substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai 3. perawatan dan pengobatan, bahkan sebagai pencegahan terhadap gangguan kesehatan. 4. Pemberian obat pada pasien dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya oral, 5. intrakutan, subkutan, intravena langsung, bolus, melalui selang intravena, intramuscular, melalui 6. rectum, melalui vagina, mata, kulit, telinga dan hidung. 7. obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai 8. perawatan dan pengobatan, bahkan sebagai pencegahan terhadap gangguan kesehatan. 9. Pemberian obat pada pasien dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya oral, 10. intrakutan, subkutan, intravena langsung, bolus, melalui selang intravena, intramuscular, melalui 11. rectum, melalui vagina, mata, kulit, telinga dan hidung. Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai perawatan atau pengobatan bahkan pencegahan terhadap berbagai gangguan yang terjadi di dalam tubuh. Beberapa faktor yang mempengaruhi reaksi pengobatan diantaranya absorbsi obat, distribusi obat dalam tubuh, metabolism obat, dan eksresi. Pemberian obat pada pasien dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya oral, intrakutan, subkutan, intravena langsung, bolus, melalui selang intravena, intramuscular, melalui rectum, melalui vagina, mata, kulit, telinga dan hidung. Rektum merupakan salah satu organ terakhir dari usus besar pada manusia dan beberapa jenis mamalia lainnya yang berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Mengembangnya dinding rectum karena penumpukan material di dalam rectum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Rektum merupakan cara memberikan obat dengan memasukkan obat melalui anus atau rectum, dengan tujuan memberikan efek local dan sistemik. Tindakan pengobatan ini disebut pemberian obat suppositoria yang bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat, menjadikan lunak pada daerah feses dan merangsang baung air besar. Contohnya pemberian obat yang memiliki efek local seperti obat dulcolac suppositoria yang berfungsi secara local untuk meningkatkan defekasi dan contoh efek sistemik pada obat aminofilin suppositoria dengan berfungsi mendilatasi bronkus. Pemberian obat suppositoria ini diberikan tepat pada dinding rektal yang melewati sfingter ani interna . kontra indikasi pada pasien yang mengalami pembedahan rektal.
1.2. Tujuan
1. Apa defenisi pemberian obat secara rectum?
2. Apakah tujuan pemberian obat melalui rectum?
3. Bagaimana teknik pemberian obat melalui rectum atau anus?
1.3. Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui apa defenisi pemberian obat secara rectum
2. Untuk mengetahui tujuan pemberian obat melalui rectum
3. Untuk mengetahui teknik pemberian obat melalui rectum
12. bat merupakan sebuah
substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai 13. perawatan dan pengobatan, bahkan sebagai pencegahan terhadap gangguan kesehatan. 14. Pemberian obat pada pasien dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya oral, 15. intrakutan, subkutan, intravena langsung, bolus, melalui selang intravena, intramuscular, melalui 16. rectum, melalui vagina, mata, kulit, telinga dan hidung 17. bat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai 18. perawatan dan pengobatan, bahkan sebagai pencegahan terhadap gangguan kesehatan. 19. Pemberian obat pada pasien dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya oral, 20. intrakutan, subkutan, intravena langsung, bolus, melalui selang intravena, intramuscular, melalui rectum, melalui vagina, 21.