Abstrak
Kitab Keluaran mencatat peristiwa-peristiwa dari kelahiran Musa sampai penyelesaian
dan penabhisan Kemah Suci di Sinai pada bulan pertama tahun kedua sesudah peristiwa
Keluaran dari Mesir (bdg. 1:1; 2:1-14; 19:1; 40:17). Keluaran melanjutkan kisah yang dimulai
dalam Kejadian. Judul kitab ini diambil dari Yunani exodus (judul yang dipakai di septuaginta,
yaitu PL dalam bahasa Yunani) yang artinya “Keluaran” atau “Keberangkatan” kata ini
menunjuk kepada pembebasan bangsa Israel secara luar biasa dari perhambaan di Mesir oleh
Allah dan keberangkatan mereka dari negeri itu sebagai umat Allah. Pada penulisan paper ini,
penulis bertujuan untuk mengetahui dengan jelas bagaimanakah hasil analisa tekstual dan bentuk
dari Keluaran 14:1-4, apakah makna yang terkandung dalam ayat tersebut, dan apakah temuan-
temuan teologis serta implikasi yang dapat ditemukan melalui studi yang mendalam dari ayat
tersebut.
Analisa Tekstual1
Terjemahan Penulis
1
Dari 18 versi Teks Masoret penulis menggunakan Tekstual dari A. Alt. O. Eibfeldt. P. Kahle dan R. Kittel.
Biblia Hebraica Stuttgartensi (Jerman: Deutsche Bibelgellschaft Stuttgart, 1967/1977) 332 dengan alasan adalah di
dalam BHS dapat dijumpai Teks Masoret, yang dikerjakan berdasarkan Leningrad Codex, yaitu kodeks dari abad
pertengahan pada tahun 1008 dari tradisi Tiberias.
2
Dalam ayat 2 BHS terdapat symbol o (Lingkaran) pada kata ּ ׁשבו ֻ֗ ָ ( וְיwüyäšuºbû) dapat dibaca sebagai
berikut: pada kata ּ ׁשבו ֻ֗ ָ ( וְיwüyäšuºbû) merupakan kata tingkatan yang dilanjutkan oleh kata ֹ( צ ְפ֔ןcüpön). Dimana
kata ּ ׁשבו ֻ֗ ָ ( וְיwüyäšuºbû) diterjemahkan “to turn back” artinya untuk kembali.
3
Kata ֹ( צ ְפ֔ןcüpön) merupakan kata tingkatan dari kata sebelumnya yaitu ּ ׁשבו ֗ ֻ ָ ( וְיwüyäšuºbû). Dimana
kata ( צ ְפ֔ןcüpön) diterjemahkan “Baalzhepon” artinya baal-zefon.
ֹ
4
Pada ayat 2 BHS terdapat symbol o (lingkaran) pada kata ֹ( נִכ ְח֥וnikHô) dapat dibaca sebagai berikut:
pada kata ֹ( נִכ ְח֥וnikHô) merupakan kata tingkatan yang dilanjutkan oleh kata ( נְבֻכִ ֥יםnübùkîm). Dimana kata
ֹ( נִכ ְח֥וnikHô) diterjemahkan “over against it” artinya lebih terhadap.
5
Pada ayat 3 BHS terdapat symbol o (lingkaran) pada kata ( נְבֻכִ ֥יםnübùkîm) dimana kata ini merupakan
kata tingkatan dari kata sebelumnya yaitu ֹ( נִכ ְח֥וnikHô). Dimana kata ( נְבֻכִ ֥יםnübùkîm) diterjemahkan “are
entangled” artinya terjerat.
6
Pada ayat 4 BHS terdapat symbol o (lingkaran) pada kata קּתִ ֣י ְ ַּ ( וְחִזwüHizzaqTî ), dimana kata ini
merupakan kata tingkatan dari kata sebelumnya yaitu ( נְבֻכִ ֥יםnübùkîm). Dimana kata קּתִ ֣י ְ ַּ ( וְחִזwüHizzaqTî )
diterjemahkan “and I will harden” artinya dan saya akan mengeras.
7
Kata ( וְאִכ ָ ּבְדָ ֤הwü´iKKäbdâ) merupakan kata tingkatan dari kata sebelumnya קּתִ ֣י ְ ַּ וְחִז
(wüHizzaqTî ).Dimana kata ( וְאִכ ָ ּבְדָ ֤הwü´iKKäbdâ) diterjemahkan “and I will get glory” artinya dan saya akan
mendapatkan kemuliaan.
8
Kata ( וַי ְ ַדּבֵ ֥רwayüdaBBër) berarti “speak” artinya berbicara : LAI menerjemahkan “Berfirmanlah” ;
KJV menerjemahkan “spake” artinya berbicara ; NAS menerjemahkan “spoke” artinya “ berbicara ; NIV
menerjemahkan “said” artinya mengatakan ; LXX menerjemahkan “ἐλάλησεv” artinya berbicara. Jadi penulis
memutuskan untuk memakai terjemahan KJV, NAS dan LXX yaitu “berbicara” karena sesuai dengan kata וַי ְ ַדּבֵ ֥ר
(wayüdaBBër).
Exodus 14:2 "Berbicaralah9 kepada putra10 Israel, supaya mereka untuk kembali11 dan berkemah
di depan Pi-Hahirot, antara Migdol dan laut; tepat di depan Baal-Zefon berkemahlah kamu, di
tepi laut.
Exodus 14:3 Maka Firaun akan berkata tentang orang Israel: Mereka telah terjerat 12 di negeri ini,
padang gurun telah mengurung mereka.
Exodus 14:4 Aku akan mengeraskan hati Firaun, sehingga ia mengejar 13 mereka. Dan terhadap
Firaun dan seluruh pasukannya Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku, sehingga orang Mesir
mengetahui, bahwa Akulah TUHAN." Lalu mereka berbuat demikian.
9
Kata ֘ ( ַּדבֵ ּרDaBBër) berarti “speak” artinya berbicara ; LAI menerjemahkan “Katakanlah” ; KJV dan
LXX menerjemahkan λάλησον dan “speak” artinya berbicara ; NAS dan NIV menerjemahkan dengan kata yang
sama “tell” artinya menceritakan. Jadi penulis memutuskan memakai terjemahan KJV dan LXX yaitu “berbicara”
karena sesuai dengan kata ֘ ( ַּדבֵ ּרDaBBër)
10
Kata ´( אֶל־בְ ּנֵ ֣יel-Bünê) berarti “son” artinya putra ; LAI menerjemahkan “orang” ; KJV
menerjemahkan “Children” artinya anak-anak ; NAS dan LXX menerjemahkan dengan kata yang sama “son”
artinya putra. Jadi penulis memutuskan memakai terjemahan NAS dan LXX yaitu “Putra” karena sesuai dengan kata
´( אֶל־בְ ּנֵ ֣יel-Bünê).
11
Kata ּ ׁשבו ֻ֗ ָ ( וְיwüyäšuºbû) berarti “to turn back” artinya untuk kembali ; LAI menerjemahkan “balik
kembali” ; KJV menerjemahkan “they turn” artinya mereka berpaling ; NAS dan NIV menerjemahkan dengan kata
yang sama “to turn back” artinya untuk kembali ; LXX menerjemahkan “ἀποστρέψαντες” artinya berpaling. Jadi
penulis memutuskan memakai terjemahan NAS dan NIV karena sesuai kata “ ּ ׁשבו ֗ ֻ ָ ( וְיwüyäšuºbû)
12
Kata ( נְבֻכִ ֥ים הֵ ֖םnübùkîm hëm) berarti “entangled” artinya terjerat ; LAI menerjemahkan “sesat” ;
KJV menerjemahkan “entangled” artinya terjerat ; NIV dan NAS menerjemahkan “wandering” artinya
mengembara; LXX menerjemahkan “astray” artinya sesat. Jadi penulis memutuskan memakai terjemahan KJV yaitu
“terjerat” karena sesuai dengan kata( נְ ֻב ִ ֥כים ֵ ֖הםnübùkîm hëm)
13
Kata ( וְר ָדַ ֣ףwürädap) berarti “pursue” artinya mengejar ; LAI menerjemahkan “mengejar” ; KJV
menerjemahkan “follow” artinya mengikuti ; NAS menerjemahkan “chase” artinya mengejar ; NIV dan LXX
menerjemahkan dengan kata yang sama “pursue” artinya mengejar. Jadi penulis memutuskan memakai terjemahan
LAI, NAS, NIV dan LXX karena sesuai dengan kata ( וְר ָדַ ֣ףwürädap).
pada saat pemerintahan Daud dan Salomo mencapai puncak kejayaannya. Yang kedua adalah
Elohis (E), yang banyak merenungkan kekacauan religious dan sinkritisme pada abad IX-VII
SM. Yang ketiga adalah Priest (Imam/P), yang memberi gambaran pengharapan pada masa
pembuangan antara abad VII-VI SM. Salah jika pembaca berusaha mengharmoniskan
pandangan-pandangan mereka yang kadang kala bertentangan.14
Lima ciri utama menandai Keluaran. (1) Kitab ini mencatat keadaan sejarah dari
kelahiran Israel sebagai bangsa. (2) Dalam Kesepuluh Hukum (pasal 20; Kel 20:1-17), kitab ini
memuat ringkasan hukum moral dan tuntutan kebenaran Allah bagi umat-Nya, dan dengan
demikian memberikan landasan bagi etika dan prinsip-prinsip moral alkitabiah dalam penyataan
selanjutnya. (3) Merupakan kitab PL terpenting dalam menggambarkan sifat kasih karunia dan
kuasa penebusan Allah dalam tindakan. Dari segi PL, Keluaran melukiskan sifat adikodrati
pembebasan umat Allah dari bahaya dan perbudakan dosa, Iblis, dan dunia. (4) Seluruh kitab ini
penuh dengan penyataan yang agung mengenai Allah yang (a) mulia dalam sifat-sifat-Nya
(benar, murah hati, setia, kudus, dan mahakuasa); (b) Tuhan atas sejarah dan raja-raja perkasa;
(c) Penebus yang mengikat perjanjian dengan orang yang tertebus; (d) adil dan benar
sebagaimana terungkap dalam hukum moral dan pertimbangan-Nya; dan (e) layak disembah
dengan tulus sebagai Allah yang mahatinggi yang turun untuk "berdiam" dengan umat-Nya. (5)
Kitab Keluaran menekankan bagaimana, apa, dan mengapa ibadah sejati harus menyusul sebagai
akibat dari penebusan umat Allah.
Kitab Keluaran pada pokoknya tampil sebagai karya sastra Musa. Kegiatan
penyuntingan yang kemudian dilakukan sebagian besar dibatasi pada modernisasi peristiwa lama
atau teknis dan nama-nama tempat yang geografis (Mis, 15:23.15
Ketiga penulis itu mempunyai tafsiran yang berbeda-beda. Hal ini menunjukkan bahwa
mereka menilai masa lalu berdasarkan keadaan mereka dan sesuai dengan kebutuhan masa depan
Israel. Seperti akan diperhatikan dalam tafsir, penulis-penulis itu mempunyai prasangka-
prasangka ispirasi tidaklah menetralisasi kecenderungan manusiawi untuk mengemukakan
pandangannya. Akhirnya, orang hendaknya terbuka kepada kitab suci sendiri. Itu tidak berarti
14
Dianes Bergant, CSA Robert J. Karris, OFM, Tafsir Alkitab Perjanjian Lama (Yogyakarta: Lembaga
Biblika Indonesia, KANISIUS, 2002), 81.
15
Andrew E. Hill dan John H. Walton, Survei Perjanjian Lama (Malang: Gandum MAS, 1998), 167.
tidak hanya menetapkan salah satu aliran tertentu, melainkan membiarkan bermacam-macam
aliran tersebut.16
Bentuk
Konteks Kultural-Historis Umum
Seperti kitab kejadian, maka kitab Keluaran adalah sebuah kitab yang penuh kuasa dan
dramastis ketika menguraikan awal keturunan Abraham yang menjadi suatu bangsa yang
terorganisasi rapi. Kitab keluaran adalah sebuah kitab yang berkaitan dengan keselamatan dan
pembebasan, yang menceritakan bagaimana bangsa Israel memperoleh kebebasan mereka dari
Mesir di bawah pimpinan tangan Allah yang mahakuasa. Anak-anak sulung di Mesir meninggal
dunia, pada waktu malaikat Paskah menyelamatkan anak-anak sulung di Israel karena darah anak
domba sudah dicurahkan bagi mereka. Di padang gurun Sinai inilah Allah memberikan kemah
suci kepada Israel, yaitu suatu tempat ibadah, tempat orang Israel dapat menyembah Tuhan yang
kini tinggal di tengah-tengah mereka.17
Dua persoalan mengenai penulisan kitab Keluaran ini telah menimbulkan pertentangan
besar; tanggal bangsa Israel keluar dari Mesir dan penulisan kitab ini, para ahli telah
mengusulkan dua tanggal keluarnya bangsa Israel. (a) “tanggal yang dini” juga disebut tanggal
alkitabiah diambil dari 1 Raj 6:1 yang menyatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi 480 tahun
sebelum tahun keempat, sesudah Salomo menjadi raja atas Israel; berarti peristiwa ini terjadi
sekitaran 1445 sM. Juga dalam Habakukh 11:26, Yefta(1100 sM) menyatakan bahwa bangsa
Israel telah menduduki tanah mereka selama 300 tahun yang akan mendapatkan saat
penaklukkan kurang lebih tahun 1400 sM. Kronologi peristiwa Keluaran, penaklukkan tanah
kanaan, dan periode para hakim ini cocok dengan sejarah Israel yang tercatat selama
pemerintahan tiga raja yang pertama (Saul, Daud, dan Salomo). (b) “tanggal latar belakang”
terjadinya Keluaran (1290 sM), diusulkan oleh para peneliti Alkitab yang liberal, berdasarkan
anggapan-anggapan tertentu mengenai raja-raja Mesir dan penggalan arkeologis tentang
hancurnya kota-kota di Kanaan sepanjang masa penaklukkan pada abad ke-13.
16
Dianes Bergant, CSA Robert J. Karris, OFM, Tafsir Alkitab Perjanjian Lama (Yogyakarta: Lembaga
Biblika Indonesia, KANISIUS, 2002), 81-82.
17
Moody Press, Hebrew Wolf Pengenalan Pentateukh (Malang: Gandum MAS, 1998), 169.
Juga terdapat perbedaan antara para sarjana alkitab konseratif dan liberal mengenai
penulisan Musa. Para penafsir modern seringkali memandang kitab ini sebagai hasil karya
beberapa orang, yang diselesaikan pada waktu yang lama sekali setelah zaman Musa disebut
teori JDEP. Akan tetapi, tradisi Yahudi setelah zaman Yosua (Yos. 8:31-35), ditambah kesaksian
Yesus Markus 12:26, kekristenan yang mula-mula dan hasil penelitian konservatif masa kini,
semuanya menghubungkan asal mula kitab ini dengan Musa. Menunjukkan bahwa penulisnya
merupakan saksi mata peristiwa-peristiwa yang mencatat (mis: 2:12, 9:31-32; 15:27). Juga
bagian-bagian tertentu dalam kitab ini sendiri membuktikan bahwa Musa terlibat langsung dalam
penulisanya. Mis: 17:14; 24:4; 34:27.18
18
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan (Malang: Gandum MAS, 1994), 166-167.
peristiwa yang tercantum disitu termasuk di dalamnya pendirian mezbah peringatan.
Kemenangan dalam perang melawan Amalek. (17:8-16); khusunya ayat 14. Ketetapan-ketetapan
kovenan, 19:1-24:18; 24;4; 34:27, nyanyian sesudah menyebrang laut 15:1-21, dan persyaratan-
persyaratan 34:1-28 khusus ayat 27.19
19
Andrew E. Hill dan John H. Walton, Survei Perjanjian Lama (Malang: Gandum MAS, 1998), 166.
20
Andrew E. Hill dan John H. Walton, Survei Perjanjian Lama (Malang: Gandum MAS, 1998), 168.
21
Alkitab Edisi Studi (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2010), 107-108.
22
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan (Malang: Gandum MAS, 1994), 93.
23
Alkitab Edisi Studi (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2010), 108.
Tujuan Penulisan Kitab
Keluaran ditulis untuk memberikan laporan tentang tindakan-tindakan Allah yang
bersejarah dan bersifat menebus sehingga Israel dibebaskan dari Mesir, ditetapkan sebagai
bangsa pilihan-Nya, dan diberi penyataan tertulis mengenai perjanjian-Nya dengan mereka.
Kitab ini juga ditulis sebagai mata rantai yang teramat penting dalam keseluruhan penyataan diri
Allah yang bertahap-tahap yang mencapai puncaknya di dalam diri Yesus Kristus dan dalam
PB.24
Tujuan Historis kitab Keluaran adalah pelestarian kisah-kisah yang menjelaskan
bagaimana umat Israel sampai menjadi budak di Mesir, kelepasan mereka, dan kehadiran mereka
di padang gurun Sinai. Cerita kitab Keluaran menghubungkan kisah-kisah para bapa leluhur
dengan bangsa teokratis yang menaklukkan Kanaan (bdg. 6:4)
Tujuan teologis pokok dari kitab ini adalah penyataan diri Allah. Allah tidak hanya
mengingat janji-janji kovenan-Nya kepada para bapa leluhur Ibrani, tetapi sekarang sudah
menyatakan dirin-Nya juga kepada Israel sebagai Yahweh (6:2-3). Kendatipun penyataan
Yahweh ini terjadi dalam berbagai manifestasi, hasil akhirnya adalah bahwa Ia akan mengambil
Israel sebagai umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka (6:7).25
Rangkuman
Pekerjaan analisis sejarah menitikberatkan pada penemuan data-data yang unik, lewat
buku-buku sejarah. Untuk menemukan data-data tersebut diperlukan waktu, banyak membaca
buku dan focus pada pencarian data.
Menurut hipotesis tradisi lisan yang mendasari kitab Keluaran telah banyak
dikembangkan, direvisi dan ditulis kembali selama beberapa abad antara 9-ke 5 sM. Karena
alasan ini, para ahli peneliti perjanjian Lamacenserug mencurigai integritas sastra kitab tersebut
dan meragukan kebenaran sejarahnya.
26
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan (Malang: Gandum MAS, 1994), 108.
Penelitian teks kitab Keluaran memastikan bahwa Musa menulis paling tidak empat
bagian dari kitab tersebut. Keempat unit sastra ini agaknya ditulis dalam kaitan dengan peristiwa-
peristiwa yang tercantum disitu termasuk di dalamnya pendirian mezbah peringatan.
Kemenangan dalam perang melawan Amalek. (17:8-16); khusunya ayat 14. Ketetapan-ketetapan
kovenan, 19:1-24:18; 24;4; 34:27, nyanyian sesudah menyebrang laut 15:1-21, dan persyaratan-
persyaratan 34:1-28 khusus ayat 27.27
BAB II
27
Andrew E. Hill dan John H. Walton, Survei Perjanjian Lama (Malang: Gandum MAS, 1998), 166.
TAFSIR KELUARAN 14:1-4
menghubungkan kalimat . Terdapat waw w yang berada di depan kata kerja dan mempunyai
fungsi khusus, yang mengubah tense kata kerja tersebut ( waw konsekutif). 30 Terjemahan dasar
ialah “Dan”. Namun dapat di terjemahkan lain seperti : wmemiliki 4 fungsi yang pertama, w
pada awal kalimat yang mengatakan akibat, sering di terjemahkan “maka”. Kedua, w yang
menghubungkan dua kemungkinan diterjemahkan “atau”. Ketiga, wyang menghubungkan dua
halyang sering berlawanan diterjemahkan “tetapi” atau “melainkan”. Keempat wdalam
menghubungkan dua hal, Waw dapat ditempatkan baik di depan hal pertama maupun di depan
kata imperative sebelumnya.32 Dalam kata ini juga terdapat kata w>))) yang memiliki
beberapa fungsi. Pertama, co- ordinative, yang diartikan‘ dan’; kedua, disjunctive, menyatakan
kekontrasan; Ketiga, adversative yang berarti ‘ tetapi’ ; keempat, alternative, berarti ‘atau’ ;
kelima, eplicative, yang dapat di pahami sebagai ‘ bahkan ’; keenam, pleonastic dimana
berkaitan dengan gaya penulisan; ketujuh, accompaniment, berarti ‘ makna/ arti’; kedelapan,
28
A. Alt, P. Kahle Ediderat, R. Kittel, Biblia Hebraice Stuttgartensia,108.
29
John Joseph Owens, Analytical Key to The Old Testament, 298.
30
T.G.R. Boeker , Bahasa Ibrani Jilid I, , 1.
31
T. G. R. Boeker, Bahasa Ibrani Jilid II, 49-50.
32
A. B. Davidson, Introductory Hebrew Grammar Syntax, (Edinburgh: Page bros, 1989), 184.
comparative, hanya terdapat dalam puisi; kesembilan, emphatic, berarti ‘dan terutama;
kesepuluh, sarcastic; kesebelas, resumptive, pengenalan apodosis, keduabelas, adjunctive berarti
’ juga.’ Makna (w>)))) yang tepat dalamm kata ini adalah adjunctive yang berarti ’ juga.
Kata benda maskulin tidak memiliki ciri tertentu yang menunjukkan jenis kelaminnya. Namun
sebutan untuk manusia dan binatang tentu mengikuti jenis kelaminnya yang alamiah, misalnya:
laki-laki, suami, putra, dsb.33 Piel menggambarkan suatu tindakan yang di lakukan dengan lebih
tegas atau secara berulang-ulang34.Peal setara dengan Qal dalam Ibrani yang menjelaskan
keadaan sekarang. Partisip aktif menunjukkan bahwa kata ini merupakan suatu kegiatan sedang
berlangsung secara terus menerus, baik pada waktu sekarang (present tense) atau pada masa
lampau (past tense) sesuai dengan konteksnya. Partisip sering menyatakan suatu sesuai dengan
konteksnya. Kata ini mengalami perpendekan (constuct) dalam bahasa Ibrani yaitu kata yang
pertama (yang diterangkan) perlu diperpendek sejauh mungkin agar lebih terpadu dengan kata
yang berikutnya. Perpendekan berarti kata tersebut dapat mengalami perubahan atau kehilangan
konsonan terakhir dan juga vokalisasinya akan berubah dan diperingan, agar tekanan suara lebih
berpindah kepada kata yang kedua.35 Bentuk imperfect menyatakan perbuatan yang belum
sempurna atau belum selesai. Ini adalah kata kerja dasar di tambah awalan dan akhiran yang
menyatakan subyeck, bentuk kata kerja orang ke-2, jenis maskulin. 36 Jadi kata ini memiliki arti
“kemudian berkatalah”.
33
T.G.R. Boeker, Bahasa Ibrani, Jilid II, 42.
34
T.G.R. Boeker , Bahasa Ibrani Jilid I,( Batu, Departement Literatur YPPI, 1991), 45.
35
T. G. R. Boeker, Bahasa Ibrani Jilid I, (Batu: Departemen Literatur YPPII, 1993), 91.
36
Ibid. 35.
37
A. Alt, P. Kahle Ediderat, R. Kittel, Biblia Hebraice Stuttgartensia,108.
38
John Joseph Owens, Analytical Key to The Old Testament, 298.
39
A. Alt, P. Kahle Ediderat, R. Kittel, Biblia Hebraice Stuttgartensia,108.
40
John Joseph Owens, Analytical Key to The Old Testament, 298.
Kata keempat ל ֵּאמֹֽר 41
memiliki ְ לparticle preposition אמרkata kerja Qal infinitive
construct yang artinya “saying”.42 Qal memiliki dua bentuk. Pertama, Stative, yang menyatakan
suatu keadaan atau kondisi, seperti: ‘be heavy’, ‘be small’, ‘be ashamed’. Kedua, Fientive,
menyatakan tindakan atau perbuatan, misalnya: ‘go’, ‘give’, ‘put’.43 Infinitif construct adalah
bentuk dari kata kerja, dimana kata kerja tersebut dibendakan. Adalah penting untuk mengingat,
bahwa infintif construct tetap memelihara ciri kata kerja sehingga infinitive construct selalu
menyatakan suatu proses, tindakan atau kegiatan; dengan kata lain bahwa suatu yang dinamis. 44
Jadi, arti kata ini yaitu “mengatakan”
maskulin jamak yang artinya “to turn back”.55 Terdapat w sebagai penghubung antar kalimat.
w di pakai untuk menghubungkan kata atau menghubungkan kalimat . Terdapat waw w yang
berada di depan kata kerja dan mempunyai fungsi khusus, yang mengubah tense kata kerja
tersebut ( waw konsekutif).56 Terjemahan dasar ialah “Dan”. Namun dapat di terjemahkan lain
seperti : wmemiliki 4 fungsi yang pertama, w pada awal kalimat yang mengatakan akibat,
sering di terjemahkan “maka”. Kedua, w yang menghubungkan dua kemungkinan
diterjemahkan “tetapi” atau “melainkan”. Keempat w dalam menghubungkan dua hal, Waw
dapat ditempatkan baik di depan hal pertama maupun di depan hal kedua yang dihubungkan di
49
Ibid. 35.
50
T.G.R. Boeker, Bahasa Ibrani, Jilid II, 42.
51
A. Alt, P. Kahle Ediderat, R. Kittel, Biblia Hebraice Stuttgartensia,108.
52
John Joseph Owens, Analytical Key to The Old Testament, 298.
53
T.G.R. Boeker, Bahasa Ibrani, Jilid II, 42.
54
A. Alt, P. Kahle Ediderat, R. Kittel, Biblia Hebraice Stuttgartensia,108.
55
John Joseph Owens, Analytical Key to The Old Testament, 298.
56
T.G.R. Boeker , Bahasa Ibrani Jilid I, , 1
terjemahkan “baik…maupun”. w di depan partikel dapat diterjemahkan “Dan”57. W
Penggunaaan kata sambung ‘dan’ digunakan untuk menjelaskan kata imperative sebelumnya.58
Dalam kata ini juga terdapat kata w>))) yang memiliki beberapa fungsi. Pertama, co-
ordinative, yang diartikan‘ dan’; kedua, disjunctive, menyatakan kekontrasan; Ketiga,
adversative yang berarti ‘ tetapi’ ; keempat, alternative, berarti ‘atau’ ; kelima, eplicative, yang
dapat di pahami sebagai ‘ bahkan ’; keenam, pleonastic dimana berkaitan dengan gaya
penulisan; ketujuh, accompaniment, berarti ‘ makna/ arti’; kedelapan, comparative, hanya
terdapat dalam puisi; kesembilan, emphatic, berarti ‘dan terutama; kesepuluh, sarcastic;
kesebelas, resumptive, pengenalan apodosis, keduabelas, adjunctive berarti ’ juga.’ Makna
(w>)))) yang tepat dalamm kata ini adalah adjunctive yang berarti ’ juga. Qal memiliki dua
bentuk. Pertama, Stative, yang menyatakan suatu keadaan atau kondisi, seperti: ‘be heavy’, ‘be
small’, ‘be ashamed’. Kedua, Fientive, menyatakan tindakan atau perbuatan, misalnya: ‘go’,
‘give’, ‘put’.59 Bentuk imperfect menyatakan perbuatan yang belum sempurna atau belum
selesai. Ini adalah kata kerja dasar di tambah awalan dan akhiran yang menyatakan subyeck,
bentuk kata kerja orang ke-2, jenis maskulin. .60
57
T. G. R. Boeker, Bahasa Ibrani Jilid II, 49-50.
58
A. B. Davidson, Introductory Hebrew Grammar Syntax, (Edinburgh: Page bros, 1989), 184.
59
Ronald J. Williams, Hebrew Syntax - An Outline Second Edition, 27.
60
Ibid. 35.
61
A. Alt, P. Kahle Ediderat, R. Kittel, Biblia Hebraice Stuttgartensia,108.
62
John Joseph Owens, Analytical Key to The Old Testament, 298.
63
T.G.R. Boeker, Bahasa Ibrani, Jilid II, 42.
64
A. Alt, P. Kahle Ediderat, R. Kittel, Biblia Hebraice Stuttgartensia,108.
65
John Joseph Owens, Analytical Key to The Old Testament, 298.
yang menyatakan suatu keadaan atau kondisi, seperti: ‘be heavy’, ‘be small’, ‘be ashamed’.
Kedua, Fientive, menyatakan tindakan atau perbuatan, misalnya: ‘go’, ‘give’, ‘put’.66 Qal
memiliki dua bentuk. Pertama, Stative, yang menyatakan suatu keadaan atau kondisi, seperti: ‘be
heavy’, ‘be small’, ‘be ashamed’. Kedua, Fientive, menyatakan tindakan atau perbuatan,
misalnya: ‘go’, ‘give’, ‘put’.67 Bentuk imperfect menyatakan perbuatan yang belum sempurna
atau belum selesai. Ini adalah kata kerja dasar di tambah awalan dan akhiran yang menyatakan
subyeck, bentuk kata kerja orang ke-2, jenis maskulin. .68 jadi keseluruhan kata ini “anda harus
berkemah”.
waw perfect orang ke 3 maskulin tunggal yang artinya “will say ”.70 Terdapat w sebagai
kalimat . Terdapat waw w yang berada di depan kata kerja dan mempunyai fungsi khusus, yang
mengubah tense kata kerja tersebut ( waw konsekutif). 71 Terjemahan dasar ialah “Dan”. Namun
dapat di terjemahkan lain seperti : wmemiliki 4 fungsi yang pertama, w pada awal kalimat
yang mengatakan akibat, sering di terjemahkan “maka”. Kedua, w yang menghubungkan dua
kemungkinan diterjemahkan “atau”. Ketiga, wyang menghubungkan dua halyang sering
66
Ronald J. Williams, Hebrew Syntax - An Outline Second Edition, 27.
67
Ronald J. Williams, Hebrew Syntax - An Outline Second Edition, 27.
68
Ibid. 35.
69
A. Alt, P. Kahle Ediderat, R. Kittel, Biblia Hebraice Stuttgartensia,108.
70
John Joseph Owens, Analytical Key to The Old Testament, 298.
71
T.G.R. Boeker , Bahasa Ibrani Jilid I,, 1.
“Dan”72. W Penggunaaan kata sambung ‘dan’ digunakan untuk menjelaskan kata imperative
sebelumnya.73 Dalam kata ini juga terdapat kata w>))) yang memiliki beberapa fungsi.
Pertama, co- ordinative, yang diartikan‘ dan’; kedua, disjunctive, menyatakan kekontrasan;
Ketiga, adversative yang berarti ‘ tetapi’ ; keempat, alternative, berarti ‘atau’ ; kelima, eplicative,
yang dapat di pahami sebagai ‘ bahkan ’; keenam, pleonastic dimana berkaitan dengan gaya
penulisan; ketujuh, accompaniment, berarti ‘ makna/ arti’; kedelapan, comparative, hanya
terdapat dalam puisi; kesembilan, emphatic, berarti ‘dan terutama; kesepuluh, sarcastic;
kesebelas, resumptive, pengenalan apodosis, keduabelas, adjunctive berarti ’ juga.’ Makna
(w>)))) yang tepat dalamm kata ini adalah adjunctive yang berarti ’ juga. Qal memiliki dua
bentuk. Pertama, Stative, yang menyatakan suatu keadaan atau kondisi, seperti: ‘be heavy’, ‘be
small’, ‘be ashamed’. Kedua, Fientive, menyatakan tindakan atau perbuatan, misalnya: ‘go’,
‘give’, ‘put’.74 Bentuk perfek memberi beberapa penjelasan sebagai berikut: Pertama, stative,
menyatakan sebuah keadaan atau kondisi; kedua, completed action, menyatakan tindakan
lengkap dalam hubungannya dengan pikiran pembicara; ketiga, experience, ketika sebuah
fientive verb menyatakan sebuah keadaan pikiran; keempat, instantaneous action, menyataka
sebuah tindakan di masa sekarang, yang mana itu adalah sebuah tindakan lengkap; kelima,
certitude, menyatakan sebuah masa depan yang gamblang saat semua tindakan dipertimbangkan;
keenam, conditional, dimana aspek perfek dipakai dalam kondisi tidak nyata di masa lalu. 75 Jadi
kata ini berarti “akan mengatakan”.
72
T. G. R. Boeker, Bahasa Ibrani Jilid II, 49-50.
73
A. B. Davidson, Introductory Hebrew Grammar Syntax, (Edinburgh: Page bros, 1989), 184.
74
Ronald J. Williams, Hebrew Syntax - An Outline Second Edition, 27.
75
Ibid, 29-30.
76
A. Alt, P. Kahle Ediderat, R. Kittel, Biblia Hebraice Stuttgartensia,108.
77
John Joseph Owens, Analytical Key to The Old Testament, 298.
78
T.G.R. Boeker, Bahasa Ibrani, Jilid II, 42.
Kata kesebelas נְבֻכִ ֥ים 79
memiliki bentuk kata kerja Niphal participle maskulin jamak
yang artinya “are entangled”.80 Bentuk niphal memiliki beberapa fungsi: a. Umumnya nifal
diterjemahkan sebagai pasif dari qal. b. Pada kata kerja tertentu nifal juga mempunyai arti
refleksif. c. Ada beberapa kata kerja yang bentuk dasarnya adalah nifal, karena tidak ada qal-nya.
Dalam arti ini nifal ialah aktif intransitif (tidak dapat memiliki obyek langsung).81
79
A. Alt, P. Kahle Ediderat, R. Kittel, Biblia Hebraice Stuttgartensia,108.
80
John Joseph Owens, Analytical Key to The Old Testament, 298.
81
T. G. R. Boeker, Bahasa Ibrani Jilid II, 42.
82
A. Alt, P. Kahle Ediderat, R. Kittel, Biblia Hebraice Stuttgartensia,108.
83
John Joseph Owens, Analytical Key to The Old Testament, 298.
84
Ronald J.Williams, Hebrew Syntax – An Outline, 8.
85
A. Alt, P. Kahle Ediderat, R. Kittel, Biblia Hebraice Stuttgartensia,108.
86
John Joseph Owens, Analytical Key to The Old Testament, 298.
87
Ronald J. Williams, Hebrew Syntax - An Outline Second Edition, 27.
pikiran; keempat, instantaneous action, menyataka sebuah tindakan di masa sekarang, yang mana
itu adalah sebuah tindakan lengkap; kelima, certitude, menyatakan sebuah masa depan yang
gamblang saat semua tindakan dipertimbangkan; keenam, conditional, dimana aspek perfek
dipakai dalam kondisi tidak nyata di masa lalu.88
Piel waw consec perfect orang pertama tunggal yang artinya “and I will harden ”.90 Terdapat w
sebagai penghubung antar kalimat. w di pakai untuk menghubungkan kata atau
menghubungkan kalimat . Terdapat waw w yang berada di depan kata kerja dan mempunyai
fungsi khusus, yang mengubah tense kata kerja tersebut ( waw konsekutif). 91 Terjemahan dasar
ialah “Dan”. Namun dapat di terjemahkan lain seperti : wmemiliki 4 fungsi yang pertama, w
pada awal kalimat yang mengatakan akibat, sering di terjemahkan “maka”. Kedua, w yang
menghubungkan dua kemungkinan diterjemahkan “atau”. Ketiga, wyang menghubungkan dua
halyang sering berlawanan diterjemahkan “tetapi” atau “melainkan”. Keempat wdalam
menghubungkan dua hal, Waw dapat ditempatkan baik di depan hal pertama maupun di depan
kata imperative sebelumnya.93 Dalam kata ini juga terdapat kata w>))) yang memiliki
88
Ibid, 29-30.
89
A. Alt, P. Kahle Ediderat, R. Kittel, Biblia Hebraice Stuttgartensia,108.
90
John Joseph Owens, Analytical Key to The Old Testament, 298.
91
T.G.R. Boeker , Bahasa Ibrani Jilid I, , 1.
92
T. G. R. Boeker, Bahasa Ibrani Jilid II, 49-50.
93
A. B. Davidson, Introductory Hebrew Grammar Syntax, (Edinburgh: Page bros, 1989), 184.
beberapa fungsi. Pertama, co- ordinative, yang diartikan‘ dan’; kedua, disjunctive, menyatakan
kekontrasan; Ketiga, adversative yang berarti ‘ tetapi’ ; keempat, alternative, berarti ‘atau’ ;
kelima, eplicative, yang dapat di pahami sebagai ‘ bahkan ’; keenam, pleonastic dimana
berkaitan dengan gaya penulisan; ketujuh, accompaniment, berarti ‘ makna/ arti’; kedelapan,
comparative, hanya terdapat dalam puisi; kesembilan, emphatic, berarti ‘dan terutama;
kesepuluh, sarcastic; kesebelas, resumptive, pengenalan apodosis, keduabelas, adjunctive berarti
’ juga.’ Makna (w>)))) yang tepat dalamm kata ini adalah adjunctive yang berarti ’ juga.
Piel menggambarkan suatu tindakan yang di lakukan dengan lebih tegas atau secara berulang-
ulang94. Peal setara dengan Qal dalam Ibrani yang menjelaskan keadaan sekarang. Partisip aktif
menunjukkan bahwa kata ini merupakan suatu kegiatan sedang berlangsung secara terus
menerus, baik pada waktu sekarang (present tense) atau pada masa lampau (past tense) sesuai
dengan konteksnya. Partisip sering menyatakan suatu sesuai dengan konteksnya. Kata ini
mengalami perpendekan (constuct) dalam bahasa Ibrani yaitu kata yang pertama (yang
diterangkan) perlu diperpendek sejauh mungkin agar lebih terpadu dengan kata yang berikutnya.
Perpendekan berarti kata tersebut dapat mengalami perubahan atau kehilangan konsonan terakhir
dan juga vokalisasinya akan berubah dan diperingan, agar tekanan suara lebih berpindah kepada
kata yang kedua.95 Bentuk perfek memberi beberapa penjelasan sebagai berikut: Pertama, stative,
menyatakan sebuah keadaan atau kondisi; kedua, completed action, menyatakan tindakan
lengkap dalam hubungannya dengan pikiran pembicara; ketiga, experience, ketika sebuah
fientive verb menyatakan sebuah keadaan pikiran; keempat, instantaneous action, menyataka
sebuah tindakan di masa sekarang, yang mana itu adalah sebuah tindakan lengkap; kelima,
certitude, menyatakan sebuah masa depan yang gamblang saat semua tindakan dipertimbangkan;
keenam, conditional, dimana aspek perfek dipakai dalam kondisi tidak nyata di masa lalu.96
94
T.G.R. Boeker , Bahasa Ibrani Jilid I,( Batu, Departement Literatur YPPI, 1991), 45.
95
T. G. R. Boeker, Bahasa Ibrani Jilid I, (Batu: Departemen Literatur YPPII, 1993), 91.
96
Ibid, 29-30 .
97
A. Alt, P. Kahle Ediderat, R. Kittel, Biblia Hebraice Stuttgartensia,108.
98
John Joseph Owens, Analytical Key to The Old Testament, 298.
Fientive, menyatakan tindakan atau perbuatan, misalnya: ‘go’, ‘give’, ‘put’. 99 Bentuk perfek
memberi beberapa penjelasan sebagai berikut: Pertama, stative, menyatakan sebuah keadaan atau
kondisi; kedua, completed action, menyatakan tindakan lengkap dalam hubungannya dengan
pikiran pembicara; ketiga, experience, ketika sebuah fientive verb menyatakan sebuah keadaan
pikiran; keempat, instantaneous action, menyataka sebuah tindakan di masa sekarang, yang mana
itu adalah sebuah tindakan lengkap; kelima, certitude, menyatakan sebuah masa depan yang
gamblang saat semua tindakan dipertimbangkan; keenam, conditional, dimana aspek perfek
dipakai dalam kondisi tidak nyata di masa lalu.100
pertama tunggal yang artinya “and I will get glory”.102 Terdapat w sebagai penghubung antar
kalimat. w di pakai untuk menghubungkan kata atau menghubungkan kalimat . Terdapat waw
w yang berada di depan kata kerja dan mempunyai fungsi khusus, yang mengubah tense kata
kerja tersebut ( waw konsekutif).103 Terjemahan dasar ialah “Dan”. Namun dapat di terjemahkan
lain seperti : wmemiliki 4 fungsi yang pertama, w pada awal kalimat yang mengatakan akibat,
sering di terjemahkan “maka”. Kedua, w yang menghubungkan dua kemungkinan
diterjemahkan “tetapi” atau “melainkan”. Keempat wdalam menghubungkan dua hal, Waw
dapat ditempatkan baik di depan hal pertama maupun di depan hal kedua yang dihubungkan di
Dalam kata ini juga terdapat kata w>))) yang memiliki beberapa fungsi. Pertama, co-
99
Ronald J. Williams, Hebrew Syntax - An Outline Second Edition, 27.
100
Ibid, 29-30.
101
A. Alt, P. Kahle Ediderat, R. Kittel, Biblia Hebraice Stuttgartensia,108.
102
John Joseph Owens, Analytical Key to The Old Testament, 298.
103
T.G.R. Boeker , Bahasa Ibrani Jilid I,, 1.
104
T. G. R. Boeker, Bahasa Ibrani Jilid II, 49-50.
105
A. B. Davidson, Introductory Hebrew Grammar Syntax, (Edinburgh: Page bros, 1989), 184.
ordinative, yang diartikan‘ dan’; kedua, disjunctive, menyatakan kekontrasan; Ketiga,
adversative yang berarti ‘ tetapi’ ; keempat, alternative, berarti ‘atau’ ; kelima, eplicative, yang
dapat di pahami sebagai ‘ bahkan ’; keenam, pleonastic dimana berkaitan dengan gaya
penulisan; ketujuh, accompaniment, berarti ‘ makna/ arti’; kedelapan, comparative, hanya
terdapat dalam puisi; kesembilan, emphatic, berarti ‘dan terutama; kesepuluh, sarcastic;
kesebelas, resumptive, pengenalan apodosis, keduabelas, adjunctive berarti ’ juga.’ Makna
(w>)))) yang tepat dalamm kata ini adalah adjunctive yang berarti ’ juga. Bentuk niphalal
memiliki beberapa fungsi: a. Umumnya nifal diterjemahkan sebagai pasif dari qal. b. Pada kata
kerja tertentu nifal juga mempunyai arti refleksif. c. Ada beberapa kata kerja yang bentuk
dasarnya adalah nifal, karena tidak ada qal-nya. Dalam arti ini nifal ialah aktif intransitif (tidak
dapat memiliki obyek langsung).106 Bentuk imperfect menyatakan perbuatan yang belum
sempurna atau belum selesai. Ini adalah kata kerja dasar di tambah awalan dan akhiran yang
menyatakan subyeck, bentuk kata kerja orang ke-2, jenis maskulin. .107 jadi kata ini berarti “dan
saya akan mendapatkan kemuliaan”.
waw perfect orang ke 3 jamak yang artinya “and shall know ”.109 Terdapat w sebagai
kalimat . Terdapat waw w yang berada di depan kata kerja dan mempunyai fungsi khusus, yang
mengubah tense kata kerja tersebut ( waw konsekutif). 110 Terjemahan dasar ialah “Dan”. Namun
dapat di terjemahkan lain seperti : wmemiliki 4 fungsi yang pertama, w pada awal kalimat
yang mengatakan akibat, sering di terjemahkan “maka”. Kedua, w yang menghubungkan dua
kemungkinan diterjemahkan “atau”. Ketiga, wyang menghubungkan dua halyang sering
“Dan”111. W Penggunaaan kata sambung ‘dan’ digunakan untuk menjelaskan kata imperative
sebelumnya.112 Dalam kata ini juga terdapat kata w>))) yang memiliki beberapa fungsi.
Pertama, co- ordinative, yang diartikan‘ dan’; kedua, disjunctive, menyatakan kekontrasan;
Ketiga, adversative yang berarti ‘ tetapi’ ; keempat, alternative, berarti ‘atau’ ; kelima, eplicative,
yang dapat di pahami sebagai ‘ bahkan ’; keenam, pleonastic dimana berkaitan dengan gaya
penulisan; ketujuh, accompaniment, berarti ‘ makna/ arti’; kedelapan, comparative, hanya
terdapat dalam puisi; kesembilan, emphatic, berarti ‘dan terutama; kesepuluh, sarcastic;
kesebelas, resumptive, pengenalan apodosis, keduabelas, adjunctive berarti ’ juga.’ Makna
(w>)))) yang tepat dalamm kata ini adalah adjunctive yang berarti ’ juga. Qal memiliki dua
bentuk. Pertama, Stative, yang menyatakan suatu keadaan atau kondisi, seperti: ‘be heavy’, ‘be
small’, ‘be ashamed’. Kedua, Fientive, menyatakan tindakan atau perbuatan, misalnya: ‘go’,
‘give’, ‘put’.113 Bentuk perfek memberi beberapa penjelasan sebagai berikut: Pertama, stative,
menyatakan sebuah keadaan atau kondisi; kedua, completed action, menyatakan tindakan
lengkap dalam hubungannya dengan pikiran pembicara; ketiga, experience, ketika sebuah
fientive verb menyatakan sebuah keadaan pikiran; keempat, instantaneous action, menyataka
sebuah tindakan di masa sekarang, yang mana itu adalah sebuah tindakan lengkap; kelima,
certitude, menyatakan sebuah masa depan yang gamblang saat semua tindakan dipertimbangkan;
keenam, conditional, dimana aspek perfek dipakai dalam kondisi tidak nyata di masa lalu. 114 Jadi,
keseluruhan kata ini yaitu “dan harus sekarang”.
111
T. G. R. Boeker, Bahasa Ibrani Jilid II, 49-50.
112
A. B. Davidson, Introductory Hebrew Grammar Syntax, (Edinburgh: Page bros, 1989), 184.
113
Ronald J. Williams, Hebrew Syntax - An Outline Second Edition, 27.
114
Ibid, 29-30.
115
A. Alt, P. Kahle Ediderat, R. Kittel, Biblia Hebraice Stuttgartensia,108.
116
John Joseph Owens, Analytical Key to The Old Testament, 298.
Kedua, Fientive, menyatakan tindakan atau perbuatan, misalnya: ‘go’, ‘give’, ‘put’.117 Bentuk
imperfect menyatakan perbuatan yang belum sempurna atau belum selesai. Ini adalah kata kerja
dasar di tambah awalan dan akhiran yang menyatakan subyeck, bentuk kata kerja orang ke-2,
jenis maskulin. .118 jadi kata ini berarti “ dan mereka melakukannya”.
Sesuai dengan perikop yang diambil dalam kitab Keluaran 14:1-4, maka penulis
menganalisa kata penting dan yang merupakan kata kunci dari ayat 1-4 serta yang mengandung
makna teologis, yaitu, pada ayatדּבֵ ֥ר יְהֹוָ ֖ה
ַ ְ וַי yang mempunyai arti “and spoke Yahweh”,
yakni: “dan Tuhan berbicara”.
Tetragrammanton YHWH adalah nama pribadi dari Tuhan Musa. Struktur dan
etimologinya seribg didiskusikan. Saat tidak ada persetujuan, nama ini pada umumya sedikit
menjadi bentuk lisan, yang berasal dari akar kata hwy. apakah bentuk kata kerja yang jelas
sebenarnya mwerupakan bentuk formasi Qal atau Hifil, sama sekali tidak jelas. Bobotnya
menunjukkan dari segi akhir.121
Orthografi. Dalam teks Masoret, YHWH adalah contoh dari qere perpetuum: konsonan
disediakan dengan vocal yang membentuk kata adonay, atau jika adonay didahului dengan vokal
117
Ronald J. Williams, Hebrew Syntax - An Outline Second Edition, 27.
118
Ibid. 35.
119
John Joseph Owens, Analytical Key to The Old Testament, 298.
120
Ibid, 298.
121
G. Johannes Botter 7 Helmer Ringger, Theological Dictionary of the old Testament – Volum V, 500.
dari elohim, tanpa indikasi konsonan yang tepat dalam batas. Tidak mungkin bentuk yehowah
dating dalam bentuk Renaissance Kristen tanpa salah satu dari dua yang gagal untuk mengakui
atau memilih dalam perjanjian Masoret, teks masoret tidak, bagaimanapun menyediakan dengan
tepat bentuk vokal yang wajib bagi pengucapan, yang mana telah disediakan dalam bentuk
yehowah; bentuk ini telah dilanggar menjadi larangan, mereka meilhat observasinya jika yang
pertama adalah inti dari pelajaran & bentuk vokal.122
Sumber-sumber dari West semitic. Merupakan bentuk nama pribadi dari kalimat yang
secara keseluruhan dapat dibuktikan. Hanya pada abad ke-10, nama-nama yang kuat menjadi
relevan, yaitu dua dari tepi pengalaman Gezer, tertulis “by” dan “pny”; perbaikan dari h ke akhir
yang lebih dahulu jauh dari yang khusus, sebagai kelengkapan yang akhir. Pada abad ke-9, juga
memberi dua nama, yang mana keduanya lebih jelas dapat dibaca : sm “yhw” dan “zryhw”.
Segel museum Harvard Semitic disebutkan sebagai hasil awal dengan nama mqnyw. 123 Pada
bagian utara Israel, bentuk dalam abad ke-8 ialah – yw; tercatat mungkin ditemukan dalam LXX,
yang mana barangkali lebih dulu dari kebiasaan Judahita: Eleiou. 124 Dalam tulisan Elephantine
yang berbentuk luas, inisialnya: yhw-, berkuasa; juga sebagai yhw’wr’yhwhnn, yhwtl dan
yhwsm, tetapi bentuk yang lain tidak diketahui.125
126
THAT E. Jenni u. C. Westermann, Theologisches handbuch zum Alten Testamen.
rekening suatu dorongan batin. Oleh karena itu digunakan dengan: kebenaran (Mzm 15: 2),
terletak / kepalsuan (Yer 40:16; Mzm 5: 6 [H 7]; 58: 3 [H 4]; 63:11 [H 12]; 101: 7), kanan (Yes
33:15; 45:19; Amsal 16:13), kesejahteraan (Est 10: 3), kebodohan (Yes 09:17 [H 16]),
penghinaan (Mzm 31:18 [H 19]). Hal ini juga digunakan malaikat yang memikul pesan Tuhan
(Kej 16:13; Za 1: 9,13,19 [H 2: 2], dll) dan pidato taat relevansi (Bil 27: 7; 36: 5) . B.K.W.)
Dalam KJV beberapa terjemahan yang kurang umum dari Dabar meliputi: "menjawab" (II Taw
10:14) sebagai sejajar dengan ana "jawaban" dalam ay 13 (di mana Rehabeam menjawab kritik);.
"Menggunakan permohonan" (Amsal 18:23); "Memberikan kalimat" atau "memberikan
penilaian" dalam Yer 04:12 dan 39: 5 (dengan mišpāṭım); "Mempublikasikan" (Est 1:22) dan
"diucapkan untuk" (Lagu 8: 8). KJV memiliki "menundukkan" di Ps 18:47 di mana beberapa
gagasan tersebut diperlukan untuk paralel "membalas" di bagian pertama dari kalimat. mazmur
ini terjadi juga di II Sam 22 dan ada (v. 48) kata Ibrani untuk "menurunkan" digunakan di tempat
Dabar. Ini menguatkan makna langka "menundukkan" untuk Dabar di Ps 18:47 dan Mazmur 47:
3. terjemahan modern juga memberi makna ini dalam ayat-ayat ini.
Sebuah deklarasi yang paling penting, yang menegaskan lagi dan lagi (sekitar 400 kali),
dalam penggunaan PL Dabar, adalah bahwa Allah "berbicara." The Pentateukh sarat dengan
pernyataan seperti "kata TUHAN," "TUHAN berjanji "dan" perintah TUHAN, "semua
terjemahan dari Dabar. juru bicara Allah sering ditantang seperti Musa ditantang oleh Miriam
dan Harun mengatakan, "Sudahkah tuan memang diucapkan hanya oleh Musa?" (Bil 12: 2). Tapi
Tuhan selalu mendukung firman-Nya dan juru bicaranya. ( ָּד בָרDabar). Word, berbicara,
berbicara, hal, apa saja, semuanya (dengan kol), tidak ada (dengan negatif), perintah, peduli,
tindakan, peristiwa, sejarah, akun, bisnis, sebab, alasan, dan konstruksi dengan preposisi: di
rekening, karena itu. kata benda ini diterjemahkan dalam delapan puluh lima cara yang berbeda
dalam KJV! Hal ini karena kebutuhan rendering seperti kata subur oleh rasa memiliki dalam
konteks yang berbeda-beda. Sebagai "kata" Dabar pada dasarnya berarti apa yang Tuhan katakan
atau kata.127
The dekalog, "sepuluh kata" (Kel 34:28; Ul 04:13; 10: 4), sepuluh deklarasi atau
pernyataan, seperti dalam Ul 10: 4, sepuluh kata (dĕbārım) yang berbicara dengan Tuhan
(dibber) . The sepuluh kata yang perintah karena bentuk sintaksis dari ucapan mereka. The
sepuluh kata adalah apa kata Allah; mereka sepuluh perintah karena bagaimana Allah berkata
127
JBL Journal of the Society of Biblical Literature and Exegesis.
mereka. Dabar ini kadang-kadang apa yang dilakukan dan kadang-kadang laporan dari apa yang
dilakukan. Jadi, sering dalam Chr, salah membaca satu tindakan (dibrê) dari seorang raja yang
ditulis dalam sebuah buku tertentu (dibrê). "Sekarang tindakan Daud raja ... ditulis dalam kitab
Samuel, pelihat itu, dan dalam kitab nabi Natan, dan, dalam kitab Gad, pelihat." 128 Dalam KJV
dari II Taw 33:18 tindakan, kata-kata, berbicara dan buku semua beberapa bentuk Dabar / Dabar.
Dan dalam ayat berikutnya, ucapan ditambahkan ke daftar ini! Nama Ibrani untuk Chronicles
adalah "buku kata-kata (tindakan) kali" (seper dibrê hayyāmım). Berikut "kata (tindakan) kali"
sama dengan "sejarah" - ". Sejarah".
Karya pewahyuan Allah sering diungkapkan oleh "firman TUHAN datang" atau pada
seseorang (I Taw 17: 3 dan sering di nabi). 129 Yosafat mengatakan Elisa bahwa "firman TUHAN
menyertai dia" (II Raj 03:12). Ketika nubuat itu terhenti seperti pada masa kanak-kanak Samuel,
"Firman TUHAN adalah berharga" (KJV; ASV "langka"). Tapi Musa mengatakan bahwa Israel
memiliki kata yang sangat dekat, karena ia mengacu pada kitab Taurat yang baru-baru ini
diberikan kepada mereka, sebagai konteks segera sebelumnya menunjukkan. Dalam II Sam
16:23 nasihat Ahitofel dikatakan seperti nasihat dari oracle (KJV, RSV). Berikut Dabar adalah
"oracle," meskipun Massa, KJV "beban,".
ְה ֖וֹה
ָ ( יYHWH)
Allah Israel merupakan pusat gambaran dalam Perjanjian Lama, yang mana jalan-Nya
dilukiskan dalam bentuk subyek dari dalam segala kamus. Nama Yahweh jarang disebutkan
dalam sastra hikmat (dalam penghkotbah jarang disebutkan); kata ini terdapat hanya sekali pada
kitab puisi Ayub (Ayb 12:9; Yes. 41:20), namun tampak dalam kerangka prosa Ayub 38:1 dan
40:1.130
128
E.S.K. KALLAND, Earl S., Th.D., D.D., Professor Emeritus of Old Testament and Former Dean of
Conservative Baptist Seminary, Denver Colorado.
129
Harris, R. L., Harris, R. L., Archer, G. L., & Waltke, B. K. (1999, c1980). Theological Wordbook of the
Old Testament (electronic ed.) (178). Chicago: Moody Press.
130
G. Johannes Botter 7 Helmer Ringger, Theological Dictionary of The Old Testament – Volum V, 521.
BAB III
TEMUAN TEOLOGIS DAN IMPLIKASI
Temuan Teologis
Kisah tentang perjalanan bangsa Israel yang dimulai di 12:37, kini dilanjutkan kembali.
Sesungguhnya ada jalan yang baik langsung menuju ke Palestina melewati pantai yang terletak
di Gaza, tetapi jalur ini akan membuat mereka melewati banyak benteng Mesir ditengah jalan,
dan akan mengharuskan mereka bertempur, untuk mana mereka tidak siap secara jasmani
maupun kejiwaan. Di dalam kemurahan-Nya yang bijak Allah menuntun mereka melalui jalan
yang lain.Nas yang mengisahkan perjalanan menembus Laut Teberau. “Fakta tentang terjadinya
peristiwa ini hanya dapat disangsikan oleh penganut Skeptisisme yang ekstrem dan tanpa dasar.
Penyelamatan dan perlindungan Allah kepada Israel hanya mempunyai tujuan yakni supaya
Israel dapat kembali ke tanah perjanjian dan kembali beribadah kepada Allah. Setyo Utomo juga
menambahkan bahwa peristiwa ini sebagai momentum seruan pertobatan yang ditujukan kepada
Israel untuk kembali kepada Allah dalam sikap hidup yang benar. Bila seruan ini diabaikan,maka
umat akan diperhadapkan dengan hukuman Tuhan.131
Implikasi
Sebuah campur tangan Allah yang menunjukkan bahwa Tuhan berdaulat dan mengontrol
sejarah dunia serta sejarah keselamatan umat-Nya. Setyo Utomo mengungkapkan bahwa narasi
ini mengingatkan lagi pada narasi Kejadian dimana Allah menyediakan taman Eden bagi Adam
131
Bimo Setyo Utomo, “Ibadah Yang Benar Menurut Amos 5: 4-6 Dan Relevansinya Bagi Tugas Dan
Panggilan Gereja Di Masa Kini,” MAGNUM OPUS: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen 2, no. 1 (2020): 36–46,
http://e-journal.sttikat.ac.id/index.php/magnumopus/article/view/73.
dan Hawa dan kali ini Allah menyediakan tanah perjanjian bagi umat Israel. Ini merupakan
132
bentuk inisiatif kasih sayang Allah kepada umat-Nya. Dalam hikmat-Nya, Ia memperdaya
Firaun yang meilhat pasukan Israel berbalik arah seakan Allah Israel tidak sanggup menuntun
umat-Nya ketempat tujuan (ayat 2-4). Memberikan contoh dan pembelajaran bagi anak-anak
Tuhan, bahwa walaupun seribu tangan manusia tidak dapat menolong kehidupan ini, tapi hanya
dibutuhkan satu tangan Tuhan yang kuat yang dapat memelihara, menyelamatkan dan menaungi
kehidupan manusia, ketika manusia telah melakukan bagiannya, maka Allah akan melakukan
bagian-Nya dan saat itu manusia hanya dapat terdiam dan terkagum melihat kemahakuasaan
Allah dalam karya-Nya.
BAB V
KESIMPULAN
Keluaran 14:1-4 pada hakekatnya ialah mengenai kedaulatan Allah akan segala yang
akan terjadi kepada bangsa Israel, ketika bangsa Israel ketakutan karena dikejar oelh Firaun dan
pasukannya, sedangkan didepan mereka terhadang oleh laut Teberau, Tuhan menyatakan lagi
kuat kuasa-Nya dengan tindakan yang membuat mata semua orang Israel tercengang-cengang
karena kehebatan-Nya, suatu peperangan yang dilakukan Allah untuk melindungi dan menungi
umat-Nya dari gempuran musuh. Ada kalanya masalah dan situasi yang sulit terjadi dalam hidup
ini, yang mungkin membuat hati dan pikiran ini menjadi kacau balu, panik, takut dan sebagainya,
namun ingatlah bahwa kepanikan dan ketakutan dapat melemahkan harapan dan iman sehingga
dengan mudahnya putus asa, marilah belajar dari kisah Musa, walaupun ditengah situasi yang
sulit ia tetap menaruh iman dan pengharapannya hanya kepada Allah, karena ia percaya bahwa
Allah tidak akan pernah meninggalkannya. Milikilah iman yang teguh, tetaplah berharap kepada
Allah, rencana Tuhan selalu menjadi rencana yang terbaik, waktu Tuhan bukan waktu kita.
132
Bimo Setyo Utomo, “Tafsir Kejadian 2: 15 Sebagai Konstruksi Memahami Pelayanan Dan Tanggung
Jawab Orang Percaya Terhadap Lingkungan,” BIA’: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Kontekstual 3, no. 2
(2020): 230–245, https://doi.org/10.34307/b.v3i2.177.
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Andrew E. Hill dan John H. Walton, Survei Perjanjian Lama (Malang: Gandum MAS, 1998)
Dianes Bergant, CSA Robert J. Karris, OFM, Tafsir Alkitab Perjanjian Lama (Yogyakarta: Lembaga
Biblika Indonesia, KANISIUS, 2002)
Moody Press, Hebrew Wolf Pengenalan Pentateukh (Malang: Gandum MAS, 1998)
Jurnal:
Utomo, Bimo Setyo. “Ibadah Yang Benar Menurut Amos 5: 4-6 Dan Relevansinya Bagi Tugas Dan
Panggilan Gereja Di Masa Kini.” MAGNUM OPUS: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen 2,
no. 1 (2020): 36–46. http://e-journal.sttikat.ac.id/index.php/magnumopus/article/view/73.
Utomo, Bimo Setyo. “Tafsir Kejadian 2: 15 Sebagai Konstruksi Memahami Pelayanan Dan Tanggung
Jawab Orang Percaya Terhadap Lingkungan.” BIA’: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen
Kontekstual 3, no. 2 (2020): 230–245. https://doi.org/10.34307/b.v3i2.177.