Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM DIADYNAMIC CURRENT

“KRONIK TENNIS ELBOW (VAS 6,3) ”

DOSEN :
SUDARYANTO,SST.FT.,M.KES
DISUSUN OLEH :
RESKY ANIZAH RAHMAN
PO713241201038
D.III FISIOTERAPI TK.II

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR


2021/2022
LAPORAN PRAKTIKUM DIADYNAMIC CURRENT

A. Patologi Kasus
1. Definisi
Tennis elbow merupakan salah satu jenis overuse syndrome dan kondisi ini
timbul sebagai akibat dari ekstensi pergelangan tangan yang berlebihan. Hal ini
sering ditemukan pada orang-orang yang terbiasa melakukan repetisi supinasi dan
pronasi lengan bawah ketika sendi siku sedang dalam keadaan ekstensi (seperti
gerakan pemain tenis yang melakukan pukulan backhand).

Merupakan salah satu tipe peradangan pada tendon yang paling sering terjadi
dan dapat menyebabkan terjadinya penurunan fungsi anggota gerak yang terkena
(Coombes et al.,2015). Menurut (Dimitrios, 2016) penurunan kemampuan fungsional
yang terjadi seperti mengangkat gelas, membawa buku dan memegang benda. Pada
beberapa kasus, penyebab tennis elbow belum dapat di identifikasi secara jelas.
Meskipun ini berhubungan dengan olahraga tenis, tennis elbow juga dapat terjadi
pada aktivitas berulang yang banyak melibatkan kerja dari otot extensor carpi (Dilek
et al.,2016).

Prevalensi tennis elbow seitar 1-3% pada populasi umum, dan dapat
bertambah menjadi 32% pada kalangan pekerja. Nilai tertinggi prevelensi di
perkirakan naik sekitar 1,3 % pada usia 45-54 tahun (Mohamed & Othman, 2014).
Tenis elbow yang terjadi pada wanita biasanya derajat kelemahan yang nampak lebih
tinggi dan proses penyembuhannya lebih lama dibandingkan pada laki-laki
(Dimitrios,2016).

Menurut (Coombes et al., 2015) problematika yang sering muncul pada kasus
tennis elbow adalah terjainya penurunan atau keterbatasan fungsional pada suaru
pekerjaan. Olahraga dan pada aktivitas sehari-hari. Hal ini disebabkan oleh adanya
rasa nyeri yang dihasilkan dari proses peradangan yang terjadi pada epycondylus
lateral (Diitrios., 2016)
Nyeri pada kasus tennis elbow dapat di kurangi dengan pemberian modalitas
terapi manual teknik graston dan eccentric strengthening exercise. Tujuan
penggunaan terapi manual teknik graston untuk menstimulasi proses remodeling
jaringan yang selanjutnya akan terjadi pemeahan jaringan fibrosis sehingga nyeri
dapat berkurang (Cheatham et al., 2016). Sedangkan tujuan dari pemberian eccentric
strengthening exercise antara lain,

1. Mempertahankan elastisitas fisiologis dan kontraktilitas otot,


2. Menambah kekuatan otot, dan
3. Mengembangkan koordinasi dan keterampilan motoric untuk aktivitas
fungsional (Lepley & Palmeri-Smith, 2014)

2. Etiologi
Tennis elbow dapat terjadi karena trauma. Kondisi ini sering di temukan pada
para pemain tenis. Etiologi tennis elbow berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa
tennis elbow sering disebabkan oleh kerusakan otot lengan tertentu.
Tennis elbow terjadi ketika salah satu otot (extensor carpi radialis brevis;
ECRB) di lengan bawah mengalami kelemahan akibat penggunaan yang berulang-
ulang atau berlebihan. Tendon (jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang)
ECRB menempel ke tulang siku dan ujung lainnya menempel di punggung tangan.

3. Patogenesis
Epicondylitis lateralis, juga dikenal sebagai tennis elbow, adalah patologi
umum yang biasanya menyerang pemain tenis dan atlet yang terlibat dalam lemparan
overhead, terutama atlet berusia antara 30 dan 50 tahun. Ini adalah kondisi
menyakitkan yang dimulai dengan pembengkakan tendon yang melekat ke
epikondilus lateral humerus dan berlanjut sebagai tendinosis. Patologi ini terkait
dengan kontraksi berulang dari ekstensor karpi radialis dan juga dapat dikaitkan
dengan kondisi raket tenis. Teknik yang tidak tepat saat bermain tenis atau dengan
frekuensi bermain.
4. Tanda dan Gejala
Biasanya penderita Tenis Elbow akan mengalami rasa sakit saat melakukan
pekerjaanmencengkeram atau menahan pergelangan tangan / jari. Nyeri juga bisa
terjadi saat ototdiregangkan. Akan ada kelembutan langsung di atas epikondilus
bertulang, dan mungkin adatitik pemicu pada otot pergelangan tangan. Beberapa
penderita juga akan memiliki tanda-tanda iritasi syaraf.

B. Prosedur Pelaksanaan
1. Persiapan Alat : (mencakup persiapan operasional alat)
 Pasang colokan pada stop kontak
 Kemudian sambungkan kondensator pada unit,
 Tempatkan kondensator di belakang tubuh pasien,
 Tekan tombol “ON” di belakang unit utama,
 Mengoperasikan unit dengan menekan tombol “on/off” di panel depat unit,
 Masukan kode “0000” jika unit meminta password dan tekan enter.
o Pengaturan operasional:
 Tekan tombol man,
 Untuk mengubah parameter atau setting, tekan kotak-kotak pada layar lalu
putar knob dibagian depan unit,
 Sedangkan untuk mengatur waktu putar knob,
 Setelah semua parameter sudah diatur kemudian tekan tombol “start/stop”
untuk memulai/menghentikan pengobatan/terapi,
 Setelah terapi dimulai, kemudian mengatur kekuatan power dengan
memutar knob,
 Jika terapi selesai tekan esc untuk kembali ke logo BTL.
https://drive.google.com/file/d/17viVIsFSe2JVeZEEUzYK1mVGU4mIwAT/view?
usp=drivesdk
1. Persiapan Pasien :
Sebelum melaksanakan terapi, aturlah posisi pasien dengan kondisi duduk dan
meletakkan elbow diatas bantal yang telah diletakkan diatas paha pasien agar pasien
merasa lebih nyaman saat diterapi.
https://drive.google.com/file/d/17vgRhiVjsQHDXbLxieNQxC1hLIEzrFGD/view?
usp=drivesdk
2. Teknik Pelaksanaan :

Kasus Kronik Tennis Elbow


Nilai VAS : 6,3 1. Posisi pad elektrode : 1 pad
terletak pada epicondylus
medial elbow dan pad lainnya
pada epicondylus lateral elbow

2. Metode pemasangan pad


https://drive.google.com/file/d/17wxAvMcVA- elektrode : Bipolar Paralel
q406yoaMH90DF4Gj3Sn90x/view? Lateral
usp=drivesdk
3. Pemilihan dosis :
a. Bentuk arus : Courtes
Periods (CP)
b. Intensitas arus : 4,5 mA
c. Waktu : 5 menit

C. Evaluasi

Evaluasi
Alat Ukur Sebelum Sesudah Terapi
Terapi
VAS 6,3 5,1
KASUS-KASUS FISIOTERAPI :

1. Akut Sprain Ankle (VAS 8,6) : 11


2. Kronik Sprain Ankle (VAS 5,2) : 12
3. Akut Sprain Ligamen Collateral Medial Knee (VAS 9,3) : 13
4. Akut Strain Tendon Achilles (VAS 7,6) : 14
5. Akut Strain Gastrocnemius (VAS 7,2) : 15, 41
6. Akut Strain Hamstring (VAS 7,4) : 16, 42
7. Akut Contusio Quadriceps Femoris (VAS 7,8) : 17, 43
8. Akut Sprain Ligamen Cruciatum Knee (VAS 8,6) : 18, 44
9. Kronik Osteoarthritis Knee Joint (VAS 6,7) : 19, 45
10. Kronik Piriformis Syndrome (VAS 6,3) : 20
11. Kronik Muscle soreness gastrocnemius (VAS 5,6) : 31
12. Kronik Syndrome Tractus Iliotibial band (VAS 5,4) : 32
13. Kronik Syndrome Pes Anserine Knee (VAS 6,2) : 33
14. Kronik Tennis Elbow (VAS 6,3) : 34
15. Akut tennis elbow (VAS 8,4) : 35
16. Kronik Shoulder Pain (VAS 6,4) : 36
17. Akut Shoulder Pain (VAS 7,8) : 37
18. Kronik Tendinitis Bicipitalis (VAS 5,7) : 38
19. Akut tendinitis bicipitalis (VAS 7,4) : 39
20. Kronik Cervical Syndrome (VAS 6,7) : 1, 40
21. Kronik Spondylosis Lumbal (VAS 6,4) : 2
22. Kronik Spondylosis Cervical (VAS 6,2) : 3
23. Akut Non-spesific Low Back Pain (VAS 8,2) : 4
24. Akut sprain wrist (VAS 8,5) : 5
25. Kronik lesi meniskus knee (VAS 5,4) : 6
26. Akut lesi meniskus knee (VAS 7,7) : 7
27. Kronik Frozen Shoulder (VAS 5,8) : 8, 30
28. Kronik Ischialgia akibat HNP L4-L5 (VAS 7,8) : 9, 29
29. Kronik Brachialgia akibat Spondylosis/HNP C5-C6 (VAS 6,6) : 10, 28
30. Kronik tendinitis supraspinatus (VAS 6,2) : 27
31. Akut tendinitis supraspinatus (VAS 8,2) : 26
32. Kronik tendinitis subscapularis (VAS 5,6) : 25
33. Akut tendinitis subscapularis (VAS 7,5) : 24
34. Kronik tendinitis infraspinatus (VAS 6,7) : 23
35. Akut tendomyosis extensor carpi radialis (VAS 7,8) : 22
36. Kronik pronator teres syndrome (VAS 5,3) : 21

Anda mungkin juga menyukai