Anda di halaman 1dari 3

Izin menanggapi diskusi ini, saya :

Nama : Linda Ardilah Fauzi

Prodi : Administrasi Bisnis

NIM : 042144929

1. Jelaskan apa saja ciri-ciri berpikir filsafat!

Jawab : ciri-ciri berpikir filsafat adalah menyeluruh atau komprehensif, mendalam.


rasional, dan sistematis.

- Cara berpikir komprehensif adalah cara berpikir yang menyeluruh. Seperti


kalkulasi untung-rugi, kekuatan-kelemahan dirinya, peluang dan tantangan
yang ada.
- Cara berpikir mendalam adalah cara berpikir yang mau memahami sesuatu
secara detail atau serinci mungkin. Misalnya, seorang pebisnis yang akan
mempekerjakan perempuan dalam usahanya. Terlebih dahulu pebisnis harus
mengetahui status karyawatinya, jika sudah memiliki anak maka pebisnis itu
akan mampu memprediksi hal-hal apa yang dibutuhkan oleh karyawati.
Misalnya, kebutuhan akan cuti hamil, kebutuhan pulang sebelum pukul lima,
dan sebagainya.
- Cara berpikir sistematis adalah cara berpikir yang runtut, bertahap, di mana
seorang pebisnis harus memikirkan secara bertahap supaya bisnisnya berjalan
dengan baik. Misalnya, melakukan riset, perencanaan bisnis, persiapan sumber
daya yang ada, dsb.
- Cara berpikir rasional adalah cara berpikir yang masuk akal. Misalnya,
berkaitan dengan kebutuhan akan makan, minum, perumahan, dsb.

Sumber referensi : BMP ADBI4449/MODUL 1/KB 1/Hal 1.6

2. Jelaskan awal mula bisnis modern muncul dan berkembang di Indonesia!

Jawab : Pada awalnya, bisnis muncul dalam bentuk yang sederhana, yakni dalam
bentuk barter atau pertukaran barang dengan barang. Indonesia telah menjadi pangsa
pasar bisnis yang menjanjikan sejak zaman kerajaan maupu pada zaman penjajahan
Belanda, karena letak Indonesia yang strategis di dalam jalur perdagangan dan
pelayaran internasional.

Perkembangan bisnis dari masa ke masa mengalami peningkatan yang signifikan. Bila
ditelaah dari zaman penjajahan Belanda hingga sekarang, maka dapat dikatakan
perkembangan bisnis di zaman sekarang ini lebih dangat baik, daripada sebelum-
sebelumnya.

Yang mana di zaman Belanda, para petani dicurangi oleh Penjajahan Belanda dengan
pemberian harga hasil panen yang tidak setimpal. Kemuadian pada zaman Orde
Lama, para pengusaha bisnis Indonesia masih enggan untuk berbisnis ataupun
berudaha, karena kondisis ekonomi yang saat itu memang bergejolak yakni
“berdikari”, yang dimana pada saat itu pemerintah dibawah kepemimpinan Soekarno
lebih menggalakkan segala pendapatan negara untuk memajukan militer di Indonesia.
Lalu zaman Orde baru, di mana pengusaha bisnis mulai bermunculan karena
didukung oleh pemerintah pada zaman itu, yakni pada zaman Soeharto, para
pengusaha bisnis diberi hak istimewa seperti pemberian Kredit Likuiditas Bank
Indonesia (KLBI) dengan tingkat bunga di bawah deposito. Dan pada saat itu banyak
praktek KKN yang berlangsung antara pihak konglomerat maupun pemerintah.

Tahun 1998 merupakan tahun terberat pembangunan ekonomi di Indonesia sebagai


akibat krisis moneter di Asia yang dampaknya sangat terasa di Indonesia. Puluhan,
bahkan ratusan perudahaan, mulai dari skala kecil hingga konglomerat,
bertumbangan. Sekitar 70 persen lebih perusahaan yang tercatat di pasar modal juga
insolvent atau notabene bangkrut dan sebanyak 16 bank di likuidasi oleh pemerintah.

Seiring dengan berkembangnya waktu, kini perkembangan bisnis di Indonesia makin


pesat. Banyak bisnis-bisnis inovatif bermunculan seperti industry kreatif, bisnis online
atau e-commerce, bisnis makanan dan minuman, bisnis travel, aplikasi yang
menawarkan pelayanan di bidang jasa. Bisnis tidak hanya untuk orang-orang
menengah ke atas yang memiliki modal besar, namun menengah ke bawah yang
memiliki modal kecil sekalipun, apabila mendapat untung, maka itu dinamakan
bisnis. Kini bisnis sangat diminati oleh masyarakat, contohnya dapat dilihat dari
banyaknya masyarakat yang kini mulai suka berdagang atau berjalan dadakan saat ada
acara-acara tertentu misalnya saat puasa.
Sumber referensi : Perkembangan bisnis di indonesia tugas awal pengbis - STEPHANIE
AKUN … (slideshare.net)

3. Silahkan Anda sebutkan dan Jelaskan pemahaman Anda mengenai tiga fungsi filsafat
dalam Bisnis?

Tiga fungsi filsafat dalam bisnis :

- Membangun ruh bisnis : yang dimaksud dengan ruh bisnis


adalah nilai-nilai luhur dalam kehidupan. Seperti kejujuran, keadilan,
kebaikan, kebenaran, etika yang harus dikembangkan dalam bisnis. Tanpa
nilai-nilai dasar tersebut, bisnis akan kehilangan arah dan tujuan yang
sebenarnya, serta kemungkinan bisnis yang digeluti akan hancur sebelum
waktunya.
- Mambangun kesadaran dalam bisnis : kesadaran berkaitan dengan dunia
pengetahuan dan dunia rasa. peran dan fungsi filsafat ini memberikan kualitas
akan pengetahuan dan olah rasa manusia dalam melakukan bisnis. Seorang
pmbisnis yang memiliki nilai-nilai filsafatis dalam kinerjanya tidak akan
sekedar mengejar keuntungan semata, tetapi ia akan mengolah bisnisnya
dengan penuh perasaan seperti layaknya seorang pelukis yang mencoretkan
warna-warna dengan kuasnya di atas kanvas.
- Membangun bisnis berkelanjutan : seorang pebisnis yang memiliki daya
pikir filsafatis tidak akan kesal apalagi sampai putus asa menghadapi konsisi
bisnis yang menjengahkan. Dengan sabar ia akan terus memlihara bisnisnya.
Ia akan terus memelihara bisnisnya. Ia akan pelajari titik-titik permasalahan
yang membuat bisnisnya terpuruk dan sulit berkembang. Tujuan bisnis bukan
sekedar mencari keuntungan semata dan sesaat. Namun, membangun bisnis
yang berkesinambungan, yang terus bertahan hidup meski berbagai tantangan
menghadapi jalan bisnis yang ia lakukan. Membangun bisnis yang
berkelanjutan bukanlah hal yang mudah. Salah satu upayanya adalah dengan
membangun kesadaran dan ruh bisnis. Karenanya, melatih daya pikir filsafatis
merupakan hal yang penting dalam membangun bisnis berkelanjutan.

Sumber referensi : BMP ADBI4449/MODUL 1/KB1/Hal 1.10-1.14

Anda mungkin juga menyukai