Belajar, Perkembangan
by sereliciouz Mei 17, 2021
individu-individu untuk terus belajar agar yang awalnya tidak tahu menahu
individu. Itulah mengapa, dari yang awalnya tidak tahu menjadi ahli dan
Pengertian Kognitif
Kognitif adalah semua aktivitas mental yang membuat suatu individu mampu
Kognitif ini erat sekali dengan tingkat kecerdasan seseorang. Contoh kognitif
bisa ditunjukkan ketika seseorang sedang belajar, membangun sebuah ide, dan
memecahkan masalah.
sedang dihadapi.
pengetahuan.
makna.
Fungsi Kognitif
Adanya fungsi kognitif ini membuat seseorang bisa dengan mudah bergaul satu
sama lain. Adapun fungsinya yang harus Bapak/Ibu ketahui, check this out!
1. Perhatian
Perhatian merupakan penyeleksi rangsangan yang nantinya menjadi fokus
Semakin fokus, semakin baik memori atau daya ingat. Hal ini menunjukkan
3. Fungsi eksekutif
Fungsi eksekutif merupakan fungsi yang mengarahkan manusia untuk menjadi
4. Kemampuan berbahasa
Kemampuan bahasa berkaitan dengan bagaimana seseorang mampu
kognitifnya.
Teori belajar kognitif adalah teori belajar yang mementingkan proses belajar
daripada hasilnya. Teori ini menyatakan bahwa pada proses belajar, seseorang
tidak hanya cenderung pada hubungan antara stimulus dan respon, melainkan
terpisah.
Pendekatan Kognitif
Pendekatan kognitif merupakan suatu istilah yang menyatakan bahwa melalui
tingkah lakulah seorang individu akan mengalami proses mental yang nantinya
sebagainya.
Perkembangan Kognitif
Setiap anak memiliki kemampuan kognitif yang berbeda-beda. Hal itu karena
Artinya, anak sudah mulai berpikir secara logis saat mengalami atau melihat
sesuatu di sekitarnya.
Level Kognitif
Di pembahasan sebelumnya, Quipper Blog sudah membahas hal-hal terkait
dalam pembelajaran?
Membahas masalah kognitif, tentu tak bisa dilepaskan dari bagaimana peserta
level kognitifnya.
Level kognitif ini dibagi menjadi tiga level, yaitu sebagai berikut.
1. Level 1
Level ini menunjukkan tingkat kemampuan yang paling rendah karena hanya
(memahami).
2. Level 2
Pada level ini, tingkat kemampuannya tentu lebih tinggi daripada level 1 karena
3. Level 3
Tingkat kemampuan soal pada level 3 ini paling tinggi di antara dua level
(mencipta).
1. Pengetahuan (C1)
2. Pemahaman (C2)
3. Aplikasi (C3)
4. Analisis (C4)
5. Evaluasi (C5)
6. Mencipta (C6)
Intinya, ranah dan aspek kognitif mengarah pada substansi pokok dalam materi
[spoiler title=SUMBER]
etheses.uin-malang.ac.id/
digilib.iainkendari.ac.id/
jejakpendidikan.com/
ainamulyana.com/
pgsdpenjasfpok.upi.edu/
alodokter.com/
halodoc.com/
p3ai.polsri.ac.id/
id.wikipedia.org/
journal.unnes.ac.id/
klikdokter.com/[/spoiler]
4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif, Konstuktivisme, & Humanistik) – Belajar
sangatlah penting dalam kehidupan. Selama manusia masih menghembuskan
napas maka manusia akan terus belajar. Pada dasarnya ketika belajar kita tidak
bisa melakukannya dengan sendiri. Dengan kata lain, ketika belajar kita
membutuhkan orang lain untuk mengajarkannya.
Jika digambarkan, belajar itu seperti bayi yang sedang mencoba untuk berjalan,
makan, duduk, dan lain sebagainya. Secara naluriah bayi akan bisa melakukan
aktivitas-aktivitas seperti itu, tetapi diperlukan manusia lain untuk mengajarkannya
agar aktivitas-aktivitas itu dilakukan dengan baik. Dengan bantuan manusia lain
maka bayi akan memaksimalkan kepandaiannya yang akan bermanfaat bagi
kehidupannya di kemudian hari.
Dalam proses belajar ada yang namanya teori belajar. Teori belajar dapat
membantu guru atau pendidik untuk mendidik dan menyampaikan ilmu
pengetahuan kepada murid atau peserta didik.
Namun, ada beberapa guru yang lebih suka mengajar berdasarkan pengalaman
saat belajar. Maksudnya, dalam beberapa kasus, guru sudah menemukan cara jitu
untuk mendidik dan menyampaikan ilmu pengetahuan kepada murid-muridnya
tanpa harus mengetahui teori belajar.
Pada dasarnya teori belajar sangatlah banyak, tetapi teori belajar yang sering
digunakan oleh beberapa guru atau pendidik ada empat, yaitu teori belajar
behavioristik, teori belajar kognitif, teori belajar konstruktivistik, dan teori belajar
humanistik. Simak penjelasan lebih lanjut tentang empat teori belajar tersebut.
Seorang psikolog asal Swiss yaitu Jean Piaget mengembangkan teori kognitif.
Berkat teori dari Piaget terlahir perkembangan psikologi yang berpengaruh
terhadap perkembangan konsep kecerdasan. Teori kognitif berbicara tentang
manusia membangun kemampuan kognitifnya dengan motivasi yang dilakukan
oleh diri sendiri terhadap lingkungannya.
Setiap orang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang berbeda dan tertata rapi
dalam bentuk struktur kognitif. Pengalaman dan pengetahuan inilah yang membuat
proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik. Teori ini dikatakan dapat
berjalan dengan baik ketika materi pelajaran yang baru bisa beradaptasi dengan
struktur kognitif atau kemampuan yang dimiliki oleh siswa.
Arti “belajar” dalam teori kognitif yaitu proses perseptual atau bisa dikatakan seperti
perilaku seseorang dapat ditentukan oleh persepsi dan pemahamannya dalam
melihat situasi yang berhubungan dengan tujuan proses belajar mengajar. Teori ini
mempercayai bahwa “belajar” itu dihasilkan dari proses persepsi kemudian
membentuk hubungan antara pengalaman yang baru dan pengalaman yang sudah
tersimpan di dalam dirinya.
Proses belajar mengajar dengan teori kognitif tidak hanya beroperasi dengan
terpatah-patah atau terpisah-pisah, tetapi melalui proses yang mengalir dan
menyeluruh. Hal yang ditekankan pada teori belajar kognitif adalah proses dari
belajar bukan hasil belajar.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menerapkan teori kognitif dalam proses
belajar mengajar.
1. Pembuatan materi pembelajaran harus disusun dengan pola atau logika
sederhana dan kompleks.
2. Siswa bukanlah orang dewasa yang sudah mengerti dan mudah dalam
berpikir. Oleh karena itu, guru harus memberikan pengarahan sesuai dengan usia
murid atau peserta didik.
3. Proses belajar mengajar harus memiliki makna.
4. Agar keberhasilan murid tercapai maka guru perlu mengamati perbedaan
yang ada pada setiap murid.
https://www.gramedia.com/best-seller/teori-belajar/#TEORI_BELAJAR_KOGNITIF