Anda di halaman 1dari 2

PRO & KONTRA MEMBACA ALQURAN KETIKA HAID

A. PRO :
1. Berdasarkan hadist dari Aisyah RA yang berbunyi:

“Aisyah berkata: ‘Kami keluar untuk (menunaikan ibadah haji) bersama


Rasulullah SAW (dan) kami pun tidak menyebutnya selain haji. Ketika kami telah
sampai di suatu tempat yang bernama Sarif, aku Haid. Lalu Rasulullah masuk dan
menemuiku dalam kondisi sedang menangis ’. Lalu Beliau pun bertanya: ‘Apa yang
membuatnya menangis wahai Aisyah?’. Aku menjawab: ‘Aku ingin demi Allah
jikalau sekiranya aku tidak haji tahun ini’. Beliau pun bersabda: ‘Sesungguhnya
(haid) ini adalah sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah SWT bagi anak-anak
perempuan Adam. Oleh sebab itu, kerjakanlah apa yang dikerjakan orang yang
sedang dalam keadaan berhaji kecuali engkau tidak diperbolehkan untuk Thawaf di
Ka’bah hingga engkau suci dari (haid).” (HR Bukhari dan Muslim).

Selain itu, membaca Alquran saat haid juga diperbolehkan apabila niatnya adalah
hanya untuk mengajarkan atau membenarkan bacaan yang salah. Bukan untuk
mendapatkan pahala dari membaca Alquran. Hal yang seperti ini diperbolehkan
menurut sebagian dari ulama islam.

(Sumber : https://www.orami.co.id/magazine/bolehkah-wanita-haid-membaca-
alquran-melalui-hp/ )

2. "Bolehnya seorang wanita yang sedang haid atau nifas membaca Alquran karena tidak


ada dalil yang shahih sebagai rujukan yang melarang hal itu, tetapi tanpa menyentuh
mushaf. Lajnah Da'imah berkata, "Adapun wanita yang sedang haid atau nifas
bila membaca Alquran tanpa memegang mushaf, maka tidak apa-apa menurut pendapat
yang benar dari dua pendapat ulama karena tidak ada dalil yang shahih dari Nabi
Shallallahu Alaihi wa Sallam yang melarang hal itu." (Fatwa Lajnah Ad Daaimah 4/74 no
3713). (Sumber :https://cirebon.ayoindonesia.com/explore/pr-
94827005/Perempuan-Haid-Baca-Alquran-Begini-Pandangan-Sejumlah-Ulama )

3. Menurut Madzhab Hanbali mayoritas ulamanya tidak melarang Muslimah haid untuk
membaca Alquran. Alasannya mengacu pada hadis Nabi yang diriwayatkan oleh
Sayyidina Ali bin Abi Thalib: “Tidaklah Nabi melarang seseorang membaca sesuatu pun
dari Alquran selama dia tidak dalam keadaan junub,”. (
https://www.republika.co.id/berita/qi3in9320/hukum-wanita-haid-pegang-dan-baca-
alquran-menurut-4-madzhab )

4. Dalam suatu Ensiklopedi Fiqh dijelaskan yakni, 


“Menurut jumhur ulama, orang yang hadats -termasuk wanita haid atau orang junub-
boleh menyentuh kitab tafsir, membawanya, atau mempelajarinya. Meskipun di sana
terdapat ayat-ayat Al-Quran. Mereka mengatakan, karena sasaran kitab tafsir adalah
makna Al-Quran, bukan untuk membaca Al-Quran. Sehingga tidak berlaku aturan Al-
Quran.”
Penjelasan lainnya yakni dalam kitab al-Mausu’ah al-Fiqhiyah, 13/97 disebutkan
bahwa,
“(Para ulama) Syafi’iyah menegaskan, bahwa bolehnya menyentuh kitab tafsir,
dengan syarat jika tulisan tafsirnya lebih banyak dibandingkan teks Al-Quran-nya,
sehingga tidak lagi disebut menyepelekan kemuliaan Al-Quran.
Dan kitab tafsir tidak disebut mushaf Al-Quran.  Sementara Hanafiyah memiliki
pendapat berbeda, mereka mewajibkan wudhu bagi yang menyentuh kitab-kitab
tafsir.” ( https://www.kompas.tv/article/120785/hukum-menyentuh-dan-membaca-al-
quran-ketika-sedang-haid )
5. Berkata Imam An-Nawawy:

‫أجمع المسلمون على جواز قراءة القرآن للمحدث الحدث االصغر واألفضل أن يتوضأ لها‬

“Kaum muslimin telah bersepakat atas bolehnya membaca Al-Quran untuk orang yang
tidak suci karena hadats kecil, dan yang lebih utama hendaknya dia berwudhu.” (Al-
Majmu’, An-Nawawy 2/163). (https://konsultasisyariah.com/892-bolehkah-wanita-haid-
membaca-al-quran.html)

B. KONTRA

1. Salah satu ulama yang berasal dari Madzhab Hanafi yakni As-Sarakhsi mengatakan:
“Wa laysa lil-haaidhi massu al-mushhafi wa laa dukhulu al-masjidi wa laa qira’atun
aayatin minal-Qur’ani,”. Yang artinya: “Tidaklah seseorang yang haid boleh
memegang mushaf, dan tidak pula (boleh) masuk masjid, serta tidak diperbolehkan
membaca satu ayat Alquran dengan sempurna,”.
(https://www.republika.co.id/berita/qi3in9320/hukum-wanita-haid-pegang-dan-baca-
alquran-menurut-4-madzhab )

2. Imam As-Sarakhsi dalam kitabnya Al-Mabsuth menegaskan, haram hukumnya bagi


wanita haid memegang mushaf dan membaca Alquran secara utuh. Beliau
memberikan Batasan keharaman membacanya adalah satu ayat secara sempurna,
namun jika hanya potongan ayat atau tidak sampai satu ayat, beliau berpendapat hal
tersebut tidak dianggap membaca Alquran.
(https://www.republika.co.id/berita/qi3in9320/hukum-wanita-haid-pegang-dan-baca-
alquran-menurut-4-madzhab )

3. Adapun dalam Madzhab Syafii menganut pemahaman yang sangat ketat melarang
Muslimah haid membaca Alquran. Salah satu ulama madzhab ini, Imam An-Nawawi
dalam kitabnya Al-Majmu menjelaskan, haram hukumnya bagi Muslimah haid
membaca Alquran sebagaimana jumhur ulama di kalangan madzhab tersebut.
(https://www.republika.co.id/berita/qi3in9320/hukum-wanita-haid-pegang-dan-baca-
alquran-menurut-4-madzhab )

KESIMPULAN

Pemateri sendiri lebih condong kepada pendapat Pro terhadap membaca alquran
ketika sedang haid asal tidak menyentuh mushaf dalam membacanya.
Wallahu’alam.

Anda mungkin juga menyukai