Anda di halaman 1dari 3

Nama : Anjar dewi setianingsih

Npm : 200102087p

Kelas : C

ANALISIS JURNAL

JURNAL 1

Judul jurnal : PELAKSANAAN PERKULIAHAN PENGAJARAN MIKRO DI PROGRAM STUDI PGSD: SEBUAH
PENELITIAN EVALUASI

Isi jurnal : Pelaksanaan perkuliahan pengajaran mikro di sebuah program studi PGSD di Nusa Tenggara.
Penelitian ini adalah penelitian evaluasi program berdasarkan model Robert E. Stake terhadap tiga kelas
pengajaran mikro yang dianalisis secara kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengajaran mikro di
program studi PGSD yang menjadi subyek.micro teaching merupakan miniatur proses pembelajaran
yang dibuat dengan waktu dan jumlah siswa yang terbatas. Pelaksanaan mata kuliah mikro dilaksanakan
berdasarkan kegiatan pembelajaran melalui video yang kemudian di posting melalui Youtobe. Kemudian
mahasiswa dianjurkan untuk memahami dan menganalisis vidoe tersebut untuk memberikan gambaran
singkat dari modul mikro teaching. Mikro teaching sering digunakan pada saat daring jadi sangat cocok
untuk kuliah online pada masa pandemi. Dan dapat mengakses modul pembelajaran secara daring,
Hasil pembelajaran mikro teaching ini adalah untuk mengasah keterampilan mahasiswa dengan ujian
praktek mengajar.

Hasil : Hasil dari pembelajaran mikro teaching ini untuk mengasah keterampilan pembelajaran
mahasiswa sesuai dengan modul daring. micro teaching merupakan miniatur proses pembelajaran yang
dibuat dengan waktu dan jumlah siswa yang terbatas.Dari nilai hasil belajar perkuliahan micro teaching,
maka nilai rata rata adalah 77,18 masuk dalam katagori B. Sesuai dengan per kategori instrumen
penilaian. Mikro teaching sangat cocok dalam pembalajaran daring/online.

Kekurangan : Dalam pembalajaran perkuliahan mikro teaching ini Satu kendala pada perkuliahan daring
adalah ketidaksiapan dosen terhadap teknologi informasi, sehingga ada satu kelas mahasiswa yang
hanya diberikan tugas dalam menyusun RPP tanpa ada praktik mengajar dengan delapan keterampilan
dalam mengajar. Dan biasanya tidak setiap daerah mendapatkan koneksi internet yang cukup stabil
sehingga dalam mengakses mikro teaching ini cukup mengalami kendala.

Kelebihan : Pembelajaran perkuliahan pengajaran mikro teaching ini dapat memberikan akses mudah
antara dosen dan mahasiswa dalam menyampaikan ataupun menyaring materi pembelajaran
daring/online. Sehingga akses antara dosen dan mahasiswa tidak terhalang oleh jarak yang
mengharuskan pembelajaran di rumah. Juga sangat membantu dosen dalam pemberian modul
pembelajaran untuk mahasiswa nya.
Saran Jurnal 1 : Dalam pembelajaran perkuliahan pengajaran mikro teaching di studi mahasiswa PGSD
cukup memberikan pengaruh besar terhadap pembelajaran daring, tetapi kembali lagi dalam penerapan
antara dosen dan mahasiswa, apabila dosen hanya mengandalkan model pembelajaran mikro taeching
yang ditakutkan adalah ketidak pahaman mahasiswa dalam modul pembelajaran mikro teaching
tersebut. Jadi tetap saja peran dosen dalam memberikan pengajaran secara langsung dan dijelaskan
sangat mempengaruhi pemahaman mahasiswa.

JURNAL 2

Judul : EVALUASI MICROTEACHING TERINTEGRASI MEDIA SOSIAL

Isi : Jurnal ini membahas tentang bagaimana Evaluasi Micro Teaching dalam perkembangan media
sosial. Evaluasi tidak hanya di satu bidang saja , tetapi disegala bidang termasuk pendidikan. pengajaran
mikro dalam penyelenggaraannya diatur melalui pedoman yang disusun oleh Tim UPPL (2016) akan
membentuk kompetensi mahasiswa dalam bagaimana mengajar. Microteaching akan memberikan
kesempatan untuk belajar beberapa keterampilan yang penting untuk mengajar dalam waktu singkat. Ini
adalah pengalaman yang berguna untuk belajar bagaimana untuk mewujudkan tujuan pengajaran
melalui model perencanaan pelajaran. Banyak model microteaching yang telah dikembangkan, salah
satunya adalah penelitian tentang pengembangan model microteaching terintegrasi dengan media
sosial (Nuryanto, 2017). Dan biasanya pembelajar mikro teaching ini sangat berpangruh terhadap media
sosial sebab Diakses mengunakan internet. Seperti penggunaan Facebook, Youtobe dalam pembelajaran
mikro teaching. Untuk mengunggah materi RPP, komunikasi dan lain-lainnya.

Hasil : penelitian evaluasi dilihat dari aspek efektivitas, efisiensi dan kepraktisannya disajikan sebagai
berikut. Data penelitian terhadap efektivitas model microteaching terintegrasi media sosial yang
dikembangkan disajikan dalam bentuk tabel. Berdasarkan dari data yang diperoleh dari efektivitas
model hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor sebesar 4,56 atau 91,15 dalam skala 100. Hasil
efektivitas terbesar pada indikator dukungan terhadap peningkatan kompetensi dan kemudahan dalam
kemudahan pemberian komentar secara online sebesar 4,87. Sehingga dalam evaluasi dapat dilihat dari
skor masing-masing penggunggahan materi maupun respon materi dari penerima materi.

Kelebihan : Penilaian evaluasi maupaun pengaksesan dapat dilakukan secara lebih fleksibel sebab
berhubungan dengan internet dan Secara lebih rinci untuk indikator yang terbesar dari hasil efisiensi
model adalah pada indikator waktu presentasi di kelas .microteaching terintegrasi media sosial,
presentasi yang dilakukan mahasiswa meningkat menjadi 120% hal ini sangat efisien dan efektif.

Kekurangan : Micro Teaching dengan modul daring biasanya akan terhambat oleh jaringan internet
karena tidak disetiap daerah memiliki jaringan atau koneksi internet yang baik.

Saran jurnal 2 : Dalam pengguna internet dalam mengevaluasi mickro teaching terhadap dampak
integrasi media sosial yang hanya perlu di perhatikan adalah bagiamana respon pembelajaran dan fungsi
dari pembelajaran mikro teaching itu sendiri. Sehingga ke efesien dan ke efektifan nya sangat terlihat
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai