Anda di halaman 1dari 3

29.

Penyakit yang disebabkan oleh Platinum persenyawaan

Penyakit ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh zat kimia yang mengandung logam
platina platina tidak beracun seperti beberapa logam lainnya. Senyawa yang mengandung
platina, seperti sisplatin, oksaliplatin dan karboplatin, digunakan dalam kemoterapi untuk
melawan kanker jenis tertentu. Platinum bereaksi lambat dengan oksigen pada suhu yang
sangat tinggi.

Namun, paparan jangka pendek pada garam-garam platina dapat menyebabkan iritasi mata,
hidung, dan tenggorokan, sementara paparan jangka panjang akan menyebabkan alergi pada
saluran pernapasan dan kulit. Standar K3 saat ini adalah 2 mikrogram per meter kubik udara
rata-rata selama 8 jam kerja per hari. National Institute for Occupational Safety and
Health telah menetapkan batas paparan yang direkomendasikan (recommended exposure
limit, REL) untuk platina adalah 1 mg/m3 selama 8 jam kerja. Oleh karena platina
adalah katalis dalam pembuatan karet silikon dan komponen gel beberapa jenis implan
medis (implan payudara, prostetik pengganti sendi, cakram lumbar buatan, port akses
vaskular, dll.), kemungkinan platina dapat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan efek
kesehatan menjadi penelitian serius.

30. Penyakit yang disebabkan oleh Timah persenyawaan

Penyakit ini menyerang dimana kondisi ketika seseorang mengalami pengendapan timah
(plumbum) di dalam tubuh. Timah (plumbum) itu sendiri merupakan unsur kimia berbentuk
logam yang sangat beracun bagi tubuh. Racun timbal dapat merusak fungsi organ dan sistem
tubuh manusia. Selain itu, timah pun bersifat tidak bisa diuraikan, sehingga mudah
terakumulasi di lingkungan dan menyebabkan keracunan.

Keracunan timah menyebabkan berbagai gejala. Variasi gejala tergantung pada jenis timah,
kadar timbal, dan faktor lain dalam individu yang belum diketahui. Gejala keracunan timbal
antara lain gangguan perilaku, kesulitan dalam berkonsentrasi, gangguan gerak, sakit
kepala, anemia, dan nyeri kolik perut. Keracunan kadar timbal yang tinggi menyebabkan
tanda-tanda ensefalopati (kondisi ditandai dengan pembengkakan otak), peningkatan tekanan
di dalam tengkorak, delirium (gangguan mental yang ditandai oleh halusinasi), koma, kejang,
dan sakit kepala.
Pencegahan dilakukan dengan sering mencuci tangan serta meningkatkan asupan kalsium dan
zat besi. Cegah kebiasaan meletakkan tangan (yang mungkin terkontaminasi) di mulut.
Kurangi penggunaan dan keberadaan benda yang mengandung timbal.

Pengobatan awal meliputi tindakan untuk menjauhi paparan. Jenis pengobatan utama untuk
keracunan timbal antara lain terapi kelasi, nano-enkapsulasi antioksidan, dan n-
acetylcysteine (NAC). Terapi kelasi dilakukan dengan cara memasukkan obat dalam infus,
terapi ini bekerja dengan mengikat logam atau mineral dalam darah untuk kemudian
dikeluarkan melalui urine. Agen kelasi yang digunakan untuk keracunan timbal antara lain
dimercaprol, succimer, dan EDTA (ethylene-diamine-tetraacetic acid). Efek samping terapi
kelasi antara lain demam, mual, muntah, sakit kepala, dan kurangnya mineral.

31. Penyakit yang disebabkan oleh zink persenyawaan

Penyakit ini bisa disebabkan karena defisiensi zat zinc. Kurangnya asupan zinc juga dapat
meningkatkan risiko peradangan sistemik, kerusakan organ, dan bahkan kematian. Termasuk
masalah kesehatan yang sering tak disadari akibat kurangnya zinc, yaitu lamanya
penyembuhan jerawat, fungsi neurologis yang buruk, hingga rambut rontok. Salah satu efek
defisiensi zinc adalah gangguan liver. Defisiensi seng juga terjadi akibat adanya penyakit
yang mempengaruhi penyerapan seng dalam usus (sakit lambung, sakit pada usus, dan diare
kronis).

Jika mengalami defisiensi zinc, maka sebaiknya lakukan perubahan pola makan dan
konsultasikan ke dokter untuk memastikan kondisi kesahatan. Pertimbangkan untuk makan
lebih banyak makanan yang mengandung zinc. Selain dari makanan, Anda juga bisa
meningkatkan jumlah zinc dalam tubuh dengan minum suplemen zinc. jika menggunakan
suplemen untuk meningkatkan jumlah zinc, tetap perlu berhati-hati sebab zink dapat
berinteraksi dengan berbagai antibiotik, obat-obatan artritis, dan diuretik lebih baiknya
konsultasikan dahulu pada dokter.
Reference

Universitas Lampung, Fakultas Kedokteran. 2020. “Mekanisme Resistensi Kemoterapi


Berbasis Platinum”. Jurnal Kesehatan. Vol 11, No 1. Halaman 151-155. Dalam
jaringan http://dx.doi.org/10.26630/jk.v11i1.1537 pada 06/12/2021 pukul 08:36
WIB.

Irzon, Ronaldo. 2021. “Penambangan Timah Di Indonesia: Sejarah, Masa Kini, Dan
Prospeksi”. Jurnal Tekonologi Mineral dan Batubara. Vol. 17, No 3 (2021)
halaman 179:186. https://doi.org/10.30556/jtmb.Vol17.No3.2021.1183. Pada
05/12/2021 pukul 08:44 WIB.
Baraka, Rizqa Alifna. 2020. “Gambaran Perilaku Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada
Pekerja di PT PP (Persero) Tbk Proyek Pembangunan Paket 4 GedungAPSLC,
DLC, TILC dan FRC Universitas Gadjah Mada Yogyakarta”. Laporan Magang
Universitas Ahmad Dahlan. Halaman 5-39. Diakses Dalam Jaringan
http://eprints.uad.ac.id/21853/1/KP_1700029014_JUDUL.pdf. Pada 06/12/2021
pukul 06.52 WIB.

Anda mungkin juga menyukai