Anda di halaman 1dari 1

Komunikasi antara Roket Tetra HyperPortals dan Markas Spacetaction.

- 13 Juli 2054. 08.00 WIB. Spacetaction (Badan penelitian antariksa milik Indonesia) mengirim
delapan
astronaut pada misi penjelajahan dan peninjauan langsung di orbit Jupiter menggunakan
roket Tetra HyperPortals (THP) untuk menelusuri jejak sinar gamma yang baru-baru ini
ditemukan.

- 25 Juli 2054. 22.45 WIB. Kapten Fritz mengirim sinyal darurat ke markas Spacetaction yang berisi
permintaan untuk membatalkan misi dikarenakan salah satu astronaut yang bernama Dr.
Mila Adiwarna ditemukan terbunuh.

- 26 Juli 2054. 01.38 WIB. Spacetaction menimbang bahwa pembatalan misi adalah pilihan terakhir
dan hanya disetujui jika ada hal yang mengancam keberhasilan misi. Spacetaction juga
meminta agar awak yang membunuh Dr. Mila dikurung di salah satu ruang penyimpanan
kapal.

- 26 Juli 2054. 02.10 WIB. Kapten Fritz mengatakan bahwa tidak ada bukti untuk menunjuk salah satu
awak sebagai tersangka dan tidak ada petunjuk kenapa Dr. Mila dibunuh. Besar
kemungkinan Dr. Mila bukan satu-satunya target. Jika melihat dari kemungkinan
terburuknya, keberhasilan misi ini hampir 0%.

- 26 Juli 2054. 04.38 WIB. Markas besar Spacetaction yang dipimpin Panglima Lim bersama dewan
pengawas sepakat untuk membatalkan misi penjelajahan dan peninjauan langsung di orbit
Jupiter. Roket THP diperintahkan untuk kembali ke bumi.

- 26 Juli 2054. 05.10 WIB. Kapten Fritz menerima perintah pembatalan misi dan kembali ke bumi.

- 9 Agustus 2054. 19.22 WIB. Roket THP sampai di stasiun luar angkasa milik Spacetaction. Para awak
diisolasi, Penyelidikan dimulai!

“Kerahkan semua penyelidik mu, temukan impostornya!”, bisik Kapten Fritz kepada kepala detektif
Tedjo.

Anda mungkin juga menyukai