Anda di halaman 1dari 30

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
NOMOR 54/PER-DJPB/2017

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH PRASARANA


DAN SARANA BUDIDAYA BERBASIS KELEMBAGAAN TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung keberhasilan


pelaksanaan peningkatan produksi perikanan
budidaya, perlu dilaksanakan Bantuan Sarana
dan Prasarana Berbasis Kelembagaan Tahun
2017;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan
Peraturan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya
tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan
Pemerintah Sarana dan Prasarana Budidaya
Berbasis Kelembagaan Tahun 2017;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang


Pengairan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1974 Nomor 65, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3046);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31
Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5073);
3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang
Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5360);
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 63
Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan
Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 111);
5. Keputusan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,
sebagaimana telah diubah Peraturan Presiden
Nomor 4 Tahun 2015;

6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor


136/M Tahun 2015 tentang Pemberhentian dan
Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan
Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian
Kelautan dan Perikanan;

7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor


PER.25/MEN/2012 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1);

8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor


6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 220);

9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor


173/PMK.05/2016 tentang Perubahan Terhadap
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada
Kementerian Negara/Lembaga;

10. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor


70/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Umum
Dalam Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah
di Kementerian Kelautan dan Perikanan;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN


BUDIDAYA TENTANG PETUNJUK TEKNIS
PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH PRASARANA
DAN SARANA BUDIDAYA BERBASIS KELEMBAGAAN
TAHUN 2017.

Pasal 1

Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Prasarana dan Sarana


Budidaya Berbasis Kelembagaan Tahun 2017 dipergunakan sebagai acuan
bagi unit pemberi bantuan lingkup Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya, pembudidaya ikan, dan pemangku kepentingan.
Pasal 2

Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Prasarana dan Sarana


Budidaya Berbasis Kelembagaan Tahun 2017 sebagaimana pada Pasal 1
dilaksanakan dengan tata cara pada Lampiran I dan II yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.

Pasal 3

Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Maret 2017

DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA,

Ttd

SLAMET SOEBJAKTO
LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PERIKANAN BUDIDAYA
NOMOR 54/PER-DJPB/2017
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN
PEMERINTAH PRASARANA DAN SARANA
BUDIDAYA BERBASIS KELEMBAGAAN
TAHUN 2017

BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan, Indikator Keberhasilan dan Sasaran

1. Tujuan

Tujuan kegiatan bantuan prasarana dan sarana budidaya berbasis


kelembagaan tahun 2017 adalah:

a. mendukung peningkatan produksi perikanan budidaya;

b. menambah jumlah pelaku usaha di bidang perikanan budidaya;

2. Indikator Keberhasilan
a. tersalurkannya 75 paket kepada penerima bantuan; dan
b. Meningkatnya produksi ikan sebanyak minimal 1.290 ton.
3. Sasaran
a. Terdistribusinya 75 paket kepada penerima Bantuan
Pemerintah pada tahun 2017; dan
b. Meningkatnya produksi ikan sebanyak 1.290 ton.

B. Pengertian

1. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi


kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah kepada
perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga
pemerintah/non pemerintah.
2. Bantuan Prasarana dan Sarana Budidaya adalah paket bantuan
yang terdiri atas beberapa jenis barang prasarana dan sarana
produksi perikanan budidaya yang diserahkan pada masyarakat
pembudidaya ikan sebagai upaya stimulasi pengembangan usaha
sesuai kegiatan yang direncanakan/diusulkan.
3. Bupati/Walikota adalah pejabat pemerintah yang bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan program dan kegiatan di
kabupaten/kota.
4. Dinas Kabupaten/Kota adalah Dinas yang membidangi Kelautan
dan Perikanan di tingkat kabupaten/kota.
5. Dinas Provinsi adalah Dinas yang membidangi Kelautan dan
Perikanan di tingkat provinsi.
6. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya yang selanjutnya disebut
Direktorat Jenderal adalah salah satu Direktorat Jenderal di
lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan yang
menyelenggarakan kegiatan bantuan sarana budidaya.
7. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya yang selanjutnya disebut
Direktur Jenderal adalah pejabat pemerintah yang bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan program pembangunan perikanan
budidaya.
8. Direktorat Produksi dan Usaha Budidaya adalah salah satu
direktorat di lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
yang menyelenggarakan kegiatan Bantuan Prasarana dan Sarana
budidaya.
9. Gubernur adalah pejabat pemerintah yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan program dan kegiatan di provinsi.
10. Kepala Dinas Provinsi adalah kepala satuan kerja perangkat
daerah yang menyelenggarakan urusan bidang kelautan dan
perikanan di tingkat provinsi.
11. Kepala Dinas Kabupaten/Kota adalah kepala satuan kerja
perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan bidang
kelautan dan perikanan di tingkat kabupaten/kota.
12. Kelompok Kerja (Pokja) Pusat adalah Tim Pelaksana kegiatan
bantuan prasarana dan sarana budidaya di pusat yang
ditetapkan oleh Direktur Jenderal untuk mengkoordinasikan
seluruh rangkaian pelaksanaan kegiatan.
13. Kementerian Kelautan dan Perikanan yang selanjutnya disebut
KKP merupakan unsur pelaksana Pemerintah dipimpin oleh
Menteri yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Presiden.
14. Mitra Usaha adalah orang atau perusahaan atau
instansi/lembaga yang bekerja sama dengan Kelembagaan untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan Penyaluran Bantuan
Pemerintah.
15. Pendampingan adalah kegiatan yang dilakukan oleh Tenaga
Pendamping dalam rangka pendampingan dan
penumbuhkembangan wirausaha perikanan budidaya.
16. Penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta
pelaku usaha perikanan budidaya agar mereka mau dan mampu
menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses
informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumberdaya lainnya
sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi
usaha, pendapatan dan kesejahteraannya, serta meningkatkan
kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
17. Rencana Anggaran Biaya yang selanjutnya disebut RAB adalah
rencana anggara biaya untuk kegiatan bantuan prasarana dan
sarana budidaya yang disusun oleh kelembagaan berdasarkan
kelayakan usaha dan potensi yang telah disepakati oleh seluruh
anggotanya.
18. Tim Pemeriksa dan Penerima Barang adalah sekelompok orang
yang yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal dan bertugas untuk
memeriksa dan menerima barang hasil Bantuan Pemerintah.
19. Tim Teknis Kabupaten/Kota adalah Tim Pelaksana kegiatan
bantuan prasarana dan sarana budidaya di kabupaten/kota dan
ditetapkan oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota untuk
mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di tingkat
kabupaten/kota.
BAB II
PEMBERI BANTUAN, BENTUK BANTUAN, RINCIAN JUMLAH BANTUAN,
PERSYARATAN PENERIMA BANTUAN, TATA KELOLA PENCAIRAN DANA
BANTUAN DAN PENYALURAN DANA BANTUAN
PEMERINTAH

A. Pemberi Bantuan Pemerintah

Pemberi bantuan adalah Direktorat Jenderal Perikanan


Budidaya melalui Satuan Kerja Direktorat Produksi dan Usaha
Budidaya.

B. Bentuk Bantuan Pemerintah

Bantuan yang diberikan merupakan Bantuan Sarana dan


Prasarana. Bantuan Sarana dan Prasarana Budidaya Berbasis
Kelembagaan diberikan dalam bentuk barang.

Tabel 1. Jenis dan Bentuk Bantuan


Bentuk
No. Jenis Bantuan
Bantuan
1. Benih Ikan Barang
2. Pakan Ikan Barang
3. Pupuk dan Obat Ikan Barang
4. Prasarana dan sarana, dan Peralatan Barang
operasional

C. Rincian Jumlah Bantuan

Bantuan prasarana dan sarana budidaya berbasis


kelembagaan akan diberikan sebanyak 75 paket.

D. Bentuk dan Komponen Bantuan

Komponen bantuan prasarana dan sarana budidaya


berbasis kelembagaan sebagai berikut:

Tabel 2. Komponen Bantuan Prasarana dan Sarana berbasis


Kelembagaan

No Jenis Bantuan
1. a. Lele ukuran 8 - 9 cm
b. Nila ukuran 40 – 50 gr
c. Gurame 10-12 cm
d. Patin ukuran min. 5 cm
e. Mas ukuran min. 8 – 12 cm
f. Bandeng ukuran 6 - 7 cm
g. Udang ukuran min. PL 12
2. Pakan ikan lele, kandungan protein minimal 28%
Pakan ikan mas, patin, gurame, nila, bandeng, kandungan
protein minimal 25%
Pakan udang, kandungan protein min. 30%
3. Pupuk dan Obat Ikan
4. a. Wadah, caren kolam;
b. Atap dan lantai bangunan;
c. Instalasi air, aerasi, wadah pemeliharaan, instalasi listrik,
bak pemeliharaan;
d. Gudang pakan, rumah jaga;
e. Alat angkut (rumput laut);
f. Peralatan perikanan (serok, seser, ember, drum, dst); dan
g. Peralatan budidaya rumla;

E. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah

1. Persyaratan Administrasi

Calon penerima paket Bantuan Prasarana dan Sarana


Budidaya Berbasis Kelembagaan harus memenuhi kriteria
sebagai berikut:
a. diutamakan yang sudah berbadan hukum;
b. sudah atau akan melakukan kegiatan di bidang
pembudidayaan ikan;
c. masih aktif yang dibuktikan antara lain dengan:
1. adanya kepengurusan;
2. adanya anggota aktif;
3. memiliki tempat kegiatan beraktifitas;
4. memiliki akte/surat keterangan pendirian;
5. adanya aktifitas proses belajar mengajar, bagi lembaga
pendidikan pelatihan; dan
6. adanya aktifitas kegiatan sosial, bagi lembaga sosial.
d. memiliki rencana kegiatan usaha bidang pembudidayaan
ikan, yang dibuktikan dengan pengajuan proposal kegiatan
usaha.
Proposal kegiatan usaha tersebut memuat:
1. profil kelembagaan atau kelompok;
2. latar belakang permohonan paket Bantuan Prasarana
dan Sarana Budidaya;
3. kegiatan usaha pembudidayaan ikan yang akan
dilakukan, yang memuat:
a. jenis usaha dan komoditas yang akan dikembangkan;
dan
b. kapasitas usaha yang akan dikembangkan.
4. jenis prasarana dan sarana yang diperlukan.
e. Tersedia lahan untuk melakukan kegiatan usaha
pembudidayaan ikan. Kriteria lahan untuk melakukan
kegiatan usaha pembudidayaan yaitu:
1. sesuai dengan komoditas yang akan dikembangkan;
2. memiliki sumber air; dan
3. terletak di lingkungan yang tidak tercemar.
f. Penerima paket bantuan:
1. mempunyai sumber daya manusia yang dapat mengelola
usaha pembudidayaan ikan.
2. memenuhi persyaratan administrasi sesuai ketentuan
yang berlaku.
3. bersedia menandatangani dokumen administrasi
penyerahan paket pengembangan usaha.
4. melaporkan pelaksanaan kegiatan usaha budidaya ikan
ke Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.
5. lembaga penerima paket pengembangan usaha meliputi:
a. kelompok/lembaga masyarakat mempunyai keinginan
dan mendukung untuk mengembangkan usaha
pembudidayaan ikan;
b. lembaga keagamaan, terdiri atas kelompok pengajian,
dewan kesejahteraan masjid, jemaat gereja, pura,
wihara, dan lain-lain;
c. lembaga sosial, terdiri atas: panti asuhan, panti
jompo, panti cacat, panti fakir miskin, kelompok
swadaya, PKK, dan lain-lain;
d. lembaga kepemudaan, terdiri atas: karang taruna,
kelompok pemuda mandiri, pemerhati lingkungan,
wirausaha muda, dan lain-lain;
e. lembaga pendidikan dan pelatihan, terdiri atas:
madrasah, pondok pesantren, SMA/SMK, akademi,
perguruan tinggi, lembaga pelatihan kewirausahaan,
lembaga pelatihan tenaga kerja, dan lain-lain;
f. kelompok warga binaan lapas/rutan, terdiri atas:
warga binaan lapas/rutan pria, warga binaan
lapas/rutan wanita, warga binaan lapas/rutan
narkoba, dan warga binaan lapas/rutan lainnya;
g. lembaga/organisasi bersifat paguyuban, perkumpulan
atau persatuan, terdiri atas: yayasan/perkumpulan di
lingkugan TNI/Polri, PNS maupun perusahaan swasta;
dan/ataukoperasi

2. Persyaratan Teknis

Secara rinci, kriteria teknis lokasi kegiatan usaha


budidaya ikan untuk masing-masing komoditas sesuai menu
dapat dilihat pada Petunjuk Teknis tentang teknik budidaya
ikan yang diterbitkan oleh Ditjen Perikanan Budidaya dan atau
dinas yang menangani kelautan dan perikanan.

3. Persyaratan Lokasi

Persyaratan yang harus dipenuhi dalam pemilihan


lokasi penerima bantuan adalah:
a. lahan dan wadah budidaya untuk usaha perikanan budidaya
tersedia;
b. kepemilikan lahan jelas (milik sendiri, garapan, sewa) dan
tidak dalam sengketa;
c. memiliki aksesibilitas yang baik yang menunjang semua
aspek produksi (pra-produksi sampai dengan pasca panen)
dan akses penunjang lainnya sesuai dengan kebutuhan
kegiatan atau alat (bahan bakar atau listrik);
d. lokasi sesuai dengan tata ruang wilayah, media air tidak
tercemar dan tidak banjir;
e. terdapat akses kendaraan roda 2/4 dan sarana komunikasi;
dan
f. lahan untuk budidaya sesuai bagi peruntukan kegiatan
perikanan budidaya.
F. Tata Kelola Pencairan Bantuan Pemerintah

1. Kelembagaan

Pembentukan kelembagaan ditujukan untuk membagi


peran dan meningkatkan dukungan instansi terkait, demi
meningkatkan peluang keberhasilan sesuai tujuan bantuan.
Kelembagaan terdiri atas Tim Pokja Pusat, Dinas Provinsi, Dinas
Kabupaten/Kota dan Tenaga Pendamping, serta Kelembagaan
sebagai penerima bantuan. Struktur organisasi pelaksana
sebagaimana tercantum pada Gambar 1.

Tim Pokja Pusat


Ditjen Perikanan
Budidaya

Dinas Prov

Dinas Kab/Kota

Kelembagaan

Gambar 1. Organisasi Pelaksana Kegiatan

a. Tim Kelompok Kerja (POKJA) Pusat

Dalam rangka pelaksanan kegiatan Bantuan Prasarana dan


Sarana Budidaya Berbasis Kelembagaan pada Pokdakan di
tingkat pusat, Direktur Jenderal membentuk dan menetapkan
Pokja Pusat terdiri atas Pengarah, Penanggung Jawab, Ketua,
Wakil ketua, Sekretaris, Anggota, dan Sekretariat. Tugas
Pokja Pusat adalah melaksanakan seluruh kegiatan, mulai
dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan,
pemantauan, dan evaluasi serta pelaporan kegiatan.

Tim Pokja Pusat mempunyai tugas:


1) menyusun rencana kerja kegiatan;
2) menyusun petunjuk teknis penyaluran Bantuan
Pemerintah sarana budidaya pada Pokdakan;
3) melakukan koordinasi dan sosialisasi kegiatan;
4) melakukan identifikasi, seleksi, dan verifikasi dokumen
administrasi calon lokasi/calon penerima bantuan sesuai
form identifikasi dan seleksi dan dibuktikan dengan berita
acara hasil identifikasi dan seleksi calon penerima
Bantuan Pemerintah bersama Tim Pokja Pusat;
5) verifikasi kelengkapan dokumen administrasi pelaksanaan
kegiatan;
6) mengusulkan penetapan calon penerima kepada Direktur
Produksi dan Usaha Budidaya untuk dilakukan
penetapan;
7) mempersiapkan kelengkapan dokumen penyaluran
bantuan; dan
8) melakukan pembinaan, pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan pelaksanaan kegiatan.
b. Dinas Provinsi
Melakukan koordinasi, pembinaan, pemantauan, evaluasi
kegiatan.
c. Dinas Kabupaten/Kota
1) bersama Tim POKJA Pusat melakukan kegiatan identifikasi
dan seleksi, verifikasi dokumen administrasi dan
rekapitulasi data calon lokasi/calon penerima bantuan;
2) melakukan pemantauan terhadap pemanfaatan bantuan
oleh penerima; dan
3) melakukan pembinaan dan evaluasi terhadap pelaksanaan
bantuan.
d. Kelembagaan
Kelembagaan sebagai penerima mempunyai tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut:
1) mengajukan permohonan dan membuat usulan/proposal
bantuan;
2) membuat profil kegiatan serta menetapkan target produksi
yang sesuai dengan skala usaha kegiatannya;
3) menyusun dan menandatangani seluruh dokumen
administrasi;
4) sanggup melaksanakan dan menyelesaikan seluruh
rangkaian pekerjaan;
5) melaksanakan dan memanfaatkan bantuan kegiatan
perikanan budidaya sesuai yang direncanakan dalam
Proposal bantuan, RAB dan ketentuan dalam kontrak serta
Pakta Integritas;
6) membuat buku kas dan laporan keuangan kelompok;
7) mengembangkan jejaring dan kemitraan untuk
kelangsungan kegiatan budidaya ikan secara berkelompok;
8) mengikuti ketentuan penerapan teknologi anjuran;
9) mengikuti bimbingan, pembinaan dan pendampingan
teknologi perikanan budidaya yang efisien dan produktif
supaya kegiatan budidayanya berhasil; dan
10) melaporkan secara berkala perkembangan kegiatan
budidayanya kepada Tenaga Pendamping dan Tim Teknis,
paling lambat tanggal 3 setiap bulannya.
2. Mekanisme Penyaluran Bantuan
Untuk memperoleh paket bantuan, setiap kelembagaan
mengajukan surat permohonan. Surat permohonan yang
disampaikan ke Direktur Jenderal Perikanan Budidaya,
melampirkan surat keterangan yang menyatakan:
1) kelembagaan tersebut masih aktif melakukan kegiatan;
2) tersedianya pengelola serta lahan dan/atau tempat untuk
melakukan kegiatan usaha pembudidayaan ikan; dan
3) proposal kegiatan usaha, diantaranya memuat kebutuhan
barang dan biaya, dan lain-lain.

SOSIALISASI

USULAN CALON
IDENTIFIKASI, SELEKSI,
PENERIMA BANTUAN
DAN VERIFIKASI
PEMERINTAH

PENGADAAN BANTUAN PENETAPAN PENERIMA


PEMERINTAH BANTUAN PEMERINTAH

PENYALURAN PENDAMPINGAN
BANTUAN PEMERINTAH TEKNIS

Gambar 2. Mekanisme Penetapan Penerima Bantuan


Keterangan Gambar:

1. Berdasarkan permohonan dari kelembagaan tersebut, Direktur


Jenderal melakukan verifikasi lapang terhadap kelembagaan
calon penerima paket Bantuan Prasarana dan Sarana Budidaya
Berbasis Kelembagaan. Dalam melakukan verifikasi lapangan
Direktur Jenderal dapat menugaskan Tim (Staf Direktorat
Produksi dan Usaha Budidaya, Unit Pelaksana Teknis Ditjen
Perikanan Budidaya).
2. Hasil verifikasi lapang terhadap kelembagaan yang memenuhi
kriteria selanjutnya ditetapkan oleh PPK dan disahkan oleh KPA
sebagai penerima paket Bantuan Prasarana dan Sarana
Budidaya Berbasis Kelembagaan.
3. Berdasarkan hasil verifikasi lapangan disusun RAB sebagai
dasar penetapan Harga Perkiraan Sendiri (HPS).
4. Penunjukkan pelaksana pekerjaan dengan mekanisme sesuai
dengan peraturan dan perundangan-undangan.
5. Penyerahan bantuan kepada penerima oleh Kuasa Pengguna
Barang.
6. Pemanfaatan dan pelaporan hasil produksi oleh penerima.
7. Penyaluran/penyerahan paket Bantuan Prasarana Sarana
Budidaya Berbasis Kelembagaan dilakukan sebagai berikut:
a. penyerahan didahului dengan berita acara serah terima
penyelesaian hasil pekerjaan dari penyedia barang/jasa
kepada PPK;
b. selanjutnya penyerahan hasil pekerjaan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) kepada KPA;

c. selanjutnya penyerahan barang bantuan oleh KPA kepada


KPB; dan

d. KPB menyerahkan barang bantuan kepada kelembagaan


penerima.
3. Pengadaan Prasarana dan Sarana Bantuan Pemerintah

Sesuai dengan penetapan Kelembagaan penerima Bantuan


Pemerintah oleh PPK Satuan Kerja Direktorat Produksi dan Usaha
Budidaya maka PPK selanjutnya melakukan proses pengadaan
barang Bantuan Pemerintah sesuai dengan Keputusan Presiden
Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, sebagaimana telah diubah beberapa kali menjadi
Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015.

G. Penyaluran Bantuan

Penyaluran Bantuan Prasarana dan Sarana Budidaya dalam


bentuk barang berupa pakan ikan dan benih ikan dilakukan
melalui tahapan melalui tahapan sebagaimana tercantum pada
Gambar 3.

Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya

- Pengadaan barang/jasa

Penyedia Barang

- Pemeriksaan barang oleh tim


pemeriksa
- Pendistribusian
- BAST diketahui Dinas
Kab/Kota

Penerima Bantuan

Gambar 3. Mekanisme Penyaluran Barang

Keterangan Gambar:
1. Ditjen Perikanan Budidaya melakukan proses pengadaan
barang/jasa;
2. Penyedia barang yang ditunjuk oleh PPK selanjutnya melakukan
proses penyaluran barang kepada penerima bantuan yang
ditetapkan berdasarkan SK PPK;
3. Tim pemeriksa barang yang ditunjuk oleh PPK melakukan
pemeriksaan atas barang yang akan diserahkan baik spesifikasi
maupun jumlah yang dilengkapi dengan Berita Acara
Pemeriksaaan oleh Tim Pemeriksa Barang;
4. PPK menyerahkan barang kepada Kuasa Pengguna Anggaran
Ditjen Perikanan Budidaya;
5. KPA menyerahkan barang kepada Kuasa Pengguna Barang
Ditjen Perikanan Budidaya;
6. Kuasa Pengguna Barang (KPB) Ditjen Perikanan budidaya
menyerahkan bantuan barang kepada penerima bantuan
diketahui Dinas Kabupaten/Kota sesuai Berita Acara Serah
Terima Barang (BAST);
7. Bantuan disalurkan oleh penyedia barang hingga diterima oleh
penerima bantuan;
8. Apabila pekerjaan telah selesai seluruhnya atau 100%, maka
penyedia barang/jasa harus menyerahkan hasil pekerjaan
kepada PPK melalui Berita Acara Serah Terima (BAST) Hasil
Pekerjaan, PPK kemudian menerima hasil pekerjaan setelah
dilakukan verifikasi dokumen administrasi dan diyakini bahwa
hasil pekerjaan telah sesuai kontrak;
9. Untuk melakukan verifikasi hasil pekerjaan PPK dapat
menugaskan Tim Pemeriksa Hasil Pekerjaan Satker Produksi
dan Usaha Budidaya;
10. PPK menyerahkan hasil pekerjaan dan laporan pekerjaan selesai
kepada KPA melalui BAST Hasil Pekerjaan;
11. KPA selanjutnya menyerahkan Bantuan Prasarana dan Sarana
budidaya kepada KPB;
12. Selanjutnya KPB menyerahkan kepada kelembagaan penerima
Bantuan Prasarana dan Sarana budidaya; dan
13. Dalam hal pemanfaatan penerima bantuan harus bertanggung
jawab dalam operasional usaha perikanan budidaya.
BAB III
PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN, KETENTUAN PERPAJAKAN
DAN SANKSI

A. Pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah

Pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah sesuai dengan


Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada
Kementerian Negara/Lembaga, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 dan sesuai
dengan ketentuan perundang-undagan yang berlaku.

B. Ketentuan Perpajakan Bantuan Pemerintah

Pengadaan barang/jasa pada Bantuan Pemerintah ini


mengikuti ketentuan perundang–undangan yang berlaku.

C. Sanksi

Pemberi bantuan akan memindahkan/menarik Bantuan


Pemerintah jika :
1. penerima bantuan memindahkan kepemilikan bantuan (kecuali
hasil produksi) kepada pihak lain;
2. penerima bantuan tidak melaporkan pengelolaan bantuan sesuai
ketentuan pada Bab Pertanggungjawaban;
BAB IV
PEMBINAAN, PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN

A. Pembinaan
Pembinaan kepada penerima bantuan dilakukan secara berkala
sesuai dengan kewenangannya oleh pusat dan daerah. Bentuk
pembinaan meliputi:
a. pemberian pedoman;
b. fasilitasi kemitraan usaha dengan lembaga keuangan bank dan
non-bank, pelaku usaha, sektor swasta, dan mitra potensial
lainnya; dan
c. penyuluhan/Pendampingan.

B. Pemantauan
Dalam rangka pencapaian kinerja, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan Penyaluran Bantuan Pemerintah, maka dilakukan
pemantauan minimal satu kali dalam sebulan oleh Pemberi Bantuan
Pemerintah dengan metode korespondensi persuratan, komunikasi
elektronik, dan kunjungan lapangan untuk evaluasi terhadap:
a. kesesuaian antara pelaksanaan Penyaluran Bantuan Pemerintah
dengan pedoman umum dan petunjuk teknis yang telah
ditetapkan;
b. kesesuaian antara target dan realisasi;
c. efektifitas proses pelaksanaan kegiatan Penyaluran Bantuan
Pemerintah.
C. Evaluasi
Evaluasi bertujuan untuk membandingkan antara rencana dengan
realisasi kegiatan untuk menjadi rekomendasi yang akan datang.
Kegiatan evaluasi dapat dilakukan dengan menganalisa relevansi,
efektifitas dan dampak dari hasil pelaksanaan kegiatan terhadap
tujuan, sasaran, indikator keberhasilan yang diharapkan serta melihat
sejauh mana permasalahan yang dihadapi sebagai bahan acuan dan
referensi untuk menentukan alternatif solusi dan rencana tindak
lanjut.
Evaluasi pelaksanaan kegiatan bantuan sarana budidaya tersebut
mencakup:
a. penerapan teknologi budidaya anjuran di lokasi penerima bantuan;
b. produksi dan produktifitas budidaya ikan pasca menerima
bantuan;
c. dampak pelaksanaan pemberian bantuan terhadap pendapatan
Pokdakan serta keberlanjutan sistem usaha budidaya di tingkat
Pokdakan; dan
d. penguatan kelembagaan, kemandirian Pokdakan, dan kerja sama
kemitraan.

D. Pelaporan
Pelaporan dilakukan berjenjang secara berkala setiap 1 (satu)
bulan sekali dalam kurun waktu pelaksanaan setelah disalurkannya
Bantuan Pemerintah. Laporan berupa softcopy dan hardcopy,
disampaikan kepada Direktur Jenderal c.q. Direktur Produksi dan
Usaha Budidaya dengan alamat: Direktorat Produksi dan Usaha
Budidaya, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian
Kelautan dan Perikanan, Gedung Mina Bahari IV lantai 6, jalan Medan
Merdeka Timur nomor 16, Jakarta Pusat atau melalui faksimile 021-
3514758 atau email: kewirausahaan45@yahoo.co.id.
BAB V
PENUTUP

Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Bantuan Prasarana


dan Sarana Budidaya berbasis Kelembagaan Tahun 2017 merupakan acuan
bagi pelaksanaan bantuan pemerintah dalam melaksanakan penyaluran
bantuan secara akuntabel, transparan dan efektif sehingga penyaluran
bantuan dapat memberikan dampak yang lebih baik terhadap
perkembangan perikanan budidaya dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA,

Ttd

SLAMET SOEBJAKTO
LAMPIRAN II
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PERIKANAN BUDIDAYA
NOMOR 54/PER-DJPB/2017
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN
PEMERINTAH PRASARANA DAN SARANA
BUDIDAYA BERBASIS KELEMBAGAAN
TAHUN 2017

Lampiran–1
Surat Pernyataan Siap Melaksanakan Kegiatan

SURAT PERNYATAAN SIAP MELAKSANAKAN KEGIATAN


BANTUAN PRASARANA DAN SARANA BUDIDAYA
BERBASIS KELEMBAGAAN TAHUN 2017

Yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : .......................................................
Nama Kelembagaan : .......................................................
Jabatan : .......................................................
Alamat : .......................................................

Dengan ini menyatakan:


1. Telah menerima barang Bantuan Prasarana dan Sarana Budidaya Berbasis
Kelembagaan Tahun Anggaran 2017 dari Satker Direktorat Produksi dan Usaha
Budidaya, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan
Perikanan sesuai Berita Acara Serah Terima Barang Bantuan;
2. Siap dan bertanggung jawab sepenuhnya untuk mengoperasionalkan, mengelola
dan memanfaatkan barang Bantuan Prasarana dan Sarana Budidaya Berbasis
Kelembagaan Tahun Anggaran 2017 dari Satker Direktorat Produksi dan Usaha
Budidaya Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan
Perikanan;
3. Bersedia melaporkan hasil produksi dan nilai produksi dari Bantuan Prasarana
dan Sarana Budidaya Berbasis Kelembagaan Tahun Anggaran 2017 dari Satker
Direktorat Produksi dan Usaha Budidaya Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan.

................., ......... – . .............................. – 2017

Materai
Rp.6000

(……….........................…………..)
Pimpinan/Ketua
..................................................
Lampiran–2
Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan

Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan


Bantuan Prasarana dan Sarana Budidaya Berbasis Kelembagaan
Tahun 2017
Nomor : …………………………….

Pada hari ini Jumat tanggal dua puluh empat bulan Juni tahun dua ribu tujuh
belas, kami yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama :
NIP :
Jabatan : Pajabat Pembuat Komitmen pada Satker. Direktorat
Produksi dan Usaha Budidaya, dalam hal ini
bertindak dalam jabatannya tersebut selanjutnya
disebut PIHAK KESATU
2. Nama :
NIP :
Jabatan : Direktur Jenderal Perikanan Budidaya selaku
Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA

Berdasarkan Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA) Satker Direktorat Produksi


dan Usaha Budidaya Tahun Anggaran 2017 Nomor:
....................................................
Pihak Pertama telah menyerahkan kepada Pihak Kedua dan Pihak Kedua telah
menerima hasil pekerjaan berupa Bantuan Prasarana dan Sarana Budidaya
Berbasis Kelembagaan kepada kelembagaan ............................ Desa
.....................Kec ................. Kabupaten...................... Provinsi ...........................
dalam keadaan baik dan lengkap sesuai dengan Surat perjanjian (KONTRAK)
Nomor : 14293.....................................dan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
Nomor :.........................................., sebagaimana rincian terlampir.
Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua
belah pihak pada hari dan tanggal tersebut di atas untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Yang menerima Yang menyerahkan


PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

.......................................... .....................................
NIP.................................... NIP. ................................
Lampiran–3
Lampiran Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan

Lampiran : BERITA ACARA SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN


Bantuan Prasarana dan Sarana Budidaya Berbasis Kelembagaan
Tahun 2017
Nomor : …………………………………….
Tanggal : ...............................................

Satuan
No. Uraian/ Spesifikasi Kuantitas Keterangan
Ukuran

I
1.
II
1.
III
1.
IV
1.
V
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Yang menerima Yang menyerahkan


PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

......................................... .............................................
NIP. ................................... NIP. .......................................
Lampiran–4
Berita Acara Serah Terima Barang

Berita Acara Serah Terima Barang


Bantuan Prasarana dan Sarana Budidaya Berbasis Kelembagaan
Tahun 2017
Nomor : …………………………….

Pada hari ini Selasa tanggal dua puluh satu bulan Juni tahun dua ribu tujuh
belas, kami yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : .
NIP :
Jabatan : Direktur Jenderal Perikanan Budidaya selaku Kuasa
Pengguna Anggaran selanjutnya disebut PIHAK
KESATU
2. Nama :
NIP :
Jabatan : Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
selaku Kuasa Pengguna Barang yang selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA

Berdasarkan Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA) Satker Direktorat Produksi


dan Usaha Perikanan Budidaya Tahun Anggaran 2016 Nomor:
032.041.465079/2016 tanggal 7 Desember 2015.
Pihak Pertama telah menyerahkan kepada Pihak Kedua dan Pihak Kedua telah
menerima hasil pekerjaan berupa Bantuan Prasarana dan Sarana Budidaya
Berbasis Kelembagaan kepada ............ Desa ...............Kec ................, Kabupaten
..............., Provinsi ................... dalam keadaan baik dan lengkap sesuai dengan
Surat perjanjian (KONTRAK) Nomor : ................................ dan Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK) Nomor : ................................, sebagaimana rincian terlampir

Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua
belah pihak pada hari dan tanggal tersebut di atas untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Yang menerima Yang menyerahkan


PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

.................................... ...................................
NIP. ..................................... NIP. ...................................
Lampiran–5
Lampiran Berita Acara Serah Terima Barang

Lampiran : BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANG


Bantuan Prasarana dan Sarana Budidaya Berbasis Kelembagaan
Tahun 2017
Nomor : …………………………………….
Tanggal : …………………………………….

Satuan
No. Uraian/ Spesifikasi Kuantitas Keterangan
Ukuran

I
1.
II
1.
III
1.
IV
1.
V
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Yang menerima Yang menyerahkan


PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

......................................... ............................................
NIP. .................................. NIP. .....................................
Lampiran–6
Berita Acara Serah Terima Barang

Berita Acara Serah Terima Barang


Bantuan Prasarana dan Sarana Budidaya Berbasis Kelembagaan
Tahun 2017
Nomor : …………………………….

Pada hari ini Rabu, tanggal dua puluh dua bulan Juni tahun dua ribu tujuh belas
telah diadakan Berita Acara Serah Terima Barang :
1. Nama :
NIP :
Jabatan : Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
selaku Kuasa Pengguna Barang selanjutnya disebut
PIHAK KESATU
2. Nama :
Jabatan :

Berdasarkan Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA) Satker Direktorat Produksi


dan Usaha Perikanan Budidaya Tahun Anggaran 2016 Nomor:
032.041.465079/2016 tanggal 7 Desember 2015.
Pihak Pertama telah menyerahkan kepada Pihak Kedua dan Pihak Kedua telah
menerima Bantuan Prasarana dan Sarana Budidaya Berbasis Kelembagaan dalam
keadaan baik dan lengkap sesuai dengan Surat perjanjian (KONTRAK) Nomor :
.............................................................. dan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
Nomor : ....................................................., sebagaimana rincian terlampir

Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua
belah pihak pada hari dan tanggal tersebut di atas untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya

Yang menerima Yang menyerahkan


PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

.......................................... ...............................................
.......................................... NIP. ........................................
Lampiran–7
Lampiran Berita Acara Serah Terima Barang

Lampiran : BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANG


Bantuan Prasarana dan Sarana Budidaya Berbasis Kelembagaan
Tahun 2017
Nomor : …………………………………….
Tanggal : …………………………………….

Satuan
No. Uraian/ Spesifikasi Kuantitas Keterangan
Ukuran

I
1.
II
1.
III
1.
IV
1.
V
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Yang menerima Yang menyerahkan


PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

....................................... ............................................
........................................ NIP. ......................................
Lampiran–8
Pelaporan Produksi dan Penerimaan Usaha

LAPORAN PRODUKSI DAN PENERIMAAN USAHA

Tahun : .................................................
Kabupaten/Kota : .................................................
Provinsi : .................................................

Nama
Nilai
Kelompok/ Produksi
No Produksi Permasalahan Upaya/Solusi
Lembaga (kg)
(Rp)
Penerima

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Jumlah

Pimpinan Kelompok/Lembaga Penerima

(............................)
Lampiran–9
Contoh Paket Usaha Budidaya Ikan

CONTOH PAKET USAHA BUDIDAYA IKAN

1. Budidaya Gurame di Kolam Tanah


NO JENIS PEKERJAAN/BARANG VOLUME

1 Benih Gurame uk. 5-8 cm 20.000 Ekor


2 Pakan 4.000 Kg
3 Pupuk organik 3.000 Kg
4 Peralatan 1 Pkt
5 Persiapan kolam 1 Pkt

*. Catatan: Volume dan jenis pekerjaan/barang dapat disesuaikan kondisi di lapangan

2. Budidaya Nila di Kolam Tanah

NO JENIS PEKERJAAN/BARANG VOLUME

1 Benih ikan nila uk. 5-8 cm 55.000 Ekor


2 Pakan 4.400 Kg
3 Peralatan 1 Pkt
4 Persiapan kolam 10 buah 10 Unit

*. Catatan: Volume dan jenis pekerjaan/barang dapat disesuaikan kondisi di lapangan

3. Budidaya Mas di Kolam Tanah


NO JENIS PEKERJAAN/BARANG VOLUME

1 Benih ikan Mas uk. 5-8 cm 45.000 Ekor


2 Pakan 3.600 Kg
3 Peralatan 1 Pkt
4 Rehab kolam 10 buah 10 Unit

*. Catatan: Volume pekerjaan/barang dapat disesuaikan kondisi di lapangan

4. Budidaya Patin di Kolam Tanah


NO JENIS PEKERJAAN/BARANG VOLUME

1 Benih ikan Mas uk. 5-8 cm 45.000 Ekor


2 Pakan 3.600 Kg
3 Peralatan 1 Pkt
4 Rehab kolam 10 buah 10 Unit

*. Catatan: Volume dan jenis pekerjaan/barang dapat disesuaikan kondisi di lapangan


5. Budidaya Lele di Kolam Tanah
NO JENIS PEKERJAAN/BARANG VOLUME

1 Rehab Kolam 10 Unit


2 Benih lele uk.5-8 cm 50.000 Ekor
3 Pakan 4.000 Kg
4 Peralatan 1 Pkt

*. Catatan: Volume dan jenis pekerjaan/barang dapat disesuaikan kondisi di lapangan

6. Budidaya Lele di Kolam Terpal


NO JENIS PEKERJAAN/BARANG VOLUME

1 Kontruksi kolam terpal uk. 4x6 meter 10 Unit


2 Benih lele uk. 5-8 cm 45.000 Ekor
3 Pakan 3.600 Kg
4 Peralatan 1 Pkt

*. Catatan: Volume dan jenis pekerjaan/barang dapat disesuaikan kondisi di lapangan

7. Budidaya Lele di Kolam Beton Semi Permanen

NO JENIS PEKERJAAN/BARANG VOLUME

1 Rehab Kolam 10 Unit


2 Benih lele uk.5-8 cm 43.000 Ekor
3 Pakan 3.440 Kg
4 Peralatan 1 Pkt

*. Catatan: Volume dan jenis pekerjaan/barang dapat disesuaikan kondisi di lapangan

8. Usaha Budidaya Polikultur (Udang dan Bandeng)

NO NAMA / JENIS BARANG VOLUME


1 Benih Udang 80,000 ekor
2 Benih Bandeng 10,000 ekor
3 Pakan 850 kg
4 Pekerjaan persiapan
- Saponin 200 kg
- Pupuk Organik 500 kg
- Kapur 700 kg
- Orea 200 kg
- TSP 200 kg
5 Rehab Tambak 1 ha 5 unit

DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA,


Ttd
SLAMET SOEBJAKTO

Anda mungkin juga menyukai