Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2015 sampai selesai.
Penelitian ini dilakukan pada dua wilayah yaitu di wilayah izin lokasi pendirian
PT. BPG dan di luar izin lokasi. Wilayah izin lokasi adalah di Desa Teluk Bayur
Kecamatan Terentang Kabupaten Kubu Raya dan luar wilayah izin lokasi adalah
di Desa Sungai Asam Kecamatan Sungai Raya.
Batas wilayah PT. BPG menurut Desa adalah:
- sebelah utara berbatasan dengan Desa Sungai Dungun,
- sebelah selatan berbatasan dengan Desa Teluk Bayur,
- sebelah Timur berbatasan dengan Desa Betuah, dan
- sebelah Barat berbatasan dengan sungai kapuas.
Pemilihan Desa Teluk Bayur sebagai wilayah penelitian karena Desa ini
merupakan tempat pertama berdirinya PT. BPG dan Desa Teluk Bayur
merupakan satu-satunya Desa yang lahannya paling besar digunakan sebagai
areal PT. BPG dari pada lahan Desa lainnya. Menurut Jaya Mahendra 2010, luas
lahan PT. BPG pada Desa Teluk bayur ±2.950 ha, Desa Sungai Dungun ±2.100
ha, Desa Betuah ±2.300 ha.
Batas wilayah PT. BPG menurut Kecamatan adalah:
- sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kubu khususnya Desa Betuah,
- sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Raya,
- sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Sungai Raya khususnya Desa
Riyak Bandung, dan
- sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sungai Raya khususnya Desa
Sungai Asam.
Pemilihan Desa Sungai Asam Kecamatan Sungai Raya karena diketahui bahwa
lokasi ini adalah satu-satunya lokasi yang tidak terdapat perkebunan kelapa sawit
ataupun perkebunan lainnya.

18
19

Sedangkan lokasi lainnya terdapat perusahaan perkebunan adalah:


- Desa Betuah Kecamatan Kubu terdapat perusahaan kelapa sawit yaitu PT.
BPG dan PT. Cipta Tumbuh Berkembang,
- sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Raya terdapat perusahaan kelapa
sawit yaitu PT. INCHIKO ,
- sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Sungai Raya khususnya Desa
Riyak Bandung terdapat perusahaan kelapa sawit yaitu PT. Rzeki Kencana.

3.2. Metode Penelitian


Metode penentuan daerah ini dilakukan secara sengaja (purposive). Guna
mencapai tujuan dalam penelitian ini, peneliti melakukan metode penelitian
dengan metode survey. Metode survey adalah suatu metode penelitian yang
mengambil responden dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai
instrument penelitian. Setelah data diperoleh kemudian hasilnya akan dipaparkan
secara deskriptif dan dianalisis untuk menguji hipotesis yang diajukan
(Singarimbun dan Effendi, 2003).
Menurut Ali (1997), metode penelitian survey adalah usaha untuk
mendapatkan keterangan-keterangan yang jelas terhadap suatu masalah tertentu
dalam suatu penelitian. Keterangan-keterangan yang dimaksud adalah data-data
yang telah disusun, dihitung dan selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel.
Pembuatan tabel tersebut dilakukan dengan cara tabulasi langsung karena data
langsung dipindahkan dari data kekerangka tabel yang telah disiapkan tanpa
proses perantara lainnya (Singarimbun 1994).

3.3. Populasi Dan Responden


Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah semua penduduk asli Desa
Teluk Bayur dengan jumlah penduduk sebanyak 407 KK dan semua penduduk
asli Desa Sungai Asam dengan jumlah penduduk sebanyak 1.880 KK . Responden
yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari jumlah total populasi dengan
sistem acak.
20

Menurut Arikunto (2006), menyatakan bahwa apabila subjek kurang dari


100 lebih baik di ambil seluruhnya, selanjutnya jika jumlah subjeknya lebih besar
dari 100 diambil antara 5-10% atau 15-20% atau sesuai kemampuan peneliti.
Jumlah seluruh masyarakat Desa Teluk Bayur adalah 407 KK, maka jumlah
responden dalam penelitian diambil 6% yaitu 25 KK. Jumlah penduduk Desa
Sungai Asam adalah 424 KK, maka jumlah responden juga diambil sebesar 6%
dari 424 KK yaitu 25 KK. Sehingga dari jumlah responden tersebut diambil 25
KK Desa Teluk Bayur dan 25 KK Desa Sungai Asam.
Adapun kriteria penentuan responden adalah:
1. Responden yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 50 KK.
2. Responden yang dapat diambil di wilayah izin lokasi khususnya Desa Teluk
Bayur adalah pekerja yang bekerja di PT. BPG sebanyak 15 KK, yang
bekerja sebagai pedagang atau yang memiliki usaha lainnya 10 KK.
3. Menurut data karyawan PT. BPG bahwa dari 1.353 orang penduduk Desa
Teluk Bayur terdata 213 orang bekerja sebagai BHL (Buruh Harian Lepas)
dan karyawan tetap 51 orang. Maka responden yang diambil adalah 7 KK
dari BHL dan 8 KK dari karyawan tetap.
4. Responden di luar wilayah izin lokasi khususnya Desa Sungai Asam yang
diambil sebagai responden adalah masyarakat yang benar-benar bekerja di
Desa Sungai Asam dan bukan yang bekerja diluar Desa Sungai Asam.
Dengan aslasan ada kemungkinan bahwa bisa terjadi yang bekerja diluar
Desa Sungai Asam bekerja di perusahaan perkebunan lain, sehingga dapat
memiliki pendapatan rumah tangga masyarakat yang sama terhadap Desa
Teluk Bayur yang Termasuk Izin lokasi.
5. Responden yang dapat diambil di luar wilayah izin lokasi khususnya Desa
Sungai Asam adalah yang bekerja sebagai petani sebanyak 12 KK dan yang
bekerja sebagai pedagang atau yang memiliki usaha lainnya 13 KK.

3.4. Jenis dan Sumber Data


Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa
teknik pengumpulan data sebagai berikut:
21

a) Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang menggunakan daftar


pertanyaan yang disebarkan kepada responden. Daftar pertanyaan disusun
mengacu pada kerangka pikir dan mengarahkan penduduk untuk memilih
salah satu jawaban yang dipandang medekati kebenaran dengan masalah yang
dinyatakan penduduk sebagai sumber informasi.
b) Wawancara yaitu tanya jawab yang dilakukan terhadap beberapa orang
informan yang dianggap memiliki pengetahuan yang memadai tentang
masalah yang teliti.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan data yang diperoleh dari data
sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh dari:
a) Kecamatan Terentang dalam angka (data monografi, batas desa, dan jumlah
penduduk),
b) Kecamatan Sungai Raya dalam angka (data monografi, batas desa, dan
jumlah penduduk),
c) Dokumen Kantor Desa Teluk Bayur,
d) Dokumen Desa Sungai Asam,
e) Badan Statatistik Kabupaten Kubu Raya, untuk mendapatkan informasi
tentang pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Sedangkan data primer diperoleh dari masyarakat Desa Teluk Bayur dan Desa
Sungai Asam dengan cara kuisioner dan wawancara untuk mengetahui jumlah
pendapatan rumah tangga sesuai pekerjaan.

3.5. Variabel Penelitian


Pendapatan yang diukur dalam penelitian ini adalah pendapatan rumah
tangga Desa Teluk Bayur dan pendapatan rumah tangga Desa Sungai Asam.
Pendapatan yang dihitung dari pendapatan rumah tangga adalah penerimaan
rumah tangga perbulan.
Struktur pendapatan rumah tangga contoh pada masing-masing wilayah
agro-ekosistem terdiri atas: (1) pendapatan dari usaha tani (on-farm income) pada
lahan garapan, (2) pendapatan dari buruh tani atau jasa pertanian lainnya (off-farm
22

income), dan (3) pendapatan dari luar sektor pertanian (nonagricultural income)
(FAO, 1993).
1. Pendapatan on-farm dan off-farm income dari usahatani dihitung dengan
cara:
Penerimaan (TR) – Biaya Total (TC) = Pendapatan, yang meliputi:
a. Penerimaan (TR) adalah harga produksi (Py) dan jumlah produksi (Y)
atau TR = Py.Y.
- Py dihitung dari harga rata-rata produksi usahatani padi pertahun.
- Y dihitung dari rata-rata jumlah produksi usahatani padi pertahun.
b. Biaya Total (TC) adalah hasil penjumlahan biaya eksplisit (TCe)
dengan biaya implisit (TCi) atau TC = TCe + TCi.
- TCe adalah besarnya biaya yang berupa biaya eksplisit yang mana
biaya eksplisit ini meliputi biaya pengolahan tanah, penanaman,
panen, parang, cangkul, karung, tikar, harit, benih, pupuk dan obat-
obatan, biaya angkutan, biaya administrasi sera biaya penyusutan
sarana atau alat-alat pendukung. Untuk menghitung biaya
penyusutan yaitu nilai barang dibagi dengan masa pakai.
- TCi adalah besarnya biaya yang berupa biaya implisit yaitu biaya
persemaian, penyiangan, pemupukan, penyemprotan, dan sewa
lahan.
c. Untuk menghitung keuntungan digunakan rumus : π = TR – TC
dimana : π = Keuntunga atau laba
TR = Penerimaan total TC = Biaya total

2. Pendapatan dari luar sektor pertanian (non farm) diketahui melalui


penjumlahan pendapatan berbagai sektor non pertanian dari kuisioner.

3.6. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel


Definisi Operasional ini memuat pengertian-pengertian atau alasan-alasan
yang digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan memperjelas ruang lingkup
23

penelitian dan untuk memudahkan dalam menganalisa data yang berhubungan


dengan penarikan kesimpulan yang terdiri dari :
1. Pengaruh yang dimaksud adalah pengaruh yang diakibatkan oleh adanya PT.
BPG terhadap pendapatan rumah tangga masyarakat Desa Teluk Bayur.
2. Responden yang diteliti adalah masyarakat Desa Teluk Bayur dan masyarakat
Desa Sungai Asam.
3. Pendapatan yang perlu diketahui adalah semua jenis pekerjaan yang akan
dihitung sebagai pendapatan masyarakat yang diteliti.
4. Pendapatan dimaksud adalah pendapatan rumah tangga dari pekerja PT. BPG,
usahatani, buruh tani, ataupun pendapatan rumah tangga luar usahatani seperti
pedagang dan usaha lainnya.

3.7. Analisa Data


Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t-test untuk
membandingkan pendapatan rumah tangga antara masyarakat Desa Teluk Bayur
dan masyarakat Desa Sungai Asam. Apabila nilai pendapatan rumah tangga
masyarakat Desa Teluk Bayur lebih besar dari pada pendapatan rumah tangga
masyarakat Desa Sungai Asam, maka keberadaan PT. BPG berpengaruh terhadap
pendapatan rumah tangga masyarakat Desa Teluk Bayur. Dan sebaliknya apabila
nilai pendapatan rumah tangga masyarakat Desa Teluk Bayur lebih kecil atau
sama dengan pendapatan rumah tangga masyarakat Desa Sungai Asam, maka
keberadaan PT. BPG tidak berpengaruh terhadap pendapatan rumah tangga
masyarakat Desa Teluk Bayur.
Uji t yang digunakan adalah uji t rata-rata tidak berpasangan. Untuk menguji
hipotesis (diduga keberadaan PT. BPG berpengaruh signifikan terhadap
pendapatan rumah tangga masyarakat Desa Teluk Bayur) maka rumus yang
digunakan adalah (Supranto J, 2009):
X 1−X 2
t hitung =
( n 1−1 ) S 21+ ( n2−1 ) S22
√[ n1 +n2−2 ][ ]
×
1 1
+
n1 n2
24

n
s= √∑
i=1
X 21−¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿

Keterangan:

X1 = sampel 1 X2 = sampel 2

S1 = simpangan baku sampel 1 S2 = simpangan baku sampel 2


n1 = banyaknya data sampel 1 n2 = banyaknya data sampel 2
Sampel 1 = Pendapatan Maysarakat Desa Teluk Bayur
Sampel 2 = Pendapatan Masyarakat Desa Sungai Asam
Menurut Supranto J (2009), penetuan tingkat nyata (Significant Level)
adalah menentukan peluang untuk menolak Ho’ padahal Ho itu benar. Suatu
peluang berada pada kisaran 0 dan 1. Jika 0 dinyatakan tidak mungkin terjadi
sedangkan 1 dinyatakan pasti terjadi. Jika kita mengatakan bahwa peluang untuk
menolak Ho’ padahal Ho itu benar adalah 5% maka nilai α = 0,05.
Menghitung ttabel adalah dengan mengetahui taraf signifikan α = 0,05,
kemudian dicari nilai ttabel pada tabel distribusi – t dengan ketentuan db = n – 1,
sehingga ttabel (α, db).
Sebelum melakukan uji t perlu dilakukan uji homogenitas, sehingga uji t
tersebut data dipertanggungjawabkan. Uji homogenitas digunakan untuk
mengetahui apakah dua varian populasi tersebut adalah sama atau tidak . Uji ini
dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis independent sample t test . Asumsi
yang mendasari dalam analisis varian dalah bahwa varian dari populasi adalah
sama.
Perhitungan uji homogenitas dilakukan dengan uji Levene. Perhitungan
statistik Uji Levene adalah dengan menggunakan software SPSS. Adapun
langkah-langkah untuk menghitungnya adalah  sebagai berikut :

1. input data variabel disusun dalam satu kolom, setelah variabel pertama diinput
lalu variabel kedua dinput mulai dari baris kosong setelah variabel pertama.
2. buat pengkode-an kelas dengan cara membuat variabel baru yang diberi label
1 untuk variabel pertama dan 2 untuk variabel kedua.
25

3. cara menghitung uji levene dengan SPSS adalah dengan memilih


menu : analyze, compare means, one-way anova.
4. pada jendela yang terbuka masukan variabel yang akan dihitung
homogenitasnya pada bagian variable item list, dan k0de kelas pada
bagian factor,
5. pada menu options, aktifkan pilihan homogeinity of varians lalu tekan ikon
OK dua kali.
Cara menafsirkan uji levene ini adalah, jika nilai Levene statistic > 0,05 maka
dapat dikatakan bahwa variasi data adalah homogen.

3.8. Hipotesis
a. Ho : diduga pendapatan rumah tangga masyarakat Desa Teluk Bayur
Lebih kecil atau sama dengan pendapatan rumah tangga
masyarakat Desa Sungai Asam (X1 ≤ X2).
b. Ha : diduga pendapatan rumah tangga masyarakat Desa Teluk Bayur
lebih besar dari pada pendapatan rumah tangga masyarakat
Desa Sungai Asam (X1 > X2).
Jika t-hitung > t-tabel, maka pendapatan rumah tangga masyarakat Desa Teluk
Bayur lebih besar dari pada pendapatan rumah tangga masyarakat Desa Sungai
Asam. maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika t-hitung ≤ t-tabel, maka pendapatan rumah tangga masyarakat Desa Teluk
Bayur lebih kecil atau sama dengan pendapatan rumah tangga masyarakat Desa
Sungai Asam. maka Ho diterima dan Ha ditolak.
 Jika pendapatan rumah tangga masyarakat Desa Teluk Bayur lebih besar dari
pada pendapatan rumah tangga masyarakat Desa Sungai Asam, maka
keberadaan perkebunan kelapa sawit PT. BPG berpengaruh signifikan
terhadap pendapatan rumah tangga masyarakat Desa Teluk Bayur.
 Jika pendapatan rumah tangga masyarakat Desa Teluk Bayur lebih kecil atau
sama dengan pendapatan rumah tangga masyarakat Desa Sungai Asam,
maka keberadaan perkebunan kelapa sawit PT. BPG tidak berpengaruh
signifikan terhadap pendapatan rumah tangga masyarakat Desa Teluk Bayur.

Anda mungkin juga menyukai