Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Metode pembahasan


Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian dekriptif kualitatif. Penelitian
deskriptif kualitatif merupakan salah satu dari penelitian yang termasuk dalam
jenis penelitian kualitatif. Tujuan penelitian deskriptif kualitatif yaitu suatu
prosedur penelitian untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, keadaan,
fenomena, variable dan keadaan yang terjadi saat penelitian berlangsung dengan
memberikan keadaan yang terjadi pada kondisi sebenarnya. Metode pengumpulan
data yang dilakukan berupa pengumpulan data primer dan data sekunder. Data
primer dilakukan dengan cara mengadakan studi banding rest area yang sudah
ada, serta mempelajari secara langsung aktivitas pengguna atau pengunjung rest
area. Data sekunder diambil dari buku literatur dan jurnal online yang mendukung
data primer.
4.2 Metode pengumpulan data
1. Data primer
Yaitu melalui observasi atau pengamatan, Observasi adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan disengaja melalui
pengamatan dan pencatatan terhadap gejala yang diselidiki. Observasi
lapangan dilakukan pada proyek rest area yang akan dijadikan subjek
penelitian. Lokasi subjek penelitian terletak di Rest area Desa Plosowahyu
Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan. Dengan melakukan observasi
lapangan, data yang diperoleh akan digunakan sebagai acuan dalam proses
perencanaan dan perancangan bangunan.
Selain itu metode wawancara juga diterapkan dalam penelitian ini.
Wawancara dilakukan terhadap pelaku yang berkompeten dibidangnya seperti
pengelola fasilitas, pengunjung, pengurus kebersihan dan perbaikan rest area
tersebut yang digunakan sebagai acuan dalam proses perencanaan dan
perancangan proyek. Pihak yang akan diwawancarai adalah :
 Bapak Kepala Desa
 Bapak Kasun Desa Plosowahyu
 Bapak Bowo sebagai koordinator rest area
2. Data sekunder
Informasi yang diperoleh dari buku, website, jurnal terkait, situs sosial,
kebijakan pemerintah. Data dari studi literatur dapat menunjang perancangan
sehingga menjadi kebutuhan yang komplit dalam tahap perancangan dan
pengembangan dan data tersebut harus menjadi informasi yang solid untuk
diambil informasinya.
Mengenai penekanan desain arsitektur dilakukan dengan observasi
lapangan melalui studi banding pada rest area lain serta dengan standar atau
literatur mengenai perencanaan dan perancangan yang kaitannya dengan
persyaratan bangunan tersebut. Adapun data yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
a) Aspek konstektual pada lokasi dan tapak terpilih dengan pertimbangan
keberadaan bangunan disekitarnya.
b) Literatur atau standar perencanaan dan perancangan rest area. Setelah
memperoleh data tersebut, kemudian menganalisa antara data yang
diperoleh dari studi banding dengan standar perencanaan dan
perancangan sehingga akan diperoleh pendekatan arsitektural yang
akan digunakan pada perencanaan dan perancangan rest area di Desa
Plosowahyu.
4.3 Metode penyusunan analisa
Metode yang digunakan dalam penyusunan penulisan dan analisa ini adalah
sebagai berikut :
1. Metode induktif
Dengan melakukan studi banding pada proyek yang memiliki fungsi
sejenis, sehingga dapat diperoleh data dan informasi yang akan menunjang di
dalam proses perencanaan dan perancangan proyek.
2. Metode deduktif
Dengan mencari data berupa standart maupun regulasi yang berlaku dan
menjadikannya sebagai acuan dan dasar dalam proses perencanaan dan
perancangan proyek.
4.4 Metode Pemograman arsitektur
1. Tahap pengumpulan data
Merupakan awal dari proses penyusunan program, dimana diperoleh data
yang akan digunakan sebagai acuan dari berbagai sumber baik observasi
lapangan pada obyek kawasan komples sejenis, wawancara maupun studi
literatur dari buku.
2. Tahap analisis
Pada tahap ini data yang telah diperoleh sebelumnya diolah kembali
dengan menganalisa atau memilah-milah berbagai data yang ada. Hasil dari
tahap ini dipergunakan sebagai acuan utama dan akan disatukan kembali
dalam tahap berikutnya. Penyusunan program dan permasalahan utama akan
muncul pada tahapan ini.
3. Tahap sintesa
Pada tahap ini merupakan tahapan mensintesa atau menyatukan kembali
analisa yang telah dilakukan sebelumnya guna memasuki proses perencanan
sebelum memasuki proses perancangan. Tema Perancangan, pra rancangan,
skematik desain berada pada tahap ini.
4.5 Metode perancangan arsitektur
1. Konsep perancangan arsitektur
Konsep yang diterapkan dalam perancangan rest area ini adalah integrated
rest area. Konsep ini mengintegrasikan fungsi dan potensi lokal (Sinergi,
2018). Tujuan dari konsep ini adalah untuk mempromosikan potensi, industri
kreatif dari UMKM warga sekitar dan sebagai wisata edukasi. Sehingga
pengembangan rest area ini tidak sebatas memperhatikan aspek kenyamanan
pengunjung, namun juga memberi kesan bahwa Lamongan memiliki ciri khas
kebudayaan dan berbagai produk lokal sebagai bentuk promosi kebudayaan
yang ada.
1) Mix : Penggunaan lahan kosong yang bercampur dengan
menghubungkan fasilitas pendukung dalam satu kawasan.
2) Nature : menyatukan dengan alam sehingga memberikan efek rileksasi
kepada pengunjung.
3) Destinasi wisata edukasi : sebagai rest area sekaligus sebagai destinasi
wisata edukasi ternak susu kambing etawa dan kolam pemancingan.
4) Joging track : pengolahan ruang yang ramah terhadap pejalan kaki,
dengan pengolahan sirkulasi yang memudahkan pengunjung untuk
mengakses berbagai view dan destinasi wisata edukasi ternak susu
kambing etawa.
2. Rancangan skematik pengembangan
Rancangan skematik pengembangan terbagi menjadi dua yaitu lingkup
tapak dan lingkup bangunan. Rancangan skematik tapak menggambarkan
skema rancangan tapak. Rancangan tapak menggambarkan luas bangunan,
jarak titik benchmark terhadap tapak, hingga jarak antar massa.
Lingkup tapak terdiri dari empat zona, yaitu: zona istirahat dan kolam
pemancingan, zona pengembangan ekonomi UMKM, zona parkir dan zona
wisata edukasi. Sedang pada lingkup bangunan adalah bangunan
kantin/restoran/cafe, musholla, kantor bumdes, tempat istirahat/warung apung
dll.
3. Pembuatan detail
Pembuatan detail bangunan dilakukan pada bagian yang di rasa sulit dan
butuh penjelasan tambahan. Mungkin dari struktur yang akan di rancang dan
detail sekuens pada area/ bangunan tertentu.
4. Presentasi
Diagram Alur Pikir Perancangan :
Latar belakang

Spesifikasi proyek dan Gagasan awal Studi lapangan dan


analisa arsitektural studi literatur

Permasalahan desain

Program
Permasalahan dominan Konsep desain
arsitektural

Penekanan desain

Desain skematik

Pengembangan desain

Bagan 1.1 Alur berpikir perancangan


Sumber : Problem seeking, William Pena, 1997.

Anda mungkin juga menyukai