marjinal pekerja
yang semakin bertambah. Data dalam kolom (4) yaitu data produksi marjinal.Pada tahap
pertama,apabila tenaga kerja di tambah dari 3 menjadi 4, kemudian 4 menjadi 5, kemudian 5
menjadi 6, dan seterusnya, produksi total tetap bertambah, tetapi jumlah pertambahannya
semakin lama semakin sedikit. Tahap kedua, yaitu keadaan dimana produksi marjinal semakin
berkurang. Pada Tahap ketiga, pertambahan tenaga kerja tidak akan menambah produksi total,
yaitu produksi total berkurang. pada waktu tenaga kerja bertambah dari 7 menjadi 8, produksi
total masih mengalami peningkatan, yaitu sebanyak 15 unit. Akan tetapi apabila satu lagi tenaga
kerja ditambah dari 8 menjadi 9 pekerja, produksi total menurun. produksi total berkurang lebih
lanjut apabila tenaga kerja menjadi 10.
Produksi Total, Produksi Rata-Rata Dan Produksi Marjinal
Produksi marjinal yaitu tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja
yang digunakan.
4.1 Teori produksi dengan dua faktor berubah
Dalam analisis yang berikut dimisalkan terdapat dua jenis faktor produksi yang dapat diubah
jumlahnya adalah tenaga kerja dan modal.
Keterangan:
Gabungan A menunjukan bahwa satu unit tenaga kerja dan 6 unit modal dapat
menghasilkan produksi yang di inginkan tersebut. Gabungan B menunjukkan bahwa yang
diperlukan adalah 2 unit tenaga kerja dan 3 unit modal. Gabungan C menunjukan yang di
perlukan adalah 3 unit tenaga kerja dan 2 unit modal. Akhirnya gabungan D menunjukan bahwa
yang di perlukan adalah 6 unit tenaga kerja dan 1 unit modal.
Kurva IQ dalam gambar di atas dibuat berdasarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang
terdapat dalam tabel diatas. Kurva tersebut dinamakan kurva produksi sama(isoquant). Ia
menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan menghasilkan satu tingkat
produksi tertentu. Dalam contoh yang dibuat tingkat produksi tersebut adalah 1000 unit. Di
samping itu di dapati kurva IQ1, IQ2, IQ3yang terletak diatas kurva IQ. Ketiga-tiga kurva lain
tersebut menggambarkan tingkat produksi yang berbeda-beda, yaitu berturut-turut sebanyak
2000 unit, 3000 unit dan 4000 unit (semakin jauh dari titik nol letaknya kurva, semakin tinggi
tingkat produksi yang ditunjukan). Masing-masing kurva tersebut menunjukan gabungan-
gabungan tenaga kerja dan modal yang diperlukan untuk menghasilkan tingkat produksi yang
ditunjukkannya.
KESIMPULAN
Teori Produksi terbagi menjadi dua yaitu, Teori Produksi Jangka Pendek dan Teori Produksi
Jangka Panjang. Teori produksi yang sederhana menggambarkan hubungan antara tingkat
produksi suatu komoditas dengan satu faktor froduksi yang variabel. Konsep Produksi Jangka
Pendek faktor-faktor produksi terbagi menjadi dua yaitu, fixed input dan variable input. Dalam
hubungan tersebut trdapat faktor produksi tetap yang jumlahnya tidak akan berubah. Untuk
meningkatkan jumlah produksi, dalam jangka pendek perusahaan tidak dapat menambah jumlah
faktor produksi yang dianggap tetap. Faktor produksi yang dianggap tetap seperti mesin,
bangunan, tanah peralatan produksi dll. Sedangkan faktor produksi yang dapat mengalami
perubahan misalkan tenaga kerja. Dengan hubungan produksi seperti ini dapat diketahui
hubungan antara Total Product (Q),Marginal Product (MP) dan Average Product (AP).
Hubungan antara Marginal Product dengan Average Product adalah jika marginal product lebih
besar dari average product maka average product akan naik. Sebaliknya jika marginal product
turun maka average product akan turun. Karena itu garis marginal product akan memotong
average product pada titik average product maksimum. Dan akan menunjukan daerah-daerah
produksi yang akan menentukan daerah yang paling produktif.
Dalam teori produksi jangka pendek, elastisitas produksi juga dapat digunakan untuk
menunjukan daerah yang rasional, yaitu menunjukan ratio perubahan relative output yang
dihasilkan terhadap perubahan relative jumlah input yang digunakan tanpa perlu melihat kurva.
5. Produksi Optimal dan Least Cost Combination
Optimalisasi produksi adalah suatu cara meningkatkan nilai dari suatu produksi dengan pengarus
variabel. Cara mengoptimalkan produksi bisa dengan meningkatkan kualitas produksi, jumlah
produksi, manfaat produksi, bentuk fisik produksi, dan lain-lain. Konsep efisiensi dari aspek
ekonomis dinamakan konsep efisiensi ekonomis atau efisiensi harga. Dalam teori ekonomi
produksi, pada umumnya menggunakan konsep ini. Dipandang dari konsep efisiensi ekonomis,
pemakaian faktor produksi dikatakan efisien apabila ia dapat menghasilkan keuntungan
maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi optimum menurut konsep efisiensi ekonomis,
tidak cukup hanya dengan mengetahui fungsi produksi.
Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantity (EPQ) adalah sejumlah produksi
tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan.
a. Metode EPQ dapat dicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya
penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimun. Artinya, tingkat produksi
optimal akan memberikan total biaya persediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.
Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi.
Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya
persiapan. Metode EPQ menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:
1. Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yglebih besar dari tingkat permintaan.
2. Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi
dikurangi tingkat permintaan.
3. Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama
pemenuhan.
Economic Production Quantity (EPQ): Persediaan produk dalam suatu perusahaan berkaitan
dengan volume produksi dan besarnya permintaan pasar. Perusahaan harus mempunyai
kebijakan untuk menentukan volume produksi dengan disesuaikan besarnya permintaan pasar
agar jumlah persediaan pada tingkat biaya minimal. Menurut . Metode EPQ dimaksudkan untuk
menentukan besarnya volume produksi yang optimal, dalam artian cukup untuk memenuhi
kebutuhan dengan biaya yang serendah-rendahnya. Penentuan jumlah produk optimal hanya
memperhatikan biaya variabel saja. Biaya variabel dalam persediaan pada prinsipnya dapat
digolongkan sebagai berikut:
a. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang
disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
b. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya
penyimpanan (holding cost).
ketika biaya persiapan produksi merupakan biaya yang harus dikeluarkan sebelum produksi
berlangsung. Biaya ini timbul karena perusahaan memproduksi sendiri bahan baku yang akan
digunakan. Biaya ini terdiri dari :
(1) biaya mesin-mesin menganggur
(2) biaya persiapan tenaga kerja langsung
(3) biaya scheduling
(4) biaya ekspedisi dan sebagainya.
Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung dengan
kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila rata-rata
persediaan semakin tinggi. Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :
A. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin).
B. Biaya modal (opportunity cost of capital)
C. Biaya keusangan
D. Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
E. Biaya asuransi persediaan
F. .Biaya pajak persediaan
G. Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
H. Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.
Kedua jenis biaya tersebut mempunyai hubungan dengan tingkat persediaan. Biaya
persiapan produksi berbanding terbalik dengan tingkat persediaan. Biaya penyimpanan
berbanding lurus dengan tingkat persediaan. Semakin banyak biaya yang dikeluarkan untuk
persiapan produksi, tingkat persediaan semakin kecil dan sebaliknya. Bila biaya penyimpanan
semakin besar, tingkat persediaan semakin besar atau sebaliknya.
Teori Produksi
Teori Produksi – Pengantar
Teman-teman pasti sering menggunakan barang-barang hasil produksi setiap hari. Barang-barang
tersebut tentunya dihasilkan dari bahan baku yang telah diolah. Namun pernahkah teman-teman
berpikir bahwa penambahan barang baku tidak selamanya menambah hasil produksi dalam
jumlah yang sebanding? Mari kita pelajari dalam uraian teori produksi berikut.
Pengertian Produksi
Produksi adalah suatu proses untuk mengubah barang input menjadi barang output. Dapat pula
dikatakan bahwa produksi adalah rangkaian proses yang meliputi semua kegiatan yang dapat
menambah atau menciptakan nilai guna dari barang dan jasa.
Jangka pendek: jangka waktu dimana input variabel dapat berubah namun terdapat input tetap
yang tidak dapat disesuaikan.
Jangka panjang: ketika semua input bersifat variabel dan dapat disesuaikan.
Teori Produksi
Teori produksi adalah teori yang menerangkan sifat hubungan antara tingkat produksi yang akan
dicapai dengan jumlah faktor-faktor produksi yang digunakan. Konsep utama yang dikenal
dalam teori ini adalah memproduksi output semakismal mungkin dengan input tertentu, serta
memproduksi sejumlah output tertentu dengan biaya produksi seminimal mungkin.
Merupakan hukum yang dicetuskan oleh David Richardo. Hukum ini menyatakan bahwa
penambahan faktor produksi tidak selalu memberikan peningkatan hasil yang sebanding, pada
titik tertentu, penambahan hasil akan semakin berkurang meskipun faktor produksi terus
ditambah. Hal ini dikarenakan penambahan iput secara terus menerus akan berakibat pada
jumlah input yang melebihi kapasitas produksi sehingga produktivitas tidak lagi maksimal.
Seperti yang dapat kita lihat pada gambar di bawah ini, dapat kita lihat terdapat kurva produksi
total, serta kurva rata-rata produksi dan kurva produksi marginal. Dapat kita lihat bahwa
penambahan satu orang tenaga kerja sebagai input akan meningkatkan jumlah output total yang
dihasilkan, begitu juga penambahan tenaga kerja kedua masih akan menambah jumlah produksi
total yang dihasilakn (lihat gambar pada kurva produksi total). Akan tetapi, tambahan produksi
yang diberikan oleh pekerja akan semakin berkurang. Penambahan pekerja pertama masih
memberikan tambahan hasil yang tinggi, akan tetapi penambahan pekerja kedua, ketiga dan
seterusnya akan memberikan tambahan hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan tambahan
pekerja pertama (lihat kurva produksi marginal).
Sumber: Wikipedia.org
Pembagian Produksi
1. Bidang ekstraktif
Adalah semua usaha yang dilakukan dengan cara mengambil hasil alam secara langsung.
Contoh: pertambangan, perikanan
2. Bidang agraris
Adalah setiap usaha dengan mengolah alam agar memperoleh hasil yang dibutuhkan.
Contoh: pertanian, perkebunan
3. Bidang industri
Adalah setiap usaha yang dilakukan dengan cara mengolah bahan mentah sampai menjadi barang
jadi.
Contoh: industri tekstil, industri makanan
4. Bidang perdagangan
Adalah setiap usaha yang dilakukan dengan cara membeli dan menjual kembali tanpa merubah
bentuk barang yang dijual tersebut.
Contoh: industri ritel
5. Bidang jasa
Adalah setiap usaha yang dilakukan dengan cara memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat.
Contoh: asuransi, perbankan, pengangkutan
Selain dapat dibagi menjadi beberapa bidang, produksi dapat dibagi menjadi beberapa tahapan:
Produktivitas
Dalam teori produksi, dikenal beberapa cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan
produktivitas, yaitu:
Ekstensifikasi: peningkatan produktivitas dengan cara menambah jumlah faktor produksi yang
digunakan.
Intensifikasi: dilakukan dengan cara memaksimalkan kapasitas faktor produksi yang telah ada.
Rasionalisasi: peningkatan produktivitas dilakukan dengan mengeluarkan kebijakan yang akan
meningkatkan efisiensi produksi, terdiri dari:
o Mekanisasi : mengganti sifat padat karya menjadi padat modal dengan menggunakan
mesin-mesin modern
o Spesialisasi: melakukan pembagian kerja sehingga satu orang bertanggung jawab pada
satu jenis pekerjaan saja
o Standarisasi: membuat stadar tertentu terhadap bentuk, ukuran, bobot, dan detail
lainnya dari suatu produk
Kurva Isoquant dan Isocost
Kurva isoquant adalah kurva yang menunjukkan kombinasi dua macam input yang berbeda yang
akan menghasilkan jumlah output yang sama.
Ciri kurva isoquant: mempunyai kemiringan negatif, cembung ke titik origin, tidak pernah
berpotongan satu sama lain, semakin ke kanan menunjukkan semakin tinggi output yang dapat
dihasilkan
Kurva isocost adalah kurva yang menunjukkan kombinasi dua macam input yang memiliki total
biaya yang sama.
Pembahasan
Jawaban yang benar untuk soal tersebut adalah (c), karena jawaban (c) mengacu pada pengertian
kurva isocost. Pada kurva isokuan, pengertian yang benar adalah kombinasi menghasilkan
jumlah output yang sama.
https://www.studiobelajar.com/teori-produksi/