Anda di halaman 1dari 2

Nama Mahasiswa : Febe Cindy Alfarendha

NIM : 19.0235
Prodi : Pendidikan Agama Kristen
Semester : VII
Mata Kuliah : Ekonomi Jemaat
Dosen Pengampu : Bapak Arisson
Nama Tugas : Refleksi 2

REFLEKSI

Shalom. Saya Febe Cindy akan memaparkan tugas dari perkuliahan ekonomi
jemaat yang di ampu oleh Bapak Arisson, saya akan membuat refleksi dalam bentuk
deskripsi point seperti berikut:
1. Hal-hal yang membentuk missiopreneur adalah S.H.A.P.E
2. S = Spiritualy atau karunia rohani
3. H = heart design atau hasrat
4. A = ability atau kemampuan
5. P = Personality atau kepribadian
6. E = Experiences atau pengalaman
7. Shape harus proposional seperti tubuh yang proposional dan bekerja sesuai
dengan kapasitasnya
8. Dalam berbisnis, sebagai hamba Tuhan harus mencari kesempatan atau
peluang untuk memberitakan Injil di bisnis yang dilakoni. Dengan begitu,
dapat menjalankan Amanat Agung dari Tuhan Yesus Kristus.
9. Minta segala sesuatu kepada Tuhan dan jangan gengsi untuk mengatakan
“sustain me” kepada TUhan, karena pelayanan memang harus
berpengharapan pada Tuhan Yesus secara seutuhnya.
10. Bisnis adalah pelayanan. Pelayanan apapun harus dihargai. Pelayanan jasa
ataupun pelayanan barang itu tetaplah pelayanan yang harus dihargai dan
jangan membuat orang rugi dengan bisnisnya. Jangan mengatasnamakan
“pelayanan” sehingga semuanya harus gratis. Orang juga akan memberikan
perpuluhan dan persembahan dari apa yang kita bayar sebagai bentuk
menghargai bisnis orang dalam pelayanan.
11. Gereja harus menghargai dan memberikan apa yang layak bagi pebisnis di
gereja. Intinya setiap profesionalitas harus dihargai. Pembisnis juga akan
memberikan perpuluhan dan persembahan dari uang yang ia peroleh dari
bisnisnya. Jika bisnisnya tidak berjalan dengan baik (tidak memperoleh laba
dan mendapatkan kerugian setiap bulannya) maka pebisnis tidak akan
memberikan perpuluhan setiap bulannya karena tidak ada pemasukan setiap
bulannya.
12. Contoh tokoh dalam Alkitab yang melakukan pelayanan dan menjadi pebisnis
adalah Akwila dan Priskila, serta Paulus.
13. Bisnis orang Yahudi dapat maju dengan pesat karena mereka sudah dilatih
berhitung sejak zaman Perjanjian Lama.
14. Pebisnis harus membuat apa yang bisa dijual, karena ini menjamin akan
lakunya barang dagang di tengan pasaran. Hal tersebut, membuat pebisnis
dapat cepat memperoleh laba dengan melihat apa yang dibutuhkan dan
diperlukan serta diminati oleh para konsumen di pasaran. Intinya, pebisnis
yang unggul akan melakukan sesuatu yang dibutuhkan di pasaran.
15. Bisnis plan itu penting dan harus dipersiapkan dengan baik. Perencanaan
yang gagal akan merencanakan kegagalan.
16. Tujuan bisnis adalah adanya transaksi. Hal yang menentukan transaksi
adalah logika (harga, kualitas, keunggulan, dan segala sesuatu yang bisa
diukur) dan emosi (warna, penampilan, rasa dibutuhkan, merasa mendesak,
pelanggan rasa diuntungkan, dan sebagainya). Besar presentasi logi adalah
20% sedangkan besar presentase emosi adalah 80%. Emosi memiliki
peranan penting dan sangat besar dalam berbisnis.
17. Bisnisman harus punya sikap sebagai pemimpin atau kepemimpinan dan
harus punya sikap rendah hati untnuk melayani.
18. Saat menawarkan produk ke orang, sebagai bisnisman harus bisa mengatur
emosi pembeli dengan menggunakan kata-kata emosi yang bisa
mempengaruhi emosi pembeli dan mengurangi pembicaraan tentang produk
serta tidak ada unsur paksaan (memaksa).
19. Dalam memulai bisnis, harus melihat pasaran disekeliling lingkungan yang
akan menjadi ladang bisnis. Cari apa yang disukai di lingkungan dan oleh
target pemasaran, cari peluang keuntungan dari target pemasaran, dan yang
paling penting adalah tidak takut dalam memulai untuk berbisnis.

Sekian refleksi yang saya dapatkan dalam mata kuliah ekonomi jemaat dan saya
tuangkan ke dalam bentuk tulisan sebagai tugas dalam bentuk membuat refleksi
secara deskripsi point. Semoga menjadi berkat. Tuhan Yesus Memberkati. Shalom.

Anda mungkin juga menyukai