Eksposisi Yoh 1 - 1
Eksposisi Yoh 1 - 1
NIM : 19.0235
Semester : VII
Yoh. 1:1-2
1 "Gospel of John - Chapter 1 - Matthew Henry Complete Commentary on the Word of God".
Searchgodsword.org. Diakses tanggal 15-11-2022
2 David L. Bartlett. 2003. Pelayanan dalam Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm 114-142.
3 Merrill C. Tenney. 1995. Survei Perjanjian Baru. Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas. Hlm 231-245.
4 ibid.,
5 ibid.,
tradisinya berpusat pada Yesus dan murid-murid-Nya. Bahasa yang
digunakan oleh kelompok pembaca adalah bahasa Yunani, karena itu penulis
menerjemahkan beberapa istilah Yahudi ke dalam bahasa Yunani (misal:
Mesias, Rabuni, Rabi, dll). Kelompok pembaca ini bertikai dengan beberapa
pihak. Pertama dengan pengikut Yohanes Pembaptis, kedua dengan orang
Yahudi.6 Injil ini ditulis untuk melawan Gnostikisme dengan mempertahankan
suatu keyakinan (apologetic).7 Yohanes menulis Injil Yohanes untuk
meyakinkan orang yang tidak percaya untuk mejadi percaya kepada Tuhan
Yesus Kristus dan diselamatkan. Lalu yang kedua, Yohanes menulis untuk
menguatkan dasar iman supaya orang percaya dapat terus percaya
kendatipun ada ajaran palsu (Gnostikisme), dan dengan demikian masuk
dalam persekutuan penuh dengan Bapa dan Anak. 8
KJV
John 1:1 In the beginning was the Word, and the Word was with God, and
the Word was God.
NAS
John 1:1 In the beginning was the Word, and the Word was with God, and
the Word was God.
NIV
John 1:1 In the beginning was the Word, and the Word was with God, and
the Word was God.
BGT
John 1:1 Ἐν ἀρχῇ ἦν ὁ λόγος, καὶ ὁ λόγος ἦν πρὸς τὸν θεόν, καὶ θεὸς ἦν ὁ
λόγος.
BYZ
John 1:1 Ἐν ἀρχῇ ἦν ὁ λόγος, καὶ ὁ λόγος ἦν πρὸς τὸν θεόν, καὶ θεὸς ἦν ὁ
λόγος.
BIS
John 1:1 Pada mulanya, sebelum dunia dijadikan, Sabda sudah ada.
Sabda ada bersama Allah dan Sabda sama dengan Allah.
6 ibid., (Samuel. Bandung: Bina Media Informasi, 2010. Perjanjian Baru: Sejarah……..)
7 ibid., (Merrill C. Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas, 1995. Survei……)
8 Samuel Benyamin Hakh. 2010. Perjanjian Baru: Sejarah dan Pokok-pokok Teologisnya. Bandung: Bina Media
Informasi. Hlm 302-310.
ITB
John 1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan
Allah dan Firman itu adalah Allah.
b. Yoh. 1:2
KJV
John 1:2 The same was in the beginning with God.
NAS
John 1:2 He was in the beginning with God.
NIV
John 1:2 He was with God in the beginning.
BGT
John 1:2 οὗτος ἦν ἐν ἀρχῇ πρὸς τὸν θεόν.
BYZ
John 1:2 Οὗτος ἦν ἐν ἀρχῇ πρὸς τὸν θεόν.
BIS
John 1:2 Sejak semula Ia bersama Allah.
ITB
John 1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
ITB
John 1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan
Allah dan Firman itu adalah Allah.
ITB
John 1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
NAS
John 1:1 In the beginning was the Word, and the Word was with God, and
the Word was God.
NAS
John 1:2 He was in the beginning with God.
KJV
John 1:1 In the beginning was the Word, and the Word was with God, and
the Word was God.
KJV
John 1:2 The same was in the beginning with God.
BGT
John 1:1 Ἐν ἀρχῇ ἦν ὁ λόγος, καὶ ὁ λόγος ἦν πρὸς τὸν θεόν, καὶ θεὸς ἦν ὁ
λόγος.
BGT
John 1:2 οὗτος ἦν ἐν ἀρχῇ πρὸς τὸν θεόν.
a. in (Jn. 1:2 KJV). 1722 ἐν en {en}
Dalam : dalam 556, di 526, di dalam 355, dengan 184, pada 120, di
TB antara 66, oleh 44, Pada 37, Dalam 34, di tengah-tengah
21, kepada 17, Di 17, demi 16, pada waktu 14, karena 13,
di dalamnya 13, Di dalam 10, ke dalam 9, atas 8, Dengan 7,
dari 7, di atas 7, Pada waktu 6, tentang 5, di tengah 5, ke
5, di dalammu 5, sebagai 5, menurut 4, akan 4, isinya 3, di
bawah 3, secara 3, di situ 3, dengan perantaraan 3, segala
3, dekat 3, bagi 3, pada-Nya 3, padamu 2, Demi 2, di
tempat 2, segera 2, sedang 2, dan 2, yang 2, kepada-Nya 2,
kepada-Nyalah 2, sewaktu 2, oleh karena 2, padaku 2,
saling 2, olehnya 2, di depan 2, untuk 2, pada hari 2,
mengenai 2, dengan memakai 2, karenanya 2, disertai 2,
baiklah 2, dalam keadaan 1, dalam mentaati 1, dari
padanya 1, datang 1, dari pihak 1, dari antara 1, dalam
rupa 1, demikianlah 1, bahwa 1, Pada hari itu 1, Olehmu 1,
Pada suatu kali 1, Selain 1, Selama 1, Oleh 1, Ketika 1, Di
antara 1, Demikianlah 1, Di dalamnya 1, Hampir-hampir 1,
Karena 1, Tentang 1, Yang berasal dari 1, berkabung 1,
berdasarkan 1, berpakaian 1, bersama-sama dengan 1,
dalam hal 1, berasal dari 1, berada dalam keadaan 1, akan
disertai 1, batiniah 1, berada Di situ 1, berada dalam 1,
dalam hati 1, diam di 1, pribadi 1, padanya 1, sampai 1,
sehingga 1, sekejap 1, pada-Ku 1, pada pada 1, mengatakan
1, mengakui 1, menghadapi 1, menjadi 1, naik 1, senantiasa
1, sendiri 1, yaitu 1, waktu 1, yang ada 1, yang berdasarkan
1, yang kerasukan 1, terhadap 1, terdiri dari 1, sesuai
dengan 1, sesudah 1, sudah 1, tercantum dalam 1,
menderita 1, menantikan 1, yang lahir dari 1, di tengah
jalan 1, diam-diam 1, dikandung 1, dipenjarakan 1, di mana
1, di di 1, di antara pada 1, di daerah 1, di dalam di dalam
1, di dalam-Nya 1, diselubungi 1, hanya 1, maukah 1,
lahiriah 1, melalui 1, melihat 1, memakai 1, ketika 1,
kerukunan 1, karena melakukan 1, kepada-Mulah 1,
kepadanya 1, kerasukan 1, di antara di antara 1
Jumlah : 2801
Jumlah : 58
Definisi : hv [feminin] permulaan; pemerintah, penguasa (thn a. o ti kai
lalw umin yang sudah saya katakan kepadamu sejak dulu atau
untuk apa sih saya bicara dengan kalian? Yoh 8.25); asas-asas
pertama (Ibr 5.12; 6.10; sudut (kain)
Dalam TB : firman 97, perkataan 44, Firman 14, perkataan-Ku 11, firman-Ku
10, kata-kata 9, perkataan-perkataan 7, pemberitaan 6, firman-
Nya 6, kabar 5, firman-Mu 5, Perkataan 5, ajaran 5, perkataan-
Nya 4, pertanyaan 4, pesan 4, pertanggungan jawab 4, katakan
3, berkata-kata 3, berita 3, suatu pertanyaan 3, Injil 3, kata-
katamu 2, perkataanmu 2, perkataannya 2, sepatah kata 2,
ucapanmu 2, kata 2, lisan 2, berbicara 2, perkataanku 2,
pengajaran-Nya 2, Perkataan-perkataan 1, dengan sepatah kata
1, Pembicaraan 1, dipertanggungjawabkannya 1, difirmankan-
Nya 1, ceritera 1, Peraturan-peraturan 1, berkhotbah 1, dengan
perkataan 1, ceritera-ceritera 1, bertanggung jawab 1, bermulut
1, bukuku 1, Usul 1, laporan 1, perkataan-perkataannya 1,
perkataan-Mu 1, perkataan itu 1, perkaramu 1, sebabnya 1,
Dalam AV : word 218, saying 50, account 8, speech 8, Word (Christ) 7, thing
5, not tr 2, misc 32
Jumlah : 330
10 ibid., (Samuel. Bandung: Bina Media Informasi, 2010. Perjanjian Baru: Sejarah……..)
11 ibid., (Samuel. Bandung: Bina Media Informasi, 2010. Perjanjian Baru: Sejarah……..)
12 ibid., (Samuel. Bandung: Bina Media Informasi, 2010. Perjanjian Baru: Sejarah……..)
d. with (Jn. 1:1 KJV). 4314 πρός pros {pros}
Dalam AV : unto 340, to 203, with 43, for 25, against 24, among 20,
at 11, not tr 6, misc 53, vr to 1
Jumlah : 726
Yohanes 1:1 bahwa “pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-
sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah”. Penekanan “Firman itu
bersama-sama dengan Allah” jelas terlihat dari ungkapan "Aku dan Bapa
adalah satu", atau "Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau (Bapa)". 13
Artinya bahwa Yesus dan Bapa adalah satu, selalu bersama-sama, dan
tidak terpisahkan sejak dunia belum dijadikan hingga sekarang.
Jumlah : 1343
Dalam TB : ini 160, itu 53, Inilah 24, inilah 19, Ia 12, mereka 10, Mereka
9, orang ini 8, ia 6, Dialah 5, dia 5, Itulah 5, Dia 4, Yesus 4,
dialah 4, orang itu 3, ialah 3, Ia ini 2, mereka ini 2, itulah 2,
melakukannya 2, Orang ini 2, segala perintah-perintah hukum
Taurat 1, Itu 1, Kepadanya 1, Musa 1, seperti berikut 1,
Mereka itu 1, Majelis itu 1, orang yang 1, serambi-serambi itu
1, Dia ini 1, yang sama seperti sekarang 1, Allah 1, situ 1,
Gubernur itu 1, Orang-orang Yahudi 1, Hal itu 1, Guru-guru
palsu itu 1, Inikah 1, Raja itu 1, imanlah 1, merekalah 1, hal
itu 1, ketiga orang ini 1, jalan 1, kawan-kawan seperjalananku
1, katanya 1, kabar itu 1, dialah ini 1, yang satu 1, bagi Dia 1,
kedua perempuan itu 1, Orang-orang itu 1, beberapa 1,
demikian 1, dia ini 1, meterainya 1, demikianlah 1, Orang-
orang ini 1
Dalam AV : this 157, these 59, he 31, the same 28, this man 25, she 12,
they 10, misc 34
Jumlah : 356
Definisi : auth, touto kata ganti dan kata sifat petunjuk: ini; inilah; dia;
yaitu artinya
Kata Kunci: ini; dia, itu; subst.: orang ini, hal ini
Meaning: 1) this
Usage: AV - this 157, these 59, he 31, the same 28, this man 25, she 12,
they 10, misc 33; 355
Dalam AV : was 267, were 115, had been 12, had 11, taught + 1321 4,
stood + 2476 4, misc 42, vr was 1
Jumlah : 457
Usage: AV - was 266, were 115, had been 12, had 11, taught + 1321 4,
stood + 2476 4, misc 41, vr was 1; 455
5713 Kala (Tense) - Imperfek Lihat 5775; Voice - Tanpa Voice Lihat
5799; Modus - Indicatif Lihat 5791; Jumlah= 533
(ay. 2) Kristus tidak diciptakan; Dia adalah abadi, dan senantiasa dalam
persekutuan kasih dengan Bapa dan Roh Kudus (lihat cat. --> Mr 1:11 [atau
ref. Mr 1:11] mengenai Trinitas).
4. Tafsiran
a. Menurut Matthew Henry (1662–1714) dalam komentarinya, Yesus disebut-
sebut dalam ayat pembuka ini karena Ia adalah Anak Allah yang diutus ke
dunia untuk menyatakan pikiran Bapa-Nya kepada dunia. Pembacaan
sepintas dari ayat ini rupanya dimaksudkan oleh penulisnya sebagai bukti
bahwa Yesus adalah Allah; bahwa Yesus ada bersama-sama dengan Allah
Bapa sejak semula: Firman itu "bersama-sama" dengan Allah, dan Firman
itu adalah Allah.14
b. Menurut Dave Hagelberg, pada ayat 1. Pada mulanya adalah36 Firman;
Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Dalam bahasa Ibrani judul Kitab Kejadian diambil dari kata pertama, yaitu
Pada mulanya.37 Pasti dua kata pertama dalam Injil Yohanes dimaksudkan
untuk mengingatkan para pembaca akan kata pertama dari Kitab
Kejadian. Kitab Kejadian menceritakan permulaan dari ciptaan Allah. Injil
Yohanes menceritakan Ciptaan Baru. Ciptaan pertama terjadi karena
Allah berfirman. Ciptaan Baru juga terjadi karena Firman Allah. Waktunya
yang dimaksudkan dengan ungkapan Pada mulanya adalah Firman lebih
nyata kalau dibandingkan dengan 1 Yohanes 1:1, di mana bukan pada38
yang dipakai, tetapi kata "sejak". 39 Tampaknya 1 Yohanes 1:1 membahas
zaman ciptaan Allah, sedangkan Yohanes 1:1 membahas keberadaan
Firman pada waktu ciptaan Allah diciptakan. Kata Firman 40 ini dipakai
kira-kira 330 kali dalam Perjanjian Baru, tetapi di luar Yohanes pasal 1
dan Wahyu 19:13 (dan mungkin beberapa ayat yang lain, yang sulit
ditafsirkan), kata ini mempunyai arti seperti "kata", "hal", "akal", "alasan",
dan "pertanggungjawaban", yaitu arti-arti yang jelas berbeda dari apa
yang dimaksudkan dalam nas ini, di mana Firman itu adalah seorang
pribadi.
Pada zaman Yohanes, kata Firman dipakai oleh begitu banyak orang,
dengan begitu banyak arti, sehingga artinya dapat menjadi sangat luas.
Kata Firman dapat menunjuk pada apa yang diekspresikan oleh manusia,
sehingga diterjemahkan "kata", "ucapan", "pesan", atau Firman, tetapi
kata Firman juga dapat menunjuk pada apa yang menetap dalam pikiran
manusia, sehingga diterjemahkan "pikiran", "akal", atau "logika". Arti yang
kedua itu dikembangkan oleh filsuf-filsuf zaman itu. Kira-kira tahun 600
Singkatnya, bagi orang Yahudi istilah Firman merujuk pada ekspresi Tuhan
Allah, dan melalui kiasan istilah ini merujuk pada diri Allah sendiri. Tetapi
Injil Yohanes mengisi istilah Firman dengan arti yang lebih dalam, arti
yang lebih jelas dan mulia daripada apa yang dimengerti oleh orang
Yahudi sebelum mereka membaca Injil Yohanes. Dalam ayat yang
pertama tiga hal dikatakan mengenai Firman. Pertama, seperti apa yang
dijelaskan di atas, Pada mulanya adalah Firman. Yang kedua adalah
bahwa Firman itu bersama-sama dengan Allah. Ini berarti bahwa Firman
memiliki kepribadian yang lain dari Allah Bapa, tetapi Firman dan Allah
Bapa bersekutu bersama-sama.47 Hal yang ketiga yang dikatakan
mengenai Firman adalah bahwa Firman itu adalah Allah. Yohanes tidak
mengatakan bahwa Allah adalah Firman itu. Dia tidak mengatakan bahwa
Firman merupakan salah satu sebutan untuk Allah. Yang dia katakan
adalah bahwa Dia, yang sudah berada dengan Allah Bapa sejak semula,
adalah Allah. Lagipula dia tidak berkata bahwa Firman itu ilahi. Bukan
kata "ilahi"48 yang dipakai, tetapi kata Allah. Yohanes tidak mengatakan
bahwa Firman itu adalah seorang allah, atau salah satu allah. Susunan
kata dalam bahasa sumber menegaskan ini.49
c. Menurut Wycliffe Permulaan Injil ini (bdg. Mrk. 1:1) dihubungkan dengan
awal penciptaan (Kej. 1:1) dan menjangkau lebih jauh lagi ke belakang
untuk melihat pada ke-Allah-an secara sekilas "sebelum dunia ada" (bdg.
Yoh. 17:5). Firman itu bukan dijadikan; Dia sudah ada. Bersama-sama
dengan Allah menunjukkan kesejajaran dan juga persatuan. Firman itu
adalah Allah (ilahi) tanpa mengaburkan oknum-oknumnya.16
5. kesimpulan
Frase “PADA MULANYA ADALAH FIRMAN” mengungkapkan bahwa firman
itu telah ada sebelum permulaan langit dan bumi yang disebutkan dalam
Kejadian 1:1. Pemakaian kata Yunani ἦν yang diterjemahkan “adalah”
dalam frase ini, menunjukkan eksistensi Firman dalam kekekalan. Firman itu
telah ada sejak kekekalan (eternity). “Dengan memakai kata-kata yang sama
yang tertulis di Kejadian 1:1 yaitu “pada mulanya” (in the beginning), Rasul
Yohanes dalam Yohanes 1;1 mengangkat frase di Kejadian 1:1 yang
mengacu pada titik waktu yaitu permulaan penciptaan, ke waktu dimana
Logos itu secara mutlak telah ada, yaitu sebelum penciptaan dari semua yang
telah diciptakan itu ada. Frase “pada mulanya” di Yohanes 1:1 serupa artinya
dengan “sebelum dunia ada”. Rasul Yohanes menegaskan bahwa Logos atau
Firman tidak hanya ada sebelum penjelmaan-Nya (before incarnation), tetapi
sebelum semua perhitungan waktu itu ada (before all time), yaitu dalam
keabadian/kekekalan sebelum semua makhluk diciptakan dan menjadi
ada.
Kristus tidak diciptakan; Dia adalah abadi, dan senantiasa dalam persekutuan
kasih dengan Bapa dan Roh Kudus. Ayat 2 merupakan penekanan akan
mengenai Trinitas Allah (Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh Kudus).
6. Renungan
Injil Yohanes memuat wawasan peristiwa yang sama dengan Injil
Matius, Markus, dan Lukas. Injil Yohanes menekankan tentang keilahian
Yesus Kristus, Anak Allah dan sifat kemanusiawian. Waktu penulisannya
diperkirakan terjadi pada tahun 40-140 M. Menurut tradisi yang berkembang
pada zaman Ireneus, seorang bapak gereja pada abad ke-2, penulis Injil ini
adalah Yohanes bin Zebedeus, murid Yesus. Surat ini ditujukan bagi
kelompok yang merupakan cabang dari persekutuan umat purba yang
tradisinya berpusat pada Yesus dan murid-murid-Nya. Yohanes menulis Injil
Yohanes untuk meyakinkan orang yang tidak percaya untuk mejadi percaya
kepada Tuhan Yesus Kristus dan diselamatkan. Lalu yang kedua, Yohanes
menulis untuk menguatkan dasar iman supaya orang percaya dapat terus
percaya kendatipun ada ajaran palsu (Gnostikisme), dan dengan demikian
masuk dalam persekutuan penuh dengan Bapa dan Anak.
Frase “PADA MULANYA ADALAH FIRMAN” mengungkapkan bahwa
firman itu telah ada sebelum permulaan langit dan bumi yang disebutkan
dalam Kejadian 1:1. Pemakaian kata Yunani ἦν yang diterjemahkan “adalah”
dalam frase ini, menunjukkan eksistensi Firman dalam kekekalan. Firman itu
telah ada sejak kekekalan (eternity). Firman yang dimaksud dalam Yoh. 1:1
adalah Yesus Kristus dan Ia terus menerus ada bahkan sebelum pada
mulanya. Rasul Yohanes menegaskan bahwa Logos atau Firman tidak hanya
ada sebelum penjelmaan-Nya (before incarnation), tetapi sebelum semua
perhitungan waktu itu ada (before all time), yaitu dalam keabadian/kekekalan
sebelum semua makhluk diciptakan dan menjadi ada. Firman itu bukan
dijadikan; Dia sudah ada, artinya Yesus bukan ciptaan. Dia adalah abadi, dan
senantiasa dalam persekutuan kasih dengan Bapa dan Roh Kudus.
Frase “FIRMAN ITU BERSAMA-SAMA DENGAN ALLAH.”
menunjukkan bahwa Logos atau Firman itu memiliki “co-existence” dengan
Allah. Bersama-sama dengan Allah menunjukkan kesejajaran dan juga
persatuan. Sang Firman itu berhadapan muka dengan muka dengan Bapa dan
Roh Kudus, dan Dia adalah satu dari tiga pribadi Allah Trinitas. Tiga kali dalam
Yohanes 1:1, Rasul Yohanes memakai ἦν (ēn) sebagai bentuk imperfect dari
εἰμί (eimi) yang menunjukkan eksistensi kekal yang tentu saja tak berbatas
dari sang Firman yaitu Logos. Ia kekal sebagaimana Bapa itu kekal.
Frase “FIRMAN ITU ADALAH ALLAH.” menunjukkan “self-existence”
Logos sekaligus menyatakan kualitas Logos yang sama dengan Allah. Logos
itu adalah Allah tetapi bukan satu-satunya pribadi ke-Allah-an (the God).
Logos merupakan Allah Anak yang tidak bisa terlepas dari Allah Bapa dan
Allah Roh Kudus.
Frase pada ayat 2 “IA PADA MULANYA BERSAMA-SAMA DENGAN
ALLAH.” merupakan penekanan dari eksistensi Firman dalam kekekalan, “co-
existence” Firman dengan Allah yang memiliki kesejajaran dan juga
persatuan antara Allah Anak dengan Allah Bapa dan Allah Roh Kudus,
penekanan yang ketiga adalah “self-existence” Logos yang menyatakan
kualitas Logos yang sama dengan Allah.
Kesimpulannya, Firman yang adalah Kristus (Allah Anak) sudah ada
sejak kekekalan dan memiliki kesejajaran dengan Allah Bapa dan Allah Roh
Kudus. Firman itu adalah salah satu dari Allah Tritunggal yang ada sebelum
dunia dijadikan. Eksistensi dari Allah Trinitas yang kekal (Allah Bapa, Allah
Anak, dan Allah Roh Kudus) sudah ada dan Allah Trinitas tidak dapat
dipisahkan sejak kekekalan (eternity) sampai kekekalan.