Penyebab:
• Jatuh dari ketinggian atau terpeleset di permukaan yang keras
• Kecelakaan lalu lintas
• Cedera saat berolahraga atau bermain
• Kekerasan dalam rumah tangga
• Penggunaan alat peledak atau senjata yang bising tanpa alat
pelindung
• Guncangan tubuh yang berlebihan pada bayi (shaken baby
syndrome)
Cedera Kepala
Komplikasi:
• Penurunan kesadaran
• Vertigo
• Kejang berulang atau epilepsy setelah trauma
• Kerusakan saraf dan pembuluh darah
• Stroke
• Infeksi, seperti meningitis
• Penyakit degenerasi otak, seperti demensia, penyakit Alzheimer,
dan penyakit Parkinson
Cedera Kepala
Diagnosis:
• Pemeriksaan GCS
• Pemeriksaan saraf
Gangguan pada otak dapat berdampak pada fungsi saraf tubuh.
Pada kasus cedera kepala, evaluasi fungsi saraf dengan cara
mengukur kekuatan otot, kemampuan mengontrol pergerakan
otot, serta kemampuan dalam merasakan sensasi
• Pemeriksaan radiologi
Cedera Kepala
Tata laksana:
• Obat – obatan (analgesic, NSAID)
• Terapi (Fisioterapi, terapi kognitif, rehabilitasi, dll)
• Operasi (jika perdarahan berat, ada benda asing di otak, fraktur
tulang)
Cedera Kepala
Pencegahan:
• Menggunakan alat pengaman saat berolahraga
• Selalu menggunakan alat keselamatan
• Memasang pegangan besi di kamar mandi dan di samping tangga
• Memastikan lantai selalu kering dan tidak licin
• Memasang penerangan yang baik di seluruh bagian rumah
• Memeriksa kondisi mata secara rutin, terutama jika mengalami gejala gangguan
penglihatan, seperti buram atau penglihatan berbayang
• Mengunci pintu rumah saat tidak ada pengawas
• Memasang tralis jendela, khususnya jika Anda tinggal di rumah tingkat
• Meletakkan keset kering di depan pintu kamar mandi agar tidak terpeleset
• Mengawasi anak dan memastikan mereka bermain dengan aman