Anda di halaman 1dari 6

Peta Konsep

Pembelajaran Mikro
A. Hakikat Pembelajaran Mikro
 Pengertian Pembelajaran Mikro
Pembelajaran mikro adalah suatu proses pelatihan praktik
mengajar untuk mempersiapkan,melatih calon guru dalam mengajar
dan meningkatkan kemampuan mengajar bagi guru ,yang dimana
dilakukan secara mikro atau disederhanakan. Proses pembelajaran
mikro yang dilakukan secara disederhanakan yaitu mengenai
komponen pembelajaran seperti dari segi waktu, materi, jumlah siswa,
jenis ketrampilan dasar mengajar, penggunaan metode, media dan lain
lain.

Melalui pembelajaran mikro dapat memberikan kesempatan


kepada calon guru untuk melatih setiap elemen pembelajaran sehingga
dapat mengembangkan keterampilannya secara optimal.
Pembelajran mikro juga merupakan wadah bagi calon guru
untuk melatih keberanian dalam menghadapi kelas,mengedalikan
emosi,mengatur irama bicara dan lain-lain.
Pembelajaran mikro dilakukan sampai peserta dn calon guru
menguasai kompetensi yang harus dicapai sebagia prsayarat untuk
mengikuti Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah.

 Tujuan Pembelajaran Mikro


Tujuan umum pengajaran mikro (micro teaching) adalah untuk
memberikan kesempatan kepada calon guru untuk berlatih
mempraktikkan beberapa keterampilan dasar mengajar ,untuk bekal
praktik mengajar sesungguhnya di sekolah/institusi pendidikan.
Tujuan Pembelajaran Mikro adalah untuk mempersiapkan,
membina dan meningkatkan mutu lulusan calon guru. Setiap lembaga
pendidikan yang membina dan menghasilkan calon guru, saat ini
secara resmi telah memiliki pedoman formal sebagai barometer yang
harus direalisasikan dalam setiap melakukan pembinaan dan
penyiapan calon guru. Keberadaan micro teaching dalam struktur
kurikulum pendidikan guru, dimaksdukan untuk memfasilitasi para
calon guru dalam mempelajari, mempraktekkan, mendiskusikan
halhal yang terkait dengan keterampilan mengajar.Secara lebih luas
micro teaching sebagai laboratorium pembinaan kemampuan
mangajar, tidak terbatas hanya bagi calon guru (pre-service teacher)
melainkan banyak dibutuhkan dan digunakan pula oleh para guru
yang sudah mengajar (in-service teacher) dengan maksud untuk lebih
meningkatkan kemampuan mengajarnya (Fakhruddin, 2013).
Tujuan umum dari pembelajaran mikro yaitu untuk
meningkatkan kemampuan dalam proses pembelajaran atau
kemampuan profesional calon guru dan atau meningkatkan
kemampuan tengana kependidikan dalam berbagai keterampilan yang
spesifik.
Menurut --- tujuan umumnya adalah mempersiapkan
mahasiswa calon guru untuk menghadapi pekerjaan mengajar
sepenuhnya di muka kelas dengan memiliki
pengetahuan,keterampilan,kecakapan,dan sikap sebagai guru yang
profesional.
Tujuan umum dari pembelajaran mikro adalah untuk
mempersiapkan calon guru menghadapi proses mengajar
sesungguhnya di sekolah/institusi pendidikan dengan memiliki
pengetahuan,keterampilan,kecakapan,dan sikap sebagai guru yang
profesional.
Tujuan khusus pembelajaran mikro sebagai salah satu
pendekatan pembelajaran terutama untuk memfasilitasi,melatih dan
membina keterampilan dasar mengajar untuk calon guru dan guru
(Teaching skills).
Tujuan diselenggarakan pembelajaran mikro adalah melatih kemampuan dan
keterampilan dasar keguruan. Tujuan khusus, untuk melatih calon guru untuk
terampil dalam membuat desain pembelajaran, mendapatkan profesi keguruan,
menumbuhkan rasa percaya diri.

 Manfaat Pembelajaran Mikro

Secara umum pembelajaran mikro bermanfaat untuk:

1. Menimbulkan, membina, melatih, meningkatkan, dan


mengembangkan keterampilan-keterampilan mengajar baik untuk
mahasiswa calon guru dan atau untuk guru yang telah lama
mengajar.
2. Mahasiswa calon guru dan guru dapat mengetahui tingkat
kelebihan maupun kekurangannya dari setiap jenis keterampilan
mengajar yang harus dikuasainya dan dapat dilakukan feed-
back/balikan dari apa yang telah diketahuinya.
3. Dapat dijadikan sebagai proses uji coba terhadap hal-hal yang baru
seperti dalam penerapan metode, media, materi baru, atau jenis-
jenis keterampilan mengajar lainnya sebelum diterapkan dalam
proses pembelajaran yang sebenarnya.
4. Dan untuk supervisor pembelajaran mikro ini manfaatnya adalah
dapat memberikan masukan, saran untuk meningkatkan kualitas
keterampilan guru.

B. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Mikro


Adapun prinsip yang menjadi aturan dalam penerapan pembelajaran
mikro adalah sebagai berikut:
a. Fokus pada penampilan, yakni yang menjadi fokus utama dalam
pembelajaran mikro adalah penampilan setiap peserta yang dilatih.
Penampilan yang dimaksud adalah perilaku calon guru dalam
berlatih setiap jenis keterampilan mengajarnya. Penampilan
menuju pada performance calon guru misalnya keterampilan dalam
membuka dan menutup pelajaran maka yang menjadi fokus adalah
keterampilan tersebut bukan keterampilan yang lain.
b. Spesifik dan konkrit, keterampilan yang dipraktikkan harus
spesifik dan konkrit. Tujuannya adalah supaya observer dalam
melakukan pengamatan fokus pada keterampilan yang dimaksud.
Tujuannya agar observer cermat dan akurat dalam memberikan
saran dan masukkan serta dapat mendapat gambaran konkrit
tingkat kemampuan terhadap keterampilan tersebut.
c. Umpan balik, setelah selesai praktik calon guru mendapat balikan
berupa saran, solusi pemecahan, dan masukkan berdasarkan hasil
pengamatan dari observer.
d. Keseimbangan, dalam memberikan tanggapan terhadap
penampilan mahasiswa calon guru bukan saja saran, masukkan dan
komentar terhadap kelemahan. Akan tetapi harus dikemukakan
juga kelebihan-kelebihan dalam penampilan calon guru tersebut.
e. Ketuntasan, apabila dari penampilan masih terdapat kekurangan
maka dilakukan latihan berulang sehingga memperoleh
kemampuan maksimal.
f. Maju berkelanjutan, siapa pun yang berlatih dengan pembelajaran
mikro harus berlatih terus menerus, tanpa ada batasnya
(Fakhruddin, 2013).
Prinsip dasar yang melandasi program pembelajaran mikro
adalah :
a) Direncakan, di dalamnya mengenai materi, metode, tujuan,
kegiatan belajar mengajar, alat-alat bantu yang digunakan, tingkah
laku, dan penampilan.
b) Nyata, terjadi di kelas artinya diwujudkan dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar secara konkret.
c) Bayangan sekaligus dirasakan, dalam diri mengajar diri pengajaran
akan terdapat suatu gambaran mengenai tingkah lakunya sendiri.
Mencermati dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perlu
tiga langkah meningkatkan keterampilan profesional guru, yaitu
planing (persiapan yang baik), performance (pelaksanaan latihan
mengajar), dan perception (balikan, keterbukaan mau belajar dari
pengalaman).
C. Karakteristik Guru yang Efektif
Karakteristik guru yang efektif dalam proses pembelajaran yaitu guru
yang memliki kemampuan dalam pengembangan kurikulum dan
aplikasi teknologi. Indikator karakteristik guru meliputi:
pengorganisasian materi pembelajaran, memilih metode pembelajaran
yang tepat, bersikap positif terhadap siswa, penilaian yang
berkelanjutan dan komprehensif, kreatif dalam aplikasi teknologi
pembelajaran, menekankan pada pemberdayaan peserta didik
Guru yang efektif memiliki kualitas kemampuan dan sikap
yang sanggup memberikan yang terbaik bagi siswa dan
menyenangkan siswa dalam proses pembelajarannya.
Guru yang efektif adalah guru yang melakukan persiapan yang
matang, selalu berusaha untuk meningkatkan kemampuan mengajar,
menetapkan standar yang tinggi, fleksibel, jujur, fokus terhadap siswa
dan kebutuhannya, bersikap sopan terhadap siswa, menerapkan
peraturan secara umum, namun tetap membiarkan konsekuensi natural
terjadi. Adapun enam hal tentang guru yang efektif yaitu melakukan
reviu
Sedangkan Leo R. Sandy menguraikan beberapa dimensi
kemampuan dan sikap yang membentuk karakteristik guru efektif.
Setidaknya ada 12 karakteristik guru efektif sebagai berikut:
a.Menjadia learner (pembelajar)
b.Menjadia leader (pemimpin)
c.Menjadi a provocateur(provokator dalam arti positif) d.Menjadia
stranger (pengelana)
e.Menjadian innovator (inovator)
f.Menjadi a comedian/entertainment (pelawak/penghibur) g.Menjadi a
coach or guide (pelatih atau pembimbing) h.Menjadi a genuine
human being or humanist (manusia sejati atau seorang
humanis)
i.Menjadia sentinel.
j.Menjadioptimist or idealist(orang yang optimis atau idealis)
k.Menjadia collaborator (kolaborator atau orang yang suka bekerja
sama)
l.Menjadia revolusionar (berfikiran maju atau revolusioner)
Guru yang efektif memiliki kualitas kemampuan dan sikap
yang sanggup memberikan yang terbaik bagi siswa dan
menyenangkan siswa dalam proses pembelajarannya.
Sementara, National Commision for Excellenece in
Teacher Education(USA) mengungkapkan karakteristik guru
efektif sebagai berikut:
a. Berketerampilan dalam bidangnya.
b. Berkemahiran dalam pengajaran.
c. Memaklumkan kepada pelajar perkembangan diri masing-masing.
d. Berpengalaman tentang psikologi kognitif.
e. Mahir dalam teknologi.

https://journal.uny.ac.id/index.php/mip/article/viewFile/6862/5895
http://www.journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/tjmpi/article/view/4
35/343

Anda mungkin juga menyukai