Aliran Tanah Tidak Jenuh
Aliran Tanah Tidak Jenuh
Ĥ=
K= ……………………………. (5.1a)
K= ……………………………. (5.1b)
K= ……………….…………… (5.1c)
K= a θm ….………………... (5.1d)
K = KS WSm .…………... (5.1e)
Miller dan Miller (1956) menunjukkan rumus ini gagal untuk memasukkan sifat hysteresis
air tanah. Problema hysteresis terkadang dapat dihindari dengan membatasi penggunaan
Persamaan 5-1 pada keadaan perubahan tarikan (atau kelembaban monotonik-yaitu baik
penambahan maupun pengurangan secara kontinu).
Dalam proses yg menyangkut fase pembasahan atau pengeringan, Persamaan 5-1 sukar
dipakai karena fungsi K(ψ) mungkin sangat hysteresis. Hubungan antara konduktivitas
dengan volume kelembaban K(θ) atau dengan tingkat kejenuhan K(WS) dipengaruhi oleh
hysteresis sampai ketingkat yg jauh lebih rendah dari pada yg dialami oleh fungsi K(ψ).
Sekurang-kurangnya pada media yg sudah sebegitu jauh diperlukan (Top dan Miller,
1966). Hukum Darcy untuk tanah tidak jenuh dapat ditulis:
q = - K (θ) ……………………. 5-3)
(H∆)
Yang tetap masih menimbulkan problema mengenai hysteresis antara K (θ) dan K(ψ).
Untuk memperoleh persamaan aliran yg umum kita harus mengambil persamaan kontinuitas
=- .q ………………………. (5-4)
∆
= _ { K( ) ( _Z) =_
} (K )+ …………… (5-6)
= K }_ {K }_ {K }+ } = … (5-7)
_
Air mengalir steady state melalui tanah
- 40 -20 0 20 40 60 80 100 lempung menuju permukaan air bawah
0o o o o o o o o tanah pada kedalaman 100 cm karena
oA diberikan airi irigasi yg masuk ke tanah
- 20
ψh dengan kecepatan 11 cm/hari.
oB
- 40 Tentukan Kw pada potensial matrik pada
bagian/lapisan teratas profil tanah atau
ψz
- 60 ψm sekitar permukaan tanah (antara A dan B)
- 80
• Air ke atas dianggap positif
-100 o Titik Ref • q = - Kw (Δψh / Δz) = 11 cm/hari
• Jadi tinggal menghitung Δψh dan Δz
• Δz = ZA – ZB = -10 – (-40) = 30 cm
• Δψz = ψzA – ψzB = 30 cm
• Δψm = ψmA – ψmB = -34 – (-34) = 0 cm
• Δψh = ψm + ψz = 0 + 30 = 30 cm
• Δψh/ Δz = 30 cm/30 cm = 1
• q = - Kw (Δψh / Δz) = Kw =11 cm/hari
Potensial matriks di titik -10 cm di B -100 cm.
Rata-rata Kw antara A dan B 0,01 cm/det.
Tentukan jumlah air yg mengalir melalui area
seluas 10 cm2 dalam 10000 detik
- 5 o A
ΔψhA= ψmA + ψzA =- 10 cm+10 cm = 0 cm
ΔψhB = ψmB + ψzB = -100 cm+0 cm = -100 cm
- 10
Δψh ΔψhA – ΔψhB 0 cm – (-100 cm) 100 cm
---- = ----------= ------------- = -----
- 15 o B Ref Δz Z A – ZB 5 cm – (-15 cm) 10 cm
Δψh
Qw = - Kw * A t ----- = 0,01*10*10000/10 =
Δz
= - 10000 cm3
1. Pada suatu tanah yang memiliki kedalaman permukaan air tanah
(ground water table) sedalam 100 cm, air tanahnya berada pada
kondisi keseimbangan (equilibrium). Tentukan potensial matriks,
potensial tekanan, potensial gravitasi, dan potensial hidrolik
(total) pada sepanjang profil tanah ! Sebagai referensi adalah
permukaan tanah.
2. Pada suatu areal pertanian irigasi, pada sebidang tanah masing-
masing dipasang tiga buah tensiometer pada titik A, B, dan C
pada kedalaman 10 cm (A), 50 cm (B) dan 100 cm (C). Dalam
keadaan seimbang, tensiometer pada A menunjukkan 200 cm,
pada B 50 cm, dan pada C 10 cm. Tekanan osmotiknya pada A
1000 mmho, pada B 2000 mmho dan pada C 3000 mmho.
Tentukanlah arah pergerakan air berdasarkan konsep potensial
air tanah, jika garam yang dominan adalah NaCl (1 mmho =
0.6 mg NaCl/liter). Kerapatan air = 1 g/cm3. Tekanan osmotik
(cm) = 0.36 x 1000 x EC
15
Ks = (Qw * Δz) / (A*t* Δψh)
cm
Qw = Ks (A*t* Δψh) / Δz A
Qw = 0,01*100*24*(Δ ψh/Δz)= 24 *(Δ ψh/Δz)
25
ψhA = ψpA + ψzA = 15 cm + 25 cm = 40 cm cm
Ref B
ψhB = ψpB + ψzB = 0 cm + 0 cm = 0 cm
Δ ψh = ψhA – ψhB = 40 cm – 0 cm = 40 cm
Δz = ZA – ZB = 0 – (-15) cm = 15 cm