Anda di halaman 1dari 45

PENGERTIAN

Adalah proses pengumpulan data dari sumber yang


ditentukan sesuai dengan karakteristik data
Adalah penerapan teknik-teknik pengumpulan data
yang tepat sehingga diperoleh data penelitian yang
berkualitas
Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang
dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data
Istrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang
dapat dipilih dan digunakan untuk melakukan
pengumpulan data
Pengumpulan Data
Adalah pencatatan peristiwa –peristiwa
atau hal-hal atau keterangan-
keterangan atau karakteristik-
karakteristik sebagian atau
keseluruhan elemen populasi yang
akan menunjang atau mendukung
penelitian
DATA adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga
menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif
maupun kuantitatif yang menunujukkan fakta atau juga
dapat didefinisikan data merupakan fakta atau angka
atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya
sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk menarik
suatu kesimpulan.

Syarat-syarat data yang baik adalah:


Data harus akurat
Data harus relevan
Data harus up to date
PENGELOMPOKAN DATA
1. Kelompok data menurut cara memperolehnya
a. Data Primer
adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber
pertama atau tempat objek penelitian dilakukan
b. Data Sekunder
adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang
bukan pengolahannya
2. Kelompok data menurut waktu pengumpulannya
a. Data Time series
adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu pada satu objek
dengan tujuan untuk menggambarkan perkembangan dari objek tersebut
b. Data Cross Section
adalah data yang dikumpulkan pada suatu periode tertentu pada beberapa
objek dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan
3. Kelompok data menurut sifatnya
a. Data kualitatif
adalah data yang berupa pendapat (pernyataan) atau judgement sehingga tidak berupa
angka akan tetapi berupa kata-kata atau kalimat. Data kualitatif diperoleh dari berbagai
teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, observasi lapangan.
b. Data Kuantitatif
adalah data yang berupa angka. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah
atau dianalisis dengan menggunakan teknik perhitungan statistik. Data kuantitatif dibagi
dua kelompok:
Data Diskrit
adalah data dalam bentuk bilangan bulat yang diperoleh dengan cara
membilang
Contoh: jumlah perguruan tinggi swasta di Jakarta adalah 750
jumlah pemilih yang terdaftar di daerah X sebanyak 1.450 orang
Data Dikotomi
adalah data dalam bentuk bilangan bulat atau pecahan yang diperoleh
dengan cara hasil pengukuran.
Contoh : Nilai ujian statistika Anya sebesar 75
Tinggi badan Reny 160,5 cm
Metode pengumpulan data
1. Wawancara
adalah proses memperoleh keterangan/data untuk tujuan penelitian
dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dengan
responden dengan menggunakan alat yang dinamakan paduan wawancara.
Secara garis besar ada 2 macam pedoman wawancara yaitu tidak terstruktur
dan pedoman wawancara terstruktur.
2. Observasi
adalah kegiatan pengumpulan data dengan melakukan penelitian
langsung terhadap kondisi lingkungan objek penelitian yang mendukung
kegiatan penelitian, sehingga didapat secara jelas gambaran objek penelitian.
3. Kuesioner (Angket)
Adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis
mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik beberapa orang
utama di dalam organisasi. Ada beberapa jenis kuesioner yaitu kuesioner terbuka
dan tertutup
Pembagian Skala Pengukuran
Jenis skala pengukuran :
Skala nominal
Skala ordinal
Skala interval
Skala rasio
Skala Pengukuran Instrumen Penelitian :
Skala likert,
Skala Guttman,
Rating scale
Skala Linkert : digunakan untuk mengukur sikap, pendapat
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial.
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena.
Dengan skala likert, variabel dijabarkan sebagai
indikator, kemudian indikator dijadikan item-item
pertanyaan.
Jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari
sangat positif sampai sangat negatif.
Skala Pengukuran dan Instrumen
Penelitian
Skala Likert
Contoh alternatif jawaban dalam sekala likert
a. Sangat setuju a. Sangat positif
b. Setuju b. Positif
c. Ragu-ragu c. Negatif
d. Tidak Setuju d. Sangat Negatif
e. Sangat Tidak setuju

a. Selalu a. Sangat baik


b. Sering b. Baik
c. Kadang-kadang c. Tidak baik
d. Tidak pernah d. Sangat tidak
baik
Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian

Skala Likert
a. Sangat setuju/Selalu/Sangat positif diberi skor 5
b. Setuju/Sering/Positif diberi skor
4
c. Ragu-ragu/Kadang-kadang/Netraldiberi skor 3
d. Tidak Setuju/Hampir tdk pernah/Negatif diberi skor 2
e. Sangat Tidak setuju/Tidak pernah diberi skor 1
Skala Guttman

2. Skala Guttman
Skala pengukuran dengan dua jawaban yang tegas, data yang
didapat interval atau rasio.
Skala Guttman dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda juga
dalam bentuk checklist, Jawaban dibuat skor tertinggi 1 dan
terendah 0.
Bagaimana pendapat anda, bila Tn X menjabat pimpinan di perusahaan
ini ?
a. Setuju
b. Tidak Setuju
3. Semantic deferential
Skala ini untuk mengukur sikap, bentuk tersusun dalam satu garis kontinum,
jawaban “sangat positif” terletak pada sisi kanan, jawaban “sangat negatif” terletak
pada sisi kiri. Data yang terkumpul dengan sekala ini berbentuk data interval.

Contoh: Gaya Kepemimpinan


Bersahabat 5 4 3 2 1
Tepat janji 5 4 3 2
Bersaudara 5 4 3 2 1 Memusuhi
Memberi pujian 5 4 3 2 1
Mencela
Mempercayai 5 4 3 2 1
Mendominasi
4. Rating scale
Dari ketiga skala pengukuran sebelumnya, semua datanya
kualitatif yang dikuantitatifkan. Tetapi dengan rating scale
data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian
ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Data yang dihasilkan
berupa data interval.

Jawaban pertanyaan bertingkat.


Contoh: berkaitan dengan ruang kerja
4 bila ruangan sangat baik
3 bila ruangan cukup baik
2 bila ruangan kurang baik
1 bila ruangan sangat kurang baik
METODE PENGUMPULAN DATA
Wawancara
Observasi
Angket/Quesioner
Dokumen/Studi Pustaka
Wawancara
Adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada
responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat
atau direkam
Kelebihan Teknik Wawancara :
Wawancara dapat digunakan pada responden yang
tidak bisa membaca dan menulis
Jika ada pertanyaan yang belum dipahami,
pewawancara dapat segera menjelaskan
Pewawancara dapat segera mengecek kebenaran
jawaban responden dengan mengajukan
pertanyaan pembanding, atau dengan melihat
wajah atau gerak gerik responden
Kekurangan Teknik Wawancara :
Wawancara memerlukan biaya yang sangat besar
untuk perjalanan dan uang harian pengumpul data
Wawancara hanya dapat menjangkau jumlah
responden yang kecil
Kehadiran pewawancara mungkin mengganggu
responden
Teknik Wawancara
a. Wawancara berstruktur
Merupakan teknik wawancara dimana
pewawancara menggunakan / mempersiapkan
daftar pertanyaan atau daftar isian sebagai
pedoman saat melakukan wawancara

b. Wawancara tidak berstruktur


Merupakan teknik wawancara dimana
pewawancara tidak menggunakan daftar
pertanyaan atau daftar isian sebagai penuntun
selama dalam proses saat melakukan wawancara
WAWANCARA
Melakukan Wawancara
Mengenalkan diri terlebih dahulu
Menjelaskan tujuan wawancara
Menjelaskan peranan yang akan diberikan oleh orang yang akan
diwawancarai.
Hilangkan kesan mengintrogasi
Pewawancara harus mendengarkan dengan teliti
Jagalah agar wawancara tetap santai
Jangan memotong omongan orang
Mintalah ide-ide tambahan yang belum diungkapkan
Di akhir wawancara, bacakanlah rangkuman dari hasil
wawancara.
Ucapkanlah terima kasih
OBSERVASI
Adalah pemilihan, pengubahan, pencatatan dan pengodean
serangkaian prilaku dan suasana yang berkenaan dengan
organisme in situ, sesuai dengan tujuan empiris
Pemilihan, Menunujukan pengamat mengedit dan
memfokuskan pengamatan secara sengaja atau tidak
Pengubahan, menunjukan bahwa observasi boleh
mengubah perilaku atau tanpa mengganggu kewajarannya
Pencatatan, menunjukan upaya merekam kejadian-
kejadian dengan menggunakan catatan lapangan, sistem
kategori dan metode-metode lainnya
Kelebihan teknik observasi
Data yang diperoleh adalah data aktual/ segar
dalam arti bahwa data diperoleh dari responden
pada saat terjadinya tingkah laku

Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara


langsung. Tingkah laku yang diharapkan muncul
mungkin akan muncul atau mungkin juga tidak
muncul, karena tingkah laku dapat dilihat atau
diamati, maka kita segera dapat mengatakan
bahwa yang diukur memang sesuatu yang
dimaksudkan untuk diukur
Kekurangan teknik observasi
Untuk memperoleh data yang diharapkan, maka
pengamat harus menunggu dan mengamati
sampai tingkah laku yang diharapkan
terjadi/muncul
Beberapa tingkah laku, seperti tingkah laku
kriminal atau yang bersifat pribadi, sukar atau
tidak mungkin diamati bahkan mungkin dapat
membahayakan si pengamat jika diamati
Observasi berdasarkan keterlibatan
pengamat :
a. Observasi partisipan
Merupakan observasi dimana pengamat ikut
serta terlibat dalam kegiatan –kegiatan yang
dilakukan oleh subyek yang diteliti atau yang
diamati, seolah –olah merupakan bagian dari
mereka
b. Observasi tak partisipan
Merupakan observasi dimana pengamat berada
diluar subyek yang diteliti dan tidak ikut dalam
kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan.
Observasi berdasarkan cara pengamatan
a. Observasi berstruktur
Merupakan observasi dimana pengamat dalam
melaksanakan observasinya menggunakan
pedoman pengamatan

b. Observasi tak berstruktur


Merupakan observasi dimana pengamat dalam
melaksanakan observasinya melakukan
pengamatan secara bebas
ANGKET (KUESIONER)
Adalah pengumpulan data dengan menyerahkan
atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi
oleh responden
Responden adalah orang yang memberikan
tanggapan/ respon atau menjawab atas
pertanyaan –pertanyaan yang diajukan
Untuk dapat menggunakan teknik ini
diisyaratkan reseponden harus memiliki tingkat
pendidikan yang memadai
Keuntungan teknik Angket
1. Dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar
karena dapat dikirim lewat pos
2. Biaya yang diperlukan untuk membuat angket
relatif murah
3. Angket tidak terlalu mengganggu responden karena
pengisiannya ditentukan oleh responden itu sendiri
Kerugian teknik Angket
1. Jika dkirim melalui pos, maka prosentase yang
dikembalikan relatif rendah
2. Tidak dapat digunakan pada responden yang tidak
mampu membaca dan menulis
3. Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat
ditafsirkan salah oleh responden
Komponen Angket agar efektif

Ada Subyek, yaitu individu atau lembaga yang


melaksanakan penelitian
Adanya ajakan, yaitu permohonan dari peneliti
kepada responden untuk turut serta mengisi secara
aktif dan obyektif
Ada petunjuk pengisian angket, yang mudah
dimengerti dan tidak bias
Ada pertanyaan atau pernyataan beserta tempat
mengisi jawaban baik secara tertutup, semi
tertutup maupun terbuka
Pertanyaan dalam angket ini dapat berbentuk
pertanyaan terbuka atau tertutup ataupun
kombinasi antara terbuka dan tertutup
Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat
pertanyaan atau pernyataan :
Pertanyaan atau pernyataan yang dibuat harus
jelas dan tidak meragukan
Hindari pertanyaan atau pernyaan ganda
Responden harus mampu menjawab
Pertanyaan atau pernyataan harus relevan
Pertanyaan atau pernyataan sebaiknya pendek
Hindari Pertanyaan atau pernyataan yang bias,
sugestif
Berdasarkan bentuk pertanyaan atau
pernyataan ad tiga jenis yaitu :
a. Angket terbuka (Opened Questionare)
Merupakan angket yang pertanyaan atau
pernyataannya memberikan kebebasan kepada
responden, untuk memberikan jawaban dan
pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka

b. Angket tertutup (Closed Questionare)


Merupakan angket yang pertanyaan atau
pernyataannya tidak memberikan kebebasan
kepada responden, untuk memberikan jawaban
dan pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka
c. Angket Semi terbuka (Semi Opened Questionare)
Merupakan angket yang pertanyaan atau
pernyataannya memberikan kebebasan kepada
responden, untuk memberikan jawaban dan pendapat
menurut pilihan pilihan jawaban yang telah
disediakan sesuai dengan keinginan mereka
Studi Dokumentasi
Adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung
ditujukan pada subyek penelitian, namun melalui
dokumen.

Dokumen yang digunakan dapat berupa buku harian,


surat pribadi, laporan, notulen rapat, catatan kasus
dalam pekerjaan sosial dan dokumen lainnya.
Kelebihan dari studi dokumentasi :
Pilihan alternatif, untuk subyek peneliti tertentu yang sukar
atau tidak mungkin dijangkau, maka studi dokumentasi dapat
memberikan jalan untuk melakukan penelitian
(pengumpulan data)
Tidak reaktif, karena studi dokumentasi tidak dilakukan
secara langsung dengan orang, maka data yang diperlukan
tidak terpengaruh oleh kehadiran peneliti atau pengumpul
data
Untuk penelitian yang menggunakan data yang menjangkau
jauh ke masa lalu, studi dokumentasi memberikan cara yang
terbaik
Besar sampel, dengan dokumen-dokumen yang tersedia,
teknik memungkinkan untuk mengambil sampel yang lebih
besar dengan biaya yang relatif kecil
Kekurangan dari studi dokumentasi :
Bias, biasanya data yang disajikan dalam dokumen
bisa berlebihan atau tidak ada (disembunyikan)
Tersedia secara selektif, tidak semua dokumen
dipelihara untuk dibaca ulang oleh orang lain
Tidak komplit, data yang terdapat dalam dokumen
biasanya tidak lengkap
Format tidak baku, format yang ada pada
dokumen biasanya berbeda dengan format yang
terdapat pada penelitian, disebabkan tujuan
penulisan dokumen berbeda dengan tujuan
penelitian
Dokumentasi
1. Dokumen pribadi
2. Dokumen formal
Dok Pribadi : buku harian,surat pribadi, otobiografi.
Dok Formal : dokumen untuk keperluan
komunikasi eksternal, foto, data statistik, benda-
benda ( PRODUK BUDAYA METARIAL).
PENGERTIAN
Pengolahan data secara sederhana diartikan sebagai proses
mengartikan data-data lapangan sesuai dengan tujuan,
rancangan, dan sifat penelitian. Misalnya dalam rancangan
penelitian kuantitatif, maka angka-angka yang diperoleh melalui
alat pengumpul data tersebut harus diolah secara kuantitatif,
baik melalui pengolahan statistik inferensial maupun statistik
deskriptif.
Lain halnya dalam rancangan penelitian kualitatif, maka
pengolahan data menggunakan teknik non statitistik, mengingat
data-data lapangan diperoleh dalam bentuk narasi atau kata-
kata, bukan angka-angka.
Perbedaan ini harus dipahami oleh peneliti atau siapapun yang
melakukan penelitian, sehingga penyajian data dan analisis
kesimpulan penelitian relevan dengan sifat atau jenis data dan
prosedur pengolahan data yang akan digunakan.
PENGERTIAN
Pengolahan data merupakan bagian yang amat
penting dalam metode ilmiah, karena dengan
pengolahan data, data tersebut dapat diberi arti dan
makna yang berguna dalam memecahkan masalah
penelitian.
Data mentah yang telah dikumpulkan perlu dipecah-
pecahkan dalam kelompok-kelompok, diadakan
kategorisasi, dilakukan manipulasi serta diperas
sedemikian rupa sehingga data tersebut mempunyai
makna untuk menjawab masalah dan bermanfaat
untuk menguji hipotesa atau pertanyaan penelitian.
LANGKAH-LANGKAH PENGOLAHAN DATA

(1) EDITING;
(2) MENGKODE DATA ATAU KODEFIKASI DATA;
DAN
(3) MEMBUAT TABULASI.
EDITING
Data atau keterangan yang telah dikumpulkan dalam buku
catatan (record book), daftar pertanyaan ataupun pada
interview guide (pedoman wawancara) perlu dibaca sekali
lagi dan diperbaiki, jika di sana sini masih terdapat hal-hal
yang salah atau yang masih meragukan.
1. Apakah data sudah lengkap dan sempurna?
2. Apakah data sudah cukup jelas tulisannya untuk dapat
dibaca?
3. Apakah semua catatan dapat dipahami?
4. Apakah semua data sudah cukup konsisten?
5. Apakah data cukup uniform?
6. Apakah ada responsi yang tidak sesuai?
KODEFIKASI DATA
Data yang dikumpulkan dapat berupa angka, kalimat
pendek atau panjang, ataupun hanya“ya” atau “tidak”.
Untuk memudahkan pengolahan, maka jawaban-
jawaban tersebut perlu diberi kode. Pemberian kode
kepada jawaban sangat penting artinya, jika
pengolahan data dilakukan dengan komputer.
Mengkode jawaban adalah menaruh angka pada tiap
jawaban.
PEMBUATAN KODE
(1) Kode dan Jenis Pertanyaan/Pernyataan
a) Jawaban yang berupa angka
b) Jawaban dari pertanyaan tertutup
c) Jawaban dari pertanyaan semiterbuka
d) Jawaban pertanyaan terbuka
e) Jawaban pertanyaan kombinasi
2) Tempat Kode
MEMBUAT TABULASI
Membuat tabulasi termasuk dalam kerja memproses data.
Membuat tabulasi tidak ain dari memasukkan data ke
dalam tabel-tabel, dan mengatur angka-angka sehingga
dapat dihitung jumlah kasus dalam berbagai kategori.
Tabel terdiri dari kolom dan baris (jajar).
Tabel yang sederhana mempunyai 4 bagian penting, yaitu:
(1) nomor dan judul tabel; (2) stub; (3) box head; dan (4)
body (badan).
Nomor atau judul tabel terletak di bagian paling atas dari
tabel. Judul harus jelas, lengkap, sesuai dengan isi tabel
dan tidak terlalu panjang. Isi tabel harus menyatakan; apa,
dimana, dan bagaimana dari hal-hal yang dinyatakan
dalam tabel.

Anda mungkin juga menyukai