Anda di halaman 1dari 6

0

Sejarah dan Pokok Pemikiran Ashin Wirathu


Tugas UTS Mata Kuliah Dialog Agama-agama

Dosen Pengampu:
Dr. Joko Lelono. Pr

Oleh:
Thomas Mersudi Tomo (NIM: 196114045)

PROGRAM STUDI ILMU FILSAFAT KEILLAHIAN


FAKULTAS TEOLOGI WEDHABAKTI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
1

Pengantar
Agama Budha sangat berperan dalam sejarah perkembangan Myanmar. Sejak lama,
mayoritas warga Myanmar memeluk agama Budha sehingga agama Budha menempati posisi
istimewa di dalam struktur pemerintahan dan konsep hidup bermasyarakat. Oleh karena itu,
peran bhiksu di sana itu sangat penting dan dapat mengatur sistem hidup bermasyarakat di
sana, termasuk cara hidup di tengah keanekaragaman agama.
Sejarah Tokoh Singkat
Ashin Wirathu adalah seorang bhiksu berkebangsaan Myanmar yang bertugas di Kuil
Vihara Masoyein. Dia lahir pada 10 Juli 1968. Ashin Wirathu dijuluki sebagai Bin Laden
versi Budha oleh Majalah Time karena mempengaruhi umat Budha dan masyarakat Myanmar
dalam membenci umat Islam di negaranya. Oleh karena itu, dia dikenal sebagai retoris
nasionalis yang anti-Islam.i
Di tahun 2001 dia mendirikan Gerakan 969. Pada 2003 dia dipenjara karena Gerakan
969 itu menyebarkan kebencian terhadap orang Islam kepada publik. Gerakan 969 adalah
gerakan yang melawan segala hal yang berbau “ekspansi Islam” di Myanmar yang penduduk
mayoritasnya adalah beragama Budha. Gerakan 969 ini mempengaruhi para pengusaha
transportasi dan jual-beli untuk membenci orang Islam sehingga orang islam di sana tidak
dilayani dengan baik. Para pengusaha transportasi local diajak untuk mengintimidasi umat
muslim dengan cara menerapkan biaya transportasi yang mahal bagi umat muslim.
Sedangkan para penjual atau pemilik toko diajak untuk tidak melayani pelanggan beragama
islam dengan baik. Bila umat muslim ingin menjual sesuatu, orang Myanmar tidak boleh
membeli barang mereka.
Pokok-pokok Ajaran
Ashin Wirathu menyebarkan pandangannya dan pengaruhnya ini melalui khotbah,
petisi, dan pidato. Isi khotbah, petisi dan pidatonya secara umum berkisar tentang tiga hal ii
yaitu pertama, keprihatinannya terhadap konflik antara warga asli Myanmar dengan umat
muslim. Kedua, keprihatinannya dalam melindungi umat Budha dari Muslim. Ketiga, tentang
pernyataannya tentang keyakinannya.
Ashin Wirathu sangat prihatin dengan konflik antar agama di sana. Dia mengajarkan
bahwa umat muslim itu kasar, biadab dan tidak memajukan budaya bermasyarakat dengan
baik.iii Buktinya, gadis-gadis yang menikah dengan orang muslim menjadi gadis yang tak
bermoral, tidak berterima kasih dengan orang tua mereka, dan melecehkan orang tua
mereka.iv Dia menginformasikan bahwa gadis Myanmar yang menikah dengan orang muslim
2

itu dipaksa untuk taat aturan islam. Bila tidak, gadis-gadis itu akan disiksa setiap hari dan
bahkan dibunuh.
Dia menyebarkan kebencian terhadap orang muslim karena mereka melecehkan orang
budha secara seksual, dan mengintimidasi di setiap kota. Dalam salah satu kesempatan
pidatonya, Ashin Wirathu mempertegas pilihan publik dengan pertanyaan, “apakah kamu
akan menikah dengan seorang pecandu alkohol atau seorang muslim?” Dengan begitu,
publik dengan tegas memilih untuk menikah dengan seorang pecandu alcohol, daripada orang
muslim.
Setiap pidatonya, Ashin Wirathu memberi informasi yang sebenarnya mengenai
keadaan negara saat ini. Ashin Wirathu menginformasikan segala hal tindak kriminal yang
dilakukan orang Islam terhadap warga Myanmar dan umat Budha. Ashin Wirathu
menginformasikan bahwa orang muslim sangat sering melakukan tindak kriminal karena
orang muslim di Myanmar itu diberi kekuatan finansial, militer, dan diberi bantuan teknis
Di balik menyebarkan kebencian itu, Ashin Wirathu sebenarnya peduli terhadap umat
Budha di sana. Dia mengajarkan bahwa keadilan harus ditegakkan di negaranya. v Dia melihat
ketidaka-adilan bahwa meski orang Myanmar atau orang Budha tak menyakiti mereka, umat
muslim malah menyakiti orang Budha dan orang Myanmar. Dia mengajak orang Budha
untuk mengusir mereka dengan cara membenci mereka.
Wirathu yakin bahwa tindakannya itu benar. Dia mengajarkan bahwa upaya untuk
mengusir umat muslim itu sifatnya baik karena banyak umat Islam yang ada di sana adalah
pendatang yang statusnya kewarganegaraannya belum jelas, keberadaan mereka malah
merusak sumber daya alam, dan mereka memiliki upaya untuk mendirikan negara islam di
Myanmar.
Dalam suatu wawancara, Ashin Wirathu berkata bahwa umat Muslim itu keras
kepala. Umat Budha telah mengambil jalan dialog dan hokum untuk mencari jalan keluar atas
permasalahan. Para bhiksu juga telah membentuk kelompok yang beranggotakan wakil dari
tiap agama. Namun umat muslim tetap saja menyakiti mereka. Dia juga meyakini dan
mengajarkan bahwa bila tiap ras dan agama itu baik dan tulus, maka kedamaian bias terjalin.
Ashin Wirathu mengajak umat Budha dan warga asli Myanmar untuk membenci umat
Islam.vi Dia juga mengajak umat Budha dan warga asli Myanmar untuk melihat dan
mendengar tindakan umat Islam di Myanmar dengan cara berfikir nasionalis. Dia merasa
bahwa rasa nasionalis harus mengakar dan mewarnai seluruh kehidupan umat Budha dan
warga asli Myanmar. Hal itu sangat ditekankan oleh Ashin Wirathu karena dia merasa bahwa
3

rasa nasionalis di negaranya buruk, sehingga Wirathu harus berkhotbah, dan berpidato. Hal
itu membuat orang muslim tak menyukainya.
Ashin Wirathu mengajarkan bahwa apapun yang dilakukan orang Islam itu hanya
untuk diri mereka sendiri. Dia menilai bahwa orang muslim berlindung di bawah para jendral
militer ketika negara diwarnai aksi militer. Mereka juga memonopoli pasar di Yangon,
ibukota Negara Myanmar. Umat muslim sebenarnya tak menyukai militer, tapi mereka
menggunakannya sebagai jalan untuk memperoleh keuntungan bagi kelompok mereka (umat
muslim). Pemerintah memilih beberapa umat muslim untuk bergabung di dalam struktur
pemerintahan. Mereka mau bergabung di dalam ranah politik bukan karena tertarik, tapi ingin
mendapatkan keuntungan untuk mereka.
Ashin Wirathu mengajarkan bahwa agama Islam sangat melecehkan Hak Asasi
Manusia.vii Mereka sangat melecehkan kebebasan beragama dan melarang bhiksu untuk
beribadat. Mereka menggiring sebanyak mungkin orang untuk menjadi muslim. Lalu
menjadikan negara Myanmar sebagai negara Islam. Saat dia berkunjung di Myot Hla, bhiksu
di sana berkata bahwa bhiksu di sana tidak dapat melakukan ritual keagamaan pada hari besar
martir. Betapa kasar mereka bahwa mereka melarang bhiksu untuk melakukan ritual.
Pemerintah Myot Hla sudah terpengaruh oleh islam. Ashin berfikir bahwa bila islam menjadi
anggota parlemen negara atau pemimpin negara, maka kondisi negara akan tidak stabil dan
kehidupan para bhiksu menjadi terancam.
Mereka bergerak di bidang bisnis karena mereka ingin membeli property dan tanah
dimana-mana.viii Mereka menggunakan uang mereka untuk memikat dan mendapatkan
Wanita. Mereka berusaha mencari banyak dukungan. Mereka menggunakan rasa nasionalis
untuk bertopeng dan mencari keuntungan dirinya.
Penutup
Ashin Wirathu adalah seorang Bhiksu berkebangsaan Myanmar yang memiliki pengaruh
di dalam umat Budha dan masyarakat Myanmar. Dia prihatin dengan kondisi umat Budha,
dan masyarakat Myanmar. Dia menunjuk umat muslim sebagai biang keladi semua
permasalahan sehingga dia berkhotbah, dan berpidato secara langsung di hadapan banyak
orang atau melalui media massa. Oleh karena itu, dia menyebarkan kebencian di kalangan
orang Myanmar terhadap umat islam dengan mengajarkan bahwa umat muslim itu kasar,
melacehkan, mengintimidasi, egois, dan licik.
4

Sumber
Bab II Sejarah Etnis Rohingya Dan Segregasi Pemerintah Myanmar Terhadap Etnis
Rohingya. http://eprints.umm.ac.id/36158/3/jiptummpp-gdl-zindarahma-49042-3-
bab2.pdf. 34-77.
Hasil wawancara dengan Ashin Wirathu. Burmese! Buddhist monk,His name is Wirathu, he
calls himself the "Burmese Bin Laden." Dari https://www.youtube.com/watch?
v=uqxeYpc0lzQ.
Hasil wawancara dengan Ashin Wirathu. Anti Muslim Monk Wirathu instigates people before
Meiktila (Burmese) riot. Dari https://www.youtube.com/watch?v=3GE7BI4f0VE.
Irwandi, Ruben. 18 Bulan Buron, Bhiksu Radikal Anti-Rohingya Menyerahkan Diri Jelang
Pemilu Myanmar. https://www.liputan6.com/global/read/4399018/18-bulan-buron-biksu-
radikal-anti-rohingya-menyerahkan-diri-jelang-pemilu-myanmar Diunduh pada 15
Oktober 2021, 18.30.
Wardani, Ifah. “Power And Ideology of Ashin Wirathu’s Speeches Toward Muslim In
Rohingya: Critical Discourse Analysis.” Publication Article approval to be examined by
Consultant School of Teacher Training anf Education Muhammadiayah University of
Surakarta (2018). http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/62286.
i
Ruben Irwandi. https://www.liputan6.com/global/read/4399018/18-bulan-buron-biksu-radikal-anti-rohingya-
menyerahkan-diri-jelang-pemilu-myanmar Diunduh pada 15 Oktober 2021, 18.30
ii
Ifah Wardani. “Power And Ideology of Ashin Wirathu’s Speeches Toward Muslim In Rohingya: Critical Discourse
Analysis.” Publication Article approval to be examined by Consultant School of Teacher Training anf Education
Muhammadiayah University of Surakarta (2018):7, http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/62286
iii
Ifah Wardani. “Power And Ideology of Ashin Wirathu’s Speeches Toward Muslim In Rohingya: Critical Discourse
Analysis.” 9
iv
Hasil wawancara dengan Ashin Wirathu. Burmese! Buddhist monk,His name is Wirathu, he calls himself the
"Burmese Bin Laden." Dari https://www.youtube.com/watch?v=uqxeYpc0lzQ
v
Ifah Wardani. “Power And Ideology of Ashin Wirathu’s Speeches Toward Muslim In Rohingya: Critical Discourse
Analysis.” 11
vi
http://eprints.umm.ac.id/36158/3/jiptummpp-gdl-zindarahma-49042-3-bab2.pdf. 66 (34-77)
vii
Ifah Wardani. “Power And Ideology of Ashin Wirathu’s Speeches Toward Muslim In Rohingya: Critical Discourse
Analysis.” 14
viii
Hasil wawancara dengan Ashin Wirathu. Anti Muslim Monk Wirathu instigates people before Meiktila (Burmese)
riot. Dari https://www.youtube.com/watch?v=3GE7BI4f0VE

Anda mungkin juga menyukai