NIM : 031298403
UPBJJ : PALEMBANG
TUGAS1 : MANAJEMEN RESIKO DAN ASURANSI 56
1. Ada banyak sekali ketidakpastian dan risiko yang bisa merugikan kita. Coba identifikasi
ketidakpastian dan risiko tersebut.
2. Rangking ketidakpastian dan risiko pada Poin 1 di atas berdasarkan kriteria yang dianggap
paling relevan dan paling besar dampaknya terhadap individu, perusahaan, atau organisasi.
Urutkan ketidakpastian dan risiko yang paling relevan dan penting.
JAWABAN
Contoh Ketidakpastian :
Perkiraan datangnya banjir bandang mengatakan “ Malam ini mungkin akan terjadi banjir”
Jarak waktu dimulai perencanaan atas kerugian sampai kegiatan itu berakhir. Makin panjang
jarak waktu makin besar ketidakpastiannya;
a) Risiko SDM
Merupakan aset penting, bahkan aset terpenting dalam perusahaan apalagi, bagi perusahaan jasa
semakin tinggi komponen jasa yang ditawarkan perusahaan semakin tinggi nilai dan peran SDM.
SDM dalam perusahaan manufaktur mie kalah dibandingkan dengan SDM dalam restoran yang
menjual mie. Bagi perusahaan manufaktur produk berupa barang yang paling utama untuk
ditawarkan ke pembeli. Restoran bukan saja barang berupa mie yang telah dimasak, yang paling
penting tetapi berbagai bentuk jasa justru yang memberi nilai tambah tinggi
b. Risiko Teknologi
Risiko teknologi berupa potensi penyimpangan hasil karena teknologi yang digunakan tidak
sesuai dengan kondisi. Misalnya, transaksi terhambat telah tetapkan oleh perusahaan dengan
teknologi klien tidak kompetibel, atau karena terjadi perubahan kualitas dan spesifikasi bahan
baku menyebabkan teknologi pengolahan saat ini tidak lagi sesuai. Teknologi yang tepat bisa
menurunkan biaya operasional perusahaan.
Sistem teknologi bisa memberikan kontribusi yang signifikan bagi organisasi dan pihak sistem
tersebut akan memunculkan risiko baru bagi organisasi. Jika perusahaan tergantung pada sistem
komputer misal maka resiko yang berkaitan dengan kerusakan komputer akan semakin tinggi.
Beberapa risiko yang muncul berkaitan dengan sistem berikut ini:
1. Kerusakan data
2. Kesalahan programan
3. Sistem keamanan yang kurang baik
4. Penggunaan teknologi yang belum teruji
5. Terlalu mengandalkan model tertentu untuk keputusan bisnis.
c. Risiko Inovasi
Risiko inovasi adalah potensi penyimpangan hasil karena terjadinya pembaharuan, modernisasi,
atau transformasi dalam beberapa aspek bisnis. Penyimpangan positif (perbaikan kinerja) terjadi
apabila inovasi tersebut membantu proses operasi. Sebaliknya, yang inovasi beberapa aspek
dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan negatif apabila perusahaan tidak segera melakukan
penyesuaian.
d. Risiko Sistem
Yaitu potensi penyimpangan hasil karena adanya cacat atau ketidak sesuaian sistem dalam
operasi perusahaan. Contohnya:
Kesalahan membangun sistem dan program komputer, kesalahan dalam memformulasikan
model-model matematika dalam sistem, kesalahan dalam melakukan perhitungan jumlah mark to
market, informasi manajemen yang tidak memadai atau tidak tepat waktu kegagalan jalur
komunikasi atau jaringan Network dan tidak tersedia atau tidak memadainya rencana kontijensi
pada sistem atau telekomunikasi tidak berfungsi.
e. Risiko Proses
Yaitu risiko mengenai potensi penyimpangan dari hasil yang diharapkan dari proses karena
adanya Penyimpangan atau kesalahan dalam kombinasi sumber daya (SDM, keahlian, metode,
peralatan, dan teknologi, dan material) karena perubahan lingkungan. Kesalahan prosedur
merupakan salah satu bentuk perwujudan risiko proses.
Kesimpulan
Risiko proses ialah risiko yang terkait dengan kegagalan yang menyebabkan tidak efektifnya
penerapan proses atau prosedur yang berlaku dalam manajemen perusahaan. Dalam kegiatan
operasional perusahaan sehari-hari semua staf wajib menjalankan pedoman kerja seperti dimuat
dalam procedures dan policies. Di dalamnya terdapat petunjuk cecks dan controls bagi staf untuk
memastikan bahwa customer memperoleh pelayanan yang tepat dan perusahaan tetap berada
dalam jalur hukum serta sesuai peraturan yang berlaku.
Untuk itu perusahaan perlu melakukan review dan penyempurnaan yang berkelanjutan atau
semua proses dan prosedur yang berlaku sesuai sebagai bagian dari operational risk
management untuk meningkatkan efisiensi.