DISUSUN OLEH :
Mahasiswa Praktikan
(…………..…………)
Mengetahui/Menyetujui:
(………………………) (………………………)
LAPORAN PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan, yaitu triwulan pertama dimulai dari
konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan,triwulan
ketiga dari bulan ke-7 sampai 9 bulan (Prawiroharjo, 2008)
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Pertumbuhan dan perkembangan
janin intra uterine mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan
(Hanafiah, 2008).
Kehamilan merupakan suatu proses fisiologik yang hampir selalu terjadi pada
setiap wanita. Kehamilan terjadi setelah bertemunya sperma dan ovum, tumbuh dan
berkembang di dalam uterus selama 259 hari atau 37 minggu atau sampai 42 minggu
(Nugroho dan Utama, 2014).
B. TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN
Tanda dan gejala kehamilan menurut Prawiroharjo (2008) dibagi menjadi 3 bagian,
yaitu:
1. Tanda tidak pasti kehamilan
a. Amenorea (tidak dapat haid)
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid
lagi. Dengan diketahuinya tanggal hari pertama haid terakhir supaya dapat
ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan akan terjadi, dengan
memakai rumus Neagie: HT – 3 (bulan + 7).
b. Mual dan muntah
Biasa terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan
pertama. Sering terjadi pada pagi hari disebut “morning sickness”.
c. Mengidam (ingin makanan khusus)
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, akan tetapi
menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
d. Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat. Biasanya
hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
e. Anoreksia (tidak ada selera makan)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, tetapi setelah itu
nafsu makan timbul lagi.
f. Mamae menjadi tegang dan membesar.
Keadaan ini disebabkan pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang
merangsang duktus dan alveoli payudara.
g. Miksi sering
Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan oleh
uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua
kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali karena kandung kemih
ditekan oleh kepala janin.
h. Konstipasi atau obstipasi
Ini terjadi karena tonus otot usus menurun yang disebabkan oleh pengaruh
hormon steroid yang dapat menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
i. Pigmentasi (perubahan warna kulit)
Pada areola mamae, genital, cloasma, linea alba yang berwarna lebih
tegas, melebar dan bertambah gelap terdapat pada perut bagian bawah.
j. Epulis
Suatu hipertrofi papilla ginggivae (gusi berdarah). Sering terjadi pada
triwulan pertama.
k. Varises (pemekaran vena-vena)
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron terjadi
penampakan pembuluh darah vena. Penampakan pembuluh darah itu terjadi
disekitar genetalia eksterna, kaki dan betis, dan payudara.
2. Tanda kemungkinan kehamilan
a. Perut membesar
Setelah kehamilan 14 minggu, rahim dapat diraba dari luar dan mulai
pembesaran perut.
b. Uterus membesar
Terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari rahim. Pada
pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan bentuknya makin
lama makin bundar.
c. Tanda Hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak, terutama
daerah ismus. Pada minggu-minggu pertama ismus uteri mengalami hipertrofi
seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan pertama mengakibatkan
ismus menjadi panjang dan lebih lunak.
d. Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva, vagina,
dan serviks. Perubahan warna ini disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen.
e. Tanda Piscaseck
Uterus mengalami pembesaran, kadang–kadang pembesaran tidak rata
tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini menyebabkan
uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan
pembesaran.
f. Tanda Braxton-Hicks
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda khas untuk uterus
dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada
kehamilan misalnya pada mioma uteri, tanda Braxton-Hicks tidak ditemukan.
g. Teraba ballotemen
Merupakan fenomena bandul atau pantulan balik. Ini adalah tanda adanya
janin di dalam uterus.
h. Reaksi kehamilan positif
Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya human chorionic
gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pada pagi hari.
Dengan tes ini dapat membantu menentukan diagnosa kehamilan sedini mungkin.
3. Tanda pasti kehamilan
a. Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, juga bagian-bagian janin.
b. Denyut jantung janin
1) Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec
2) Dicatat dan didengar dengan alat Doppler
3) Dicatat dengan feto-elektro kardiogram
4) Dilihat pada ultrasonograf.
c. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen.
Pathway
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Menurut Manuaba (2010) pemeriksaan yang mungkin dilakukan pada kehamilan yaitu :
1. Tes urine kehamilan (Tes HCG)
a. Dilaksanakan seawal mungkin begitu diketahui ada amenore (satu minggu setelah
koitus).
b. Upayakan urine yang digunakan adalah urine pagi hari.
2. Palpasi abdomen
Menggunakan cara Leopod dengan langkah sebagai berikut :
a. Leopod I
1) Bertujuan untuk mengetahui TFU dan Bagian janin yang ada di fundus.
2) Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
a) Pemeriksaan menghadap pasien
b) Kedua tangan meraba fundus dan mengukur berapa tinggi fundus uteri.
c) Meraba bagian apa yang ada di fundus, jika teraba benda bulat, melenting,
mudah digerakkan, maka itu adalah kepala. Namaun jika teraba benda
bulat, besar, lunak, tidak melenting, dan susah digerakkkan, maka itu
adalah bokong janin.
b. Leopod II
1) Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada disebelah kanan dan kiri
perut ibu.
f. Inkompatibilitas rh
Inkompatibilitas rh adalah suatu ketidaksesuaian rh di dalam darah ibu
hamil dan darah bayinya. sebagai akibat dari inkompatibilitas rh, tubuh ibu akan
membentuk antibodi terhadap sel-sel darah merah bayi. antibodi menyebabkan
beberapa sel darah merah pecah dan kadang menyebabkan penyakit hemolitik
(sejenis anemia) pada bayi. golongan darah ditentukan berdasarkan kepada
adanya molekul-molekul pada permukaan sel darah merah. golongan darah rh
terdiri dari beberapa molekul tersebut.
A. KONSEP KEPERAWATAN
b. Diagnosa Keperawatan
Ansietas b.d krisis situasi kebutuhan tidak terpenuhi.
Defisiensi pengetahuan tentang kemajuan persalinan b.d kurang mengingat informasi yang
diberikan, kesalahan interpretasi informasi.
Risiko infeksi maternal
Risiko kekurangan volume cairan
c. Intervensi
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Ansietas b.d krisis Setelah dilakukan 1. Orientasikan klien pada
situasional akibat asuhan keperawatan lingkungan, staf dan
proses persalinan selama ……..diharapkan prosedur
ansietas pasien 2. Berikan informasi
berkurang dengan tentang perubahan
criteria hasil: psikologis dan fisiologis
TTV dbn pada persalinan.
Pasien dapat 3. Kaji tingkat dan
mengungkapkan penyebab ansietas.
perasaan 4. Pantau tekanan darah
cemasnya. dan nadi sesuai indikasi.
Lingkungan sekitar 5. Anjurkan klien
pasien tenang dan mengungkapkan
kondusif perasaannya.
6. Berikan lingkungan yang
tenang dan nyaman
untuk pasien
b. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut b.d tekanan mekanik dari bagian presentasi.
Gangguan eliminasi urin b.d perubahan masukan dan kompresi mekanik kandung kemih.
Keletihan b.d peningkatan kebutuhan energi akibat peningkatan metabolisme sekunder
akibat nyeri selama persalinan
Risiko cidera maternal
Risiko kerusakan gas janin
c. Intervensi
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji derajat
berhubungan keperawatan ketidaknyamanan
dengan tekanan selama…..,diharapkan secara verbal dan
mekanik dari nyeri terkontrol dengan nonverbal
bagian presentasi. criteria hasil: 2. Pantau dilatasi servik
TTV dbn 3. Pantau tanda vital dan
Pasien dapat DJJ
mendemonstrasikan 4. Bantu penggunaan
kontrol nyeri teknik pernapasan dan
relaksasi
5. Bantu tindakan
kenyamanan spt.
6. Gosok punggung, kaki
7. Anjurkan pasien
berkemih 1-2 jam
8. Berikan informasi
tentang ketersediaan
analgesic
9. Dukung keputusan
klien menggunakan
obat-obatan/tidak
10. Berikan lingkungan
yang tenang
2. Gangguan Setelah dilakukan asuhan 1. Palpasi di atas simpisis
eliminasi urin b.d keperawatan pubis
perubahan selama….,diharapkan 2. Monitor masukan dan
masukan dan eliminasi urine pasien haluaran
kompresi mekanik normal dengan kriteria 3. Anjurkan upaya
kandung kemih. hasil: berkemih sedikitnya 1-
Cairan seimbang 2 jam
Berkemih teratur 4. Posisikan klien tegak
dan cucurkan air
hangat di atas
perineum
5. Ukur suhu dan nadi,
kaji adanya
peningkatan
6. Kaji kekeringan kulit
dan membrane
mukosa
3 Keletihan b.d Setelah diberikan asuhan 1. Kaji tanda – tanda
peningkatan keperawatan selama … vital yaitu nadi dan
kebutuhan energi diharapkan ibu tidak tekanan darah
akibat peningkatan mengalami keletihan 2. Anjurkan untuk
metabolisme dengan kriteria hasili: relaksasi dan istirahat
sekunder akibat nadi:60-80x/menit(saat di antara kontraksi
nyeri selama tidak ada his), ibu 3. Sarankan suami atau
persalinan menyatakan masih
keluarga untuk
memiliki cukup tenaga
mendampingi ibu
4. Sarankan keluarga
untuk menawarkan
dan memberikan
minuman atau
makanan kepada ibu
3. KALA II
a. Pengkajian
1. Aktivitas/ istirahat
Melaporkan kelelahan
Melaporkan ketidakmampuan melakukan dorongan sendiri / teknik relaksasi
Lingkaran hitam di bawah mata
2. Sirkulasi
Tekanan darah meningkat 5-10 mmHg
3. Integritas ego
Dapat merasakan kehilangan kontrol / sebaliknya
4. Eliminasi
Keinginan untuk defekasi, kemungkinan terjadi distensi kandung kemih
5. Nyeri / ketidaknyamanan
Dapat merintih / menangis selama kontraksi
Melaporkan rasa terbakar / meregang pada perineum
Kaki dapat gemetar selama upaya mendorong
Kontraksi uterus kuat terjadi 1,5 – 2 menit
6. Pernafasan
Peningkatan frekwensi pernafasan
7. Seksualitas
Servik dilatasi penuh (10 cm)
Peningkatan perdarahan pervagina
Membrane mungkin rupture, bila masih utuh
Peningkatan pengeluaran cairan amnion selama kontraksi
b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d tekanan mekanis pada bagian presentasi
2. Penurunan curah jantung b.d fluktasi aliran balik vena
3. Risiko kerusakan integritas kulit
c. Intervensi
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan asuhan 1. Identifikasi derajat
tekanan mekanis keperawatan ketidaknyamanan
pada bagian selama….,diharapkan nyeri 2. Berikan tanda/
presentasi terkontrol dengan kriteria tindakan kenyamanan
hasil: seperti perawatan kulit,
TTV dbn mulut, perineal dan
Pasien dapat alat-alat tenun yang
mendemostrasikan nafas kering
dalam dan teknik 3. Bantu pasien memilih
mengedan posisi yang nyaman
untuk mengedan
4. Pantau tanda vital ibu
dan DJJ
5. Kolaborasi
pemasangan kateter
dan anastesi
2. Penurunan curah Setelah dilakukan asuhan 1. Pantau tekanan darah
jantung b.d keperawatan dan nadi tiap 5 – 15
fluktuasi aliran selama…..,diharapkan menit
balik vena kondisi cardiovaskuler 2. Anjurkan pasien untuk
pasien membaik dengan inhalasi dan ekhalasi
kriteria hasil: selama upaya
TD dan nadi dbn mengedan
Suplay O2 tersedia 3. Anjurkan klien /
pasangan memilih
posisi persalinan yang
mengoptimalkan
sirkulasi.
3. Risiko kerusakan Setelah asuhan keperawatan 1. Bantu klien dan
integritas kulit selama….,diharapkan pasangan pada posisi
integritas kulit terkontrol tepat
dengan kriteria hasil: 2. Bantu klien sesuai
Luka perineum tertutup kebutuhan
(epiostomi) 3. Kolaborasi epiostomi
garis tengah atau medic
lateral
4. Kolaborasi terhadap
pemantauan kandung
kemih dan kateterisasi
4. KALA III
a. Pengkajian
1. Aktivitas / istirahat
Klien tampak senang dan keletihan
2. Sirkulasi
Tekanan darah meningkat saat curah jantung meningkat dan kembali normal dengan
cepat
Hipotensi akibat analgetik dan anastesi
Nadi melambat
3. Makan dan cairan
Kehilangan darah normal 250 – 300 ml
4. Nyeri / ketidaknyamanan
Dapat mengeluh tremor kaki dan menggigil
5. Seksualitas
Darah berwarna hitam dari vagina terjadi saat plasenta lepas
Tali pusat memanjang pada muara vagina
b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d trauma jaringan setelah melahirkan
2. Risiko kekurangan volume cairan
3. Risiko cidera maternal
c. Intervensi
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
2. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan 1. Bantu penggunaan
trauma jaringan asuhan keperawatan teknik pernapasan
setelah melahirkan selama…,diharapkan 2. Berikan kompres es
nyeri terkontrol dengan pada perineum setelah
criteria hasil: melahirkan
Pasien dapat control 3. Ganti pakaian dan liner
nyeri basah
4. Berikan selimut
penghangat
5. Kolaborasi perbaikan
episiotomy
1. Risiko kekurangan Setelah dilakukan 1. Instruksikan klien
volume cairan asuhan keperawatan untuk mendorong pada
selama….,diharapkan kontraksi
cairan seimbang 2. Kaji tanda vital setelah
denngan criteria hasil: pemberian oksitosin
TTV dbn 3. Palpasi uterus
Darah yang keluar 4. Kaji tanda dan gejala
± 200 – 300 cc shock
5. Massase uterus dengan
perlahan setelah
pengeluaran plasenta
6. Kolaborasi pemberian
cairan parentral
3. Risiko cedera Setelah dilakukan 1. Palpasi fundus uteri dan
maternal asuhan keperawatan massase dengan
selama….,diharapkan perlahan
cidera terkontrol dengan 2. Kaji irama pernafasan
criteria hasil: 3. Bersihkan vulva dan
Plasenta keluar utuh perineum dengan air
TTV dbn dan larutan antiseptic
4. Kaji perilaku klien dan
perubahan system saraf
pusat
5. Dapatkan sampel darah
tali pusat, kirim ke
laboratorium untuk
menentukan golongan
darah bayi
6. Kolaborasi pemberian
cairan parenteral
5. KALA IV
a. Pengkajian
1. Aktivitas
Dapat tampak berenergi atau kelelahan
2. Sirkulasi
Nadi biasanya lambat sampai (50-70x/menit) TD bervariasi, mungkin lebih rendah pada
respon terhadap analgesia/anastesia, atau meningkat pada respon pemberian oksitisin atau
HKK,edema, kehilangan darah selama persalinan 400-500 ml untuk kelahiran pervagina
600-800 ml untuk kelahiran saesaria
3. Integritas Ego
Kecewa, rasa takut mengenai kondisi bayi, bahagia
4. Eliminasi
Haemoroid, kandung kemih teraba di atas simfisis pubis
5. Makanan/cairan
Mengeluh haus, lapar atau mual
6. Neurosensori
Sensasi dan gerakan ekstremitas bawah menurun pada adanya anastesi spinal
7. Nyeri/ketidaknyamanan
Melaporkan nyeri, missal oleh karena trauma jaringan atau perbaikan episiotomy, kandung
kemih penuh, perasaan dingin atau otot tremor
8. Keamanan
Peningkatan suhu tubuh
9. Seksualitas
Fundus keras terkontraksi pada garis tengah terletak setinggi umbilicus, perineum bebas
dan kemerahan, edema, ekimosis, striae mungkin pada abdomen, paha dan payudara.
b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d efek hormone, trauma,edema jaringan, kelelahan fisik dan psikologis,
ansietas.
2. Penurunan koping keluarga b.d transisi/peningkatan anggota keluarga
3. Resiko kekurangan volume cairan
c. Intervensi
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d efek Setelah dilakukan 1. Kaji sifat dan derajat
hormone, tindakan keperawatan ketidaknyamanan
trauma,edema selama … diharapkan 2. Beri informasi yang tepat
jaringan, kelelahan pasien dapat tentang perawatan selama
fisik dan mengontrol nyeri, nyeri periode pascapartum
psikologis, ansietas berkurang dengan Kriteria 3. Lakukan tindakan
hasil : kenyamanan
Pasien melaporkan 4. Anjurkan penggunaan
nyeri berkurang teknik relaksasi
Menunjukkan postur 5. Beri analgesic sesuai
dan ekspresi wajah kemampuan
rileks
Pasien merasakan
nyeri berkurang pada
skala nyeri (0-2)
3. Penurunan koping Setelah dilakukan asuhan 1. Anjurkan klien untuk
keluarga b.d keperawatan menggendong,
transisi/peningkata selama…..,diharapkan menyentuh bayi
n anggota keluarga proses keluarga baik 2. Observasi dan catat
dengan kriteria hasil: interaksi bayi
o Ada kedekatan ibu dengan 3. Anjurkan dan bantu
bayi pemberian ASI,
tergantung pada pilihan
klien
2. Resiko kekurangan Setelah dilakukan asuhan 1. Tempatkan klien pada
volume cairan keperawatan posisi rekumben
selama….,diharapkan 2. Kaji hal yang
cairan simbang dengan memperberat kejadian
criteria hasil: intrapartal
TD dbn 3. Kaji masukan dan
Jumlah dan warna haluaran
lokhea dbn 4. Perhatikan jenis
persalinan dan anastesi,
kehilangan daripada
persalinan
5. Kaji tekanan darah dan
nadi setiap 15 menit
6. Dengan perlahan massase
fundus bila lunak
7. Kaji jumlah, warna dan
sifat aliran lokhea
8. Kolaborasi pemberian
cairan parentral
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo Sarwono. 2008. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT Bina
Pustaka.
Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan, penyakit Kandungan dan KB. Edisi 2. Jakarta:EGC
Kurnia, Nova. 2009. Menghindari Gangguan Saat Melahirkan. Yogyakarta : Panji Pustaka.
Nugroho. T., Utama. 2014. Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita. Yogyakarta: Nuha Medika.
Hanafiah, T.M.(2008). Perawatan Antenatal dan Peranan Asam Folat dalam Upaya
Meningkatkan Kesejahteraan Ibu Hamil dan Janin. USU. Medan. Diakses pada senin 7
mei 2018 dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/50561/Chapter
%20II.pdf;jsessionid=23A2B9B793AB32D48E506F17D7389316?sequence=4
Depkes RI. 2008. Asuhan Persalinan Normal. USAID: Jakarta. Diakses pada senin 7 mei 2018
Dari http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-rezkicahya-5627-3.pdf.