Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian dekriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif merupakan salah satu dari penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Tujuan penelitian deskriptif kualitatif yaitu suatu prosedur penelitian untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, keadaan, fenomena, variable dan keadaan yang terjadi saat penelitian berlangsung dengan memberikan keadaan yang terjadi pada kondisi sebenarnya. Metode pengumpulan data yang dilakukan berupa pengumpulan data primer dan data sekunder. Data primer dilakukan dengan cara mengadakan studi banding rest area yang sudah ada, serta mempelajari secara langsung aktivitas pengguna atau pengunjung rest area. Data sekunder diambil dari buku literatur dan jurnal online yang mendukung data primer. 4.2 Metode pengumpulan data 1. Data primer Yaitu melalui observasi atau pengamatan, Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan disengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala yang diselidiki. Observasi lapangan dilakukan pada proyek rest area yang akan dijadikan subjek penelitian. Lokasi subjek penelitian terletak di Rest area Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan. Dengan melakukan observasi lapangan, data yang diperoleh akan digunakan sebagai acuan dalam proses perencanaan dan perancangan bangunan. Selain itu metode wawancara juga diterapkan dalam penelitian ini. Wawancara dilakukan terhadap pelaku yang berkompeten dibidangnya seperti pengelola fasilitas, pengunjung, pengurus kebersihan dan perbaikan rest area tersebut yang digunakan sebagai acuan dalam proses perencanaan dan perancangan proyek. Pihak yang akan diwawancarai adalah : Bapak Kepala Desa Bapak Kasun Desa Plosowahyu Bapak Bowo sebagai koordinator rest area 2. Data sekunder Informasi yang diperoleh dari buku, website, jurnal terkait, situs sosial, kebijakan pemerintah. Data dari studi literatur dapat menunjang perancangan sehingga menjadi kebutuhan yang komplit dalam tahap perancangan dan pengembangan dan data tersebut harus menjadi informasi yang solid untuk diambil informasinya. Mengenai penekanan desain arsitektur dilakukan dengan observasi lapangan melalui studi banding pada rest area lain serta dengan standar atau literatur mengenai perencanaan dan perancangan yang kaitannya dengan persyaratan bangunan tersebut. Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut: a) Aspek konstektual pada lokasi dan tapak terpilih dengan pertimbangan keberadaan bangunan disekitarnya. b) Literatur atau standar perencanaan dan perancangan rest area. Setelah memperoleh data tersebut, kemudian menganalisa antara data yang diperoleh dari studi banding dengan standar perencanaan dan perancangan sehingga akan diperoleh pendekatan arsitektural yang akan digunakan pada perencanaan dan perancangan rest area di Desa Plosowahyu. 4.3 Metode penyusunan analisa Metode yang digunakan dalam penyusunan penulisan dan analisa ini adalah sebagai berikut : 1. Metode induktif Dengan melakukan studi banding pada proyek yang memiliki fungsi sejenis, sehingga dapat diperoleh data dan informasi yang akan menunjang di dalam proses perencanaan dan perancangan proyek. 2. Metode deduktif Dengan mencari data berupa standart maupun regulasi yang berlaku dan menjadikannya sebagai acuan dan dasar dalam proses perencanaan dan perancangan proyek. 4.4 Metode Pemograman arsitektur 1. Tahap pengumpulan data Merupakan awal dari proses penyusunan program, dimana diperoleh data yang akan digunakan sebagai acuan dari berbagai sumber baik observasi lapangan pada obyek kawasan komples sejenis, wawancara maupun studi literatur dari buku. 2. Tahap analisis Pada tahap ini data yang telah diperoleh sebelumnya diolah kembali dengan menganalisa atau memilah-milah berbagai data yang ada. Hasil dari tahap ini dipergunakan sebagai acuan utama dan akan disatukan kembali dalam tahap berikutnya. Penyusunan program dan permasalahan utama akan muncul pada tahapan ini. 3. Tahap sintesa Pada tahap ini merupakan tahapan mensintesa atau menyatukan kembali analisa yang telah dilakukan sebelumnya guna memasuki proses perencanan sebelum memasuki proses perancangan. Tema Perancangan, pra rancangan, skematik desain berada pada tahap ini. 4.5 Metode perancangan arsitektur 1. Konsep perancangan arsitektur Konsep yang diterapkan dalam perancangan rest area ini adalah integrated rest area. Konsep ini mengintegrasikan fungsi dan potensi lokal (Sinergi, 2018). Tujuan dari konsep ini adalah untuk mempromosikan potensi, industri kreatif dari UMKM warga sekitar dan sebagai wisata edukasi. Sehingga pengembangan rest area ini tidak sebatas memperhatikan aspek kenyamanan pengunjung, namun juga memberi kesan bahwa Lamongan memiliki ciri khas kebudayaan dan berbagai produk lokal sebagai bentuk promosi kebudayaan yang ada. 1) Mix : Penggunaan lahan kosong yang bercampur dengan menghubungkan fasilitas pendukung dalam satu kawasan. 2) Nature : menyatukan dengan alam sehingga memberikan efek rileksasi kepada pengunjung. 3) Destinasi wisata edukasi : sebagai rest area sekaligus sebagai destinasi wisata edukasi ternak susu kambing etawa dan kolam pemancingan. 4) Joging track : pengolahan ruang yang ramah terhadap pejalan kaki, dengan pengolahan sirkulasi yang memudahkan pengunjung untuk mengakses berbagai view dan destinasi wisata edukasi ternak susu kambing etawa. 2. Rancangan skematik pengembangan Rancangan skematik pengembangan terbagi menjadi dua yaitu lingkup tapak dan lingkup bangunan. Rancangan skematik tapak menggambarkan skema rancangan tapak. Rancangan tapak menggambarkan luas bangunan, jarak titik benchmark terhadap tapak, hingga jarak antar massa. Lingkup tapak terdiri dari empat zona, yaitu: zona istirahat dan kolam pemancingan, zona pengembangan ekonomi UMKM, zona parkir dan zona wisata edukasi. Sedang pada lingkup bangunan adalah bangunan kantin/restoran/cafe, musholla, kantor bumdes, tempat istirahat/warung apung dll. 3. Pembuatan detail Pembuatan detail bangunan dilakukan pada bagian yang di rasa sulit dan butuh penjelasan tambahan. Mungkin dari struktur yang akan di rancang dan detail sekuens pada area/ bangunan tertentu. 4. Presentasi Diagram Alur Pikir Perancangan : Latar belakang
Spesifikasi proyek dan Gagasan awal Studi lapangan dan
analisa arsitektural studi literatur
Permasalahan desain
Program Permasalahan dominan Konsep desain arsitektural