Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL ILMIAH

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DALAM


PEMBANGUNAN BANGSA

TUGAS KE-3
MATA KULIAH PENULISAN KARYA ILMIAH

Dosen Pengampu Mata Kuliah Dr. I Gusti Ayu Tri Agustina, M.Pd.

OLEH

I KOMANG AGUS SUKADANA


: 2111031397
1B

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


SINGARAJA
2021
Pentingnya Pendidikan Karakter Dalam
Pembangunan Bangsa

I Komang Agus Sukadana


Mahasiswa Semester 1 Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Ganesha
agus.sukadadana@undiksha.co.id
Abstrak
Karakter pendidikan, itu benar-benar diperlukan tidak hanya di sekolah tetapi juga di
rumah, di lingkungan sosial. Acara sekarang ini tidak lagi karakter peserta pendidikan
anak usia dini hingga remaja tetapi juga orang dewasa. Mutlak diperlukan untuk
kelangsungan hidup bangsa ini. Kompetisi membayangkan apa yang akan muncul di
tahun-tahun berikutnya. Obviusly itu akan menjadi beban kita dan orang tua untuk hari
ini. Pada saat itu, anak-anak akan menghadapi persaingan dengan rekan-rekan dari
berbagai negara di seluruh dunia. Bahkan kita masih akan bekerja kedepannya akan
merasakan perasaan yang sama. Menuntut kualitas sumber daya manusia di milenium
mendatang tentunya membutuhkan karakter yang baik. Namun, karakter adalah tujuan
individu kunci.
Kata kunci: pendidikan, karakter
Abstract
Character education, it is really needed not only at school but also at home, in a social
environment. The current program is no longer the character of the participants in early
childhood education to teenagers but also adults. It is absolutely necessary for the
survival of this nation. The competition imagines what will emerge in the following
years. Obviusly it will be a burden for us and our parents for today. At that time,
children will face competition with peers from various countries around the world. Even
we will still work in the future will feel the same feeling. Demanding the quality of
human resources in the next millennium certainly requires good character. However,
character is a key individual goal.
Keywords: education, character
Pendahuluan
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penamaan nilai-nilai karakter orang
yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk
melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,
sesama, lingkungan, maupun bangsa dan negara.
Seperti kita ketahui bahwa proses globalisasi secara terus-menerus akan
berdampak pada perubahan karakter masyarakat Indonesia. Kurangnya pendidikan
karakter akan menimbulkan krisis moral yang berakibat pada perilaku negatif di
masyarakat, misalnya pergaulan bebas, penyalahgunaan obat-obat terlarang, pencurian,
kekerasan terhadap anak, dan lain sebagainya. Jadi sangat perlu dikembangakn
pendidikan karakter dalam pembangunan bangsa di usia dini sebagai sebuah pondasi
untuk masa depan.
Pengembangan karakter bangsa dapat dilakukan melalui perkembangan karakter
individu seseorang. Akan tetapi, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial dan
budaya tertentu di masyarakat, maka perkembangan karakter individu seseorang hanya
dapat dilakukan dalam lingkungan sosial dan budaya yang bersangkutan. Artinya,
perkembangan budaya dan karakter dapat dilakukan dalam proses pendidikan yang
dimana peserta didik dari lingkungan sosial, budaya masyarakat, dan budaya bangsa.
Lingkungan sosial dan budaya bangsa adalah Pancasila, jadi pendidikan budaya
dan karakter adalah mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada diri peseta didik melalui
pendidikan hati, otak, dan fisik.

Metode
Penelitian ini merupakan suatu metode penelitian deskriptif yang menggambarkan
karakteristik populasi atau fenomena yang sedang diteliti. Sehingga metode penelitian
satu ini fokus utamanya adalah menjelaskan objek penelitiannya. Sehingga menjawab
apa peristiwa atau apa fenomena yang terjadi. Metode penelitian ini kemudian berbeda
dengan metode lain yang cenderung lebih fokus pada pembahasan kenapa suatu
peristiwa atau fenomena terjadi. Dimana peristiwa dan fenomena yang dimaksudkan
disini adalah objek penelitian. Hasil penelitiannya tentu saja akan menggambarkan
objek penelitian dengan detail.

Hasil dan pembahasan


1. Kajian Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah suatu pendidikan yang mengacu pada pola kegiatan
dan tata kelakuan seseorang dalam melaksanakan kegiatan yang dilandasi oleh etika dan
moral. Pendidikan karakter ini juga memiliki tujuan untuk menyiapkan masa depan
seseorang agar menjadi pribadi yang lebih baik. Kata karakter bersal dari bahasa
Yunani to mark atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai
kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga seseorang yang melakukan
sutau tindakan seperti mencuri, berbohong dan tindakan negatif. lainnya dapat
dikatakan seseorang tersebut memiliki karakter yang buruk.
Semoga dengan menerapkan pendidikan karakter di sekolah semua potensi
kecerdasan anak anak akan berdasarkan oleh karakter karakter yang bisa membawa
mereka menjadi orang orang yang telah diharapkan untuk menjadi penerus bangsa.
Seperti negara yang bebas akan korupsi, ketidak adilan, dan masalah masalah yang
lainnya.
Tak hanya itu tapi juga menjadi bangsa yang berpeng teguh kepada karakter
yang kuat dan beradab. Meskipun mendidik karakter tidak semudah itu seperti
membalikan telapak tangan, maka dari itu ajarkan kepada anak bangsa pendidikan
karakter sejak sedini.
Meskipun sifat ‘baik’ cukup abstrak, tapi dapat ditarik kesimpulan bahwa
karakter yang baik merujuk pada nilai positif yang dimiliki oleh seseorang. Sisi tersebut
diharapkan sebagai cerminan dari kepribadian orang tersebut secara utuh. Pendidikan
karakter sendiri memiliki
a) Mengembangkan potensi dasar manusia agar menjadi individu yang berhati,
berpikiran, dan berperilaku baik kepada seseorang baik di lingkungan sekolah
maupun masyarakat.
b) Membangun dan memperkuat perilaku masyarakat, dalam hal ini masyarakat
Indonesia bisa memperkuat tali persaudaraan dalam berbudaya baik dalam adat
istiadat, ras, maupun agama.
c) Membangun dan meningkatkan peradaban bangsa serta bertoleransi antar
sesama makhluk sosial.

2. Nilai-nilai Pendidikan Karakter Pancasila

Dalam dunia pendidikan harus berlandaskan pancasila seperti halnya denga


pendidikan karakter yang harus menjadi pondasi awal yaitu Pancasila karena Pancasila
sebuah pedoman dalam membangun bangsa dan negara.
Menurut Kemendikbud, terdapat lima nilai karakter utama yang bersumber dari
Pancasila dan menjadi prioritas pembangunan pendidikan karakter. Nilai-niai tersebut
adalah:
1. Nilai Karakter Religius
Mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan
dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut.
Pribadi cinta damai dengan menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi
sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup
rukun dan damai dengan pemeluk agama lain.
2. Nilai Karakter Nasionalis
Karakter nasionalis ditunjukkan melalui sikap apresiasi budaya bangsa sendiri,
menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, menjaga lingkungan, taat
hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku, dan agama.
3. Nilai Karakter Integristas
Upaya menjadikan diri sendiri sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada
nilai-nilai kemanusiaan dan moral.
4. Nilai Karakter Mandiri
Sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan menggunakan segala
tenaga, pikiran, dan waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi, dan cita-cita.
5. Nilai Karakter Gotong Royong
Tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan
persoalan bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, serta memberi
pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan.[ CITATION bys20 \l 1033 ]
Nilai nasionalisme dan karakter bangsa saat ini dirasakan semakin luntur. Nilai
integritas yang menekankan pada aspek jujur, dapat dipercaya, berkarakter, dan
tanggung jawab mengalami degradasi yang cukup memprihatinkan. Maraknya internet
menyebabkan anak tumbuh menjadi individu yang instan melalui kebiasaan yang
kurang bertanggung jawab terhadap proses. Secara umum lebih mementingkan hasil
akhir.
Lingkungan adalah kesatuan dengan segala sesuatu ruang, daya, keadaan, dan makhluk
hidup. Termasuk manusia dan perilaku yang mempengaruhi kelangsungan mata
pencaharian dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya (UU no. 23 Tahun
1997). Kegiatan pengenalan lingkungan diharapkan membawa dampak yang signifikan
dan permanen terhadap pembentukan karakter anak berupa peduli lingkungan dan
numbuhkan empati dan kesadaran pada diri sebagai makhluk sosial. Pembentukan
karakter pada usia dini dapat membantu pola pikir anak menjadi pola pikir yang
bermutu dan dapat menumbuhkan ide-ide yang dapat membantunya di masa depan
dengan di bekali karakter yang baik baik di itu dalam lingkungan di mana pun ia
bearada.
Pertama, lingkungan keluarga merupakan faktor yang paling penting dalam
pembentukan karakter. Karena dari sanalah dasarnya pendidiksn ksrskter psling awal di
didik. Proses mulai lahir hingga dewasa, memperoleh didikan dari keluarga serta dapat
mengamati secara langsung. Pentingnya pengaruh keluarga akan menjadi dasar
bagaimana kita kelak berperilaku setelah terjun di lingkungan masyarakat. Hubungan
keluarga penuh konflik, akan berpengaruh terhadap psikologis anak yang dapat
mengganggu masa depan.
Kedua, lingkungan sekolah. Pembentukan karakter menjadi lebih luas. Di
sekolah, dilatih untuk belajar mandiri, berinteraksi, berorganisasi dan bersosialisasi.
Dalam hal ini peran pendidik dan tenaga pendidik sangat dibutuhkan sekali. Sekolah
bukan hanya tempat mencetak siswa yang unggul dan berprestasi atau sekadar tempat
transfer pengetahuan. Sekolah harus juga berperan untuk pembelajaran yang
berorientasi pada nilai-nilai moral serta dapat berkontribusi dalalm dunia pendidikan di
sekolah. Pembelajaran untuk siap terjun ke lingkungan masyarakat yang beragam yang
sangat penting dalam pembentukan karakter anak.
Ketiga, lingkungan masyarakat. Saat mengintegrasikan diri di tengah
masyarakat, perilaku pun berangsur-angsur bisa berubah sesuai dengan kondisi
lingkungan masyarakat. Perlu dicermati sebelum memutuskan lingkungan masyarakat
tempat bersosialisasi. Sebelum masuk di lingkungan masyarakat anak harus di bekelai
pengetahuan serta karakter yang baik, agar tidak salah langkah di kemudian hari. Maka
dari itu dipersiapkan karakter yang kuat dalam diri anak.
Keempat, lingkungan alam. Salah satu faktor penting untuk melatih anak
bertanggung jawab. Dengan mencintai alam, anak dituntut untuk memelihara dan
merawatnya. Tanpa itu, lingkungan akan rusak dan berdampak pada kehidupan
manusia. Dengan lingkungan alam yang menjadi subuah tempat si anak
mengembangkan karakternya dan dapat memplajari dan mngamati lingkungan alam
sekitarnya.
Setiap manusia memiliki kesadaran, bahwa dirinya menjadi bagian yang tidak
terpisah dari lingkungan sekaligus berusaha untuk berbuat sebaik mungkin bagi
lingkungannya. Manusia merupakan makhluk sosial. Ia hidup dan menjadi bagian tidak
terpisah dari lingkungan. Karenanya, manusia tidak bisa sepenuhnya egois dan
beranggapan kalau dirinya bisa hidup sendiri tanpa peran serta orang lain. Selain tidak
logis, sikap egois semacam ini juga membawa implikasi kurang baik bagi tatanan sosial.
[ CITATION den211 \l 1033 ]

3. Kelemahan Pendidikan karakter Di Indonesia

Mengingat masih banyaknya kasus-kasus di Indonesia, menunjukkan bahwa


masih kurangnya pendidikan karakter dan moral di Indonesia. Pendidikan di Indonesia
sendiri pada umumnya mementingkan pendidikan formal tapi justru mengesampingkan
pendidikan berkarakter. Banyak sekali kegiatan tanpa melihat pendidikan karakter di
jaman sekarang. Dimana pendidikan serta karakter seseorang perlu di upayakan dan di
tingkatkan.
Padahal keduanya sangat dibutuhkan dalam perkembangan bangsa Indonesia
menjadi lebih baik di masa yang akan datang nantinya.
Pendidikan di Indonesia sendiri masih melalui suatu sudut kurikulum yang diringkas
atau biasa disebut siap saji, yang berupa rangkaian paket siap saji yang memberi peserta
didik untuk memilih kapasitas moralnya.
Guru-guru juga cenderung masih menggunakan prinsip moral umum secara satu
arah, tanpa melibatkan partisipasi setiap peserta didik untuk bertanya serta mengajukan
pengalamannya.
Dalam menyikapi kekurangan pendidikan karakter, banyak hal yang harus di
tanamkan dan di kembangkan trutama mengembangkannya di sekolah seperti berikut:
1. Disiplin, yang di maksud dengan disiplin di sekolah yaitu memiliki catatan
kehadiran serta membiasakan diri untuk hadir tepat waktu. Selain itu bisa juga
dengan menegakkan aturan, menggunakan seragam yang sesuai ketentuan disiplin
ketika di dalam kelas maupun di lingkungan sekolah atau masyarakat.
2. Kreatif, yaitu menciptakan situasi yang dapat menumbuhkan pola pikir dan
bertindak secara kreatif, seperti pemberian tugas yang dapat menciptakan karya-
karya baru dan memiliki ide-ide yang bagus dan menarik.
3. Mandiri, yaitu dapat menciptakan situasi yang menggerakkan peserta didik belajar
dan bertindak secara mandiri yang tidak mengandalkan bantuan orang lain baik itu
dalam melaksankan tugas mau mengerjakan suatu kegiatan yang mengharuskan
mengerjakan secarea individu.
4. Religius, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan
ibadah, menanamkan kebiasaan berdoa sebelum belajar dan senantiasa menjaga
kebersihan. Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
5. Jujur, yaitu transparansi dalam laporan keuangan dan penilaian di sekolah secara
berkala. Dalam hal ini bisa diimplementasikan dengan menyediakan kantin
kejujuran, larangan membawa alat komunikasi saat sedang ulangan maupun ujian,
serta menyediakan tempat khusus untuk temuan barang hilang dan juga larangan
menyontek saat mengerjakan tugas banyak yang dapat dikembangkan dengan
kejujuran dalam mengembangkan pendidikan karakter supaya anak-anak terbiasa
melakukan hal yang bersifat jujur. Perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan
6. Toleransi, yaitu menghargai serta memberikan perlakuan yang sama untuk semua
masyarakat sekolah dalam menghormati, menghargai setiap perbedaan dn tidak
menbeda-bedakn yang satu sam lain terutama sama teman-teman di sekolah
maupun di lingkungan masyarakat .
7. Rasa ingin tahu, siapapun pasti memiliki rasa ingin tahu yang besar dengan itu yaitu
sekolah setidaknya menyediakan sebuah media komunikasi untuk berekspresi untuk
semua masyarakat sekolah, memfasilitasi masyarakat sekolah untuk bereksplorasi
dalam bidang pendidikan, serta menciptakan suasana belajar mengajar yang
mengandung rasa ingin tahu peserta didik guna untuk menambah wawasan
masyarakat sekolah mengenai dunia globalisasi ini.
8. Bersahabat serta Komunikatif, yaitu menciptakan suasana sekolah yang
memudahkan terjadinya interaksi sesama masyarakat sekolah dengan bahasa yang
santun dan saling menghormati satu dengan yang lain yang bertujuan untuk
menjalin sebuah keharmonisan.
9. Peduli Lingkungan, yaitu memberikan kebiasaan untuk memelihara kebersihan
serta kelestarian lingkungan sekolah dan sekitarnya, dengan menyediakan tempat
pembuangan sampah dan tempat untuk mencuci tangan, menyediakan kamar mandi
yang bersih, melakukan kebiasaan hemat energi dan lainnya.
10. Tanggung Jawab, yaitu membuat laporan untuk setiap kegiatan yang dilakukan baik
dalam bentuk tulisan maupun lisan dan menghindarkan setiap kecurangan dalam
melaksanakan tugas di sekolah.

4. Macam-macam pembentuk karakter


1. Lingkunga
Dalam membentuk karakter seseorang, lingkungan memberikan pengaruh kuat
bagi individu. Setiap perilaku dan sugesti yang diberikan sedikit banyak akan
menjadi contoh dan kemudian ditirukan.
2. Kegiatan sehari-hari
Setiap kegiatan yang dilakukan secara teratur akan menjadi kebiasaan dan dapat
menjadi pengaruh besar dalam perkembangan karakter seseorang. Kegiatan
tersebut sebagai contoh nyata bahwa sikap dan gaya keseharian bisa
mencerminkan suatu karakter.
3. Keturunan
Pada dasarnya keturunan adalah faktor utama pembentuk karakter seorang
individu. Selain kepribadian yang menurun, kebiasaan dalam bertindak
merupakan contoh riil untuk memengaruhi karakter.
4. Perasaan
Peran perasaan atau emosi pada pembentukan karakter sangat kuat karena faktor
tersebut berasal dari diri sendiri. Gambaran perasaan akan menunjukkan emosi
ketika berada dalam kondisi dan situasi, lalu dieksekusi dengan sebuah tindakan.
5. Penutup
1. Kesimpulan
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penamaan nilai-nilai karakter orang
yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan
untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun bangsa dan negara, Pendidikan
karakter adalah suatu kegiatan manusia yang terdapat suatu tindakan yang di
siapkan untuk masa depan atau pada masa yang akan datang. Tindakan yang
dimaksudkan pada pengertian di atas adalah, tindakan yang memenuhi etika
moral. Pendidikan karakter juga memiliki tujuan untuk menyempurnakan tata
kelakuan atau sikap seseorang guna mmepersiapkan individu menjadi pribadi
yang lebih baik. Pengembangan karakter bangsa dapat dilakukan melalui
perkembangan karakter individu seseorang. Akan tetapi, karena manusia hidup
dalam lingkungan sosial dan budaya tertentu di masyarakat, maka
perkembangan karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam
lingkungan sosial dan budaya yang bersangkutan. Artinya, perkembangan
budaya dan karakter dapat dilakukan dalam proses pendidikan yang dimana
peserta didik dari lingkungan sosial, budaya masyarakat, dan budaya bangsa.
2. Saran
Peningkatan pendidikan karakter harus ditingkatkan kembali. Karena pendidikan
karakter berperan penting dalam hal pembangunan bangsa dan berguna bagi
generasi muda dalam mewujudkan mimpinya di masa depan. Dalam
pemingkatan pendidikan karakter harus dimulai dari sejak dini sebagai pondasi
pendidikan karakter yang berpedoman dari pancasila.
DAFTAR PUSTAKA

purbowati, d., 2021. Pendidikan Karakter: Pengertian, Nilai, dan Implementasinya. [Online]
[Accessed 20 ].
purbowati, d., 2021. Pendidikan Karakter: Pengertian, Nilai, dan Implementasinya. [Online]
Available at: https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/pendidikan-karakter-pengertian-nilai-dan-
implementasinya
[Accessed SENIN OKTOBER 2021].
sereliciouz, b., 2020. Pendidikan Karakter – Pengertian, Fungsi, dan Penerapan. [Online]
Available at: https://www.quipper.com/id/blog/tips-trick/school-life/pendidikan-karakter-
pengertian-fungsi-dan-penerapan/
[Accessed 25 OKTOBER 2021].

Gunawan, Heri. "Pendidikan karakter." Bandung: Alfabeta 2.1 (2012).


Kemendikbud. 2017. Penguatan pendidikan karakter jadi pintu masuk pembenahan
pendidikan nasional. Jakarta. Diaksesmelalui
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/07/penguatan-pendidikan-
karakter-jadi- pintu-masuk-pembenahan-pendidikan-nasional. Diakses pada 9
Oktober 2021.

Anda mungkin juga menyukai