Anda di halaman 1dari 10

MENDESAIN LOGO

Abdul Azis Said


Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar
abd.azis.said@unm.ac.id

Abstrak
Desain logo yang dirancang dengan baik akan berpengaruh secara signifikan terhadap khalayak sasaran (target
audiens) yang dibidiknya, dimana tampilan visual logo dapat langsung menginformasikan bagaimana bisnis
tersebut (baik berupa produk ataupun jasa) dapat memuaskan calon konsumen/klien (Cortiss, Gordon, & Nubie,
2015). Vladimir Gendelman (desainer, founder dan CEO Company Folders, Inc.) menuliskan dalam sebuah
artikel bahwa Desain Logo sebuah perusahaan yang paling berhasil tidak hanya menampilkan merek perusahaan
itu, namun desain tersebut juga mempresentasikan pesan/informasi dari perusahaan tersebut. Desainer logo
dapat disejajarkan seperti halnya seorang ahli juru masak (master chef) yang mampu meramu/mengolah
berbagai bahan makanan dalam suatu komposisi tertentu sehingga menghasilkan jenis makanan yang lezat dan
menggiurkan (Gendelman, 2015). Mendesain logo selalu diawali dengan mengetahui/memahami eksistensi, visi,
dan misi dari ‘entitas’ yang akan dibuatkan logonya. Selain sebagai acuan untuk mem-visualisasi-kan informasi
tentang ‘entitas’ tersebut, juga sekaligus dapat digunakan dalam memilih dan menentukan jenis logo apa yang
cocok untuknya. Tahapan selanjutnya, mengolah dan menata unsur-unsur visual menjadi satu kesatuan
komposisi yang harmonis dan estetis, dengan tetap mempertimbangkan faktor-faktor determinan yang terkait
dengan eksistensi ‘entitas’ yang bersangkutan.

Kata kunci: desain, logo, perusahaan.

Abstract
A well-designed logo design will have a significant impact on the target audience, where the visual display of
the logo can directly inform how the business (whether it is a product or service) can satisfy potential
customers/clients (Cortiss , Gordon, & Nubie, 2015). Vladimir Gendelman (designer, founder and CEO of
Company Folders, Inc.) wrote in an article that the Logo Design of a most successful company not only featured
the company's brand, but the design also presented messages/information from the company. Logo designers
can be aligned just like a ‘master chef’ who is able to process various ingredients in a certain composition to
produce a delicious and luscious type of food (Gendelman, 2015). Logo design always begins with
knowing/understanding the existence, vision, and mission of 'entity' to be made its logo. In addition to being a
reference to visualize information about the 'entity', it can also be used in choosing and determining what type
of logo suitable for it. The next step, process and organize the visual elements into a unity of a harmonious and
aesthetic composition, while considering the determinant factors associated with the existence of 'entity'
concerned.
Keywords: design, logo, company.

Menciptakan desain logo yang efektif untuk timbangkan berbagai faktor yang terkait, sebab
mempresentasikan sebuah perusahaan secara logo harus tampil menonjol di tengah
tepat merupakan suatu proses sintesis ‘keramaian visual’ yang saling berlomba
pengolahan berbagai unsur-unsur visual yang mempertontonkan diri. Namun meskipun
saling berinteraksi satu sama lainnya untuk sebuah logo harus terlihat eksis di tengah
menghasilkan komposisi visual yang selain ‘belantara visual’, sebaiknya tampilannya
estetis dan menarik, juga yang terpenting tidak terlalu rumit dan tetap sederhana agar
mampu menyampaikan pesan/informasi terten- relatif mudah diingat, dipahami dan sekaligus
tu seperti yang diinginkan. Proses pengolahan dapat menarik perhatian target audiens yang
unsur-unsur visual tersebut dilakukan dengan dibidiknya. Tampilan sebuah logo tertentu
cara yang sangat rumit dengan memper- tidak hanya sekadar gambar cantik dan indah

MENDESAIN LOGO – Abdul Azis Said 58


yang bisa dilihat oleh konsumen target audiens maupun lembaga). Logo tidak berfungsi untuk
saat mereka menggunakan produk atau jasa menjual, dia hanya mewakili identitas dari
layanan dari si pemilik logo itu. Tapi tampilan- suatu entitas tertentu, namun logo merupakan
nya haruslah merupakan ‘wajah’ keseluruhan titik awal pengenalan identitas dalam rangka
identitas dan eksistensi yang diwakilinya, yang menawarkan produk/jasa sebuah perusahaan/
selanjutnya dapat menjadi simbol tersendiri organisasi/lembaga. Jika diibaratkan dengan
bila setiap saat diperkenalkan kepada masyara- seseorang, logo itu adalah wajahnya. Kita bisa
kat secara konsisten dan terus-menerus. mengenali seseorang ketika melihat wajahnya,
Simbol itu akan menentukan bagaimana kesan/ baru kemudian teringat dengan sifatnya,
perasaan (mental image) orang tentang sesuatu prilakunya dan sebagainya. Begitu juga
yang diwakilinya. Misalnya, jika logo sebuah dengan logo yang mewakili perusahaan,
restoran terkesan dingin dan tidak menimbul- dimana kita mengenali perusahaan dari logonya,
kan selera, maka calon konsumen akan me- baru kemudian mengingat bagaimana
ngaitkan gambar tersebut dengan selera makan pelayanannya, kualitas produknya, dan
mereka. sebagainya. Idealnya, sebuah logo harus
mampu meningkatkan potensi kesan pertama
secara signifikan dari konsumen dan atau
Fungsi dan Jenis Logo target audiens yang dibidiknya.
A. Fungsi Logo Oleh karena itu, desain logo yang bagus dan
dapat dikatakan berhasil apabila logo tersebut:
Berasal dari kata logotype yang berarti sebuah (1) mampu membangun loyalitas antara bisnis/
huruf atau sebuah plat yang dicetakkan dan jasa dengan konsumen/target audiensnya, (2)
memiliki makna, biasanya dipergunakan mampu membangun identitas merek, dan (3)
sebagai nama surat kabar atau lambang (pada mampu memberikan tampilan visual yang
sekitar tahun 1816). Dalam perkembangannya, terlihat mapan dan profesional bagi entitas
logo mengalami deformasi bentuk mulai dari yang diwakilinya. Dalam perkembangannya,
bentuk-bentuk logo yang rumit hingga menjadi saat ini logo berfungsi sebagai acuan sentral
sebuah bentuk yang sederhana dan mudah dalam strategi branding sebuah produk/
diingat. Berbagai pilihan elemen-pun ikut perusahaan.
bertambah, mulai dari penggunaan inisial,
nama perusahaan, monogram maupun pikto- B. Jenis Logo.
gram. Seiring dengan perkembangan dunia Secara garis besarnya, jenis logo dapat
periklanan, peran logo menjadi amat penting dikelompokkan menjadi 3 kategori (Said A.
terutama dalam pembuatan strategi branding A., 2015), yaitu:
sebuah produk. Fungsi identitas inilah yang
merupakan tujuan utama dari sebuah logo. a) Logotype atau biasa juga diistilahkan sebagai
Dengan hanya melihat logo seseorang akan Word Marks atau Brand Name,
ingat, tertarik, lalu membeli. Dari fungsi ini, merupakan logo yang hanya tersusun dari
logo kemudian menjadi ukuran sebuah citra, bentuk huruf atau kata terucapkan, tanpa
baik citra sebuah produk, perusahaan, lembaga simbol,
maupun organisasi. Pada gilirannya logo ber- b) Iconic/symbolic, biasa juga diistilahkan
fungsi sebagai salahsatu visual identity bagi sebagai Device Marks atau Brand Mark,
sebuah korporat. merupakan logo yang tampil hanya
Kesimpulannya adalah logo berfungsi sebagai berupa ikon atau simbol, atau tersusun
‘tanda’ atau ‘simbol’ dari entitas (perusahaan/ dari bentuk tak terucapkan, dan
organisasi/lembaga tertentu) yang ‘mewakili’ c) Combination mark. Bisa pula logo terdiri
kehadiran keseluruhan entitas tersebut dalam atas keduanya, yaitu merupakan kombina-
bentuk visual, dimana logo tersebut akan si dari logotype/brand name dan iconic/
menyampaikan pesan komukatifnya kepada symbolic.
masyarakat khalayak (target audience) yang Sebagai contoh untuk jenis brandname adalah
dibidiknya. Sebuah logo pada dasarnya me- logo Sony yang hanya tersusun dari kata
rupakan representasi visual dari semua hal ‘sony’, sedang logo Shell yang tersusun dari
yang menjadi tujuan dari sebuah entitas (baik gambar kerang merupakan jenis logo brand
entitas itu berupa perusahaan, organisasi

MENDESAIN LOGO – Abdul Azis Said 59


mark. Adapun paduan/kombinasi keduanya 3.1. Logo Simbol, yaitu logo berupa
adalah seperti logo rokok Djarum, yang ter- diri ‘tanda’ yang sudah dikenal dan
dari tulisan Djarum dan gambar jarum. dipahami oleh banyak komunitas
bahkan antara bangsa karena sudah
menjadi kesepakatan bersama, dima-
na tanda tersebut dapat menyampai-
kan ‘pesan’ yang jelas tanpa mem-
bedakan bahasa dan bangsa. Biasa-
nya menggunakan bentuk visual
yang sederhana dari suatu obyek
Gambar 1. Contoh kategori jenis logo. untuk mewakili masalah yang ber-
kaitan dengannya.

Dengan semakin bertambahnya jumlah produk


di pasar dan semakin kompleksnya karak-
teristik pasar, pada akhirnya memunculkan
berbagai jenis logo, yang sebetulnya merupa-
kan paduan dari tiga jenis logo di atas. Gambar 4. Contoh Symbol Logo.
Menurut John Murphy dan Michael Rowe
(1998), jenis logo dapat digolongkan menjadi
7 kategori (Murphy & Rowe, 1998), yaitu: 3.2. Logo Nama dan Simbol, yaitu logo
Name-only Logo, Initial Letter Logo, yang terdiri dari nama perusahaan atau
Name/Symbol Logo, Pictorial Name Logo, produk dengan gaya tipografis yang
Associative Logo, Allusive Logo, dan Abstract berkarakter kuat, tersusun atas bentuk-
Logo. bentuk grafis seperti oval, lingkaran
1) Name-only Logo, biasa pula disebut atau kotak. Sebagai contoh adalah
sebagai ‘Logo Huruf’ atau logotype atau logo Ford, Kleenex, Hertz dan banyak
dikenal pula sebagai alphagram (dalam lagi. Kelebihan jenis logo ini adalah
bahasa Inggeris). Penciptaannya berdasar- pada bentuknya yang ringkas dan
kan bentuk visual beberapa huruf/angka, fleksibel karena jenis logo seperti
yang dirangkai dan digabungkan. ini mampu berdiri sendiri.

Gambar 5. Contoh logo nama dan simbol.


Gambar 2. Contoh logo huruf (Name-only Logo)
4) Pictorial Name Logo, adalah logo yang
2) Initial Letter Logo merupakan logo yang menggunakan nama produk atau organi-
menggunakan huruf awal (inisial) dari sasi sebagai komponen penting dari gaya
nama produk atau perusahaan, yang logo, yang secara keseluruhan logo ini
kemudian menjadikannya inisial itu memiliki gaya yang sangat khusus. Peru-
sebagai elemen utama dari logo tersebut. sahaan yang menggunakan logo jenis ini,
biasanya adalah perusahaan yang sudah
terkenal, seperti CocaCola, McDonald,
Kodak, Nikon, dan sebagainya. Karena
kuatnya image perusahaan/produk yang
memakai logo ini, maka bila terjadi pe-
Gambar 3. Contoh Initial Letter Logo. niruan logo itu oleh produk atau perusa-
haan lain maka citra yang dihasilkannya
tetap mengarah pada produk atau
3) Name/Symbol Logo. Logo jenis ini dapat perusahaan yang ditiru.
digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:

MENDESAIN LOGO – Abdul Azis Said 60


bersangkutan. Allusive Logo biasa juga
disebut sebagai ‘Logo Representasi’.

Gambar 8. Contoh Allusive Logo.


Gambar 6. Contoh Pictorial Name Logo.
7) Abstract Logo, adalah logo yang dapat
menimbulkan beraneka kesan, tergantung
5) Associative Logo, yaitu logo yang berdiri pada daya tangkap pemahaman konsumen
bebas yang biasanya tidak memuat nama yang melihatnya. Ini terjadi karena bentuk
produk atau perusahaan, tetapi memiliki visual logo ini sangat abstrak. Termasuk
asosiasi langsung dengan nama, produk diantaranya mengambil suatu bentuk
atau wilayah aktifitasnya. Sebagai contoh struktural yang dikreasikan dengan efek
logo perusahaan pembuat pesawat terbang optis yang bervariasi. Sebagai contoh
Aerospatiale, logonya terdiri dari kalimat adalah logo Citroen. Logo jenis ini
Aerospatiale yang membentuk bola planet mampu dibuat dengan bermacam variasi
yang dengan jelas memperlihatkan jang- dengan tetap mempertahankan keaslian-
kauan aktifitasnya yakni penerbangan, nya sehingga banyak perusahaan yang
logo perusahaan minyak Shell yang menggunakan logo jenis ini. Bentuk logo
menunjukkan gambar ‘kerang’ sebagai abstrak yang ada di Indonesia adalah
asosiasi dari fosil penghasil minyak. seperti logo Bakrie Brothers. Kelemahan
Contoh lainnya, logo perusahaan pener- dari jenis logo ini adalah bentuknya yang
bangan Lufthansa yang menampilkan abstrak, sehingga sulit dipahami oleh
seekor burung yang terbang sebagai konsumen serta tidak memiliki pengertian
asosiasi dari pesawat terbang yang yang benar-benar tepat seperti apa yang
mampu menjelajahi seluruh dunia diinginkan.
(diwakili dengan tampilan lingkaran yang
mengelilinginya), dan masih banyak lagi
contoh lainnya. Jenis logo seperti ini
mempunyai daya tarik kuat dan mudah
untuk dipahami.

Gambar 9. Contoh Abstract Logo.

Gambar 7. Contoh Associative Logo. Memulai Mendesain Logo


Hal pertama yang harus diingat bahwa logo
didesain bukan untuk dipakai oleh desainer
6) Allusive Logo, adalah logo yang bersifat yang menciptakannya, melainkan untuk
kiasan, seperti logo Mercedes Benz yang digunakan oleh klien. Sehingga untuk
terdiri dari bentuk bintang segitiga yang pembuatan logo yang ideal diperlukan data
merupakan representasi dari ‘sistem mengenai klien secara konprehensif, bukan
kemudi mobil’; begitu pula bentuk huruf hanya dengan penelitian menggunakan daftar
A pada perusahaan penerbangan Alitalia pertanyaan, tetapi juga pengamatan suasana,
yang dideformasikan dari bentuk ekor aspirasi dari setiap orang yang nantinya akan
pesawat yang berfungsi sebagai menggunakan logo itu sebagai “pakaiannya”
penyeimbang. Logo jenis ini memiliki yang selanjutnya akan menandainya. Oleh
hubungan yang tidak langsung antara karena itu, sebelum memulai mendesain logo
nama dengan logonya sehingga logo jenis dan membuat sketsa ide, langkah awal yang
ini sulit untuk dipahami, dan memerlukan harus dilakukan adalah mendeskripsikan dan
waktu tersendiri agar seseorang bisa mengartikulasikan pesan/informasi yang ingin
memahami apa maksud dari logo yang

MENDESAIN LOGO – Abdul Azis Said 61


disampaikan oleh logo yang akan dibuat. yang akan ditonjolkan dari perusahaan
Sebagai petunjuk awal, mulailah mencoba itu. Fokus pernyataan tersebut bisa berupa
menuliskan satu kalimat pernyataan misi yang lokasi, kegiatan, produk, jasa/layanan atau
mampu menggambarkan fokus (berupa hal-hal lainnya dari perusahaan. Sekali lagi,
keunggulan yang akan ditonjolkan) kegiatan, bandingkan fokus pernyataan yang
lokasi, produk, jasa/layanan atau hal-hal tergambarkan pada logo kompetitor, apa-
lainnya dari suatu perusahaan/organisasi/ kah itu terdapat perbedaan yang menyo-
lembaga yang akan dibuatkan logonya. lok atau biasa-biasa saja? Apa yang mem-
Jadikanlah sebagai ‘pondasi’ dan tetap buatnya berbeda dan unik dalam kaitan-
berpegang teguh pada kalimat pernyataan itu nya dengan kompetitor?
dalam setiap langkah proses pembuatan logo. 3) Cermati karakteristik khalayak sasaran
Contoh pernyataan: perusahaan percetakan (target audiens).
Rajawali Prima dapat melayani pencetakan
Mencermati karakteristik target audiens
dokumen secara cepat dengan kualitas prima.
dapat ditelususri/dianalisa dengan mela-
Pernyataan inilah yang harus dijadikan sebagai
acuan dalam proses visualisasi logo yang akan kukan segmentasi pasar terhadap konsu-
dibuat, dimana nantinya desain logonya harus men yang dibidik, dengan melihat secara
deskriptif terhadap karakteristik: geogra-
mampu mengilustrasikan tentang ‘Rajawali’,
‘mencetak cepat’, dan atau ‘kualitas prima’. fis, demografis, psiko-grafis, dan behavi-
oral/prilaku (Kotler & Keller, 2009).
Selain daripada pesan/informasi yang akan
dikomunikasikan melalui desain logo yang Geografis: negara, wilayah, atau
daerah tertentu.
akan dibuat, tentu saja masih ada beberapa
Demografi: usia, jenis kelamin,
faktor lainnya yang harus dipertimabngkan
pekerjaan, dan sebagainya.
untuk memulai membuat sebuah logo. Berikut Psikografis : gaya hidup, nilai,
adalah beberapa sterategi dan pertimbangan kepentingan, dan sebagainya.
utama yang akan membantu dalam proses Behavioral (prilaku): orang/konsumen
membuat sebuah logo yang sesuai dengan menggunakan produk tertentu, dengan
keinginan dan marwah suatu perusahaan alasan: gengsi/simbolik, loyalitas
tertentu. merek, manfaat esensial dari dari
1) Cermati dan bandingkan dengan produk, dan sebagainya.
kompetitor. Memahami karakter target audiens
Perhatikan dan bandingkanlah beberapa (konsumen) yang akan dibidik merupakan
logo perusahaan lain yang sejenis yang tindakan bijaksana, karena dapat digunakan
menjadi kompetitor/pesaing. Apakah sebagai landasan mendesain logo. Sebab,
kompetitor menggunakan gambar yang gaya dan bentuk tampilan visual desain
solid, konservatif, atau kombinasi grafis logo harus menyesuaikan dengan
dan jenis huruf yang mencolok? karakteristik/minat/gaya target audiens
Kemudian pertimbangkanlah bagaimana agar dapat menarik perhatian mereka, yang
cara membedakan logo yang akan dibuat selanjut mempengaruhi keinginan
dari para kompetitor tersebut. Hal ini membeli/memakai produk yang ditawarkan
selain dapat dijadikan acuan awal untuk oleh perusahaan. Umpama, karakteristerik
menentukan jenis logo yang akan dibuat target audiens secara demografis: anak-
juga dapat menjadi alternatif dalam anak, maka tentu saja tampilan visual logo
rangka mencari inspirasi lain agar berkarakter sesuai dengan minat anak-
nantinya bisa menghasilkan gambar/grafis anak yang informal dan fleksibl;
yang unik sehingga membuat perbedaan berbeda dengan orang dewasa yang pada
atau differensiasi dengan kompetitor. umumnya berkarakter formal dan tegas.

2) Fokus pada pernyataan pesan/informasi. 4) Buatlah tampilan logo tampak jelas dan
fungsional aplikatif.
Tentukan apa yang ingin dikomunikasi-
kan tentang perusahaan. Buatlah sebuah Logo yang bagus harus terukur, mudah
kalimat pernyataan yang mampu meng- di-reproduksi, mudah diingat dan
gambarkan fokus keunggulan/kelebihan

MENDESAIN LOGO – Abdul Azis Said 62


khas/unik. Logo harus dapat diterapkan terbang dengan kecepatan tinggi yang
dengan baik di berbagai stationery, dapat diwakili dengan menampilkan
‘ilustrasi grafis’ yang memberi kesan
merchandise, produk dan atau berbagai
kecepatan tinggi (seperti garis-garis
artefak visual yang berkaitan dengan
sejajar yang berujung runcing atau simbol
perusahaan (seperti kartu nama, struk visual yang bisa dimanipulasi untuk
nota, amplop, baju kaos, gelas, kemasan, memberi kesan kecepatan dan kepastian).
dan sebagainya). Perlu diperhatikan
bahwa penggunaan ‘ikon/simbol’ lebih 7) Hindari penggunaan ‘clip art’.
baik daripada foto, karena foto mungkin Meskipun menggoda karena sudah
tidak tampak bagus jika diperbesar atau tersedia dan lebih mudah membuatnya,
dikurangi ukurannya secara signifikan. dimana clip art dapat langsung dicopy-
Hal lainnya, pastikan bahwa logo yang paste. Namun tidak orisinal dan mungkin
dibuat bisa direproduksi dalam warna sudah digunakan secara umum dimana-
hitam dan putih sehingga bisa difaks, mana, tidak hanya sebagai logo. Sehingga
difotokopi atau digunakan dalam iklan menampilkan kesan ‘murahan’ tentang
hitam-putih seefektif bila logo itu perusahaan, dan yang terpenting tidak
berwarna. tampil unik dan tidak memiliki
5) Nama perusahaan akan mempengaruhi differensiasi yang signifikan dengan
desain logonya. perusahaan lainnya.
Nama perusahaan/lembaga sangat berpe- 8) Hindari tampilan trendi.
ran penting dalam proses mendesain logo. Kembangkan ide kreatif yang orisinal dari
Pada umumnya perusahaan menginginkan berbagai sumber inspirasi, dengan
kepopuleran namanya, sehingga desainer demikian logo yang dibuat akan me-
dituntut untuk menampilkan nama mungkinkan bertahan relatif lama diban-
perusahaan pada logonya, baik sekedar dingkan mengikuti trend yang tampil
berupa initial ataupun nama lengkap bagus hanya sesaat saja. Ingatlah, trend
perusahaan. Di sini dibutuhkan kejelian dalam masyarakat selalu memiliki masa
dan keterampilan dalam memilih dan yang tidak lama sehingga logo yang
mengolah font yang akan digunakan. dibuat berdasarkan trend yang sedang
Sebaiknya menggunakan jenis huruf hasil berkembang akan beresiko ‘berumur
olahan sendiri dan tidak meniru font yang pendek’. Sebagai alternatif, pilihlah logo
bersifat template yang sudah ada, untuk yang diperkirakan akan mampu bertahan
memunculkan keunikan dan perbedaan hingga 10 sampai 20 tahun, atau mungkin
dengan yang lainnya. Bahkan dapat juga lebih lama lagi.
dikombinasikan dengan tanda/ikon/sim-
bol tertentu secara kreatif untuk meng- Perusahaan yang ingin mendesain ulang
ilustrasikan eksistensi perusahaan, seperti logonya (redesign logo), beresiko mem-
umpamanya ikon/simbol ‘petir’ yang bingungkan pelanggannya, bahkan bisa
akan memberi kesan ilustratif: kecepatan. lebih buruk lagi, bisa saja para
pelanggannya merasa ‘asing’ sendiri.
6) Tampilkan keuntungan utama bagi Salahsatu pilihannya adalah membuat
konsumen. perubahan logo secara bertahap, tidak
Manfaatkan desain logo untuk melakukan perubahan mendadak dan
menggambarkan keuntungan utama bagi total. Sebagai contoh, Quaker Oats
konsumen. Logo yang baik membuat membutuhkan waktu bertahap selama 10
pernyataan langsung dengan gambar atau tahun dalam rangka memodifikasi
ilustrasi, bukan kata-kata ataupun kalimat logonya, hal ini dilakukan untuk
panjang. Misalnya logo “Percetakan menghindari keterasingan, keresahan, dan
Rajawali Prima”, mungkin perlu me- kepercayaan pelanggan yang telah lama
nyampaikan manfaat bisnis dari “layanan mengenal identitasnya. Bila melakukan
percetakan yang sangat cepat dan redesain logo, perlu diperhatikan meng-
terjamin kualitasnya”, maka gambar hindari rencana membuat banyak pe-
ilustrasi yang mungkin dapat ditampilkan rubahan terhadap logo terdahulu.
adalah burung garuda yang sedang

MENDESAIN LOGO – Abdul Azis Said 63


b) Gillette. Pada logo ‘Gillette’, terdapat
pesan yang tersembunyi yang sebenarnya
Makna Logo agak sulit ditemukan, tapi bila
Kriteria terpenting dalam tampilan logo adalah diperhatikan dengan seksama dan teliti
harus mampu menyampaikan pesan/informasi maka kita akan melihat sebuah ‘tanda’
yang dapat dengan relatif mudah dipahami yang mempelihatkan ketepatan/ketajaman
atau dimaknai oleh target audiens (khalayak pisau-silet ini memotong huruf ‘G’ dan
sasaran) yang dibidiknya. Artinya kriteria ‘I’. Tanda tersebut merupakan simbol
‘sesuai dan bermakna’ (relevant and yang bermakna untuk menunjukkan
meaningful) harus terakomodasi dalam sebuah ‘ketajaman dan ketelitian’ pisau-Gillette.
desain logo. Oleh karena itu, sekali lagi, dalam Pesan/informasinya yang difokuskan
proses pembuatan logo harus selalu dan tetap adalah pada keunggulan produk pisau-
fokus pada pernyataan pesan/informasi yang silet tersebut, yaitu konsumen akan
akan disampaikan kepada khalayak sasaran, mendapatkan manfaat bila menggunakan
agar tampilan grafis desain logo mampu pisau Gillette ini, karena memiliki
dengan mudah dicerna dan dipahami oleh ketepatan/ketajaman memotong.
khalayak. Dalam hal ini, biasanya desainer c) Baskin Robbins yang membuat ice cream
memanfaatkan tanda, ikon, atau simbol-simbol dan menciptakan 31 jenis ice cream dimana
yang telah akrab dikenal oleh masyarakat, setiap jenisnya memiliki perbedaan rasa
seperti umpamanya tanda panah yang masing-masing. Desain logonya dengan
menunjukkan arah, jempol ke atas bermakna cerdas meng-elaborasi initial huruf
bagus, tapak kaki berderet yang dapat namanya yaitu dengan menggabung antara
diartikan sedang berjalan, dan sebagainya. huruf ‘B’ dan ‘R’ ke dalam sebuah
Di bawah ini ditampilkan beberapa contoh komposisi sehingga membentuk angka
logo perusahaan yang telah dikenal cukup luas 31 diantara kedua huruf tersebut. Fokus
di masyarakat, yang dapat dijadikan sebagai pesan yang ingin disampaikan kepada
bahan banding dalam proses pembuatan logo. masyarakat adalah tentang jumlah dan rasa
ice cream yang diproduksi oleh Baskin
a) Carrefour. Perusahan ini didirikan dan Robbins.
berpusat di Perancis. Dalam bahasa
Perancis, nama Carrefour berarti
‘persimpangan jalan’. Pada tampilan
desain logonya, memberi makna atas
pernyataan pesan/informasi tentang lokasi
keberadaan perusahaan tersebut yang
mudah ditemukan. Hal ini dipresentasikan
secara cermat, dengan memanfaatkan
komposisi bentuk tampilan huruf C
(sebagai initial huruf dari nama
perusahaannya) yang terbentuk di tengah-
tengah antara bentuk dua anak panah
yang saling bertolak belakang. Dua anak
panah yang saling bertolak belakang
tersebut mempresentasikan persimpangan Gambar 9. Logo Carrefour, Baskin Robbins,
dan Gillette.
jalan pada dua arah jalan yang
berlawanan. Karena kantor/toko pertama-
nya terletak pada salahsatu persimpangan Dimensi dan Proporsi Logo
jalan. Sehingga ‘pesan/informasi’ visual
Banyak desainer logo seringkali mengabaikan
logo ini memudahkan orang untuk
hal dimensi ini, padahal dimensi/ukuran
mengingat lokasi perusahaan/toko itu.
merupakan faktor yang integratif dengan
Penerapan warna biru dan merah (dua
permasalahan desain. Karena setiap benda di
warna yang saling berkomplemen)
dunia ini memiliki ukuran, benda apapun juga,
bermakna untuk mempertegas dua arah
baik dalam wujud dwimatra (dua dimensi)
jalan yang saling berlawanan itu.
maupun trimatra (tiga dimensi). Ukuran itu

MENDESAIN LOGO – Abdul Azis Said 64


nisbi (relatif) jika kita berbicara tentang besar
dan kecil, tetapi dapat juga diukur dengan
pasti. Bila kita melihat sebuah benda, biasanya
disengaja atau tidak disengaja, kita
membandingkan besar-kecilnya benda itu
terhadap benda lain atau ukuran antar unsur-
unsur yang membentuknya. Namun pada
umumnya, dalam membandingkan ukuran
sebuah benda, tanpa disadari, kita cenderung
membandingkannya dengan ukuran tubuh kita
atau benda yang berada disekitarnya. Istilah
yang digunakan untuk menuliskan perban-
dingan ukuran sebuah obyek adalah ‘skala’,
berasal dari kata scale, yang berarti
perbandingan ukuran. Penerapan ukuran dalam
penggambaran berbagai desain pada bidang
papar kertas gambar biasanya mempergunakan
skala perbandingan, yaitu ukuran perban-
dingan nisbi yang digunakan untuk menyata-
kan besaran desain gambar dalam ukuran
‘wujud gambar’ dengan ukuran ‘wujud benda
sebenarnya’ (Said A. A., 2006).
Proporsi termasuk prinsip dasar tata rupa
untuk memperoleh keserasian tampilan rupa
yang estetis. Keserasian rupa dapat tercapai
dalam sebuah karya diperlukan perbandingan
Gambar 10. Rumus Golden Mean dan Fibonacci Spiral.
yang tepat. Pada dasarnya proporsi adalah
perbandingan matematis dalam sebuah bidang.
Proporsi Agung (Golden Mean atau biasa juga
disebut Golden Ratio) adalah proporsi yang
paling populer dan dipakai hingga saat ini dalam
karya seni rupa hingga karya arsitektur.
Proporsi ini menggunakan deret bilangan
Fibonacci (Fibonacci Spiral) yang mem-
punyai perbandingan 1:1,618 atau sering juga
dipakai 8:13. Konon proporsi ini adalah
perbandingan yang ditemukan di benda-benda
alam, khususnya terlihat jelas pada struktur Gambar 11. Struktur cangkang kulit kerang.
cangkang kulit kerang, juga termasuk struktur
Banyak perusahaan telah menyadari manfaat
ukuran tubuh manusia, sehingga dianggap
pentingnya proporsi pada desain logonya,
proporsi yang given atau telah disediakan oleh
karena dengan menerapkan proporsi logo
alam hasil ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.
secara betul akan menghasilkan tampilan
Dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam
visual yang lebih estetis, selain itu
bidang desain, proporsi ini dapat kita lihat dalam
memudahkan penerapan logo dalam berbagai
perbandingan ukuran kertas dan layout
ukuran media yang digunakan dimana hasilnya
halaman.
akan terlihat sama atau identik meskipun dengan
ukuran yang berbeda. Beberapa desain logo
yang memanfaatkan prinsip Golden Ratio,
antara lain Fish O Fish, Twitter, Apple, dan
sebagainya. Salahsatu perusahaan yang berhasil
menerapkan prinsip ‘golden ratio’ pada desain
logonya adalah Fish O Fish, dimana bentuk ikan
yang dijadikan sebagai ide awal, yaitu dengan
menggunakan 3 buah

MENDESAIN LOGO – Abdul Azis Said 65


lingkaran yang memiliki ukuran perbandingan pada produk. Logo yang menerapkan lima
sama dengan golden ratio. macam warna memang mungkin terlihat cantik
dan menarik, namun begitu tiba waktunya
untuk memproduksinya umpamanya pada alat
tulis, maka harganya atau biayanya tidak akan
menarik karena relatif mahal. Demikian halnya
bila logo tersebut tidak bisa diterapkan pada
media yang hanya memungkinkan satu atau
dua warna, tentunya akan mengalami kesulit-
an/kendala untuk menerapkannya. Oleh karena
itu dalam penciptaan sebuah logo sebaiknya
hanya memanfaatkan tidak melebihi tiga
warna saja, bahkan untuk lebih sederhana lagi
sebaiknya hanya menggunakan satu atau dua
macam warna saja, kecuali jika klien yang
menginginkan dan memutuskan bahwa hal itu
Gambar 12. Proses desain logo Fish O Fish yang memang mutlak diperlukan. Meskipun demi-
menerapkan rumus Golden Ratio. kian, sebagai seorang desainer sebaiknya me-
lakukan advokasi dengan menjelaskan bahwa
Desain logo perusahaan Apple terinspirasi dari bila menggunakan banyak warna akan ber-
bentuk buah apel yang kemudian dalam akibat pada biaya tinggi.
pembuatannya menerapkan golden ratio,
demikian juga halnya dengan logo Twitter Sebelum menggunakan warna dalam proses
yang telah dikenal luas. menciptaan sebuah logo, selalu harus diingat
dan diperhatikan logo tersebut dapat
diterapkan dan ditampilkan di berbagai media
seperti: signage/papan nama, periklanan, alat
tulis, kendaraan pengantar, kemasan, dan lain
sebagainya. Ingatlah selalu bahwa beberapa
media-aplikasi memiliki keterbatasan dalam
proses produksi dalam kaitannya untuk
menerapkan logo. Lihat dan pelajari kembali
pengetahuan tentang warna, dimana bila
menggunakan lebih dari satu warna maka
sebaiknya menerapkan warna-warna kontras
Gambar 13. Logo Apple yang memanfaatkan rumus (Said A. A., 2006); dan hindari menggunakan
Golden Ratio. warna gradasi ataupun transparan. Perlu pula
dicoba-terapkankan dimana logo dibuat dalam
versi satu warna, lalu perhatikan apakah sebagus
tampilan bila menerapkan dua dan atau tiga
warna.

Hak Cipta

Setelah menghasilkan logo yang mewujudkan


sekilas tentang misi perusahaan, maka hal lain
yang harus dan penting dilakukan adalah
memastikan karya desain tersebut mendapat
perlindungan terhadap pembajakan atau
Gambar 14. Desain logo Twitter. plagiat dari pihak lain. Oleh karena itu,
sebelum menggunakan dan memperkenalkan
Warna Logo ke masyarakat umum, sebaiknya mengajukan
permohonan perlindungan Hak Cipta dan
Faktor penting yang perlu dipertimbangkan
merek dagang (sebagai bagian dari Hak
ketika akan mengeksplorasi pilihan warna
Kekayaan Intelektual atau HKI) ke Kemen-
pada sebuah logo adalah biaya dan aplikasinya

MENDESAIN LOGO – Abdul Azis Said 66


terian Hukum dan Hak Azasi Manusia RI,
untuk melindunginya dari penggunaan oleh
perusahaan/organisasi/lembaga lain. Untuk
lebih memahami tentang Hak Kekayaan
Intelektual atau HKI ini, sebaiknya menyimak
tulisan/buku “Pengetahuan Hak Kekayaan
Intelektual” (Jayadi & Cahyadi, 2015); lihat
juga pada Start Your Own Business (Cortiss,
Gordon, & Nubie, 2015).
Kemudian, setelah dilindungi, barulah desain
logo tersebut diaplikasikan di berbagai media
yang digunakan oleh perusahaan, seperti
umpamanya: signage/papan nama, periklanan,
alat tulis, kendaraan pengantar, kemasan, kartu
nama, kop surat, brosur, iklan, situs web, dan
tempat lain yang menyebutkan nama perusaha-
an. Dengan demikian akan membantu mem-
bangun citra perusahaan dan meningkatkan
visibilitas perusahaan, yang selanjutnya meng-
arah pada peningkatan kegiatan bisnis.

Bibliography

Cortiss, D., Gordon, K. T., & Nubie, S. (2015).


Start Your Own Business.
http//enterpreneur.com/article .

Gendelman, V. (2015). Qualities Best Buiness


Logos Infographics.
https://businesscollective.com/ .

Jayadi, K., & Cahyadi, D. (2015).


Pengetahuan Hak Kekayaan Intelektual.
Makassar: Badan Penerbit UNM Makassar.

Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Manajemen


Pemasaran. Jakarta: Airlangga.

Murphy, J., & Rowe, M. (1998). How to


Design Trademarks and Logos. Ohio:
North Light Book.

Said, A. A. (2006). Dasar Desain Dwimatra.


Makassar: Badan Penerbit UNM Makassar.

Said, A. A. (2015). Desain Logo. Makassar:


Fakultas Seni dan Desain UNM Makassar.

MENDESAIN LOGO – Abdul Azis Said 67

Anda mungkin juga menyukai