Oleh:
AGUSTYA ELYA RISNANDA
201910330311130
- Pada penyakit paru obstruktif pekak hati menurun tetapi liver span
normal. Liver span melebar : hepatomegali (hepatitis, CHF), efusi pleura
kanan. Liver span menyempit : hepar kecil (sirosis hepatis), udara bebas di
bawah diafragma.
Perkusi Lien
- Perkusi sela iga terendah di linea aksilaris anterior kiri. Pada daerah ini
terdengar suara timpani. Minta penderita tarik napas dalam dan tahan
nafas. Dalam keadaan normal suara tetap terdengar timpani. Berarti
tidak ada splenomegali.
- Bila dicurigai terdapat splenomegali maka lakukan perkusi dari berbagai
arah mulai dari redup atau timpani ke arah daerah pekak yang diduga
limpa sehingga bisa memberikan gambar batas-batas lien.
Shifting Dullness
Shifting Dullness dilakukan untuk menilau adanya asites. Perkusi mulai
daerah mid-abdomen ke arah lateral, tentukan batas bunyi timpani dan
redup Minta pasien berbaring pada posisi lateral/miring. Ascites (+) bila
terjadi perubahan bunyi dari timpani ke redup pada lokasi yang
sama.
D. Palpasi
Palpasi Hepar
- Tangan kiri ditempatkan dibawah toraks atau di belakang penderita sejajar
dan menopang iga 11 dan 12.
- Tes Undulasi
Minta asisten untuk menekan perut di linea mediana dengan tepi
kedua tangan. Letakan tangan kanan pemeriksa di flank kanan dan
tangan kiri di sisi kiri. Ketukkan ujung jari tangan kanan secara
tegas dan tangan kiri merasakan adanya getaran impuls lewat
cairan.
Nyeri tekan di titik Mc Burney disebut Mc Burney sign, salah satu tanda
dari appendicitis akut. Nyeri di titik ini disebabkan oleh inflamasi dari
appendiks dan persentuhannya dengan peritoneum. Nyeri akan bertambah
seiring dengan berlanjutnya proses inflamasi. Appendicitis tidak selalu
menimbulkan nyeri tekan di titik Mc Burney, hal ini disebabkan letak
appendiks yang sangat bervariasi, misalnya appendiks yang terletak
retrocoecal (di belakang coecum) tidak menyebabkan nyeri tekan di titik
Mc Burney.
Rebound Tenderness
Rebound tenderness atau release sign atau Blumberg sign, adalah salah satu
tanda dari appendicitis yang terlihat dengan cara menekan abdomen kanan
bawah sedalam mungkin, lalu melepaskannya secara tiba-tiba. Tanda ini
positif apabila pasien merasa kesakitan (saat dilepaskan terasa lebih sakit
dibandingkan saat ditekan).
Rovsing’s Sign
Rovsing's sign adalah salah satu tanda dari appendicitis, yaitu nyeri pada
daerah appendiks saat ditekan abdomen kwadran kiri bawah. Pada saat
ditekan peritoneum akan menegang dan terasa nyeri di tempat yang
mengalami inflamasi. Apabila terasa nyeri hanya pada sisi kiri atau kedua
sisi maka perlu dipikirkan diagnosis penyakit lain pada vesika urinaria,
uterus, kolon ascenden, tuba falopii, ovarium atau struktur anatomi lain.
Psoas Sign
Psoas sign atau Obraztsova’s sign adalah nyeri akibat dari iritasi otot
iliopsoas yang menandakan adanya appendicitis letak retrocoecal. Test ini
dilakukan dengan cara menegangkan otot pada posisi hiperextensi
hipsecara pasif atau mengkontraksikan otot pada flexi hip aktif. Bila
appendiks terletak dekat dengan musculus iliopsoas maka akan
menyebabkan nyeri pada peregangan atau kontraksi otot
Obturator Sign
Obturator sign atau cope sign adalah tanda iritasi pada musculus obturator
internus. Test ini dilakukan dengan cara pasien tidur terlentang dengan
flexi hip kanan 90 derajat, pegang sendi ankle kanan dengan tangan kanan
pemeriksa, lakukan endorotasi. Bila terasa nyeri maka diduga appendiks
mengalami inflamasi, membesar sehingga menyentuh muskulus obturator
internus.
Pemasangan NGT
Insulin dihasilkan oleh sel beta pankreas pada tubuh kita, hormon insulin yang
diproduksi oleh tubuh kita dikenal juga sebagai sebutan insulin endogen. Namun,
ketika kalenjar pankreas mengalami gangguan sekresi guna memproduksi hormon
insulin, disaat inilah tubuh membutuhkan hormon insulin dari luar tubuh, dapat
berupa obat buatan manusia atau dikenal juga sebagai sebutan insulin eksogen.
Saat ini pemakaian insulin mengalami kemajuan yang pesat, beberapa
kemajuan itu antara lain dalam hal jumlah pemakai semakin meningkat, mutu insulin
semakin bagus, dan cara memakai semakin mudah. Keuntungan yang mendasar
penggunaan insulin dibanding obat antidiabet oral adalah insulin dapat diberikan
sesuai dengan pola sekresi insulin endogen. Sedangkan kerugiannya adalah
pemakainya harus dengan cara menyuntik, serta harganya yang relative mahal. Saat
ini tersedia insulin analog dan human insulin.
1. Indikasi Pemakaian Insulin
o Semua pasien diabetes tipe 1 memerlukan insulin eksogen karena produksi
insulin oleh sel beta pankreas tidak ada ataupun hampir tidak ada.
o Diabetes tipe 2 mungkin membutuhkan insulin eksogen apabila terapi jenis lain
tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah. Selain itu, ada beberapa
keadaan lain yang membutuhkan insulin eksogen
o DM type 2 dengan keadaan stress berat, seperti infeksi berat, pembedahan,
serangan jantung, stroke.
o Diabetes yang timbul dikala kehamilan (gestasional diabet), bila pengaturan
makan saja tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah.
o Keadaan ketoasidosis diabetic (KAD)
o Sindroma hiperglikemia hiperosmolar non-keotik (KHONK).
o Gangguan fungsi hati atau ginjal yang berat.
o Kontraindikasi atau alergi terhadap Obat Hipoglikemik Oral.
2. Tipe Insulin
Dalam memilih tipe insulin yang tepat untuk seseorang pasien tergantung
beberapa factor:
- Usia
- Berapa kadar gula darah yang mau dicapai
- Berapa kali suntikan/injeksi yang diperlukan
- Life style (diet, exercise)
Secara umum bagaimana cara mengatur antara injeksi insulin dengan waktu
makan, serta untuk menghindari terjadinya hipoglikemia, maka dengan
memperhatikan tabel onset insulin diatas sangat bermanfaat. Misalnya dengan
mengetahui “onset insulin” yang dipakai, maka akan diketahui kapan insulin
mulai bekerja di dalam tubuh, sehingga bisa disesuaikan berapa lama suntikan
diberikan sebelum makan.
- Rapid acting insulins. suntikan diberikan sekitar 10 – 15 menit sebelum
makan atau segera setelah makan
- Short-acting insulins. misalnya regular insulin, diberikan 30 - 60 menit
sebelum makan
- Intermediate-acting insulins diberikan hingga 1 jam sebelum makan.
- Pre-mixed insulins. Tergantung produk yang digunakan, premixed
insulin diberikan 10 menit atau 30 - 45 menit sebelum makan
Pengecualian untuk long acting insulin, pemberian tidak tergantung waktu
makan, karena durasinya yang panjang. Ultralen dan levemir diberikan sekali
atau dua kali sehari, lantus diberikan sekali sehari dan harus diberikan pada saat
yang sama setiap harinya.
4. Efek Samping Pemberian Insulin
Efek samping yang sering dialami adalah hipoglikemia, untuk itu edukasi pada
pasien tentang tanda-tanda hipoglikemia sangat penting diberikan sebelum
pasien menggunakan insulin. Efek samping yang lain adalah peningkatan berat
badan, alergi, lipohipertropi pada tempat suntikan.
5. Tempat Penyuntikan Insulin
Perlu diperhatikan daerah mana saja yang dapat dijadikan tempat menyuntikkan
insulin. Bila kadar glukosa darah tinggi, sebaiknya disuntikkan di daerah perut
dimana penyerapan akan lebih cepat. Namun bila kondisi kadar glukosa pada
darah rendah, hindarilah penyuntikkan pada daerah perut. Secara urutan, area
proses penyerapan paling cepat adalah dari perut, lengan atas dan paha. Insulin
akan diserap lebih cepat diserap apabila daerah suntikkan digerak-gerakkan.
Penyuntikkan insulin pada satu daerah yang sama dapat mengurangi
variasipenyerapan. Penyuntikkan insulin selalu di daerah yang sama dapat
merangsang terjadinya perlemakan dan dan menyebabkan gangguan penyerapan
insulin. Daerah suntikan sebaiknya berjarak 1 inchi (+ 2,5cm) dari daerah
sebelumnya (lihat gambar di bawah)
Lakukanlah rotasi di dalam satu daerah selama satu minggu, lalu baru pindah ke
daerah yang lain. Bila proses penyuntikkan terasa sakit atau mengalami
perdarahan setelah proses penyuntikkan, maka daerah tersebut sebaiknya
ditekan selama 5-8 detik.
Untuk mengurangi rasa sakit pada waktu penyuntikkan dapat ditempuh usaha-
usaha sebagai berikut:
1. Menyuntik dengan suhu kamar
Bickley LS, (2013) Bates' Guide to Physical Examination and History-Taking - 11th
Edition. Philadelphia : Lippincott Wiliams & Wilkins
Buku Panduan Mahasiswa Clinical Skill Lab Pemasangan Pipa Nasogastrik. 2018.
Fakultas Kedokteran UNHAS
Buku Pedoman Keterampilan Klinis Pemasangan Nasogastric Tube. 2019. Fakultas
Kedokteran UNS
Modul Pemberian Insulin.2021.Fakultas Kedokteran:Universitas Muhammadiyah
Malang
Modul Pemeriksaan Fisik Abdomen dan Pemasangan NGT.2021.Fakultas
Kedokteran:Universitas Muhammadiyah Malang