1. Definisi
Bantuan hidup dasar adalah bantuan yang ditujukan untuk mempertahankan patensi jalan
napas dan bantuan pernapasan dan sirkulasi. Bantuan Hidup Dasar (basic life support)
adalah serangkaian tindakan awal pada pasien untuk mengembalikan fungsi pernafasan
dan atau sirkulasi pada seseorang yang mengalami henti nafas dan atau henti jantung
(cardiac arrest).
Bantuan hidup dasar adalah bantuan yang harus segera diberikan pada setiap orang yang
ditemukan tidak sadarkan diri yaitu pada orang yang tidak teraba denyut nadinya dan
tidak bernapas (Medical Service & Training 119, 2020).
2. Konsep Teori
a. Tujuan Bantuan Hidup Dasar
Menurut Medical Service & Training 119 (2020) Tindakan BHD memiliki tujuan
yaitu:
1. Mempertahankan dan mengembalikan fungsi oksigenasi organ-organ vital (otak,
jantung, dan paru).
2. Mencegah berhentinya sirkulasi atau berhentinya respirasi
3. Memberikan bantuan eksternal terhadao sirkulasi dan ventilasi dari korban yang
mengalami henti jantung atau henti napas melalui (Resusitasi Jantung Paru/ RJP).
Bantuan Hidup Dasar diusahakan dilakukan secepat mungkin karena jika terjadi
keterlambatan 1 menit, kemungkinan berhasil mencegah kematian adalah 98%.
Terlambat 3 menit, kemungkinannya menurun sampai 50%. Dan jika terlambat
sampai 10 menit, hanya ada 1% kemungkinan dapat menyelamatkan korban henti
jantung dan henti napas.
Selain harus cepat memulai resusitasi jantung paru (RJP), sangat penting juga bagi
kita untuk memahami cara melakukan resusitasi jantung paru yang berkualitas.
b. Indikasi dan Kontraindikasi Bantuan Hidup Dasar
1. Indikasi pemberian BHD
Harus segera dilakukan pada setiap orang yang ditemukan tidak sadarkan diri,
tidak teraba denyut nadinya dan tidak bernafas.
2. Indikasi pemberian BHD dihentikan
Pemberian bantuan hidup dasar dihentikan apabila:
a. Sirkulasi dan ventilasi spontan secara efektif telah membaik
b. Pelayanan dilanjutkan oleh tenaga medis ditempat rujukan atau ditingkat
pelayanan yang lebih tinggi seperti ICU
c. Penolong sudah tidak bisa meneruskan Tindakan karena lelah
d. Terdapat keadaan lingkungan yang membahayakan penolong, pasien, dan
orang lain, atau dapat menyebabkan cedera pada pasien
e. Pada pasien yang menunjukan tidak adanya manfaat fisiologis yang dapat
diharapkan karena fungsi vital telah menurun walau telah diberi terapi
maksimal
c. Komplikasi BHD
a) Trauma pada sternum
b) Fraktur tulang iga
c) Trauma pada organ pencernaan yaitu esophagus, lambung, dan hepar
d) Trauma pada pleura dan paru yang dapat menimbulkan masalah serius
e) Pada beberapa kasus mengakibatkan terjadinya kerusakan sistem saraf pusat
permanen pada pasien yang tertolong sehingga membuat tingkat
ketergantungan pasien secara total.
f) Masalah mediokolegal
4. Daftar Pustaka
AGD 118, PT AGD 118. (2020). BT & CLS. Jakarta: Yayasan AGD 118.
Medical Service & Training 119. (2020). BTCLS Basic Trauma Cardiac Life Support.
Ed. 6. Jakarta: Diklat Gawat Darurat Medical Service & Training 119
Tim Instruktur BTCLS PPPI. (2019). Pelatihan Basic Trauma & Cardiac Life Support.
Jakarta: Tim Instruktur BTCLS PPPI.
Hari/Tanggal: