Anda di halaman 1dari 2

Kategori Penyakit Pekerja

1. Golongan Fisik
Bising, radiasi, suhu ekstrem, tekanan udara, vibrasi, perangan.
2. Golongan Kimiawi
Semua kimia dalam bentk uap, gas, larutan, debu, dan kabut.
3. Bilogik
Bakteri, virus, jamur dan lain-lain
4. Fisologik/Ergonomik
Design tempat kerja, beban kerja, dan lingkungan kerja
5. Psikososial
Stres psikis dan tuntutan pekerjaan
Beragam penyakit akibat kerja yang sering dan umumnya terjadi
1. Asma
Pekerja yang sering terpapar asap kimia, gas, debu. Pada umumnya berisiko pada
pekerja di pabrik tekstil, penata rambut, pabrik kayu, dan las.
2. Sindrom carpal tunnel (CTS)
Rentan dialami oleh pekerja yang sering tangan atau aggota gerak badan yang
digunakan secara berulang-ulang dengan aktivitas yang sama. Seperti mengetik,
pengemas barang, penjahit, dan bangunan.
3. Dermatitis kontak
Akibat bersentuhan dengan zat kimia, pestisida, bahan pengawet, nikel, parfum,
pewarna rambut, hingga perhiasan yang mungkin dapat mengiritasi kulit ataupun
menimbulkan alergi.
4. Penyakit paru kronis
Hal ini disebabkan partikel udara pada yang bisa mengendap secara permanen
didalam paru-paru. Yang rentang terjadi pada pekerja tambang batu bara, pabrik batu,
pabrik tanah liat, pabrik bahan bangunan dan bahkan jalan raya.
Perbedaan PAK dengan PAHK
PAK : Penyakit yang disebabkan karena pekerjaannya/lingkungan kerja. Keadaan ini harus
dilaporkan paling lama 2×24 jam. Menurut WHO penyakit akibat kerja diartikan sebagai
gangguan kesehatan yang muncul akibat faktor risiko yang ada pada lingkungan pekerjaan
sebagai contoh gangguan pendengaran, keracunan Pb, Asbestosis, silikosis.
PAHK : Penyakit yang berhubungan dengan/terkait pekerjaan, namun bukan akibat karena
pekerjaan. Setiap tenaga kerja yang menderita penyakit yang timbul karena hubungan kerja
berhak mendapat jaminan kecelakaan kerja baik pada saat masih dalam hubungan kerja
maupun setelah hubungan kerja berakhir. Jaminan tsb seperti kecelakaan kerja, hak jaminan
paling lama 3 tahun, sejak hubungan kerja tersebut berakhir. Contohnya asma, TBC, dan
Hipertensi
Perbedaannya adalah Penyakit akibat kerja terjadi hanya diantara populasi pekerja, penyebab
fisik adanya paparan tempat kerja, (kep.men.No.01/MEN/1981). Sedangkan penyakit akibat
hubungan kerja terjadi juga pada penduduk penyebab multifaktor, pemaparan ditempat kerja
mungkin salah satu faktor (kep.pres.No.22/KEPRES/1993
Reference
Rahayu dan tristanto. 2021 “Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Akibat
Kerja Pada Karyawan Smelter ‘X’ Industri Tahun 2020”. Jurnal Joubahs. Volume 1,
No. 2, August 2021, pp. 156-167. Dalam jaringan 1488-Research%20Instrument-
2769-1-10-20210830.pdf pada 22/11/2021 pukul 23.16 WIB.
Lahudin, Fahma Tanzila. 2020. ”Hubungan Kelelahan Kerja Dengan Beban Kerja Karyawan
Pada Pt Berkat Agung Jaya Abadi Sukomoro Tahun 2020”. Dalam jaringan
http://repo.poltekkesdepkes-sby.ac.id/2973/1/JURNAL.pdf. pada 23/11/2021 pukul
23.46 WIB.
Imantika, Efriyan. 2020. “Analisis risiko penyakit akibat kerja dan penyakit akibat hubungan
kerja terhadap kehamilan dan persalinan pada ibu pekerja di perusahaan GGPC”.
Halaman 9-19. Dalm jaringan http://
lppm.unila.ac.id/ProposalPenelitianDIPAFK2020.pdf . pada 23/11/2021 pukul 00.19
WIB.

Anda mungkin juga menyukai