Anda di halaman 1dari 14

PERBANDINGAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN IDEOLOGI YANG LAIN

OLEH:

RIVALDO P PURBA

(200430027)

Dosen: Dr.Henny S.Flora,SH,M.Hum

AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS

MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada tuhan yang maha esa atas segala rahmat Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun dengan selesai .Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pngetahuan dan
pengalaman bagi pembaca .bahkan saya berharap agar makalah ini dapar di lakukan dalam
kehidupan sehari hari,bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa makalalah yang saya susun
masih banyak kekurangan dalam penyusunan maklah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman saya .Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca ataupun ibu Dosen demi kesempurnaan makalah ini

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................................1

A.Latar belakang..................................................................................................1

B.Rumusan Masalah............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2

A.Ideologi pancasila.............................................................................................2

B.Ideologi Liberalisme........................................................................................4

C.Ideologi kapitalisme.........................................................................................6

D. Ideologi Komunisme .....................................................................................7

E.Ideologi sosialisme ..........................................................................................8


BAB III KESIMPILAN DAN SARAN......................................................................................11

A.Kesimpulan.............................................. ......................................................11

B.Saran..............................................................................................................11

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Sebagai dasar Negara Indonesia Pancasila memegang peranan penting dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Pancasila mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebagai
makhluk individu dan makhluk sosial. Oleh karena itu dalam ideologi Pancasila mengakui atas
kebebasan hak-hak masyarakat. Selain itu bahwa manusia menurut Pancasila memiliki kodrat
sebagai makhluk pribadi dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga nilai-nilai
Ketuhanan senantiasa menjiwai kehidupan manusia dalam hidup negara dan masyarakat.
Kebebasan manusia dalam rangka demokrasi tidak melampaui hakikat nilai-nilai Ketuhanan,
bahkan nilai Ketuhanan terjelma dalam bentuk moral dalam ekspresi kebebasan manusia.dan
konsisten dengan cita – cita dan tujuan nasional seperti digariskan di dalam pembukaan UUD
1945. Pancasila adalah ideologi Bangsa Indonesia.

Dengan pedoman Pancasila para pedahulu kita bisa mempersatukan berbagai golongan
dan kelompok. Selain ideologi Pancasila ada banyak ideologi lain yang berkembang didunia
yaitu ideologi Liberalisme, Kapitalisme, Komunisme dan Sosialisme. Semua itu memiliki
banyak perbedaan dengan ideologi Pancasila. Maka dari itu makalah ini akan membahas
berbagai perbedaan ideologi Pancasila dengan beberapa ideologi yang berkembang didunia.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah ideologi Pancasila itu?

2. Bagaimana perbedaan pancasila dengan ideologi lain?

1
BAB II

PEMBAHASAN

Menurut Marxisme ideologi diartikan sebagai pandangan hidup yang dikembangkan


berdasarkan kepentingan golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang poltik atau sosial.
Puspowardoyo (1992) menyebutkan bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai komplek
pengetahuan dan nilai yang secara keseluruhan menjadi landasan bagi seseorang atau masyarakat
untuk memahami jagad raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk
mengolahnya.

Jadi ideologi dapat kita artikan sebagai suatu gagasan dan buah pikiran yang
dikembangkan secara keseluruhan yang tersusun sistematis untuk mewujudkan tujuan dan cita-
cita suatu Negara. Perbandingan Pancasila Dengan Ideologi Lain Secara etimologis, Ideologi
berasal dari kata “idea” yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita, pemikiran, dan
kata “logos” yang berarti ilmu. Kata “idea” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “edos” yang berarti
bentuk. Pengertian ideologi secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasangagasan,
ide-ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaan-kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis yang
menyangkut dan mengatur tingkah laku sekelompok manusia tertentu dalam berbagai bidang
kehidupan.berikut tentang berbagai macam ideologi :

A.IDEOLOGI PANCASILA

Ideologi pancasila adalah pandangan atau nilai-nilai luhur budaya dan religius yang
digunakan bangsa Indonesia. Hal itu berarti setiap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.Ideologi merupakan gabungan dari bahasa Yunani
'ideos' dan 'logos' yang berarti tujuan, cita-cita, sudut pandang, pemikiran, dan pengetahuan.
Ideologi merupakan seperangkat ide atau keyakinan yang menentukan cara pandang seseorang
untuk mencapai tujuan dengan berdasar kepada pengetahuan.Sementara, Pancasila berasal dari
bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu 'panca' yang berarti lima dan 'sila' yang berarti
prinsip atau asas.

Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan, ideologi pancasila merupakan kumpulan nilai
dan norma yang menjadi landasan keyakinan dan cara berpikir untuk mencapai tujuan dengan
berdasar kepada lima sila dalam pancasila. selain bunyi kelima sila pancasila yang harus kita
hafal dan pahami, penting juga untuk mengetahui mengenai ideologi pancasila. Dengan begitu,
kecintaan terhadap negara ini akan makin bertambah..

Makna Ideologi Pancasila

Pancasila tak hanya berkedudukan sebagai dasar negara, tetapi juga sebagai ideologi nasional
bangsa Indonesia

.2
Pancasila ialah sebagai ideologi yang mempunyai makna sebagai berikut:

1. Nilai-nilai yang tercantum di dalam Pancasila itu menjadi cita-cita normatif penyelenggaraan
bernegara.

2. Nilai-nilai yang tercantum di dalam Pancasila ini merupakan nilai yang disepakati secara
bersama, oleh karena itu menjadi satu di antara sarana di dalam pemersatu (integrasi) masyarakat
Indonesia.

Fungsi Ideologi Pancasila

1. Sarana pemersatu bangsa Indonesia, memperkukuh, dan memelihara kesatuan dan persatuan.

2. Membimbing dan mengarahkan bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan.

3. Memberikan motivasi untuk menjaga dan memajukan jati diri bangsa Indonesia.

4. Menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia untuk menjaga keutuhan negara.

5. Menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme.

6. Menunjukkan jalan serta mengawasi dalam upaya mewujudkan cita-cita yang terkandung
dalam Pancasila.

Tujuan Ideologi Pancasila

 Menghendaki seluruh rakyat Indonesia untuk memiliki sikap religius, memeluk agama
sesuai dengan keyakinan, dan taat kepada Tuhan.
 Menanamkan dan menjunjung tinggi rasa saling menghargai dan menghormati HAM
(Hak Asasi Manusia).
 Menciptakan bangsa yang nasionalis dan menanamkan rasa cinta tanah air kepada
seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.
 Menciptakan bangsa yang demokrasi, yaitu mendahulukan kepentingan umum untuk
kesejahteraan bersama.
 Menciptakan bangsa yang adil, baik secara sosial maupun ekonomi, sehingga seluruh
rakyat Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan usaha tanpa
membeda-bedakan.

Dimensi Ideologi Pancasila

1. Dimensi Idealisme

Dimensi Idealisme adalah suatu dimensi ideologi Pancasila yang terkandung di dalam
landasan dasar negara sehingga dimensi ideologi ini memberikan harapan bagi kehidupan
masyarakat bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik.

3
2. Dimensi Realita

Dimensi realita adalah suatu nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila untuk
dilaksanakan dan diamalkan dalam kehidupan nyata. Dimensi realita ini menuntut setiap orang
untuk berperilaku sesuai dengan landasan negara, yakni Pancasila dalam kehidupan masyarakat.

3. Dimensi Fleksibilitas

Dimensi Fleksibilitas adalah suatu kemampuan dari ideologi tersebut untuk


menyesuaikan diri dan memengaruhi dengan perkembangan kehidupan sosial di Indonesia.

Contoh Ideologi Pancasila

1. Sila Pertama

Contoh penerapan ideologi Pancasila pada sila pertama adalah memberikan kebebasan untuk
memeluk agama. Jadi, negara tidak pernah memaksa seseorang untuk memeluk satu di antara
agama tertentu.

2. Sila kedua

Saling menghormati, sesuai adab ketimuran dan sesuai dengan sila kedua dari Pancasila
merupakan contoh ideologi dari sila kedua. Itulah mengapa, masyarakat Indonesia wajib untuk
saling memiliki rasa hormat antarindividu ataupun kelompok.

3. Sila Ketiga

Contoh ideologi pancasila yang diambil sila ketiga adalah selalu mementingkan
kepentingan golongan dibandingkan dengan kepentingan individu.

4. Sila Keempat

Adanya ideologi Pancasila ini menuntut masyarakat untuk bermusyawarah dalam


memutuskan atau memberikan solusi dari suatu masalah yang sedang terjadi.Tujuan dari
diadakan musyawarah ini adalah untuk mendengar dan memutuskan jalan keluar dari suatu
masalah sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

5. Sila Kelima

Contoh ideologi pancasila yang terakhir adalah bersikap adil dalam memutuskan suatu
permasalahan.

B.IDEOLOGI LIBERALISME

Liberalisme adalah suatu paham yang mengutamakan kemerdekaan individu yang


merupakan pokok utama paham. Liberalisme melahirkan konsep pentingnya kebebasan hidup
dalam berpikir, bertindak, dan berkarya. Negara harus tetap menjamin kebebasan individu,dan
4
untuk itu manusia secara bersama-sama mengatur negara. banyak orang liberal yang bergabung
dengan Partai Buruh atau memberikan suaranya untuk Partai Buruh atau menganggap dirinya
sebagai orang sosialis murni.i Negara yang mempunyai system dua partai seperti Inggris, kalau
orang akan bergeser dari konservatif. Maka Partai Buruh merupakan tumpuan untuk
memperjuangkan kepentingan politiknya.Karena pengaruh Liberalisme para pemimpin sosialis
lebih moderat dan kurang terpaku pada doktrin serta lebih menghargai kebebasan individu.
Liberalisme telah merubah Partai Buruh menjadi sebuah partai nasional, bukan lagi partai yang
didasarkan pada kelas. Liberalisme juga telah mewariskan kepada Partai Buruh peran kaum
liberal bahwa pembaharuan dapat dilakukan dengan tidak usah menimbulkan kepahitan dan
kebencian
Kesempatan yang sama, bahwa manusia mempunyai kesempatan yang sama, di dalam
segala bidang kehidupan baik politik,sosial ,ekonomi dan kebudayaan. Namun karena kualitas
manusia yang berbeda-beda, sehingga dalam menggunakan persamaan kesempatan itu akan
berlainan tergantung kepada kemampuannya masing-masing. Terlepas dari itu semua, hal ini
(persamaan kesempatan) adalah suatu nilai yang mutlak dari demograsi.Dengan adanya
pengakuan terhadap persamaan manusia, di mana setiap orang mempunyai hak yang sama untuk
mengemukakan pendapatnya, maka dalam setiap penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi
baik dalam kehidupan politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan kenegaraan dilakukan secara
diskusi dan dilaksanakan dengan persetujuan di mana hal ini sangat penting untuk
menghilangkan egoisme individu .Pemerintah harus mendapat persetujuan dari yang diperintah.
Pemerintah tidak boleh bertindak menurut kehendaknya sendiri, tetapi harus bertindak menurut
kehendak rakyat .Berjalannya hukum . Fungsi Negara adalah untuk membela dan mengabdi pada
rakyat. Terhadap hak asasi manusia yang merupakan hukum abadi di mana seluruh peraturan
atau hukum dibuat oleh pemerintah adalah untuk melindungi dan mempertahankannya. Maka
untuk menciptakan rule of law, harus ada patokan terhadap hukum tertinggi , persamaan dimuka
umum, dan persamaan sosial .
Negara hanyalah alat Negara itu sebagai suatu mekanisme yang digunakan untuk tujuan-
tujuan yang lebih besar dibandingkan negara itu sendiri, Di dalam ajaran Liberal Klasik,
ditekankan bahwa masyarakat pada dasarnya dianggap, dapat memenuhi dirinya sendiri, dan
negara hanyalah merupakan suatu langkah saja ketika usaha yang secara sukarela masyarakat
telah mengalami kegagalan.Dalam liberalisme tidak dapat menerima ajaran dogmatisme Hal ini
disebabkan karena pandangan filsafat dari john locth (1632 – 1704) yang menyatakan bahwa
semua pengetahuan itu didasarkan pada pengalaman. Dalam pandangan ini, kebenaran itu adalah
berubah
ciri-ciri ideologi liberal sebagai berikut :

1. demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik.

2. anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan berbicara,


kebebasan beragama

3. pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan yang dibuat
hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat keputusan untuk diri sendiri.
4. kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk. Oleh karena itu,
pemerintahan dijalankan sedemikian rupa sehingga penyalah gunaan kekuasaan dapat dicegah.
Pendek kata, kekuasaan dicurigai sebagai hal yang cenderung disalahgunakan, dan karena itu,
sejauh mungkin dibatasi.
Dua masa liberalisme

Liberalisme adalah sebuah ideologi yang mengagungkan kebebasan. Ada dua macam


Liberalisme, yakni Liberalisme Klasik dan Liberallisme Modern. Liberalisme Klasik timbul pada
awal abad ke 16.Sedangkan Liberalisme Modern mulai muncul sejak abad ke-20.Namun, bukan
berarti setelah ada Liberalisme Modern, Liberalisme Klasik akan hilang begitu saja atau
tergantikan oleh Liberalisme Modern, karena hingga kini, nilai-nilai dari Liberalisme Klasik itu
masih ada. Liberalisme Modern tidak mengubah hal-hal yang mendasar ; hanya mengubah hal-
hal lainnya atau dengan kata lain, nilai intinya (core values) tidak berubah hanya ada tambahan-
tanbahan saja dalam versi yang baru.Jadi sesungguhnya, masa Liberalisme Klasik itu tidak
pernah berakhir.

Dalam Liberalisme Klasik, keberadaan individu dan kebebasannya sangatlah


diagungkan. Setiap individu memiliki kebebasan berpikir masing-masing yang akan
menghasilkan paham baru. Ada dua paham, yakni demokrasi (politik) dan kapitalisme
(ekonomi) Meskipun begitu, bukan berarti kebebasan yang dimiliki individu itu adalah
kebebasan yang mutlak, karena kebebasan itu adalah kebebasan yang harus di pertanggung
jawabkan.Jadi, tetap ada keteraturan di dalam ideologi ini, atau dengan kata lain, bukan bebas
yang sebebas-bebasnya. dipertanggungjawabkan. Jadi, tetap ada keteraturan di dalam ideologi
ini, atau dengan kata lain, bukan bebas yang sebebas-bebasnya

C. IDEOLOGI KAPITALISME

Kapitalisme secara etimologis berasal dari Bahasa Latin, caput, yang artinya kepala,
kehidupan, dan kesejahteraan. Makna modal dalam capital kemudian diinterpretasikan sebagai
titik kesejahteraan. Dengan makna kesejahteraan, definisi kapital mulai dikembangkan dengan
arti akumulasi keuntungan yang diperoleh setiap transaksi ekonomi. Sehingga, interpretasi awal
dari kapitalisme adalah proses pengusahaan kesejahteraan untuk bisa memenuhi kebutuhan.
Dalam definisi ini kapitalisme memiliki definisi yang konstruktif-humanis karena setiap orang
pasti memiliki keinginan dasar untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dalam hidup sehari-hari.

Kapitalisme dapat dipahami sebagai suatu ideologi yang mengagungkan kapital milik
perorangan atau milik sekelompok kecil masyarakat sebagai alat penggerak kesejahteraan
manusia. Kepemilikan kapital perorangan atau kepemilikan capital oleh sekelompok kecil

masyarakat adalah dewa di atas segala dewa, artinya semua yang ada di dunia ini harus dijadikan
kapital perorangan atau kelompok kecil orang untuk memperoleh keuntungan melalui sistem
kerja upahan, di mana kaum perkerja (buruh) sebagai produsen ditindas, diperas dan dihisap oleh
kaum kapitalis (Arif Purnomo, 2007: 28).
Pengertian Ideologi Kapitalisme

Kata kapitalisme berasal dari bahasa latin yang akar katanya “caput” yang berarti kepala.
Pada abad 12 dan 13 kata tersebut diartikan dengan dana, sejumlah uang, persediaan barang atau
uang bunga pinjaman. Dalam abad 18 istilah itu diartikan dengan kapital produktif.Kapitalisme
merupakan sebuah paham ekonomi yang bertujuan untuk mendapatkan sebesar-besarnya
keuntungan dan modal (kapital). Kapitalisme dapat pula diartikan sebagai susunan ekonomi yang
berpusat pada keuntungan perseorangan. Pada paham kapitalisme uang atau modal memegang
peran penting dalam pelaksanaan politik atau kebijakan kapitalisme. Kapitalisme tidak memiliki
suatu definisi universal yang bisa diterima secara luas. Dalam hal ini Karl Marx menyatakan
istilah tersebut menjadi suatu konsep sentral yang disebut dengan “cara produksi”. Adapun Max
Weber menganggap kapitalisasi sebagai suatu kegiatan ekonomi yang ditujukan kepada suatu
pasar dan dipacu untuk menghasilkan laba dengan adanya pertukaran pasar.Sejarah
perkembangan kapitalisme dibagi menjadi 3 fase yaitu sebagai berikut:

-Kapitalisme awal “1500-1750”


-Kapitalisme klasik “1750-1914”
-Kapitalisme lanjut “1914-sekarang”
Ciri-Ciri Kapitalisme :

- Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi

- Pemilikan alat-alat produksi di tangan individu

- Inidividu bebas memilih pekerjaan/ usaha yang dipandang baik bagi dirinya.

- Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar

- Pasar berfungsi memberikan “signal” kepda produsen dan konsumen dalam bentuk harga-
harga.

D.IDEOLOGI KOMUNISME

Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap paham kapitalisme di
awal abad ke-19, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah
bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi.ideologi komunis
yaitu ideologi  yang berkenaan dengan filosofi, politik, sosial,dan ekonomi yang tujuan

utamanya terciptanya masyarakat komunis dengan aturan sosial ekonomi


berdasarkan kepemilikan bersama alat produksi dan tidak adanya kelas sosial, uang,dan negara .

ciri ciri ideologi komunis :

1. Penganut-penganut komunis mempercayai bahawa sistem kapitalis (pasaran bebas) adalah


buruk. Mengikut mereka, golongan pekerja dalam sistem kapitalis amat menderita.

2. Komunis mempercayai bahawa golongan pekerja harus bersatu dalam kesatuankesatuan


sekerja dan lain-lain pertubuhan.
3. Komunis percaya bahawa masyarakat baru komunis akan menjadi masyarakat yang tidak
berkelas. Tidak akan terdapat lagi golongan penindas dan golongan yang ditindas. Semua orang
memiliki kekayaan yang sama (tidak akan wujud golongan kaya/elit).

4. Komunis percaya bahawa dalam sebuah negara komunis, semua harta adalah hak milik
negara. Orang perseorangan tidak boleh memiliki tanah atau perniagaan. Pemilikan harta
persendirian adalah merupakan ciri-ciri kapitalis yang perlu dielakkan. Semua harta mesti
dimiliki dan diuruskan oleh kerajaan. Harta-harta kapitalis akan dirampas.

5. Komunis anti agama dan tidak mempercayai kewujudan Tuhan. Mereka menganggap bahawa
agama adalah candu masyarakat.

E.IDEOLOGI SOSIALISME

Sejarah Lahirnya Ideologi Sosialisme ,Sosialisme secara etimologi berasal dari bahasa
Perancis, sosial yang berarti kemasyarakatan. Istilah sosialisme pertama kali muncul di Perancis
sekitar 1830. Umumnya sebutan itu dikenakan bagi aliran yang masing-masing hendak
mewujudkan masyarakat yang berdasarkan hak milik bersama terhadap alat-alat produksi,
dengan maksud agar produksi tidak lagi diselenggarakan oleh orang-orang atau lembaga
perorangan atau swasta yang hanya memperoleh laba tetapi semata-mata untuk melayani
kebutuhan masyarakat.Sosialisme ini muncul kira-kira pada awal abad 19, tetapi gerakan ini
belum berarti dalam lapangan politik. Baru sejak pertengahan abad 19 yaitu sejak terbit bukunya
Marx, Manifes Komunis (1848), sosialisme itu (seakan-akan) sebagai faktor yang sangat
menentukan jalannya sejarah umat manusia.

Ciri-Ciri Ideologi Sosialisme:•Mementingkan kekuasaan dan kepentingan Negara.

•Tidak ada kelas kaya dan miskin ataupun kelas majikan dan buruh sebab semua sama.

•Mencita-citakan masyarakat yang didalamnya dapat bekerja sama dan solidaritas dengan hak-
hak yang sama.

•Hak milik pribadi atas alat-alat produksi mesin diakui secara terbatas.

•Mencapai kesejahteraan dengan cara damai dan demokratis.

•Berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyat dan perbaikan nasib buruh dengan luwes secara
bertahap.

•Sosialisme berpegang pada prinsip-prinsip kesederajatan dan pemerataan.

•Paham ini mempunyai pemikiran ekonomi negara centeris yaitu untuk mengatasi kesenjangan.

•Pemikiran politik sosialisme ialah bahwa negara sangat diperlukan untuk membina dan
mengkoordinasikan kebersamaan.
•Pemikiran keagamaan sosialisme terpengaruh kuat oleh pemikiran yang berdasarkan ajaran
agama bahwa manusia harus saling tolong menolong.

Implikasi atau Pandangan Ideologi Sosialisme Terhadap Agama, Ekonomi, Politik dan
Hukum serta Terhadap Individu dan Kelompok :

1.Pandangan terhadap agama

Ideologi ini menyatakan bahwa dunia ini tiada lain terdiri dari dan tergantung
eksistensinya pada benda material. Jadi, segala sesuatu yang ada hanyalah materi
belaka.Materilah asal usul segala sesuatu.Materi merupakan dasar eksistensi segala macam
pemikiran.Maka, tidak ada tuhan, tidak ada ruh, atau aspek-aspek kegaiban lainnya, karena
semuanya tidak dapat diindera seperti materi.Dari ide materialisme inilah dibangun dua ide
pokok dalam Sosialisme yang mendasari seluruh bangunan ideologi Sosialisme, yaitu
Materialisme Dialektis dan Materialisme Historis.Dengan demikian, hubungan agama dan
negara menurut Sosialisme merupakan hubungan yang negatif, bahkan Sosialisme telah
menafikan secara mutlak eksistensi dan pengaruh agama dalam kehidupan bernegara dan
bermasyarakat.Agama merupakan candu masyarakat yang harus dibuang dan dienyahkan.

2.Pandangan terhadap ekonomi

Sistem ekonomi sosialisme sebenarnya cukup sederhana.Berpijak pada konsep Karl Marx
tentang penghapusan kepemilikan hak pribadi, prinsip ekonomi sosialisme menekankan agar
status kepemilikan swasta dihapuskan dalam beberapa komoditas penting dan menjadi kebutuhan
masyarakat banyak, seperti air, listrik, bahan pangan, dan sebagainya

Sistem ekonomi sosialis mempunyai tujuan kemakmuran bersama, filosofi ekonomi


sosialis adalah bagaimana mendapatkan kesejahteraan, perkembangan sosialisme dimulai dari
kritik terhadap kapitalisme yang pada waktu itu kaum kapitalis atau kaum borjuis mendapat
legitimasi gereja untuk mengeksploitasi buruh.Inilah yang menjadikan Karl Marx mengkritik
sistem kapitalis sebagai ekonomi yang tidak sesuai dengan aspek kemasyarakatan.

3.Pandangan terhadap politik dan hukum

Sosialisme sebagai ideologi politik adalah suatu keyakinan dan kepercayaan yang
dianggap benar oleh para pengikutnya mengenai tatanan politik yang mencita-citakan
terwujudnya kesejahteraan masyarakat secara merata melalui jalan evolusi, persuasi ,
konstitusional –parlementer , dan tanpa kekerasan.

Sosialisme sebagai ideologi politik timbul dari keadaan yang kritis di bidang sosial,
ekonomi dan politik akibat revousi industri . Adanya kemiskinan , kemelaratan ,kebodohan kaum
buruh , maka sosialisme berjuang untuk mewujudkan kesejahteraan secara merata.
4.Pandangan terhadap individu dan kelompok

Sosialisme menyatakan bahwa kepentingan masyarakatlah yang diutamakan.Masyarakat


tidak sekedar kumpulan individu.Masyarakat merupakan entitas yang besar dan berdii sendiri
dimana individu-individu berada.Individu dan dianggap dari sebagai alat dar mesin raksasa
masyarakat.Kedudukan individu hanyalah objek dari masyarakat.Menurut pandangan sosialis,
hak-hak individu sebagai hak dasar hilang.Hak-hak individu timbul karena keanggotaannya
dalam suatu komunitas atau kelompok.Individu terikat pada komitmen suatu
kelompok.Sosialisme mementingkan masyarakat secara keseluruhan.Bahwa kepentingangan
masyarakatlah yang utama, bukan individu.Sosialisme adalah paham yang mengharapkan
terbentuknya masyarakat yang adil, selaras, bebas, dan sejahtera bebas dari penguasaan individu
atas hak milik.

Dalam sejarahnya, sosialisme muncul sebagai reaksi atas faham individualisme


liberalisme.Kebebasan individu yang diyakini dapat memaksimalkan pemenuhan kesejahtraan
ternyata banyak menimbulkan ketidak adilan antarindividu itu sendiri. Individu yang memiliki
kemampuan bisa sejahtera, tetapi individu yang tidak mampu akan tetap miskin dan semakin
tersisih, dengan demikian, dalam masyarakat timbul ketidak adilan dan kesenjangan.Kelompok
masyarakat seperti anak-anak, wanita, buruh, para pekerja hanya dieksploitasi oleh orang-orang
yang mampu, terutama yang menguasai hak milik dan alat produksi dalam suatu
masyarakat.Sosialisme muncul dengan makse kepentingan masyarakat secara keseluruhan
terutama yang tersisih oleh sistem leberalisme, mendapat keadilan, kebebasan, dan
kesejahteraan.

Untuk meraih hal tersebut, sosialisme berpandangan bahwa hak-hak individu harus
diletakkan dalam kerangka kepentingan masyarakat yang lebih luas.Masyarakat yang lebih
penting dari individu. Dalam sosialisme yang radikal/ekstrim cara untuk meraih hal itu adalah
dengan menghilangkan hak pemilikan dan penguasaan alat-alat produksi perorangan.

10

Contoh Ideologi Sosialime

Negara yang menganut sosialisme dalam konstitusinya diantaranya yaitu Suriah, Srilangka,
India, Bangladesh, Bolivia, Aljazair. Perbuatan yang mencerminkan sosialisme yaitu:

•Gotong royong

•Membantu kecelakaan

•Mengerjakan pekerjaan untuk kepentingan orang lain tanpa pamrih


BAB 3

KESIMPULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN

Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Pancasila adalah bagian dari
Ideologi bangsa yang diangkat dari nilai nilai adat istiadat kebudayaan serta nilai religius yang
terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia. Ideologi dapat diartikan sebagai suatu
gagasan dan buah pikiran yang dikembangkan secara keseluruhan yang tersusun secara
sistematis untuk mewujudkan tujuan dan cita- cita suatu Negara. Pancasila sebagai Ideologi
bangsa menunjukkan adanya keseimbangan ide dan gagasan serta tidak bersifat absolute dalam
memandang manusia dan kehidupan bernegara, sedangkan Liberalisme, Komunisme lebih
bersifat mutlak atau totaliter. Keduanya juga cenderung menutup mata akan adanya dampak
individualisme dan persaingan. Selain itu, jika dibandingkan dengan Pancasila, Sosialisme sering
dikatakan sebagai antitesa Kapitalisme, yang tingkah laku ekonomi dikuasai oleh kepentingan
untuk memperoleh keuntungan maksimal lewat persaingan bebas, sistem pasar, dan harga.dan
ideologi sosialisme Mencita-citakan masyarakat yang didalamnya dapat bekerja sama dan
solidaritas dengan hak-hak yang sama

B.SARAN

Saran saya agar tiap negara melakukan ideologi yang memikirkan tentang rakyat ,seperti
ideologi pancasila yang mengangkat nilai nilai adat istiadat kebudayaan serta nilai yang religius
yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat ,dan juga untuk masyarakat indonesia agar
menerapkan ideologi pancasila ini sesuai dengan ideologi tersebut

11.

Anda mungkin juga menyukai