Instrumen Pengelolaan Lingkungan Hidup - KLHS - Proper-Dikonversi
Instrumen Pengelolaan Lingkungan Hidup - KLHS - Proper-Dikonversi
Mata Kuliah
Ilmu Lingkungan Kebumian
INSTRUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
• KLHS
• ISO
• Proper
Pembuatan prosedur
PRESIDEN
Sosialisasi PROPER
7 (tujuh) Area penilaian PROPER
Community participation&relation
Dasar penilaian PROPER KLH
Aspek Indikator
Pencemaran air 49.Perusahaan telah melakukan kegiatan swapantau air limbah dan
melaporkan hasil swapantau air limbah kepada instansi terkait (paling
tidak 20 data swapantau perbulan)
50.IPAL yang ada terawat dan berfungsi dengan baik
51.Konsentrasi air limbah yang dihasilkan <50% BMAL (izin)
Pencemaran udara 53.Emisi udara <50% BME
54.Peralatan pengendalian pencemaran udara terawat dengan baik
Limbah B3 55.Perusahaan telah melakukan minimisasi limbah B3 lebih dari 50%
dari total limbah B3 yang dihasilkan
Pelaksanaan produksi 56.Perusahaan telah mempunyai sistem pengelolaan sumber day yang
bersih baik
57.Perusahaan telah melakukan housekeeping dengan baik
58.Perusahaan telah melakukan penggunaan dan konservasi energi
ramah lingkungan dengan effisien
59.Perusahaan telah melakukan penggunaan konservasi air dengan baik
60.Penggunaan bahan baku yang effisien
Aspek Indikator
Pencemaran air 68.Konsentrasi air limbah yang dihasilkan <5% dari BMAL (izin)
69.Beban pencemaran air limbah <5% dari BMAL (izin)
✓ Dalam prakteknya, telah terbukti sulit untuk menangani ketiga sistem manajemen tersebut
secara terpisah dan untuk memastikan keberpihakan mereka dengan strategi organisasional.
Oleh karena itu saat ini banyak yang mengintegrasikan QMS (Quality Management System)
dalam hal ini ISO 9001, EMS (Environment Management System) dalam hal ini ISO 14001, dan
OHSAS (Occupational Health & Safety Assessment Series) dalam hal ini OHSAS 18001
menjadi suatu sistem manajemen terpadu karena pada dasarnya ketiga sistem tersebut
memiliki struktur yang sama dan sistem yang mirip.
✓ Sejalan dengan itu banyak perusahaan yang sudah mengintegrasikan bagian-bagian kerja
tersebut (bagian kerja kualitas dan bagian kerja keselamatan & kesehatan kerja dan
lingkungan hidup atau HSE) menjadi satu bagian yakni QHSE (Quality, Health, Safety, dan
Environment). Hal tersebut sangat penting karena operasional yang peduli pada aspek mutu,
lingkungan hidup, keselamatan dan kesehatan kerja semakin mendapat perhatian dan
sorotan yang serius dari kalangan bisnis. Jika ketiga sistem manajemen tersebut
diimplementasikan secara terpisah akan ada banyak duplikasi standar kerja, prosedur dan
sistem kerja, dan bisa mengakibatkan biaya tambahan dan bahkan konflik.